Si Wanita Miskin Dan Sistem

 Kembali lagi di restoran, setelah pesanan dinda datang, dia langsung makan dengan tenang,tapi tiba-tiba dia mendengar suara adiknya.

" Kakak ?? " panggil gara dengan lembut, wajah nya tersenyum dan langsung duduk dihadapan kakaknya.

Melihat adiknya yang datang menemuinya ,dia tersenyum kecil.

" dasar adik nakal.kenapa kamu datang kesini ? apakah pekerjaan mu sudah selesai" tanya Dinda pura-pura marah pada adiknya.

" Kakak tenang saja pekerjaan ku semua sudah beres, aku senang melihat Kakak datang kesini, dan karna aku tau kakak disini aku sekalian saja makan siang bersama Kakak" cemberut gara dengan merenggut kesal.

" Perhatikan lah ekspresi mu itu, kamu sudah dewasa, nanti cewek-cewek ilfil dengan tingkah mu " goda Dinda dengan menaikkan alisnya.

" biarkan saja,lagian aku tidak mau perempuan lain, aku lebih bahagia kita seperti ini tanpa orang baru " ujar gara dengan serius yang sedang menatap kakaknya.

" Berhentilah omong kosong !! cepat makanlah makananmu sebelum dingin " perintah Dinda dan melanjutkan makannya.

Gara cemberut, tapi saat melihat Kakak nya makan,dia akhirnya memesan makanan juga.

Mereka makan dengan tenang, dan setelah selesai makan Dinda langsung berbicara serius.

" Gara.. beberapa hari lagi Kakak akan mengadakan acara konferensi pers, Kakak ingin kalian berdua hadir dan berdiri di sisi Kakak nanti, dan rencana nya Kakak ingin memperkenalkan kalian berdua pada semua orang, biar mereka tau kakak memiliki adik yang tampan " ucap Dinda dengan serius sekaligus bercanda

Gara yang mendengar itu, seketika pipi nya memerah karena tersipu.

" Tenang saja kak, gara akan memperlihatkan pada dunia, bahwa Kakak punya adik yang tampan " tengil gara pada Kakak nya.

" Dasar adik tidak tau malu, sudahlah Kakak mau pulang dulu, kamu baik-baik disini jangan sampai kecapean kerjanya " pamit Dinda. gara langsung berdiri dan memeluk kakaknya ,tidak lupa dia juga mencium kening nya tanpa merasa canggung di depan umum.         " Kakak hati-hati dijalan, beritahu juga pada Rey jangan sampai bawa mobil nya ugal-ugalan" goda gara lagi.

 Dinda langsung menggeplak tangan adik nya dan tertawa kecil, sembari melangkahkan kakinya meninggalkan restoran.

Setelah melihat Kakaknya nya pergi, gara langsung bergumam dalam hati.

" semoga Kakak menemukan laki-laki yang tulus mencintai nya, " gumam nya dengan tersenyum tipis, dan setelah itu dia pergi kembali menuju ruangannya.

    *********

Didalam mobil terlihat Dinda sedang melihat-lihat jalanan yang dilewatinya,dia termenung memikirkan bagaimana keadaan pemuda yang dia selamatkan,tapi tiba-tiba saat dia menoleh,dia melihat sosok yang begitu dia kenal.

   Dinda duduk tegak, jantung nya berdebar kencang.

" berhenti Rey !! " ucapnya setengah berteriak, Rey yang mendengar teriakan nona nya terkejut dan reflek mengerem mendadak.

" Maafkan saya nona, saya tadi terkejut mendengar teriakan nona " rey merasa bersalah saat melihat Dinda yang hampir terjengkang ke belakang.

" tidak apa-apa Rey, tunggu sebentar disini, aku ingin kesana " dinsa langsung turun dari dalam mobilnya.

   Melihat kepergian nonanya,Rey hanya mengangguk dan melihat Dinda pergi kearah mana.

  Sisi Dinda yang langsung turun dan pergi berjalan menuju seseorang yang sedang memungut makanan di tong sampah.

    Dia menatap seseorang itu dengan perasaan sakit,matanya berkaca-kaca.

Sedangkan seseorang yang sedang mengaisi sampah mencari makanan karna dia merasa lapar, tidak melihat keberadaan Dinda, sejak dia bercerai, dan di usir oleh istrinya dari rumah, dia tidak mempunyai siapa-siapa lagi. dan keluarga Nugroho sudah lama tidak menginginkannya.

