Bagaimana jika kalian sudah mempunyai kekasih yang sangat disayangi dan sudah lama menjalin hubungan dengannya namun tiba-tiba tidak ada angin dan hujan kamu harus menerima perjodohan dari orang tua kalian..
Akankah kalian akan menerima perjodohan itu atau bahkan lebih memilih kekasih kalian??
Ini lah yang dirasakan Biyanka Mahendra, anak kedua dari keluarga Mahendra harus menerima perjodohan dengan lelaki yang sama sekali tidak dia kenal dan sama sekali belum pernah dilihatnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Setia
Rutinitas Tian dan Biyanka sehari-hari memang hanya seperti itu, Tian selalu menyiapkan sarapan untuk istrinya semenjak kejadian beberapa hari yang lalu saat tangan Biyanka teriris pisau dan kakinya kena pecahan kaca Tian sudah tidak mengijinkannya untuk ke dapur..
Seperti pagi ini,, saat Biyanka sudah bangun terlebih dulu dan Tian masih tidur dengan menggenggam tangannya,,
Biyanka tidak mau membangunkan Tian hanya untuk melepaskan tangannya dia pun hanya terus memandang wajah tampan suaminya yang masih terlelap..
Biyanka menoleh ke jendela kamar mereka, cahaya matahari pun sudah mulai masuk ke dalam kamar namun Tian masih saja tertidur nyenyak..
Tiba-tiba Tian mengerjapkan matanya, dia tersenyum saat melihat Biyanka yang ternyata sudah bangun dan menungguinnya..
" Sayang,, kamu sudah bangun Ucap Tian dengan suara khas bangun tidur
Biyanka tersenyum dan hanya mengangguk..
" Apa kamu sudah lapar,,
" Belum Mas,, aku hanya masih sangat malas untuk bangun,,
" Ya sudah kamu istirahat lagi,, Mas siapin dulu sarapannya..
Biyanka menahan tangan Tian dan tersenyum,,,
" Mas temani aku di sini,,
" Sebentar,, Mas hanya akan menyiapkan sarapan..
Tian pun beranjak dan berjalan keluar kamar, Biyanka masih terus berbaring di ranjangnya..
Namun akhirnya dia beranjak dan berjalan turun..
Biyanka menghampiri Tian yang sedang menyiapkan sarapan dan langsung memeluknya dari belakang..
" Kenapa turun,, bukannya tadi bilang kamu sedang malas
" Apa Mas hari ini mau ke kantor..
Tian mematikan kompornya dan berbalik memandang Istri nya, tumben sekali dia menanyakan hal seperti ini..
" Kan biasanya Mas juga ke kantor,, kenapa
" Ah ya gak papa Mas,, Ucap Biyanka menunduk..
Tian tersenyum dan memegang kedua bahu Biyanka..
" Kamu kenapa hem,, bilang sama Mas..
" Gak papa,,
" Mas tau kamu sedang menginginkan sesuatu, katakan sama Mas,, kamu pengin apa,,
" Em,, Mas hari ini jangan ke kantor ya,, Aku pengin jalan-jalan ditemani Mas..
Tian tersenyum,,
" Baiklah,, Mas bakal temani kamu dan tidak pergi ke kantor..
Biyanka memandang wajah Tian dan tersenyum.
" Beneran Mas,,
" Kapan Mas pernah bohong sama kamu hem,,
CUP,,
" Makasih Mas,, Ucap Biyanka dengan mengecup pipi Tian
" Kamu tunggu di sana, Mas siapin sarapan dulu..
Biyanka mengangguk dan berjalan menuju meja makan, dia duduk di sana sambil melihat suaminya yang sedang memasak di dapur..
-
Sesuai janjinya kini Tian sedang menunggu Biyanka yang masih bersiap, mereka akan pergi jalan-jalan kemanapun Biyanka minta..
Tian mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Ben,,
" Halo Ben,,
Saya hari ini tidak ke kantor,, kamu urus semua di kantor..
Tian kembali memasukan ponselnya ke dalam saku celananya..
Tidak lama Biyanka keluar dengan wajah ceriannya..
" Sudah siap,, kamu mau kemana sekarang,,
" Em,, kita jalan dulu aja ya Mas..
Biyanka langsung memeluk manja lengan suaminya, mereka berjalan menuju lift..
-
Setelah berputar-putar di jalanan akhirnya Biyanka mengajak Tian untuk ke sebuah Mall, dia ingin membeli sesuatu di sana..
" Mas,, kita ke Mall ya..
" Siap Nyonya Cristian,,
Biyanka tersenyum mendengar ucapan suaminya..
