Hantu Cantik Dan Pemuda Indigo

Hari hari berlalu, akhirnya Darrel kembali pulang ke rumah, janji sang Ayah juga sudah  ditepati untuk membelikan Darrel motor yang dia inginkan

"Wah keren...! terima kasih ya Yah..!" ucap Darrel senang melihat motor inginkan itu sudah berada di rumah nya

"Iya, sama sama...! "ucap Ayah tersenyum senang melihat Darrel yang sangat antusias dengan motor baru nya itu

"Ayah..? Cilla juga mau motor...!" ucap Cilla iri karena melihat Darrel dibelikan motor oleh sang Ayah

"Cilla mana bisa pakai motor nak, gimana kalau besok Ayah belikan Cilla skuter listrik saja, Cilla mau...?" Tanya Ayah

"Mau... mau... makasih Ayah...!" ucap Cilla tersenyum senang lalu memeluk Ayahnya

"Kakak Darrel..? Cilla mau ikut naik motor sama kakak ya...!" ucap Cilla memohon pada Darrel

"Cilla mau ikut..? Yasudah ayo...! Gimana kalai kita jalan jalan ke taman di ujung komplek" tanya Darrel pada Cilla

"Yeeeee... ayo... Kakak.. ayo...! " ucap Cilla senang lalu menaiki motor Darrel terlebuh dulu

"Yasudah... Kalian hati hati...! " ucap Ayah memperingati

Darrel hanya tersenyum mengangguk lalu melajukan motor baru nya itu menuju taman bersama Cilla

"Emmmh... Anak anak itu... Di belikan satu yang satu juga minta dibelikan... Untung yang satu lagi sudah cukup dewasa dan bisa membeli keinginannya sendiri...!" gumam Ayah tersenyum senang

*****

"Kenapa kamu bisa gagal melenyapkan gadis itu?" Tanya seorang pria paruh baya memarahi seorang pria tua dihadapannya yang menunduk takut

"Maafkan saya pak bos...! Waktu saat saya memasuki ruang rawat anaknya pak Wisnu ada seorang anak laki laki yang memukul dan mengancam saya untuk melaporkan saya ke polisi" ucap pria tua itu memberitahu bos nya

"Arghhh...Sialan... siapa dia? Kenapa dia bisa sampai tau kalau kamu mau membunuh Anaknya Wisnu... ! Sapto?" Bentak pria paruh baya didepannya kepada Pria tua itu yang ternyata adalah Sapto supir pribadi keluarga Clara

"Saya kurang tau anak laki laki itu siapa, tapi dia pernah main ke rumah Pak Wisnu dan katanya dia adalah teman sekelasnya Anak Bu Anya istri baru Pak Wisnu Pak Bos... !" ucap Sapto menjelaskan

"Singkirkan siapa pun yang mengganggu rencana saya sekalipun itu orang yang tidak kita kenal" perintah pria itu pada Sapto

"Tapi Anak laki laki itu masih sekolah Pak bos, dia juga kelihatannya Anak orang kaya karna satu komplek sama rumah pak bos...! " ucap Sapto mengingatkan

"Saya tidak peduli, mau Anak sekolah atau pun mau Anak orang Kaya, yang jelas siapa pun yang mengganggu rencana saya, dia harus mati" ucap pria paruh baya itu marah

"Ba... baik pak bos, saya akan menyingkirkan Anak itu terlebih dahulu" ucap Sapto tersenyum sinis lalu pergi meninggalkan Bosnya itu

"Wisnu...? Kamu belum cukup menyesal setelah saya menghancurkan keluarga kamu? saya sudah sedikit puas membunuh anak laki laki kamu, sampai membuat gila istri kamu dan mencelakai anak perempuan kamu juga, meski anak kamu belum benar benar mati...! Dan bodohnya kamu menikahi istri yang gila harta yang perlahan lahan akan membuat kamu miskin Wisnu Haaa... haaaa... haaaa... !" ucap Pria itu tertawa puas mengingat penderitaan yang dia berikan pada keluarga Clara

*****

"Kak Clara? Kenapa kak Clara sedih seperti itu?" Tanya roh Axel yang duduk disamping roh Clara

"Ah Nggk kok, kakak cuma merasa kesepian saja karena teman kakak baru saja pulang dari rumah sakit...! " ucap roh Clara menunduk sedih

