Kisah Jovanka, seorang mahasiswi cantik yang bekerja sebagai seorang pengasuh empat anak laki-laki yang usianya bukan lagi anak-anak.
Empat anak laki-laki korban broken home membuat mereka terbiasa hidup mandiri meski tergolong orang berada. Meski awalnya beberapa dari mereka tidak sepenuhnya menerima kehadiran Jovanka, gadis itu membuat semuanya perlahan berubah.
Kehidupan Jovanka berubah sejak menjadi maid dan hidup serumah bersama empat laki-laki tampan. Perselisihan, pertengkaran, asmara, kisah manis dan kekeluargaan terjalin erat tanpa disadari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vey Vii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi Bersama
Malam sebelum hari keberangkatan, Jojo sudah menyiapkan keperluannya dengan baik. Dari keperluan pribadi hingga beberapa setel pakaian yang akan ia bawa. Sayangnya, ia tidak punya banyak baju bagus untuk dikenakan.
Setelah makan malam, Jojo memasukkan barang-barangnya ke sebuah tas berukuran sedang. Ia memang tidak membawa banyak, namun sebagai seorang wanita, pernak perniknya tentu sangat merepotkan.
"Ada yang bisa ku bantu?" tanya Keenan. Kepala laki-laki itu tiba-tiba mengintip di balik pintu kamar Jojo.
"Hei, Kak. Aku sedang menyiapkan barang bawaanku," jawab Jojo. Ia mempersilahkan Keenan masuk.
"Aku punya beberapa koper tidak terpakai. Kau bisa memakainya," tawar Keenan. Ia melihat Jojo memasukkan barang-barangnya ke dalam tas.
"Begini saja, Kak."
"Memakai koper pasti lebih nyaman dan mudah. Kau tidak perlu menentengnya. Ayo, ikut aku." Keenan mengajak Jojo masuk ke dalam kamarnya.
Di dalam kamar Keenan, terdapat lemari besar yang berada di ruang ganti. Lemari itu khusus untuk menyiman bermacam-macam koper dengan berbagai ukuran.
"Pilih saja yang kau suka, aku punya banyak," ucap Keenan. Jojo melihat-lihat koper dari berbagai merek dan ukuran. Ia merasa tidak sopan jika bukan pemiliknya yang memilih untuk memberi pinjaman.
"Kau pilihkan saja, Kak. Aku suka yang mana saja."
"Bagaimana dengan yang ini?" Keenan menawarkan koper berukuran besar berwarna putih.
"Terlalu besar, Kak."
"Baik, yang ini saja." Keenan mengeluarkan koper berwarna hitam berukuran sedang. Jojo pun setuju dan berterima kasih karena Keenan sudah membantunya.
Saat akan keluar dari kamar Keenan, laki-laki itu mencegah Jojo, ia mengambil sebuah tas belanjaan yang tergeletak di atas kasur dan menyerahkannya pada Jojo.
"Kak, apa ini?" tanya Jojo. Ia membuka tas dan melihat beberapa pakaian di dalamnya.
"Ini adalah pakaian yang diproduksi oleh perusahaan kakak. Aku dan Kylan sengaja membelinya untukmu. Ini akan membuat kakak senang. Kau pergi bersamanya dengan memakai gaun yang akan dia pasarkan di sana," jelas Keenan. Laki-laki tersenyum lebar dan berharap Jojo mau menerimanya.
"Kalian baik sekali membeli gaun untukku," ucap Jojo haru. Bagaimana bisa anak-anaknya begitu sayang dan perhatian padanya. Ia hanya seorang maid, semua yang ia lakukan untuk anak asuhnya merupakan bagian dari pekerjaannya. Namun mereka semua tidak hanya memberi bayaran yang mahal, mereka juga memberikan perhatian.
"Sama-sama. Kau bisa memakainya untuk berangkat ke sana dan saat kunjungan. Semoga ukurannya cocok untukmu."
Jojo mengangguk, ia sangat senang dan berterima kasih atas kebaikan Keenan. Jojo keluar dari kamar Keenan dan membiarkan laki-laki itu beristirahat. Sementara ia kembali ke kamarnya dan menata barang-barangnya ke dalam koper.
Saat membuka tas pemberian Keenan, Jojo mencoba tiga gaun yang sangat cantik. Rupanya anak asuhnya punya selera yang sangat bagus perihal fashion wanita.
Selama ini Jojo juga tidak tahu pakaian dengan brand apa yang diproduksi oleh perusahaan keluarga ini. Karena Jojo cukup yakin, uangnya tidak akan cukup untuk memenuhi gaya hidupnya jika berusaha membeli baju-baju mahal. Namun nyatanya Keenan dan Kylan begitu baik padanya.