    " akhirnya aku bisa makan," saat mendapatkan makanan sisa, terlihat seseorang itu tersenyum senang.

 Ternyata dia adalah paman Doli,dia anak pembantu yang lahir karna kesalahan Wibowo Nugroho yang sedang keadaan tidak sadar. dan akhirnya dia memperkosa pembantu nya sendiri.

Dia pergi tanpa membawa uang, sedangkan semua bajunya sudah di curi oleh pemulung,karna mereka mengira dia mempunyai banyak uang di dalam karung nya.

Saat mendapatkan roti basi didalam tempat sampah, dia merasa senang

 " dengan makanan ini aku tidak akan kelaparan nanti malam " gumam nya, air matanya mengalir,sungguh dia tidak pernah menyangka hidupnya akan menjadi seperti ini. sedangkan ibunya telah meninggal dunia saat melahirkan nya, dan dia hanya hidup sendiri tanpa siapapun lagi.

Disaat dia ingin makan roti basi itu,, tiba-tiba seseorang menepisnya,sehingga roti itu terjatuh ke tanah, dia terkejut dan melihat siapa pelakunya,saat dia mendogak.

Dia merasa heran karna di depannya, berdiri seorang wanita yang sangat cantik dan menawan.

    " nak kenapa kamu membuang roti ku ? " tanya paman Doli dengan suara bergetar.

Sedangkan Dinda yang mengenali orang yang ada hadapan nya,dia sangat terkejut ternyata itu benar-benar pamannya yang akan memakan makanan ditong sampah?? dia juga melihat penampilan pamannya yang terlihat memprihatinkan.

Pakaian compang-camping, dan wajah nya yang lusuh,bahkan paman nya tanpa mengenakan alas kaki.

" Paman " panggil Dinda yang langsung menangis, dan dia memeluk pamannya dengan perasaan hancur.

Sedangkan Doli terkejut karna tiba-tiba wanita ini memeluk nya dan juga wanita ini menangis didalam pelukan nya,dia kebingungan apa yang sebenarnya terjadi.

 " maaf neng, tolong jangan peluk bapak ,,dan kenapa kamu memanggil aku paman ?apa kamu salah orang ? " tanya Doli sembari mendorong Dinda dengan lembut dari pelukannya.

" Paman...hikkkkssssss...apa paman tidak mengenaliku lagi ? aku ini keponakan mu Dinda,, kenapa paman jadi begini?? apa yang terjadi paman ?? " cecar Dinda yang langsung tangis nya pecah, kenapa pamannya yang orang baik bisa berakhir seperti ini fikiran nya.

Doli terkejut mendengar pengakuan wanita ini,yang ternyata adalah keponakannya ,dia melihat penampilan Dinda yang sudah berubah drastis,

Tanpa ragu lagi, dia langsung memeluk nya dan menangis terharu,dia juga merasa bahagia melihat keponakannya sekarang hidup dengan baik.

   " nak Dinda... paman merindukan kan kalian nak, paman sangat bersyukur, melihat kalian sekarang hidup dengan baik " tutur Doli, air matanya mengalir deras, dia sangat menyayangi ponakannya ini lebih dari putri nya sendiri.

Setelah lelah menangis Dinda langsung melihat paman nya.

 " ayok paman harus ikut aku, tanpa penolakan !!! mulai hari ini Dinda akan merawat paman!! " ucap Dinda dengan wajah serius.

 melihat itu Doli tidak bisa menolak ,dia mengangguk dan mengikuti Dinda berjalan kearah mobil.

     " ayo masuk paman " ajak Dinda yang diangguki oleh Doli.

  Dia tercengang saat bisa duduk di mobil yang sangat bagus.

 sedangkan Rey terkejut melihat nona nya membawa pria paruh baya seorang pemulung tapi dia tidak berani bertanya pada nonanya.

" I.in.i mobil kamu nak " gagap Doli dengan menatap Dinda dengan serius.

Dinda mengangguk tersenyum " iya paman ini mobil kita,,sekarang Dinda sudah sukses dan Dinda akan membahagiakan paman !! dan juga akan menjaga paman dengan baik " tutur Dinda dengan tersenyum hangat.

Mendengar ucapan Dinda doli tersentuh,dia begitu terharu, air matanya mengalir,dia mengingat selama dia hidup ,tidak ada yang pernah menghormati atau memperdulikan nya.

