NovelToon NovelToon
Membayar Karma Cinta

Membayar Karma Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Patahhati
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: ICHA Lauren

(Gak jamin kalau kamu bakalan nangis bombay)

Audrey, seorang wanita pekerja keras yang mengabdikan hidupnya untuk karier. Dia tidak tampak tertarik dengan hubungan percintaan apalagi pernikahan. Di usia 28 tahun, ia bahkan tidak memiliki seorang kekasih ataupun teman dekat. Tidak ada yang tahu kalau Audrey menyimpan beban penyesalan masa lalu . Namun, kehidupannya yang tenang dan monoton mendadak berubah drastis ketika ia bertemu kembali dengan sahabat masa kecilnya, Sofia. Audrey tidak pernah menyangka kalau Sofia memintanya menikahi calon suaminya sendiri. Akankah pernikahan Audrey menjadi mimpi buruk atau justru kisah cinta terindah untuk seumur hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ICHA Lauren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33 Makan Malam

Sudah hampir tiga puluh menit mereka berada di dalam mobil. Audrey melihat Reiner mengendarai mobilnya melalui jalan yang tidak biasa. Pria itu juga tidak mengajaknya bicara lagi di sepanjang perjalanan.

"Tuan, kita akan kemana?" tanya Audrey cemas.

"Kamu takut aku akan menculikmu?"

"Tidak, Tuan. Tadi Tuan mengatakan kalau Tuan lapar. Saya kira kita akan segera pulang dan saya akan menyiapkan makanan untuk Tuan."

"Aku sudah bilang kalau aku bosan dengan masakanmu," ucap Reiner tanpa menoleh ke arah Audrey.

Sebenarnya dia akan mengajakku kemana?

batin Audrey bertanya-tanya.

Reiner terus melajukan mobilnya hingga mereka sampai di sebuah kompleks restoran di pinggiran kota. Audrey merasa lega ketika Reiner memasuki area parkir restoran itu dan memberhentikan mobilnya.

"Ayo turun, kita sudah sampai," kata Reiner mengajak Audrey keluar dari dalam mobil.

Audrey membuka pintu dan memandang ke sekeliling restoran yang berdiri di hadapannya. Restoran itu berada di area terbuka yang asri dan dikelilingi taman yang sangat cantik. Gemericik suara air dari kolam ditambah gubug-gubug kecil yang temaram dengan cahaya lentera, membuat suasana di dalam restoran itu terkesan romantis. Dari kejauhan, tampak banyak pasangan muda sedang menghabiskan waktu untuk makan malam berdua di restoran itu.

Kenapa dia mengajakku ke tempat seperti ini?

Apa rencananya? Apa dia ingin menjebakku lagi dengan cintanya?

pikir Audrey merasa curiga.

"Sampai kapan kamu akan berdiri disitu? Apa kamu tidak ingin makan?" tanya Reiner memperhatikan Audrey yang hanya berdiri melamun di depan mobil. Audrey terkejut ketika Reiner tiba-tiba menggandeng tangannya dan membawanya masuk ke dalam restoran.

"Silahkan, Tuan Reiner, mari saya antar ke meja pesanan Anda," sapa pelayan restoran yang menyambut kedatangan Reiner dan Audrey.

Jadi dia sudah merencanakan makan malam ini? Jangan sampai terjebak dengan permainan Reiner, Audrey. Dia hanya ingin membuatmu jatuh cinta lalu mencampakkanmu agar bisa melampiaskan dendamnya.

batin Audrey memperingatkan dirinya sendiri.

"Tuan, Nyonya, ini menunya. Silahkan dilihat dulu mana yang ingin Anda pesan," ucap pelayan restoran dengan sopan.

"Apa menu favorit di restoran ini?" tanya Reiner tanpa melihat buku menu yang diberikan pelayan itu.

"Menu favorit disini baked salmon dan chicken cordon bleu, Tuan."

"Kalau begitu pesan itu saja dan orange juice."

"Kamu ingin pesan apa?" tanya Reiner kepada Audrey.

"Saya pesan sama dengan Tuan."

Audrey merasa enggan memilih makanan yang disukainya, agar ia tidak perlu berlama-lama makan malam bersama Reiner.

