NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri CEO Manis

Pembalasan Istri CEO Manis

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: mommy JF

hi semuanya,
ini karya perdanaku, mohon dimaklum tahap belajar dan bantu koreksi ya semuanya.

"vir, tunggu!!" suara teriakan mama indah sampai seisi rumah bisa mendengarnya, " jangan sampai ada yg kau bawa, itu bukan milikmu" lanjut mama indah.
"sudahlah biarkan dia pergi " ucap papa jodi, dengan membantu vira untuk membawa kopernya keluar.
Sampai di luar rumah vira hanya sang mertua yg mengantarkannya sampai naik taxi seraya berucap "hati hati nak, jaga dirimu " papa jodi tak tega melihat menantunya pergi begitu saja.

"vir,vir,vir mau kemana sekarang" vira berucap pada dirinya sendiri yang tak tau akan tujuannya sekarang. Air mata nya sudah tak bisa di bendungnya lagi mengalir bagai air mancur.

Uang oh ya baru teringat dia, inilah saatnya untuk digunakan, ya walau tak banyak. Pendidikan jangan di tanya pastilah bisa digunakan kelak untuk bekerja kembali.

Bagaimanakah perjuangan Vira dalam meraih kebagiaannya?
Dengan cara apa Vira membalas semua masa lalunya?termasuk mantan suami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30

Pernahkan terbayangkan oleh Vira akan nasib kini? Tentu jawabannya tidak, bahkan derita pahit hidupnya dalam berjuang tanpa henti. Paling melekat dalam hati dan ingatannya adalah Mama Indah, mantan mertuanya. Kini mantan mertuanya mulai mengalami apa yang pernah dialami oleh Vira.

"PERGI!" Teriak Isala.

"PERGI!" Teriaknya lagi.

"Dok, tolong dia." Ucap Mama Indah.

Dokter dan suster langsung masuk keruangan itu dengan langsung menyuntikkan di selang infus milik Isala. Perlahan Isala yang berontak sudah mulai tenang dan akhirnya tertidur.

"Akhirnya, tenang juga." Cemas Mama Indah.

"Sudah tenang pasien, Bu. Saya kembali untuk kunjungan pasien lain ya, Bu." Ucap Dokter Rama sembari melangkah keluar ruangan itu.

Hanya anggukan dari Mama Indah. Isala tidak ada perubahan ke arah baik, malah sebaliknya. Waktu satu minggu lamanya di rawat di rumah sakit, kondisi hamilnya yang masih trimester pertama dalam usia 5 minggu.

Jauh lebih tidak dikatakan baik kondisi Isala mentalnya yang sakit akan tidak terima kondisi hamil, ditambah kehamilannya yang tidak bisa beraktifitas seperti biasa.

Huek

Huek

Huek

"Lemas," lirih ucapnya. Baru terbangun langsung muntah muntah. Tempat buang muntah juga selalu disediakan dibawah tempatnya, agar tidak kotor dimana mana.

Dilihatnya tidak ada orang disana.

"Sakit badanku, tidak bisa bangun," lirihnya lagi.

"Si**, semua gara gara KAMU!" Marah Isala, memukul terus menerus perut sendiri dengan isak tangis.

Buk

Hik

Buk

Hik

Buk

Hik

"Apa yang kamu lakukan ,Honey?" Tanya Zian dengan langsung memeluk istrinya. Dalam dekapannya Isala terus menangis.

"Aku tak ingin anak ini, Honey." Suara lemas Isala yang sudah tak kuat badannya menopangnya.

Huek

Huek

"Honey,"Ucap Zian dengan mengelus kepala istrinya.

Setiap hari selalu terjadi seperti itu tidak ada yng berubah, jika Zian kerja, pastilah Mama indah yang menjaganya. Tapi tidak pernah mau Isala di jaga oleh mertuanya itu, akan selalu terjadi keributan dan kekacauan diruangnnya itu.

"Aku ingin pulang, Honey," ucap Isala.

"Tidak bisa, Honey. Lihatlah, kondisimu seperti ini."

"Lebih baik gugurkan saja anak ini, Honey," lirih Isala.

"Tidak!" Bentak Zian tanpa disengaja suaranya sudah meninggi, selalu saja terjadi perdebatan soal anak.

"Sudah aku katakan, Honey. Diam disini dalam pantuan dokter, karena kehamilanmu dengan kondisi khusus." Ucap Zian.

"Maka dari itu, Honey. Lepaskanlah anak ini, biar aku bisa sehat lagi. Aku tidak sanggup terus berbaring disini." Pintanya.

Mata merah dan tatapan tajam ke arah Isala, rona amarah Zian semakin naik.

"DIAM DAN MENURUT LAH!" Bentak Zian kembali.

