Pemuda Pengamen Jalanan Dan Gadis Desa Yang Kaya

    setahun sudah hubungan mereka berbagai lika-liku yang begitu menjadi tantangan bagi yelsa dan jeka, walau pun banyaknya rintangan cinta yelsa dan jeka karena status sosialnya yang berbeda, tetapi tidak akan surut dan tak akan berubah cinta mereka.

      di suatu tempat di mana yelsa seperti biasa sedang bekerja di sebuah restoran dan seperti biasa juga aktivitas jeka sebagai seorang pengamen jalanan.

    sudah banyak cemohan dari orang lain soal status sosialnya mereka, ada yang bilang jeka cuma manfaatkan yelsa saja dan masih banyak lagi cemohan-cemohan yang begitu menyakitkan, tetapi mereka menanggapi itu semua dengan lapang dada,dan di balik itu juga adul sebagai sahabat memberikan semangat dan juga nasehat.

        siang berganti malam seperti biasa jeka sehabis mengamen jeka langsung menjemput yelsa di sebuah restoran di mana yelsa bekerja, jeka pun kadang tidak sempat pulang ke rumahnya dan masih membawa gitar.

" assalamualaikum... " salam jeka.

" wa'alaikum salam... " jawab yelsa. yelsa pun meraih tangan jeka dan mencium tangan dengan takzim.

" mas baru dari ngamen belum pulang ke rumah.? " tanya yelsa.

" iye neng hehehe... jika aye pulang dulu takutnye telat jemput bidadari aye. " jawab jeka dengan cengengesan.

       yelsa tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat prilaku jeka yang selalu memprioritaskan dirinya.

      di sebuah taman di mana tempat itu jeka bertemu kembali dengan yelsa dan di tempat itu juga mereka jadian., yelsa dan jeka lalu duduk di sebuah kursi yang ada di taman tersebut.

" ayo mas makan dulu, ini aku sudah siapkan untuk mas, mas pasti lapar karena seperti biasa mas tidak pernah sempat makan. " ajak yelsa.

" terime kasih iye sayang, selama ini aye udeh banyak merepotkan neng. " ujar jeka.

" aku tidak merasa di repotkan sama mas, malah aku seneng banget bisa memberikan yang terbaik buat mas, iya hitung-hitung aku belajar untuk menjadi istri yang terbaik untuk mas nantinya. " ucap yelsa. jeka lalu tersenyum mendengar ucapan yelsa yang begitu antusias menjadi istrinya.

       jeka lalu menyatap makanan pemberian yelsa, tidak luput juga dengan adegan romantis yang saling suap-suapan. setelah selesai yelsa membuka percakapan terlebih dahulu.

" mas besok aku ingin pulang ke desa karena ibu ku sedang sakit sudah seminggu ibu sakit mas. " ucap yelsa.

" astagfirullah... ibu neng sakit, kenape dari awal kagak bilang kalau ibu neng lagi sakit ?. " tanya jeka.

        jeka sudah kenal dengan ibu yelsa lewat telepon waktu itu. hanya ibu yelsa yang mendukung cinta mereka berdua, setelah mendengar ibu yelsa sakit, jeka merasa lalu mengizinkan yelsa segara pulang untuk menjenguk ibunya.

" pulanglah neng jenguk ibu dan rawat ibu neng iye. " pinta jeka terhadap yelsa.

" iya mas aku rencananya mau pulang ke desa jika mas izinkan. " saut yelsa.

" aye izinin neng jika menyangkut orang tue neng, karene orang tue neng, orang tue aye juge. " saut jeka dengan tegas.

" terima kasih mas atas pengertiannya dan terima kasih juga karena mas sudah anggap orang tua ku seperti orang tua mas walau pun kita belum nikah tapi mas udah menganggap seperti itu. " ucap yelsa terharu.

      lalu mereka pun bergegas meninggalkan tempat itu dan menuju ke kosan yelsa, untuk mempersiapkan semua karena esok hari yelsa akan pulang ke desanya untuk menjenguk ibunya yang sedang sakit.

.................................................................................

        di sebuah gerbong yang padat orang waktu zaman dulu di mana kereta api masih belum teratur, sobat pasti tau di Mana kereta api pas masih belum teratur karena masih desak-desakan, banyak lalu lalulalang pedagang dan juga banyak copetnya hehehe..

      di gerbong tersebut ada seorang wanita yang sedang telepon, wanita itu yang sudah kita kenal... iya wanita itu adalah yelsa, yelsa sedang menelepon seseorang di ujung telepon.

" assalamualaikum... pak nanti jemput saya iya di stasiun. " pinta yelsa kepada seseorang di ujung telepon.

" wa'alaikum salam... iya non nanti saya ke sana. " jawab orang di ujung telepon.

" terima kasih iya pak assalamualaikum... " yelsa mengakhiri teleponnya.

" wa'alaikum salam... " jawab yang berada di ujung telepon.

       setelah yelsa menelepon, lalu yelsa membuka tas tentengannya di bukalah tas tersebut oleh yelsa.

