"Jangan berharap jika aku akan memperlakukan kamu sebagaimana mestinya seorang istri. Karena kamu tahu bukan, jika aku terpaksa menikah denganmu karena permintaan kedua orang tuaku. Dan kamu tahu aku sudah memiliki seorang kekasih yang sangat aku cintai"ucap lelaki itu dengan penuh rasa emosi dan penekanan.
HAYKAL AZRIL ANSA itulah nama suamiku. Orang yang sangat aku cintai. Tapi tidak dengannya,saat ini ia sangat membenciku karena aku yang bersedia menjadi istrinya.
Dulu, sebelum orang tua kak Azril mengutarakan niatnya untuk menjadikan aku sebagai menantunya, kak Azril lah tempat aku selalu berbagi cerita.
Kak Azril akan sangat marah jika ada orang yang membuat aku menangis.
Tapi saat ini ialah penyebab semua tangisanku.
"Aku akan terus bersabar bahkan sampai kesabaran itu sendiri lelah dengan kesabaranku"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Tiga puluh Tiga
Dita masuk ke ruang Kenzo dengan wajah heran. Dari pagi wajah bosnya tak pernah lepas dari senyuman.
Dita mendekati meja kerja Kenzo. Ia duduk dihadapan Kenzo dan memandangi wajah bosnya itu dengan intens.
"Kamu mau di pecat... emang nggak ada kerjaan, enak enakan aja duduk di sini"
"Emang bos berani memecat aku"
"Apa alasan aku tak berani memecat kamu"
"Karena jika aku dipecat, aku akan bawa Lesha juga pindah dari kantor ini"
"Kamu mengancamku"
"Aku bukan mengancam bos, cuma mengingatkan bos"
"Kamu pikir Lesha mau ikut kamu"
"Mengapa tidak, bukankah begitu lesha. Jika aku berhenti kamu ikutan berhenti jugakan"tanya Dita memutar kursinya menghadap Lesha
"Aku sudah nyaman kerja disini Dit, apa alasan aku buat keluar"
"Kamu dengar Dita, Lesha nggak akan ikut kamu"
"Wuih.. Wuih... hebat ya Alesha Zahra sekarang. Belum apa apa aku sudah dicampakkan. Apa lagi nanti jika sudah menikah dengan bos"
"Jadi sekarang kamu kembali ke meja kerjamu, dan kerjakan apa yang seharusnya kamu kerjakan"
"Oke.. oke, tapi sebelum aku kembali ke meja kerja, aku boleh tahu nggak bos, apa yang membuat bos hari ini terlihat sangat gembira"
"Kamu kepo banget sih...."
"Apa akhirnya bos yang perawanin Alesha "bisik Dita
"Kamu bicara apa Dita. Kamu pikir aku lelaki apa."ucap Kenzo pura pura marah
"Jika bukan itu, kenapa wajah bos dari tadi tampak sangat gembira. Tersenyum terus"
"Memang salah jika aku tersenyum terus, bagus dong dari pada aku marah"
"Tapi bos, jika senyum senyum sendiri nanti karyawan pada takut. Habis bos dari tadi senyum senyum sendiri,aku takut bos nanti akhirnya menginap di rumah sakit jiwa"
"Kamu, karyawan yang paling lancang. Gaji kamu bulan ini seperti nya harus di kurang"
"Jangan dong bos, itu buat modal kawin. Nanti aku bisa bisa tua baru kawin jika modalnya nggak cukup cukup juga, bos juga nggak mau sponsorin pesta aku"
"Bukannya kamu sudah kawin ya sama Juna"
"Kok bos tahu, Juna ya cerita...atau bos pernah ngintip"
"Kurang kerjaan banget aku mengintip orang kawin, mending ngintip ayam kawin"
"Kak Kenzo, Dita, ngomongin apa ya,serius banget"ucap Lesha polos
"Hhuss... anak dibawah umur nggak boleh tahu cerita orang dewasa "
"Aku sudah masuk dua puluh tiga loh Dit dua bulan lagi"ucap lesha serius.
"Dengar bos, Lesha memberi kode jika ulang tahunnya dua bulan lagi. Bos harus siapin kado istimewa nih"
"Dita ngomong apa sih, kak Kenzo jangan dengarin ucapan Dita ya"
"Emang kamu pikir kak Kenzo budek, pasti bos udah dengar lah ucapan aku"
"Sudah sana, bawel banget . Sakit telinga dengar ocehan kamu. Kenapa Juna bisa tahan ya pacaran dengan kamu sampai saat ini. Apa telinga Juna nggak sakit dengar ocehan dan omelan kamu setiap hari"
"Kak Juna sudah kebal bos dengar omelanku. Bos sebentar lagi makan siang, aku ikut bos dan Lesha ya makan siangnya"
"Kalau yang gratis cepat banget kamu"
"Buat hemat pengeluaran bos, kan tiga bulan lagi aku harus bisa kumpulkan uang buat pesta resepsi. Aku sudah kebelet banget kawin sama mas Juna.... "
"Sudah cepat sana kerjakan tugasmu, kalau nggak selesai aku nggak jadi ya bawa kamu makan siang"
"Kejam banget sih jadi bos"gerutu Dita sambil pergi dari ruang kerja Kenzo.
Setelah Dita pergi Kenzo nggak bisa lagi menahan tawanya.
