NovelToon NovelToon
Perjodohan Masa SMA

Perjodohan Masa SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Tunangan Sejak Bayi / Dijodohkan Orang Tua / Pihak Ketiga / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:69.5k
Nilai: 5
Nama Author: Alfiyah Mubarokah

Dijodohkan? Kedengarannya kayak cerita jaman kerajaan dulu. Di tahun yang sudah berbeda ini, masih ada aja orang tua yang mikir jodoh-jodohan itu ide bagus? Bener-bener di luar nalar, apalagi buat dua orang yang bahkan gak saling kenal kayak El dan Alvyna.

Elvario Kael Reynard — cowok paling terkenal di SMA Bintara. Badboy, stylish, dan punya pesona yang bikin cewek-cewek sampai bikin fanbase gak resmi. Tapi hidupnya yang bebas dan santai itu langsung kejungkal waktu orang tuanya nge-drop bomb: dia harus menikah sama cewek pilihan mereka.

Dan cewek itu adalah Alvyna Rae Damaris — siswi cuek yang lebih suka diem di pojokan kelas sambil dengerin musik dari pada ngurusin drama sekolah. Meskipun dingin dan kelihatan jutek, bukan berarti Alvyna gak punya penggemar. Banyak juga cowok yang berani nembak dia, tapi jawabannya? Dingin banget.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiyah Mubarokah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 Lo Vampir Apa Manusia?

"Lo udah berhasil mancing gue, jadi lo harus tanggung jawab!" ucap El dengan suara serak, sesaat sebelum mengecup bibir tipis Alvyna tanpa aba-aba, membuat mata gadis itu langsung membulat.

Hanya sebentar sekilas saja. Tapi efeknya seperti petir menyambar di siang bolong. Jantung Alvyna langsung berdentum tidak karuan. Wajahnya memanas, matanya membesar, dan napasnya tercekat.

Wajah El masih sangat dekat, mungkin tinggal satu senti lagi kening mereka akan bersentuhan. Namun sebelum itu terjadi, Alvyna lebih dulu mendorong dada bidang pria itu cukup kuat hingga El sedikit terhuyung ke belakang.

Tanpa pikir panjang, Alvyna memanfaatkan momen itu dan langsung meloloskan diri dari pelukannya. Dia berlari secepat mungkin menuju pintu, wajahnya merah padam seperti tomat direbus.

"Ya ampun! Apa-apaan barusan itu?!" umpat Alvyna panik. Pikirannya langsung mengembara ke sosok jakun El yang tadi sempat membuatnya kehilangan kontrol.

Bisa-bisa dia gila kalau terus mengingat kejadian barusan. Bahkan sekarang pun tangannya masih gemetar.

Tangannya meraih gagang pintu, ingin segera keluar dari ruangan itu. Tapi sepertinya keberuntungan sedang tidak berpihak pada Alvyna hari ini, sebab pintunya terkunci rapat.

“Apa?! Terkunci?!” teriaknya tak percaya. Rambut panjangnya disibak kasar, dan ia berdiri dengan kedua tangan bertolak pinggang, wajah penuh frustrasi. Refleks, kakinya menendang pintu dengan kesal.

Duk!

“Mau kabur ya?” terdengar suara berat dari belakang.

Deg

Tubuh Alvyna langsung membeku. Perlahan dia menoleh, dan mendapati El berjalan santai mendekatinya dengan senyum yang menyebalkan terukir di wajahnya.

“El...”

“Hmm? Lo pikir bisa kabur semudah itu setelah bangunin singa yang tidur?” balas El dengan tatapan menyudutkan, lalu tanpa banyak bicara langsung mengangkat tubuh Alvyna dalam pelukan bridal style.

“Aaaa!! Lo gila! Mau ngapain sih! Turunin gue!” teriak Alvyna sambil menendang-nendang dan memberontak di pelukannya.

“Temenin gue rebahan sebentar, capek banget hari ini,” jawab El tenang seolah tak ada apa-apa, sambil membawa Alvyna kembali ke sofa empuk yang tadi ia duduki.

Setelah menurunkannya di ujung sofa, El ikut duduk di sampingnya dan langsung menenggelamkan wajah ke ceruk leher Alvyna, memeluk tubuh mungil itu dari samping.

Grep

Alvyna sampai menahan napas. Napas hangat El mengenai lehernya yang terbuka karena rambutnya di kuncir hari ini.

“El bisa gak sih agak jauhan? Geli tau!” protes Alvyna sambil menggeliat kecil, mencoba menghindar, tapi El justru makin betah menempel.

“Bau tubuh lo enak banget gue suka. Shampoo, sabun, parfum, semua nyatu pas.” sahut El jujur, membuat Alvyna semakin panas dingin.

“Geli tau! Jangan gini juga caranya El!” Alvyna kembali mencoba menjauhkan wajah El dari lehernya, tapi usahanya tidak sebanding dengan tenaga El yang justru makin erat memeluknya.

“Gigit dikit boleh ya Ra?” ucap El tiba-tiba, dengan nada lembut namun terdengar lebih seperti peringatan daripada permintaan.

Alvyna mengernyit. “Hah? Maksud lo apa sih?”

Tapi belum sempat dia bertanya lebih jauh, El langsung menggigit lehernya dengan cukup kuat.

“SHIT! Lo ngapain leher gue, El?!” jerit Alvyna spontan. Tubuhnya nyaris melompat dari duduknya. Ia benar-benar tidak menyangka. Apa suaminya ini vampir berkedok manusia?

Bukannya merasa bersalah, El malah tersenyum puas sambil menggigit pelan leher putih Alvyna lagi. Godaan yang terlalu besar bagi iman yang memang sejak awal sudah tidak tebal-tebal amat.