-
Tian menggenggam tangan Biyanka dan berjalan dia dalam Mall, ditangannya pun sudah ada beberapa paper bag belanjaan Biyanka..
" Ada yang mau kamu beli lagi,,
" Em,, sepertinya udah Mas,, aku udah beli banyak barang,,
" Ini baru sedikit sayang,, apa pun yang kamu mau Mas akan membelikannya..
" Dih sombongnya suami ku,
" Untuk istri sendiri gak papa dong,, Mas kerja juga buat kamu
" Baiklah.. baiklah,, tapi aku sudah tidak menginginkan sesuatu..
" Oke,, kita jalan lagi
Mereka pun kembali berjalan, namun saat melewati sebuah toko pakaian Biyanka melihat sebuah baju dan dia sangat menginginkannya namun dia mengurungkan niatnya karena dia sudah banyak membeli pakaian bahkan kemarin saja dia baru membeli di Online..
Namun pandangannya terus tertuju ke sana,
Tian yang menyadarinya pun langsung menghentikan langkahnya dan memandang ke arah yang juga Biyanka liat..
Tian tersenyum,, dia tau jika istrinya sedang melihat pakaian,,
" Eh Mas,, kita mau kemana Ucap Biyanka saat tangannya di tarik Tian
" Kamu menginginkan baju itu kan,, kita beli
" engga,, sapa bilang aku pengin..
Tian terus menarik Biyanka masuk ke dalam toko,,
" Silahkan Tuan,, Nyonya.. Ucap salah seorang pelayan
" Kamu pilih mana yang kamu suka,,
" Tapi Mas,, aku sudah membeli banyak baju
" Tolong bungkus ini, ini, ini dan semua model terbaru sesuai ukuran istri saya.. Ucap Tian kepada pelayan
" Baik Tuan,,
" Mas,, itu terlalu banyak,, baju aku yang baru pun masih banyak belum di pakai..
" Sayang,, kalo kamu menyukainya kenapa gak di beli..
Biyanka langsung memeluk Tian manja,,
" Makasih ya Mas,,
Tian dan Biyanka sedang menunggu pakaian yang sedang dibungkus, tiba-tiba ada pelayan yang menghampiri mereka dengan membawa sebuah kertas..
" Maaf Tuan,, silahkan untuk pembayaran bisa di kasir..
Biyanka menatap pelayan itu dengan tidak suka, bagaimana tidak dia sengaja membuka kancing kemejanya dan bergaya seperti menggoda Tian..
Biyanka menatap Tian yang bersikap Biasa,
" Dimana Kasirnya Mba,, Ucap Biyanka
" Di sana,,
Tian beranjak dan akan ke kasir, pelayan langsung tersenyum dan lebih mendekati Tian..
Biyanka menyadarinya langsung menarik tangan Tian dan langsung menuju kasir, namun langkahnya terhenti dan dia berbalik menatap pelayan tersebut..
" Kalo pakai pakaian yang bener Mba,, gak usah di buka juga itu kancing banjunya..
Tian tersenyum mendengar ucapan istrinya, dia tau jika pelayan tadi menggodanya namun dia juga tidak tertarik dengannya..
-
Biyanka terus cemberut mengingat kejadian di toko, namun Tian malah terlihat terus tersenyum..
" Apa yang Mas tertawakan,,
" Sayang,, kamu cemburu.. Mas baru liat cemburu kamu..
" Engga,,
" Hey,, tapi kamu terlihat begitu cemburu..
" Mana ada istri yang gak cemburu liat suaminya di goda wanita lain,,
Tian tersenyum dan menarik Biyanka,,
" Sayang,, walaupun banyak wanita yang menggoda Mas, tapi di hati Mas hanya ada kamu..
Biyanka menatap wajah Tian,
Dan langsung memeluknya,
" Apa yang kamu katakan bener Mas, kamu gak akan tergoda dengan wanita lain,,
" Mana mungkin,, istri Mas saja sudah secantik ini,,
Biyanka semakin mempererat pelukannya, dia benar-benar merasa tidak rela jika ada wanita yang menggoda suaminya..
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Malam Kesayangan,,
Mu'uphken Author yang baru sempet Up,,
Author habis sakit jadi gak ada ide buat nulis..
Kalian masih setia kan menunggu kelanjutan ceritanya..
Semangat Nge' Vote juga kumpulin poinnya..
Ikuti juga yuk Istri Kecilku,,
Buat kalian yang belum masuk grup bisa langsung masuk ya..
Love you all
😘😘😘😘