"Teman kakak perempuan atau laki laki..?" Tanya roh Axel penasaran

"Laki laki, dia sangat baik, lucu dan juga perhatian sama kakak...! " ucap roh Clara tersenyum mengingat Darrel

"Apa kakak suka sama dia...?" Tanya roh Axel

"Emhhh...! iya sih, tapi dia kaya gak suka gitu sama kakak, apalagi sekarang kita beda alam. Mana mungkin dia mau sama hantu kaya kakak" ucap roh Clara merasa galau

"Jadi dia manusia...? Emang nya manusia bisa melihat hantu seperti kita kak..?" Tanya roh Axel penasaran

"Dia memang manusia, tapi dia seorang pemuda istimewa yang bisa melihat dan mendengar kita, Axel" ucap roh Clara tersenyum pada roh Axel

"Oh ya...? Kok bisa...? Apa dia juga bisa melihat dan mendengar aku kak?" Tanya roh Axel

"Tentu saja...! nanti kakak kenalin Axel sama Kak Darrel ya" ucap roh Clara

"Kak Darrel...?" Tanya roh Axel

"Iya, nama kakak itu adalah Darrel, dia juga bilang ingin berkenalan dengan kamu, tapi setiap dia datang kesini kamu selalu gak ada" ucap roh Clara memberitahu

"Oh ya...? Yasudah lain kali kalau kak Darrel kesini lagi, kakak ke ruang rawat ku saja. Aku selalu ada disana kok nungguin Mami" ucap roh Axel

"Oke" ucap roh Clara tersenyum lalu memeluk roh Axel karena merasa gemas padanya

****

"Kakak lihat deh, kok kakak kakak perempuan yang disana liatin kita terus ya? Apa dia suka sama kakak?" Tanya Cilla penasaran sembari melihat ke arah beberapa remaja perempuan yang sedang berkumpul disana

"Ha.. ha.. mungkin mereka gemas karena melihat Cilla, makannya mereka liatin kita" ucap Darrel pada Cilla yang sedang memakan es cream yang sempat Darrel belikan untuk Cilla

"Aku mau samperin mereka ah..." ucap Cilla lalu berjalan menghampiri mereka

"Cilla jangan dek....! " teriak Darrel mencoba menghentikan Cilla tapi Cilla terus saja menghampiri para remaja perempuan itu

"Kakak... Kakak...? kenapa liatin Cilla dan kak Darrel? Cilla tau kok Cilla imut" ucap Cilla berbicara pada mereka

"Nggk kok dek...! kita hanya ngefans sama kakak kamu yang tampan itu, tolong salamin untuk dia ya nanti kakak kasih kamu coklat ini, gimana?" Tanya salah satu remaja perempuan disana pada Cilla

"Jadi kakak suka sama Kak Darrel?" Tanya Cilla dengan polosnya

Darrel yang berada jauh dari mereka hanya melihat Cilla saja dari kejauhan karena dia juga malu kalau harus mengikuti Cilla

"Iya kakak kamu itu sangat tampan, kok bisa sih ada laki laki tampan seperti kakak kamu dek..?" ucap salah satu dari mereka

"Nama kakak ku Darrel, kak Darrel juga baik karena selalu membantu Cilla bikin PR, terus kak Darrel juga pandai masak loh...! " ucap Cilla membanggakan kakaknya itu

"Oh ya..? Jadi kakak nya Cilla itu namanya Darrel? Jadi gimana dengan tawaran kakak tadi? Cilla mau kan salamin kakak untuk kak Darrel?" Tanya salah satu perempuan itu

"Mau... mau... ! tapi Cilla harus bilang apa sama kak Darrel?" Tanya Cilla bingung

"Cilla bilang gini 'Kak Darrel ada salam dari kak Novi yang pake baju pink' nah gitu aja, terus kamu suruh kak Darrel melambaikan tangannya pada kita yang berada disini ya...!" ucap perempuan yang bernama Novi itu

"Oke...!" ucap Cilla lalu berlari kembali menghampiri Darrel yang duduk sembari makan es Cream sedari tadi

"Kenapa Dek...? Kamu habis ngapain sama mereka...?" Tanya Darrel penasaran

"Itu urusan perempuan...! kakak kan laki laki jadi gak boleh tau...!" ucap Cilla menatap kakak nya

"Kakak lihat perempuan yang pakai baju pink itu kan? Kakak lambaikan tangan kakak pada nya sekarang juga" perintah Cilla pada Darrel

"Tapi...."