Bahkan putrinya sendiri tidak pernah menghormati ayahnya, apalagi istrinya .maka dari itu Doli sangat menyayangi keponakan nya ini, dia pernah berfikir kenapa bukan dinda menjadi putrinya.

     " terimakasih nak,paman sangat bahagia karna sekarang paman telah memiliki kalian,," tutur Doli dengan suara lirih.

  Dinda tersenyum dan mengangguk,dia menghapus air mata pamannya tanpa merasa jijik.

  Sementara Rey yang mendengar percakapan keduanya,dia akhirnya mengerti, ternyata pria paruh baya ini adalah paman nonanya.

  setelah menempuh perjalanan 25 menit, mereka sampai di rumah mewah berlantai 4.

   mobil dinda masuk kedalam gerbang,setelah mobil berhenti dia langsung mengajak paman nya turun.

   Doli yang lagi-lagi terkejut saat melihat rumah ponakannya, dia mengucapkan terimakasih pada tuhan karna telah mengubah hidup ponakannya, dia merasa bahagia.

Setelah sampai diruang tamu,Dinda mengumpulkan semua pelayan dirumahnya ,setelah melihat semuanya hadir, para pembantu itu melihat seorang pemulung didekat nonanya, mereka merasa penasaran tapi tidak ada yang berani bersuara.

" dengarkan semuanya !!! Hari ini kita kedatangan anggota keluarga baru,dia adalah paman ku yang bernama paman Doli, mulai hari ini kalian harus menghormati nya seperti kalian memperlakukan kami !! jika aku mendengar dari kalian ada yang berniat menyakiti paman ku, orang itu akan saya hukum !! " ancam Dinda dengan sorot matanya yang tajam.

Mendengar ucapakan nona nya mereka berjanji didalam hati, tidak akan pernah berani menyakiti paman majikan mereka.

" Baik nona.. kami berjanji akan menghormati tuan besar mulai sekarang !! " ucap mereka secara bersamaan.

Doli yang mendengar itu ,jantung nya berdebar, dia belum pernah melihat seseorang menghormati nya seperti ini,dia menangis lagi karna merasa terharu, dan dia melihat keponakannya dinda yang sedang tersenyum lembut padanya.

" Bagus kalian boleh pergi !! Dan bibi ayu ,saya mohon bantuannya, tolong antar kan paman ke lantai satu,dan pilih kamar yang paling luas, dan Rey..pergilah belikan keperluan paman ku " perintah Dinda dengan tegas ,mereka yang mendengar itu langsung mengerjakan tugas-tugasnya masing-masing.

" Paman.. bibi ayu akan mengantar paman kekamar, paman sebaiknya bersih-bersih dulu setelah itu paman makan dan istirahat" ujar Dinda dengan lembut pada pamannya.

Paman Doli hanya mengangguk dan langsung pergi dari sana,dia mengikuti bibi ayu di belakang.

Setelah kepergian paman nya, senyumannya langsung menghilang.

  Dia melihat' beberapa pembantu yang masih ada disana" dan kalian, masaklah makanan enak , dan segera antar kan makan itu kedalam kamar paman ku, setelah dia makan, beritahu padanya agar istirahat" perintah nya lagi dengan dingin.

Mereka yang disana bergelidik ngeri melihat tatapan tajam Dinda, dan mereka segera pergi dari sana.

Setelah kepergian mereka, Dinda langsung kekamar nya, tidak lupa dia mengunci pintu kamarnya, dan dia duduk di tepi ranjangnya.

  " sebenarnya apa yang sudah terjadi pada paman ?? kasihan sekali dia, sampai-sampai paman ingin memakan roti yang ada di dalam tong sampah " gumamnya dengan wajah sedih.

" Sistem bagaimana menurutmu tentang pamanku ??? " tanyanya tiba-tiba.

( Paman anda terlalu polos dan penurut nona, kalau paman anda masih seperti itu, banyak orang yang akan merendahkannya )

Mendengar ucapan sistemnya, dinda mengangguk, pamannya memang terlalu baik pada semua orang.

" sistem.. apa di ruang abadi ada obat yang membuat orang berubah ? " tanya Dinda dengan berharap.

( Tentu saja nona, anda tinggal memberikan paman anda obat penambah aura dan obat mental, agar paman anda bersikap tegas dan bijak nona )

Mendengar itu,mata Dinda bersinar, nanti dia akan memberikan obat itu pada pamannya, fikirnya.karna merasa lelah dia memutuskan untuk tidur.