Apalagi ini istri sahnya. Kalau sama Lyra? El masih bisa nahan diri. Prinsipnya jelas: no seks before nikah. Bahkan ciuman pun sebisa mungkin ia hindari, takut kebablasan.

Padahal Lyra sering menggoda. Hampir setiap hari. Tapi El tetap bisa menahan diri.

“Sshh… Lo ngapain sih El! Minggir!” desis Alvyna dengan napas memburu. Matanya terpejam rapat, tubuhnya sedikit gemetar. Geli, sakit, tapi juga... anehnya nikmat.

Mulutnya meminta El berhenti, tapi tubuhnya tak bergerak menolak. Bahkan secara tidak sadar, Alvyna sedikit memiringkan kepala seolah memberi ruang.

El tersenyum kecil. Di tengah aksinya, ia sempat mengingatkan dirinya sendiri.

“Tahan El, jangan kebablasan. Jangan buka segel di tempat kayak gini. Bisa habis kalau ketahuan,” batinnya sambil menarik napas panjang.

Karena Alvyna sudah tidak melawan, El mulai melonggarkan pelukannya. Kini tangannya berpindah memegang pipi Alvyna, membatasi gerakan kepalanya yang mulai lemas dan pasrah.

“Ssshh… Lo ngapain sih El…” desah Alvyna pelan, suaranya bergetar. Tangannya spontan meraih rambut suaminya, mencengkeram pelan.

El masih diam, hanya mengusap pipi Alvyna lembut. Leher Alvyna kini benar-benar terasa sakit, tapi dia sendiri tidak yakin harus marah atau tidak. Setengah kesal, setengah bingung, dan sisanya… ya gitu deh.

“Sakit El... Stop...” lirih Alvyna sambil merengek kecil.

Beberapa detik kemudian, El akhirnya berhenti. Dia mengangkat wajah, menatap leher Alvyna sejenak lalu mengecupnya lembut.

Cup

El tersenyum puas melihat bekas gigitannya tercetak manis di leher istrinya. Simbol kepemilikan.

“Lo apain leher gue anjir! Sakit banget tau!” Alvyna langsung meringis sambil memegangi lehernya.

“Hehe khilaf Ra. Salah sendiri tubuh lo wangi banget,” balas El santai.

Alvyna langsung tabok lengan El cukup keras. “Ck! Tanggung jawab gak lo?! Ini sakit banget!”

“Ututu, sini-sini, mana yang sakit?” El pura-pura khawatir sambil mendekatkan wajah dan mengelus leher Alvyna dengan gaya sok manis.

“Gak usah dipegang-pegang lagi, sana yang jauh!” omel Alvyna, mendorong wajahnya.

Tapi El malah makin usil, memeluk Alvyna lagi dari samping dan dengan iseng melepaskan ikat rambutnya.

“Ngapain lo?! Balikin! Gue belum selesai dandanin rambut tau!” ujar Alvyna kesal.

El mengangkat alis, “Mau hasil karya gue diliatin orang? Mau jawab apa nanti kalau ditanya?”

“Hasil karya?” Alvyna mengerutkan dahi.

El mengambil cermin kecil di atas meja, menyerahkannya ke Alvyna. “Liat aja sendiri, bagus gak?” katanya dengan tawa tertahan.

Dengan bingung, Alvyna menerima cermin itu dan mengarahkannya ke lehernya. Saat melihat apa yang dimaksud El, matanya membulat sempurna.

“Aaaa! Leher gueee!!! Lo vampir apa manusia sih?!”

El memutar bola matanya. Lalu menyentil kening Alvyna gemas.

“Itu namanya Cupang, sayang. Serius deh, lo lahir tahun berapa sih?”

Alvyna masih shock. Baru kali ini di umur 17 tahun, dia tahu bentuk dan rasa cupang. Dan jelas, rasanya nyut-nyutan banget!

Tepat saat dia masih sibuk mencerna semuanya...

Tok Tok Tok

Suara ketukan di pintu terdengar dari luar. Alvyna langsung melompat dari sofa.

“Anjir! Siapa itu El?! Gimana kalau guru? Kepala sekolah? Satpam? Atau gila! Kita bisa kena skors atau disuruh nikah ulang!”

El justru tergelak, “Berarti kita nikah dua kali dong. Lumayan, bisa pake jas baru.”

“Ish gue serius!” panik Alvyna, menabok lengan El lagi tanpa ampun.

Ketukan itu kembali terdengar...

Tok Tok Tok

Disusul suara dari luar yang memanggil...

“El! El!!”

Deg

1
Sara
kapan lanjut nih
Sara
lanjut dong
Nurhaida Simbolon
ceritanya sangat bagus
Clarisa Putri
buruan lanjut dong
Clarisa Putri
up nya brpa hari sekali si
Reni Anjarwani
lanjut thor
Murni Dewita
tetap semangat dan jangan lupa double up ya thor
Miss Lim
El karakternya labil gak tegas.padahal ceritanya udah bagus.
Cikka Ikka
thor jangan buat alvyna cepat hamil, biarkan dia menikmati masa" sekolahnya dulu 🤭
Ayla nur
lanjut dong
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Sara
bagus ceritanya 😍
Sara
jangan lama-lama thor update nya 🥰
Yanuaretnaning Sekar Laras Laras
bagus banget .. seru ...
Murni Dewita
double up thor
Ayla nur
cih sekarang baru nyesal
Sara
lanjut
Sara
lnajut
Reni Anjarwani
doubel up thor
Maima Elfaam
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!