Hik

Hik

Hik

Terdiam Zian disana untuk menurunkan amarahnya, melihat istrinya terus menangis dalam selimut yang menutupinya.

"Cobalah, Honey. Terima anak kita," Zian menarik dan memeluk istrinya. Berharap mau mengandung anaknya dengan ikhlas.

"T-tidak, Honey," tolak Isala.

Kejadian selanjutnya pastilah pingsan kembali Isala. Emosi yang meledak ledak ditambah dengan kehamilan khusus nya ini, jadi harus pantuan para ahli.

"Tidurlah, Honey," membiarkannya. Dan Zian beranjak dari sana, duduk di sofa menunggu istrinya bangun kembali. Karena belum makan bubur yang sudah disiapkan rumah sakit. Pihak rumah sakit memperbolehkan jika istrinya itu ada ngidam ingin sesuatu asal dalam pantuan dokter. Tetapi selama ini tidak pernah terjadi.

"Bagaimana aku harus menghadapimu, Honey?" Tanya nya sendiri.

"Aku bahagia kehamilan padamu, tapi kenapa kau menolaknya? Tidak tau harus berfikir apa jadinya kau calon anakku di dalam perut ibumu?" Ucap Zian dengan menyeka air mata yang keluar dari pelupuknya. Lelah bekerja seharian tidak berhenti aktifitasnya harus menjaga istrinya di rumah sakit. Kegiatan rutin dalam seminggu ini.

"Yang kuat ya, Nak. Didalam kandungan, Ibumu tidak membencimu hanya belum menerimamu, Nak. Berjuanglah bersama Papa." Zian mengusap perut istrinya yang masih tertidur.

"Kelak jika kau hadir bersama kita, Papa pasti akan sayang dan menjagamu dari apapun, janji Papa," mencium perut istrinya dengan harapan sangat besar akan janin didalam mendengarkan suaranya.

"Ingat ya, Nak. Papa selalu ada disini," ucapnya lagi.

*

*

*

Pagi hari di mansion Mommy Sisi setelah acara 4 bulan, dipenuhi warna karena masih ada Oma dan Opa dari pihak Mommy.

Di tempat meja makan untuk sarapan.

"Mom, lebih lama disini dulu ya," pinta Mommy Sisi.

Melirik Oma Susi ke Opa Sams meminta jawaban dari permintaan anak tunggalnya, dengan anggukan dari Opa tanda setuju.

"Iya, Sayang," jawab Oma Susi.

"Thanks, Mom" Peluk Mommy Sisi ke Oma Susi.

"Ada apa ini?" Tanya Daddy Adi.

"Tidak, Sisi hanya minta kita disini tinggal lebih lama, itupun jika kau tidak keberatan, Adi." Ucap Opa Sams.

"Tentu saja boleh, Dad. Aku sangat senang jika kalian mau disini lebih lama," ucap Daddy Adi.

"Syukurlah," ucap Opa Sams.

"Terima kasih, Sayang." Dipeluklah suaminya itu oleh Mommy Sisi.

"Kau bahagia?" Tanya Daddy Adi, hanya anggukan dari Mommy Sisi dalam pelukannya itu.

"Wow, ada yang terlewat dari kita, Sayang," ucap Aldi menggoda.

"Ih, tidak sopan sama orang tua," ucap Daddy Adi.

Ha

Ha

Ha

Tertawa bersama meraka di meja makan sebelum memulai sarapannya itu. Dan sudah di jelaskan akan kejadian yang sudah terlewat Vira dan Aldi.

"Senangnya Oma dan Opa mau disini,"ucap Aldi.

"Kamu rencana mau punya anak berapa?" Tanya Opa Sams.

"Hem, Aku sih pengennya banyak, Opa. Opa juga tau jika aku anak tunggal, Mommy anak tunggal, Daddy punya saudara hanya 1," ucapnya.

"Apa kamu sanggup, Nak?" Giliran Oma Susi yang tanya ke Vira.

"Sanggup, Oma. Kata Mas Al, supaya mansion ramai dengan suara anak anak kita." Senyum Vira mengembang dengan tanda dia yakin akan mempunyai anak banyak dengan Aldi.

"Bagus, Sayang," ucap Aldi dengan memeluknya.

"Kita nonton yuk, diruangan biasa," ajak Aldi.

"Mau," Kompak suara disana menjawab Aldi.

"Ih, bukan ngajak kalian. Ini khusus buat pasangan muda," ledeknya.

"Walau bukan pasangan muda, tapi bukan berarti tidak hots kita ya, Dad," balas Mommy Sisi.