Jojo memasukkan dua gaun ke dalam koper dan satu gaun ia siapkan untuk dipakai saat berangkat besok pagi.
🖤🖤🖤
Pagi harinya, Jojo sudah memasak untuk sarapan ke empat anak asuhnya. Gadis itu sudah membersihkan seluruh rumah sejak pagi buta.
"Kau sudah siap pergi?" tanya Kai saat baru sampai di dapur. Ia sudah berseragam rapi.
"Selama aku pergi, tolong jangan merepotkan kakak-kakakmu, Kai. Jangan berulah apa lagi membuat masalah." Jojo mengingatkan.
"Jangan khawatir, aku ini anak baik," jawab Kai sambil tersenyum lebar. Wajah bocah laki-laki yang tampak sangat bahagia itu membuat Jojo merasa tidak tega untuk meninggalkannya. Ia takut jika Kai berulah dan merepotkan Keenan atau Kylan.
Beberapa saat kemudian, Kalingga, Keenan serta Kylan sudah keluar dari kamar mereka. Sarapan pagi ini membuat Jojo cukup sedih, ia memang pergi menemani Kalingga, namun hatinya berat untuk meninggalkan yang lain.
"Aku dan Kylan akan mengantar kalian ke bandara," ujar Keenan. Jika Keenan dan Kylan masih bisa membagi sedikit waktu, maka tidak dengan Kai. Bocah laki-laki itu harus berangkat ke sekolah tepat waktu.
Setelah sarapan, mereka kembali ke kamar masing-masing. Jojo mendatangi Keenan, Kylan serta Kai ke kamar mereka masing-masing. Ia memberi tahu letak pakaian serta barang-barang mereka yang sering terselip agar mereka tidak perlu bingung saat mencari.
"Jangan keluyuran setelah pulang sekolah, awas saja jika kau membuat masalah!" seru Jojo pada Kai.
"Baik, Bos!"
Usai dengan keperluan ketiga anak asuhnya. Jojo kembali ke kamar dan bersiap. Ia berdandan cantik dengan gaun selutut lengan pendek. Gaun berwarna putih dengan bahan agak transparan namun masih memiliki lapisan tebal di dalam itu nampak sangat anggun saat Jojo memakainya.
Setelah berdandan, tiba-tiba Kylan datang ke kamarnya. Laki-laki itu tercengang saat melihat pengasuhnya kini tampil beda.
"Wah, rupanya seleraku cocok untukmu," ujar Kylan.
"Terima kasih, Kylan. Seleramu keren!" puji Jojo. Ia tersenyum dan memegang lengan laki-laki itu.
"Ini ide kak Keenan. Aku hanya membantunya untuk memilih yang menurutku cocok."
Kylan membantu Jojo membawa kopernya untuk keluar, sementara Kalingga dan Keenan sudah berdiri menunggu di dekat mobil.
Kalingga dan Keenan menatap tak berkedip pada gadis yang baru saja keluar dari pintu rumah mereka. Setiap kali melihat Jojo dalam penampilan yang berbeda, keduanya dibuat takjub dan tertegun sesaat sebelum ada yang menyadari jika mereka sedang terpesona.
"Hei, kau siap?" tanya Kalingga. Jojo berjalan mendekat dan tersenyum. Gadis itu mengangguk.
Keenan bertugas sebagai sopir pagi ini, ia duduk di kursi pengemudi sementara Kalingga di sebelahnya. Jojo duduk di belakang sambil memainkan ponselnya, gadis itu mengirim beberapa pesan pada Kai untuk berpamitan karena bocah laki-laki itu sudah berangkat ke sekolah saat mereka pergi. Sementara Kylan, laki-laki itu mengendarai mobilnya sendiri dan berada di belakang mobil Keenan.
Tiga puluh menit kemudian, mereka telah sampai di bandara. Keenan dan Kylan hanya bisa mengantar di depan karena mereka juga harus pergi bekerja.
"Kak, jaga diri baik-baik," ujar Keenan. "Jo, tolong jaga kakak," lanjutnya sambil melempar pandangan pada Jojo.
Kylan dan Keenan bergantian memeluk Kalingga. Sementara Jojo hanya melihat mereka dengan perasaan bahagia. Mengagumi betapa akurnya kakak beradik ini.
Kalingga berjalan sambil menyeret kopernya, saat Jojo akan meninggalkan Keenan, laki-laki itu meraih pergelangan tangan Jojo, membuat gadis itu berbalik dan bertanya.
"Ada apa?"
"Kau cantik. Jaga diri baik-baik," ucap Keenan.
🖤🖤🖤
terimakasih akak... 🙏🙏☺️