Sedangka di Italia kediaman bernuansa elegan dan mewah disana keluarga yang harmonis tinggal tanpa terganggu dengan seseorang perusak keharmonisan keluarganya

" Sayang bagaimana dengan bisnis mu apa semua berjalan dengan baik " tanya wanita paru baya yang masih cantik bernama lestari usia 37 tahun

Sedangkan pria paruh baya yang mendengar pertanyaan istrinya dia tersenyum lembut dan memberikan usapan pada kepalanya " semua berjalan dengan lancar sayang dalam beberapa hari ini ada perkumpulan para  pebisnis dan pengusaha mendatangi acara konferensi pers di Jakarta " beritahu yang istrinya dengan lembut

Mendengar itu lestari mengerti dan tiba-tiba fikirannya langsung tertuju pada suaminya " sayang apakah itu berarti kamu akan menemui anak-anak mu dari istri pertama mu " khawatir lestari dia tidak mau suaminya masih memikirkan anak-anak nya

" Tentu saja tidak untuk apa lagi menemui mereka lagian aku sudah mengirimkan uang melalui Amalia untuk mereka agar tidak menganggu kehidupan kita " ucapan Lukman suaminya Lukman Pradipta kekayaan urutan 15

" Hah syukurlah sayang lagian kalau sampai anak kita tau pasti dia akan marah " celetuk lestari dengan marah

" Sudahlah sayang beberapa hari ini kalian bersiap-siap lah untuk tampil sempurna siapa tau kita bisa mendapatkan kontrak kerjasama dengan perusahaan Erlangga yang di perbincangkan hangat di dunia ini " tutur Lukman dengan serius

" Kamu tenang aja sayang aku akan berdandan cantik dan merias anak kita juga agar dia bisa berteman dengan perusahaan group Erlangga yasudah aku pergi dulu ke atas " ujar nya dan pergi meninggalkan Lukman disaana

Melihat kepergian istri nya Lukman menunjukkan wajah begisnya " anak-anak aku tidak butuh anaknya Amalia yang tidak berguna itu jangan sampai aku bertemu mereka bisa-bisa aku jadi malu " gumam nya dengan dengusan dia sangat membenci anaknya yang bodoh dan memalukannya menurutnya

Dikantor Alex sedang uring-uringan dia mendengar Dinda akan mengadakan konferensi pers dia ingin kesana melihat nya

Dan dia sibuk menyiapakan semua pekerjaan nya agar dia bisa kesana menemui nya memikirkan wajah kesal Dinda " dia pasti langsung marah jika dia melihat ku dia sangat lucu " kekehan Alex dengan tertawa kecil dia mengingat setiap pertemuan nya dengan Dinda pasti dia akan selalu marah-marah

" Tuan apakah anda serius pergi ke Indonesia" tanya John dengan serius

" Ya aku akan tetap pergi bagaimana pun caranya aku ingin menemui nya " tutur nya menatap tajam John

" Baiklah tuan saya hanya ingin bertanya saja " ucapnya dengan melihat tatapan tajam tuannya

Sedangkan disisi Nathan dia pergi kerumahnya dengan pengacara nya menuju rumah yang ditempati keluarga nya hari ini dia ingin mengusir mereka semua dari sana

Sesampainya di depan rumah Nathan duduk di dalam mobil berbicara dengan Morgan sedangkan pengacara nya sudah lebih dulu masuk

Mereka yang sedang bersantai diruang tamu tiba-tiba terkejut melihat kemunculan pengacara Nathan dengan tiba-tiba " selamat datang dirumah kami tuan silahkan duduk " sapa ayahnya Nathan lebih dulu

Pangacara itu langsung duduk tanpa basa-basi dan menatap mereka semua dengan tajam

" Saya datang kesini tidak ingin berbasa-basi lagi saya mendapatkan laporan bahwa kalian tidak merawat tuan Nathan dengan baik apakah itu benar " tanya pengacara itu dengan tatapan tajam sedang mereka langsung terkejut

Bara yang mendengar itu kangsung menggertakan giginya " itu tidak benar kami merawat nya dengan baik" ucapan bara dengan serius

Sedangkan ibunya Nathan langsung menjawab " ya bagaimana mungkin kami tidak merawat darah daging kami dengan kami siapa yang membuat lelucon seperti itu " tanya nya dengan marah melihat pengacara itu