" aku laper banget, alhamdulillah aja ibunya mas jeka ngasih bekal buat aku. " gumam yelsa.

      dengan lahapnya yelsa menyatap bekal yang pemberian ibu rodiye untuk yelsa, setelah selesai memakan bekal dari ibu rodiye yelsa lalu bersandar di kursi yang yelsa duduki,tidak membutuhkan lama yelsa pun tidur dengan lelap.

      sekitar jam 00:15 stasiun yang di tumpangi yelsa saat itu memasuki stasiun cirebon, kereta itu pun berhenti sejenak guna beristirahat atau menunggu kereta yang berada di arah berlawanan lewat.

     berapa menit kemudian kereta yang berbeda arah itu tiba,maka kereta yang di tumpangi yelsa itu pun langsung berangkat kembali menuju stasiun b.

       kurang lebih menghabiskan berapa jam di perjalanan yelsa pun siap-siap untuk turun dari kereta yang yelsa tumpangi. setelah sampai stasiun tujuan yelsa lalu bergegas dari gerbong kereta tersebut dan mencari seseorang yang sudah lama menunggu ke datang yelsa.

" assalamualaikum non.... bagaimana perjalanan non kali ini. " tanya seseorang tersebut. ternyata yang yelsa telepon itu adalah pak tukimin supir pribadinya.

" wa'alaikum salam... lumayan enakan pak, soalnya perjalanan kali ini saya mendapatkan kursi jadi saya bisa tidur deh hehehe.. " jawab yelsa terkekeh.

" pak kita mampir dulu yu di warung yang ke marin sambil menunggu sholat subuh. " pinta yelsa kepada pak tukimin supir Pribadinya.

" iya non... " jawab pak tukimin.

     mereka pun lalu berjalan menuju warung yang kemarin yelsa dan pak tukimin singgah sekedar untuk mengopi atau yang lainnya. tidak lama kemudian terdengar adzan subuh berkumandang di masjid terdekat.

ALLAHU AKBAR... ALLAHU AKBAR...

     yelsa dan pak tukimin bergegas menuju masjid terdekat tersebut untuk menunaikan sholat subuh..

    singkat cerita yelsa sudah sampai di depan rumah yelsa pun langsung masuk menuju kamar di mana ibu aminah sedang berbaring sakit, yelsa lalu mengetuk pintu kamar ibunya tersebut.

tok tok tok... tok tok tok..

" assalamualaikum... ini aku bu yelsa. " ucap yelsa.

" wa'alaikum salam.. masuk nak tidak di kunci. " jqwab ibu aminah di dalam kamar, yelsa lalu memasuki kamar ibu aminah. terlihat ibu aminah yang berbaring di atas kasur dan terlihat wajahnya begitu pucat.

       yelsa mendekati ibu aminah lalu mencium tangan ibu aminah dengan takzim dan yelsa pun menghempaskan bokongnya di tepi kasur.

" nak kamu kapan datangnya dan sama siapa ke sininya kamu tidak sama jeka. " tanya ibu aminah. dengan suara lirih

" baru saja aku sampai bu... mas jeka tidak ikut bu ?. " jawab yelsa.

" kenapa tidak bareng sama kamu, ibu juga mau tau wajah kekasihnya ibu yang cantik ini ?. " tanya ibu aminah kembali.

" ikh.. ibu bisa saja, nanti bu kata mas jeka, kalau ibu sudah sembuh mas jeka akan datang kemari untuk melamar yelsa. " jawab yelsa dengan wajah tersipu malu.

      ibu aminah pun terkejut bercampur bahagia setelah mendengar ucapan yelsa.

" beneran itu nak... "

" beneran bu." jawab yelsa mengyakinkan ibunya tersebut.

" kalau begitu ibu ingin cepat-cepat sehat, agar nak jeka cepat datang dan langsung melamar kamu. " ucap ibu aminah dengan wajah semringah.

" tapi bu..bagaimana dengan bapak ?, apa bapak mau nerima lamaran mas jeka ku bu ?. " tanya yelsa dengan raut wajah ke bingungan.

" tenang sayang, soal bapak mu nanti ibu bicarakannya. " jawab ibu aminah memberikan semangat untuk yelsa agar yelsa bahagia.

" beneran bu, alhamdulillah terima kasih iya bu. " saut yelsa dan langsung memeluk ibu aminah.

      di pagi hari saat sedang sarapan di meja makan, yelsa dan ibu aminah yang terlihat sudah rada sehat menghampiri ayahnya yang sudah menunggu di meja makan.

" bapak sudah mendengar semua dari ibu mu, kalau pacar mu ingin datang untuk melamar mu apa itu benar. " tanya pak trisno.

" ii.. iya pak. " jawab yelsa dengan gugup.

" oke bapak mau tau orangnya, kapan ia mau datang ke mari untuk melamar mu. " tanya pak trisno kembali.

" segara pak.. kalau bapak mengizinkannya. " jawab yelsa dengan tatapan semangat.

" kabari dia suruh datang kemari. " ucap pak trisno.

" baik pak terima kasih iya pak aku sayang bapak. " saut yelsa lalu yelsa memeluk pak trisno.

" iya sayang.. " ucap pak trisno, ibu aminah pun mendengar ucapan suaminya tersenyum bahagia.

" bawalah nak bapak mau tau pemuda pengamen jalanan yang tidak ada masa depannya itu datang kemari. " ucap pak trrisno di dalam hatinya dan tersenyum meremehkan.

UNTUK PARA SOBAT KU SEMUA BERIKAN SARAN AGAR SAYA BISA MEMPERBAIKINYA SEBELUMNYA SAYA UCAPKAN TERIMA KASIH..