"Baik, saya permisi, Tuan, Nyonya," pamit pelayan restoran meninggalkan mereka berdua.

"Sudah berapa lama kamu bekerja di Oragon Corp?" tanya Reiner memecah kesunyian di antara mereka.

"Lima tahun, Tuan. Sejak lulus kuliah saya bekerja di Oragon."

"Apa kamu tau siapa pemilik perusahaan itu?"

"Pemiliknya adalah Tuan Mario Tirtawiguna."

"Mario Tirtawiguna adalah salah satu rekan bisnis ayahku. Mereka berhubungan baik sejak lama. Aku bisa saja mengawasimu jika aku mau. Jadi jangan berbuat hal-hal yang bisa membuatku marah."

"Saya ada disana untuk bekerja dan memenuhi kebutuhan keluarga saya. Tuan tidak perlu membuang waktu Tuan yang berharga hanya untuk mengawasi saya," jawab Audrey merasa kesal.

"Bukankah aku sudah memberimu uang lima ratus juta. Apa itu masih belum cukup untukmu?"

"Maaf, Tuan, saya tidak pernah menginginkan apapun dari Tuan. Saya akan mengembalikannya segera jika Tuan mau memberikan nomor rekening Tuan."

Reiner tersenyum tipis mendengar jawaban Audrey.

"Kamu sedang coba menantang aku? Kalau kamu berani mengembalikannya, maka kembalikan padaku dua kali lipat dari jumlah uang itu."

Pria ini sangat menyebalkan dan angkuh.

Sepertinya menindasku sudah menjadi bagian dari hidupnya.

gerutu Audrey di dalam hati.

Suara panggilan telpon yang berdering, menyelamatkan Audrey dari tatapan tajam Reiner.

"Halo, Ma, bagaimana kabar Mama dan Opa?" sapa Audrey senang mendengar suara Mamanya.

Meskipun hanya lewat telpon, Audrey cukup bahagia mengetahui mamanya baik-baik saja.

"Mama dan Opa sehat, Drey. Kamu dan Reiner sehat juga, khan?"

"Iya, Ma. Ada apa, Ma?"

"Maaf, Sayang. Mama sengaja menelpon di malam hari supaya tidak mengganggu pekerjaanmu di kantor. Mama cuma mau mengingatkan kalau Sabtu besok adalah ulang tahun Opa. Tolong kamu datang bersama Reiner ya. Opa selalu menanyakanmu, katanya rindu ingin bertemu denganmu."

"Oh ya, Audrey hampir lupa, Ma. Audrey janji akan datang ke rumah hari Sabtu."

"Baik, Sayang. Mama tunggu ya. Jangan lupa ajak Reiner," ucap Bu Olin menutup panggilan telponnya.

Ma, kenapa menyuruhku mengajak Reiner? Dia belum tentu mengijinkan aku mengunjungi Mama dan Opa. Mungkin aku harus merendahkan diri dan berlutut di kaki Reiner supaya dia mau ikut denganku.

"Apa itu telpon dari ibumu? Kenapa wajahmu cemas seperti itu?" tanya Reiner melihat perubahan pada wajah Audrey.

"Iya, Tuan. Boleh saya minta sesuatu.." ucap Audrey ragu-ragu.

"Katakan.."

"Maaf, saya mau minta ijin ke Tuan untuk pergi ke rumah mama saya hari Sabtu nanti. Opa saya berulang tahun dan saya harus datang kesana," jawab Audrey memberanikan dirinya.

"Beri aku alasan kenapa harus mengijinkanmu?"

"Sa..saya akan mengajak Tuan untuk ikut. Tuan bisa mengawasi apa yang saya lakukan."

Senyuman tersungging di bibir Reiner.

"Aku akan mengabulkan permintaanmu kali ini, tapi dengan satu syarat."

"Saya akan memenuhi syarat apapun yang Tuan minta."

"Bagus, kamu harus melayaniku sebagai istri dan tidur bersamaku selama berada disana. Kita akan menginap di rumahmu sampai hari Minggu."