Bibi dan paman nya Nathan beserta anaknya mengangguk dengan mantap

Pengacara yang mendengar itu sudah muak melihat wajah mereka yang bermuka dua " baiklah hari ini saya ingin memberitahukan bahwa disurat wasiat saya yang ada pada saya rumah dan perusahaan beserta isi-isi nya semua milik Nathan dan disini juga tertulis sudah waktunya kalian untuk segera meninggalkan rumah ini " ucapan pengacara itu dengan mantap dan tegas

Deg

Mata mereka melotot tidak percaya meraka merasa marah dan langsung berdiri melototi pengacara itu dengan tajam " kurang ajar kamu itu cuman pengacara tidak tau apa-apa berikan surat wasiat itu padaku atau nyawa mu akan melayang dirumah ini " ucap bara dengan marah sekaligus mengancam nya

" Kamu tidak akan bisa keluar dari rumah ini dengan keadaan hidup sebaiknya turuti permintaan suamiku " cetus ibunya nathan dengan sombong

Mereka semua mengangkat dagunya dengan angkuh melihat itu akhirnya pengacara itu melihat wajah asli mereka " dasar orang tua serakah" fkirnya

Melihat pengacara itu terdiam mereka langsung merasa senang dan " cepat berikan jangan membuang-buang waktu kami disini " ancam pamannya Nathan dengan sombongnya

" Surat wasiat ini bukan milik orang-orang serakah seperti kalian " sinis pengacara dia muak membuang-buang waktunya

Mendengar itu bara merasa marah tiba-tiba dia berteriak " PENGAWAL" dengan keras para pengawal langsung berdatangan melihat itu bara langsung menatap tajam pengacara itu

" Bunuh dia dan ambilkan surat wasiat yang ada padanya " ucap bara dengan tegas

Salah satu pengawal langsung mendekatinya tapi pengacara itu tetap tenang walau jantungnya berdebar merasa takut " kenapa tuan Nathan lama sekali datang nya " gumam nya wajah nya pucat

Melihat itu bara merasa diatas angin di saat salah satu pengawal itu ingin meraih berkasnya tiba-tiba

DOR

suara peluru melesat dengan cepat dan pengawal itu langsung tewas ditempat pengacara itu menghela nafas dengan lega

Sedangkan mereka yang mendengar suara tembakan itu terkejut dan tiba-tiba mereka mendengar suara yang begitu mereka kenali

" orang-orang serakah mana yang ingin mengusai harta ku " suara dingin dan menyeramkan terdengar refleks mereka membalikkan badan disana mereka melihat Nathan berdiri dengan gagah

Wajah yang tampan tatapan matanya yang tajam setajam elang dia menyeringai melihat mereka

Sontak mereka terkejut melihat Nathan yang bisa berdiri disana merek shock dan membeku ditempat

" Ka...m....u...." Gagap ibunya dengan terkejut dia tidak percaya anaknya sudah bisa berjalan

Nathan langsung mengkode Morgan dia terlalu malas melihat mereka semua melihat kode tuannya Morgan langsung berteriak " PENGAWAL BAWA MEREKA SEMUA KE MARKAS DAN MASUKKAN KEDALAM JERUJI 30" dengan tegas suara sepatu terdengar di ruangan dan masuk lah 45 pengawal nanthan menyeret mereka dengan kasar

" NATHAN KURANG AJAR DASAR ANAK DURHAKA" teriak ibunya kesakitan karna di serat paksa

" BAJIKAN LEPASKAN AKU ANAK TIDAK TAU DIRI " teriak bara dengan kuat

" AHHKKKKKKKK LEPASKAN TANGAN KU " teriakan anaknya paman Nathan

" PONAKAN PAMAN AMPUNI PAMAN MU INI PAMAN BERJANJI TIDAK AKAN MEMEPRLAKUKANMU DENGAN BURUK LAGI " teriak pamannya tapi Nathan tidak perduli dan masuk kedalam kamar nya sedangkan para pembantu yang ikut menyiksa nya dulu ikut di bawa oleh pengawal nya

Nathan terduduk berpangku kaki dengan elegan " untuk apa berlama-lama memelihara parasit seperti mereka semakin lama takut nya parasit itu semakin berkembang" gumam nya dan menghisap nikotin nya dengan menawan