"Kenapa kak, ada yang lucu"
"Teman kamu Dita itu orangnya kocak juga"
"Ya kak, anaknya rame bangetkan"
"Kita makan di luar nanti ya Lesha"
"Terserah kakak aja"
####################
Siang harinya Kenzo, Lesha dan Dita makan di resto tempat biasa mereka makan,resto yang berada di seberang kantor mereka. Kenzo meminta Lesha duduk di sampingnya. Makanan yang mereka pesan sudah terhidang.
"Aku makin curiga nih... "ucap Dita begitu melihat Lesha yang duduk di samping Kenzo
"Curiga apa Dit"ujar Lesha
"Kalian pasti baru jadian ya. Pantas dari tadi bos tampak gembira banget"
"Apaan sih Dit.... "ucap Lesha langsung memerah pipinya.
"Sha, coba deh ini. Enak loh"ucap Kenzo menyuapi Lesha makanannya
"Bos, kamu jangan memanasi aku . Emang ya kalau orang baru pacaran nih, dunia seakan milik berdua. Aku dari tadi ngomong dicuekin, malah main suap suapan "
"Kamu kalau mau disuapin, minta Juna makan siang sama kamu"
"Bisa di pecat Juna kalau makan siang bareng aku. Dari tempat kerjanya aja kesini memakan waktu satu jam. "
"Kalau gitu kamu tinggal lihat aja, kalau nggak mau lihat, jangan ikut. Susah banget sih"
"Lesha, kamu dengar nggak pacar kamu ngomong. Kejam banget sih. "
"Kak Kenzo baik kok, siapa bilang kejam"
"Iya deh, pacar sendiri pasti membela. Aku yang salah,iya aku yang salah... "
Kenzo dan Alesha tersenyum melihat wajah Dita yang cemberut.
Diseberang meja tampak Azril memperhatikan Alesha yang selalu tersenyum bersama Kenzo. Ia melihat Kenzo menyuapi Lesha. Dan tangan Kenzo yang berada di sandaran kursi Lesha seolah ia memeluk bahu Lesha.
"Kamu tampak senang banget, Lesha. Melihat senyummu itu aku turut bahagia. Sudah lama aku tak melihat kamu segembira itu. Aku harap Kenzo memberikan kebahagiaan buatmu"
Selesai makan Kenzo dan Lesha yang berjalan keluar dari resto, berpapasan dengan Azril yang juga baru selesai santap siang.
"Azril, sendiri aja.... "tegur Kenzo
"Ya... "
"Biasanya selalu berdua, ada yang nempel terus dengan kak Kenzo kayak magnet "ucap Dita
Azril mendengar ucapan Dita hanya tersenyum,ia melihat ke arah Lesha dan memberikan senyumnya. Lesha membalas senyuman Azril.
"Kak Azril apa kabar, sehat"ujar Lesha
"Alhamdulillah sehat, Sha"
"Aduh Lesha, kamu kayak sudah setahun nggak ketemu Azril aja, pakai tanya kabar segala. Padahal baru dua hari nggak ketemu"
"Biarin, suka suka aku... "
Ketika akan menyeberang ke kantor mereka, Azril dengan spontan ingin memegang tangan Alesha. Tapi Alesha menepisnya.
Kenzo yang melihat itu langsung menggenggam tangan Lesha.Melihat itu Azril langsung membuang mukanya.
Setelah sampai di depan kantornya Azril pamit ingin masuk.
"Aku duluan ya... "
"Ya kak Azril, hati hati Kak.... "Ucap Dita
"Loh kok hati hati,aku kan sudah sampai"ujar Azril
"Hati hati nanti ada yang naksir kak Azril, habis manis banget sih"
"Nggak nyambung "gumam Kenzo
"Kamu ada ada aja Dit,kalian yang harus hati hati.... "
"Gedung kantor kami sudah dekat kok kak, hati hatinya buat siapa sebenarnya kak. Aku, Kak Kenzo atau Alesha"ucap Dita
"Semuanya... "
"Terima kasih kak"ucap Lesha
"Sama sama, Lesha"
"Oke, kak Azril yang manisnya bisa buat cewek diabetes, Dita pamit dulu ya. Lain kali ketemu lagi.... "ucap Dita dengan genitnya
"Kami pamit Ril,... "ucap Kenzo
"Oke.... "
Kenzo berjalan menuju kantor dengan tangannya masih menggenggam tangan Lesha. Azril melihat kepergian mereka sampai menghilang.
"Dulu tangan itu hanya boleh aku yang menggenggamnya. Tak akan aku biarkan ada orang lain menyentuhnya. Dari tangan Lesha masih sangat mungil, akulah yang selalu menggenggamnya.Tapi saat ini aku harus bisa merelakan tangan itu digenggam oleh tangan lain. Karena aku sadar aku tak pantas buatmu. Aku masih ingat ketika usiamu masih dua belas tahun, waktu orang tuamu tiada, kamu hanya akan pergi jika aku yang menemani dan kamu tak akan bisa tidur jika aku tak memelukmu. Sejak aku mengenalimu lima belas tahun lalu saat pertama pindah menjadi tetangga aku, sosok tubuh mungilmu sudah menarik perhatianku. Tapi aku yang bodoh ini tidak menyadari jika ketertarikan aku itu karena aku mencintaimu Aku pikir itu hanya rasa seorang kakak terhadap adiknya. Saat ini aku merasakan sesuatu yang beda ketika melihat kamu bersama lelaki lain. Tapi aku tak boleh egois, kamu juga berhak hidup dengan lelaki pilihan hatimu. Aku tak boleh lagi melarang lelaki lain buat mengisi hatimu...."
***************
Terima kasih