[Sekuel dari Novel "Love Me Please, Hubby"]
Almahyra Tsalsania, seorang mahasiswi berusia 20 tahun yang terjebak cinta dengan pria yang usianya terpaut jauh darinya. Dia mencintai pria itu selama lima tahun, namun sayangnya cintanya tak berbalas. Pria itu terlalu mencintai kakaknya untuk bisa melihat keberadaannya.
Daniel Vieri Nathaniel, pria matang berusia 32 tahun. Dia adalah pewaris kedua dari Grup H, menjabat sebagai wakil direktur utama. Selama lima tahun hidupnya dihabiskan untuk mengejar cinta yang sia-sia. Dia tidak tahu ada cinta tulus yang menunggunya.
Karena jebakan orangtuanya, Daniel harus berakhir menikahi Alma, adik dari wanita yang dicintainya.
Mampukah Daniel menerima cinta Alma?
Mampukah Alma membuat Daniel mencintainya?
Bagaimana kisah cinta mereka? Baca terus kelanjutan kisah mereka dalam novel DANIEL & ALMA.
#StoryOfDaniel&Alma
#CintaDalamDiam
#Diusahakan untuk update tiap hari ^^
~ErKa~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 30 - Tubuhku Panas
"Sayang, berikan minuman
ini pada Daniel. Jangan bilang kalau Mommy yang membuatnya. Katakan saja bahwa
Kamu yang membuatnya. Oke?"
"Minuman apa ini Ma? Jamu
ya Ma?" Alma mencium baunya.
"Iya jamu. Bagus untuk
kesehatan tubuh. Daniel baru saja sembuh dari sakit. Jadi minuman ini akan
bagus untuk tubuhnya. Berikan padanya, oke?"
Meskipun Alma ingin membantah
dan menanyakan panjang lebar mengapa bukan Mommy Kate sendiri yang
memberikannya, namun Alma masih menahan diri. Dia menuruti kata-kata ibu
mertuanya.
Alma mencari Daniel. Setelah
menemukannya, dia memberikan minuman itu kepadanya. Daniel tampak
bertanya-tanya. Sesuai dengan pesan Mommy Kate, Alma mengatakan bahwa minuman
itu buatannya. Akan sangat bagus untuk imun tubuh. Sebenarnya Alma merasa
sedikit aneh. Mengapa Mommy tidak memberikan minuman itu sendiri? Apa yang
terkandung dalam minuman itu? Apa sesuatu yang tidak akan di sukai Daniel? Ah,
seorang Ibu tidak akan pernah melukai anaknya. Apapun yang diberikan Mommy
Kate, pasti baik untuk Daniel.
Meskipun wajah Daniel terlihat
bingung dan bertanya-tanya, pada akhirnya pria itu tetap meminumnya. Wajahnya
tampak berkerut ketika merasakan pahitnya jamu di lidah. Mommy Kate menatap
dengan puas. Dia bermain mata dengan Papa Edwin. Kemudian mereka berempat melanjutkan
kebersamaan mereka.
Jam setengah sembilan malam,
Mommy Kate dan Papa Edwin memutuskan untuk beristirahat.
"Kami istirahat dulu.
Kalian juga beristirahatlah." Ucap Mommy Kate.
Daniel melihat jam tangan.
Merasa aneh dengan perilaku kedua orang tuanya. Biasanya orang tuanya tidak
pernah tidur sesore ini.
"Ini masih sore
Mom..."
"Ya, Mommy dan Papamu
sangat lelah. Kami sudah tua, tidak seperti dulu. Kalian juga,
beristirahatlah." Mommy Kate meninggalkan keduanya.
Daniel dan Alma
berpandang-pandangan dengan bingung. Mereka tidak tahu harus melakukan apa.
Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke kamar juga. Di dalam kamar, mereka
juga kebingungan dan salah tingkah.
"Eh em... Aku akan tidur di
sebelah sini, Kakak sebelah sana."
"Aku akan tidur di sofa
saja Al."
"Tidak Kak. Kita sudah
memutuskannya. Kalau begitu, Aku akan tidur dulu." Alma naik ke atas
ranjang dengan masih berpakaian lengkap. Dia memakai celana jeans dan baju kaos
panjang.
"Kamu yakin akan tidur
dengan berpakaian seperti itu?" tanya Daniel heran.
"Iya Kak, Aku sangat
yakin." Alma masuk ke dalam selimut, menutup tubuhnya rapat-rapat.
"Kalau begitu, selamat tidur Kak." Alma memejamkan mata.
Daniel masih terpaku. Dia
benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Daniel menatap bajunya. Biasanya dia
akan tidur memakai celana pendek dan bertel*njang dada. Tapi sekarang ada Alma
di sampingnya, tidak mungkin dia melakukan tindakan bar-bar seperti itu bukan?
Demi menghormati Alma, Daniel
memutuskan untuk tidur dengan pakaian lengkap juga. Daniel berbaring di samping
Alma. Mereka saling membelakangi. Jantung Daniel berdebar. Ini pertama kalinya
dia tidur di samping perempuan dalam kondisi sadar setelah lima tahun berlalu.
Padahal lima tahun yang lalu (masa-masa sebelum mengenal Nisha), hampir setiap
malam dia tidur dengan wanita yang berbeda. Dia berubah setelah Nisha memasuki
hidupnya. Dia berharap hanya Nisha yang akan menjadi pendampingnya. Berbagi
tempat tidur bersamanya. Tapi takdir berkata lain. Bukannya berbaring dengan
Nisha, dia sekarang malah tengah berbaring dengan adiknya. Sungguh lucu sekali.