"Isss, Oma juga tidak akan kalah jika adu romantis dengan kalian. Jangan sampe menangis ya, jika kalah nanti," ejek Oma Susi dengan memeluk Opa Sams disana dengan menunjukkan sisi gi** romantisnya diantara mereka.

"Wow, Oma dan Opa Hots," ucao Aldi.

" Sebentar, aku booking ulang untuk kita semua bisa nobar," ucap Aldi.

Tidak beberapa lama selesaikan tugas untuk nobar keluarga mereka.

"Siap siap semuanya, nanti siang kita akan berangkat," ucap Aldi.

"Jam 10, kita semua jalan karena jam 11 dimulainya," ucap Aldi kembali.

"Ok" semuanya kompak jawab.

Jika para lelaki masuk keruang kerja Daddy untuk membahas pekerjaan, lain halnya dengan para wanita menikmati kebun kecil yang ada d belakang mansionnya.

"Mom, lihat disana, buah strawbery sudah banyaj yang terlihat, dan buah anggur juga sudah banyak buahnya, Mom, Oma," ucap Vira antusias sekali dengan itu.

"Yuk kita berkebun," ajak Mommy.

Sudah mengganti kostum mereka dengan berkebun ala Mommy Sisi, karena yang melilih dirinya dan harus mau.

Ha

Ha

Ha

"Lucu," kewata bersama.

Tiga wanita dengan beda generasi itu langsung berkebun memanen hasil kebun disana, banyak buah yang sudah di panen.

"Lihat hasilku, Sayang," ucap. Mommy Sisi ke arah Vira.

"Wow, sudah banyak yang dipanen, Mom. Ini punyaku, kalo Oma?" melirik ke Oma Susi disebelahnya.

"Lumayan banyak juga, sayang," jawab Oma.

Duduklah ditempat teduh tenda cinta yang dibangun Mommy Sisi jadi tempat istirahat mereka.

"Nanti malam bisa kita santap," ucap Oma.

"Bi," panggil Mommy.

"Iya, Nya"

"Bawa ini semua dan bersihkan ya, Bi," nanti malam baru di hidangkan." Ucap Mommy sisi.

"Baik, Nya,"

"Sudah kita bersiap sekarang untuk nobar kita,"ucap Mommy.

"Ayo" jawab bersama.

...****************...

Hi semuanya,

Kebahagiaan itu simple, terimalah keadaan dan belajarlah menerimanya?

Setuju atau tidak ya?

Jangan lupa like dan koment ya.

Love you😘

1
Annisa Ayira
ceritanya kurang di pahami..
lompat" gitu😁
christina paya wan
sampai bab ni jln ceritanya tak seperti tajuk cerita.bosan..byk yg di skip2..maaf thor..
Siti solikah
siapa ya yang berbicara itu
Siti solikah
mampir thor
Sondang Pasaribu
bodohnya zian ndak mau menyelidiki apa betul atau ndaknya istrinya selingkuh
Sri Muryati
Luar biasa
Atoen Bumz Bums
ntah lh bosenin
Atoen Bumz Bums
kpn bls dendamnya
Atoen Bumz Bums
alurnya gak ke tebak
banyak yg tiba2
kurang nyambung aku
Atoen Bumz Bums
2 THN blm nikah2
hebat Aldi BS nahan
Omar Diba Alkatiri
blush
Omar Diba Alkatiri
untuk flashback kayaknya terlalu panjang Thor malah lebih mendominasi jadi bahan cerita utama ..padahal kan intinya viranya mau berubah ke lebih baik setelah berpisah
Afif Mujahidin
Luar biasa
ziear: terima kasih
total 1 replies
J Chris
/Drool/
Fisee
cuiiiiiihhhhhhh cuiiiiiihhhhhhh 🖕
Mariyam Mys
bingung thor.kenapa tiba2. bisa jumpa dengan keluarga semantara dia ditinggalkan dipanti asuhan
Julia Juliawati
mampir Thor nyimak dl
ziear: siap kak
total 1 replies
Endang Werdiningsih
gimana mau tobat kalo disiksa setiap hari,,kesalahan zian memang fatal tp bukan dgn cara disiksa setiap hari buat menghukum'a...
disiksa diobati disiksa lg...
hadehhhhh...
Endang Werdiningsih
maaf othor,,kurang sepemikiran dgn cara othor menghikum zian,,,
siksaan dr aldi penyebab zian bunuh diri,,disini andil aldi sbg penyebab kematian zian,,kalo dr cerita yg othor bikin,,cindy jg menjd penyebab zian jd pria ga bener,,cindy menemui pria lain tanpa seijin suami,,salah'a zian karena cemburu membalas dgn hal" yg kurang pantas..
Endang Werdiningsih
maaf thor,,baru ini novel yg aku baca terlalu bnyk flash back dlm penggambaran alur cerita...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!