Audrey terdiam sejenak mendengar syarat yang diajukan Reiner. Ternyata Reiner sangat pintar memanfaatkan kelemahannya untuk mencari keuntungan. Tapi Audrey tidak punya pilihan lain selain menuruti kemauan Reiner. Kebahagiaan keluarganya adalah yang paling utama saat ini dibandingkan kehormatannya sendiri.

"Baik, Tuan, saya akan mematuhi syarat, Tuan."

"Aku suka melihatmu menjadi wanita yang patuh," jawab Reiner dengan tatapan penuh kemenangan.

...****************...

Rasa lelah yang teramat sangat, membuat Audrey tidak dapat menahan kantuk selama perjalanan pulang. Audrey memejamkan matanya yang sudah sangat mengantuk dan terlelap di dalam mobil. Reiner sengaja memperlambat laju mobilnya agar tidak membangunkan gadis itu.

Apa Audrey kelelahan? Mungkin aku sudah bersikap keterlaluan padanya.

gumam Reiner memandang wajah Audrey yang sedang tertidur pulas.

Sekitar pukul sebelas malam, mereka baru sampai di apartemen. Reiner memarkirkan mobilnya dan berusaha membangunkan Audrey yang masih tertidur.

"Audrey, bangun. Audrey kita sudah sampai di apartemen. Audrey.."

"Hmmm..." gumam Audrey merasa enggan membuka matanya.

"Audrey, apa kamu mau tidur semalaman di dalam mobil?"

Dia tetap tidak mau bangun. Aku tidak mungkin membiarkannya tidur di mobil.

Karena tidak ada jalan keluar lain, Reiner memutuskan untuk menggendong Audrey. Gadis itu bergumam tidak jelas ketika Reiner mengangkat tubuhnya dari dalam mobil. Petugas apartemen yang melihat Reiner menggendong Audrey, mencoba menawarkan bantuannya.

"Tuan, ada yang bisa saya bantu?"

"Tolong bukakan pintu lift, Pak, saya akan ke lantai empat. Istri saya butuh istirahat," jawab Reiner.

"Baik, Pak, mari ikut saya."

Dengan dibantu petugas apartemen, Reiner akhirnya berhasil membawa Audrey masuk ke apartemennya.

Perlahan-lahan, Reiner meletakkan tubuh Audrey di atas tempat tidur dan menyelimuti gadis itu.

Selamat tidur, istriku.

Sampai bertemu besok.

batin Reiner menutup pintu kamar Audrey.

1
Rien J
harus mempertangung jawab atas kesalahan apa pun kau Andrei deve
Anonymous
ok
Rosita
Mungkin karna dia nolak cinta nya Dave trus Dave bunuh diri ... nebak”😁🙏
devi aryana
Luar biasa
Lina Suwanti
mampir kak,, penasaran sm kisah Audrey
Widya Sari SE
Aamiin..
Widya Sari SE
👍👌🤗
Widya Sari SE
Supaya Papa Sofia tdk kesepian sendiri..😔
Widya Sari SE
Menikah aja Mama Audrey dg Papa Sofia👍🤗
Utami Dewi
Luar biasa
Santi Rizal
berbahagialah Audrey
Santi Rizal
visual nya dong Thor
Santi Rizal
Audrey hamil kali
Santi Rizal
Tristan CEO yg di maksud
Santi Rizal
sok dendam Reiner...ntar malah jatuh cinta
guntur 1609
pasti tristan org yg dimaksud
guntur 1609
pasti tristan bukan org sembarangan
guntur 1609
ohh brti dave anak selingkuhan ayahnya reine
RithaMartinE
luar biasa
snowwhite risca: terima kasih Kakak. Jangan lupa baca novel author yg lain. "istri bayaran milik Tuan Raja" dan "CEO Magang dan Mama Perawan". boleh juga follow IG Author : inspirasi.riscaame. Di sana banyak karya novel author yg lain.
total 1 replies
Choirun Nisa
Luar biasa
snowwhite risca: terima kasih Kakak. Jangan lupa baca novel author yg lain. "istri bayaran milik Tuan Raja" dan "CEO Magang dan Mama Perawan". boleh juga follow IG Author : inspirasi.riscaame. Di sana banyak karya novel author yg lain.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!