Daniel tiba-tiba merasa tubuhnya
sangat panas dan gerah. Daniel tidak bisa tidur dengan nyenyak. Dia mengambil
remote AC dan menyalakannya. Namun tubuhnya masih terasa panas. Daniel menatap
Alma, untuk melihat wanita itu sudah tertidur atau tidak.
Setelah memastikan Alma tidur,
Daniel dengan tidak sabar membuka baju dan celana panjangnya. Hanya
meninggalkan celana pendek saja. Kemudian dia masuk ke dalam selimut juga. Dia
berharap dirinya besok akan bangun lebih awal, sehingga Alma tidak perlu
melihat tubuh setengah tel*njangnya.
Daniel mencoba memejamkan mata.
Namun lagi-lagi dia masih tidak bisa lelap. Tubuhnya masih terasa panas.
Kepalanya mulai pusing. Daniel tahu tanda-tanda ini. Dia dulu sering mengalaminya.
Dia sedang bergairah sekarang. Dan gairahnya butuh pelepasan!!
Tiba-tiba Alma membalikkan
tubuhnya. Membuat wajah mereka berhadap-hadapan. Daniel menjadi gelagapan.
Daniel menatap wajah Alma. Wajah
wanita itu sangat ayu dan manis. Daniel menjadi tersihir. Tanpa sadar Daniel
mengangkat tangan dan melabuhkannya di pipi Alma. Dengan lembut dia
mengelus-ngelus pipi itu. Dia menelusuri garis wajah Alma. Tatapannya berhenti
pada mulut Alma. Seolah terkena sihir, Daniel mendekatkan wajahnya dan mengecup
bibir itu dengan lembut.
DEG (Jantungnya berdebar)
Daniel ingin berhenti sampai di
kecupan saja, namun bibir Alma seolah-olah memiliki daya tarik magnet. Daniel
tidak bisa menghentikannya. Pikirannya menjadi buntu. Dia tidak bisa berpikir
jernih. Dia bertindak berdasarkan nalurinya.
Daniel mulai menelusuri bibir
itu dengan lembut. Mengecup setiap sudut-sudutnya. Lidahnya bermain-main di
atas bibir Alma. Perlahan Daniel mulai ******* bibir bawah Alma, di lanjutkan
dengan bibir atas. Kelembutan dan rasa manis dari bibir itu membuat Daniel
ketagihan. Dia mulai memasukkan lidahnya dan mengekplore mulut Alma sepenuhnya.
Dia merasa sangat mengenal bibir ini. Ya, dia pernah mencium bibir ini. Mungkin
dia juga mencium Alma seperti ini di 'malam itu'. Menyesal sekali dia dalam
kondisi mabuk. Dia tidak bisa mengingat rasa bibir dan tubuh Alma. Padahal bibirnya
terasa sangat nikmat.
Daniel terus mengekplore. Tanpa
sadar tangannya mulai bergerilya. Memeluk dan menggerayangi tubuh Alma dengan
intens. Dia menekan tubuhnya pada tubuh
Alma...
"Uuhhmmm..." Tiba-tiba
Alma mengerang. Daniel merasa seperti di guyur dengan air es. Tiba-tiba
tubuhnya menjadi kaku. Daniel cepat-cepat melepaskan pelukannya dan menatap
Alma. Wanita itu masih memejamkan mata. Daniel segera turun dari tempat tidur.
Dia takut aksinya ketahuan Alma. Perasaan bersalah menghantuinya.
Daniel mengutuki kebodohannya
sendiri. Dia menatap tubuhnya yang masih tegang. Ada apa dengan tubuhnya?
Kenapa tubuhnya masih panas menggelora?
Daniel memutuskan untuk
benar-benar mengguyur tubuhnya dengan air dingin. Jam sepuluh malam dia mandi
dengan air dingin. Berharap dengan melakukan hal seperti itu, nafsu dan
gairahnya akan hilang sehingga tubuhnya akan segera tertidur.
Tapi harapan hanyalah harapan.
Seberapa keras pun dia berusaha, tubuhnya masih tegang. Sebenarnya apa yang
terjadi? Biasanya ketika sedang bernafsu, dia akan mandi air dingin. Dan
nafsunya akan turun dengan sendirinya. Namun mengapa hal itu tidak efektif
sekarang? Mengapa tubuhnya masih tegang?
Kemudian Daniel ingat dengan
minuman yang di berikan Alma. Apakah di dalam minuman itu mengandung obat
perangsang atau semacamnya? Mengapa Alma memberikan minuman seperti itu
kepadanya? Apa Alma mengharapkan akan terjadi sesuatu antara mereka?
Ah tidak-tidak. Alma terlalu
polos untuk melakukan hal seperti itu. Ini pasti akal-akalan ibunya. Kedua
orang tua itu sangat menginginkan cucu. Begitu tahu Alma belum juga hamil
mereka pasti merencanakan hal ini. Berharap dengan melakukan hal seperti ini keinginan
mereka bisa terwujud.
Daniel memukulkan tangannya di
tembok kamar mandi. Meskipun kesal dengan ulah orang tuanya, namun Daniel tidak
bisa berbuat apa-apa. Dan dia sekarang masih punya masalah. Dia harus mengatasi
ketegangan di tubuhnya.
Daniel menatap tubuhnya. Dia
menghela napas dalam-dalam. Mau tidak mau Daniel melakukan hal memalukan. Hal
yang tidak pernah di lakukannya lagi selama puluhan tahun. Daniel memejamkan
mata dan mulai membayangkan wajah Alma dan tubuhnya!!
***
Happy Reading ^^