Harin Adinata, putri kaya yang kabur dari rumah, menumpang di apartemen sahabatnya Sean, tapi justru terjebak dalam romansa tak terduga dengan kakak Sean, Hyun-jae. Aktor terkenal yang misterius dan penuh rahasia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Tengah malam, Hyun-jae merasakan ada yang menjilat-jilat bibirnya. Matanya terbuka. Saat itu juga ia kaget melihat Harin yang tengah sibuk beraksi di atas tubuhnya dengan kondisi yang ...
Setengah telanjang. Hanya tersisa bra dan celana dalam. Gadis itu menindih Hyun-jae, dan terus melumat-lumat bibirnya.
Brengsek. Hanya dia yang tahu kalau dirinya sudah menahan diri dari tadi. Sejak mereka terjadi dan gadis ini berhasil membuatnya ereksi. Tapi sekarang, bukan marah dengan tindakan Harin. Tapi rasanya aneh dan jantungnya berpacu cepat. Mereka berdua memang berada di situasi yang mendukung untuk berbuat ...
"Agkh!" ia memekik kecil saat bibirnya di gigit oleh Harin. Pria itu setengah kesal. Tentu saja kesal. Entah bibirnya berdarah atau tidak, yang paling meresahkan sekarang adalah Harin terus bertindak agresif.
Bibirnya di tarik, lalu di kecup. Dan di jilat lagi. Ciuman Harin lalu turun ke lehernya, memberikan kecupan-kecupan menggoda di sana.
Oh astaga.
Hyun-jae menahan tangan Harin, lalu mendorong pelan kepala gadis itu. Apa yang terjadi dengannya, kenapa mendadak agresif seperti ini?
"Harin, he-hentikan ..."
Hyun-jae mendorong kepala gadis itu tetapi tidak kasar, ia tidak mau kasar pada gadis ini. Saat ia melihat wajah Harin yang sedikit aneh, seperti orang mabuk, keningnya berkerut. Dia tertegun. Bukannya tadi mereka langsung tertidur?
Hyun-jae tertidur nyenyak sekali hingga tidak tahu apakah Harin tertidur atau melakukan sesuatu dulu sebelum tidur. Harin sudah kembali menyerang lehernya tapi dia biarkan sejenak karena bingung. Mungkin gadis ini meminum sesuatu. Tidak mungkin tidak. Kalau sudah seagresif dan tidak tahu malu begini, berarti dia memang mabuk. Mabuk berat.
Kopi lagi? Tapi untuk apa dia minum kopi kalau sadar jelas barang itu tidak bisa dia minum, terkecuali dia memang ingin mabuk?
Pandangan Hyun-jae berpindah ke meja di sudut yang ada dua buah gelas. Yang satunya masih berisi air, satunya lagi tidak. Kemungkinan sudah di minum oleh Harin.
Ia kembali memekik pelan ketika lehernya di hisap kuat. Oh tidak. Harin sangat berbahaya kalau mabuk seperti ini.
"Harin, kau ..."
Hyun-jae mendorong Harin lagi sampai gadis itu terlepas darinya. Ia membuat posisi Harin bertukar dengannya. Kini dia dirinya berada di atas gadis itu dengan kedua tangan Harin ia genggam erat di atas kepala. Matanya turun ke bra seksi menutupi payudara Harin. Belahan dadanya jelas kelihatan, dan perut ratanya. Hyun-jae menelan ludah.
Sialan. Tubuhnya ikut panas dingin. Sebisa mungkin dia menolak gejolak gairah yang dia rasakan saat ini terhadap Harin. Begitu menatap matanya, Harin tersenyum kepadanya dengan mata sayu. Kepalanya terangkat dan lidahnya keluar menjilati dagu Hyun-jae. Mabuknya parah sekali.
Lalu Hyun-jae menutup tubuh setengah telanjang Harin dengan selimut tebal.
"Oppaa ... Panass ..." racau Harin manja ketika tubuhnya di tutup dengan selimut oleh Hyun-jae. Matanya sesekali tertutup.
"Kau mabuk. Tetap di sini. Jangan nakal,"
Kata Hyun-jae. Suaranya berat dan tegas, membuat para wanita yang mendengar pasti akan tambah tergila-gila. Setelah itu Hyun-jae bangun, melangkah pelan ke meja di sudut kamar. Di samping meja itu terdapat kulkas. Tetapi yang ingin di periksa Hyun-jae adalah gelas yang berisi air tersebut. Sekilas nampak air putih biasa saja, seperti tidak ada yang mencurigakan. Hyun-jae mengangkat gelas tersebut, tapi sebelum dia lanjut memeriksa, tubuhnya sudah di peluk dari belakang.
"Oppaa ... Kenapa oppa tampan sekali? Aku sukaa ..."
Hyun-jae menutup matanya dalam-dalam. Gadis nakal. Padahal sudah dia bilang jangan ke mana-mana. Tapi percuma bicara dengan orang yang tidak sadar. Ia membiarkan Harin melakukan apapun terhadapnya, pandangannya kembali fokus dengan gelas di tangannya. Lalu matanya jatuh ke sebuah catatan kecil yang ada di dekat gelas tersebut. Di sana tertulis.
Minuman penambah semangat dan membangkitkan gairah seks untuk pasangan. Di jamin puas semalaman.
Sial. Air ini sudah di campur dengan obat penambah gairah yang membuat mabuk. Pantas saja Harin mabuknya seagresif itu. Rahang Hyun-jae mengetat. Bahkan di daerah terpencil seperti ini mereka masih berani menyiapkan yang kayak beginian? Brengsek. Harusnya Hyun-jae memeriksa dulu kamar ini tadi. Karena tidak ada yang mencurigakan waktu mereka masuk tadi, dia jadi lengah.
Hyun-jae mengusap wajahnya kasar. Belum lagi di belakangnya Harin makin merapatkan tubuhnya, tangannya mulai nakal masuk ke dalam kaos yang dia kenakan dan membelai perutnya. Cobaan apa ini, astaga. Kalau perempuan lain pasti sudah Hyun-jae tendang tanpa kasihan dari kamar ini karena berbuat seenaknya dengan tubuh yang benar-benar dia jaga.
Tapi ini Harin. Walau baru ia kenal lebih dari seminggu tapi sudah berhasil membuat hatinya benar-benar luluh bahkan merasakan sesuatu yang berbeda. Yang membuatnya ingin melindunginya.
Dia tidak bisa mengusir gadis ini, lebih dari pada itu, ia bahkan harus mati-matian menahan diri untuk tidak menyentuhnya. Tapi godaan yang datang besar sekali. Karena minuman sialan itu, Harin cosplay jadi penggoda. Dan berhasil membuat Hyun-jae tergoda.
"Oppa ... Perut oppa kok keras sekali?"
Jari-jari Harin yang bergerak di perutnya sungguh membuat Hyun-jae makin panas dingin. Biar bagaimanapun dia adalah laki-laki normal. Telunjuk gadis itu menusuk pusarnya. Hyun-jae masih berdiri diam, seperti laki-laki bodoh untuk sesaat. Namun begitu tangan Harin menelusup masuk ke dalam celananya dan menggapai kejantanannya, Hyun-jae kaget bukan main. Ia menahan tangan Harin.
"Harin!"
Ohh, ini gila. Benar-benar gila. Jantung Hyun-jae berpacu cepat.
"Ih, yang keras ini apa? Kayak belalai gajah, hahah... Oh jadi gini rasanya megang belalai gajah?"
Harin meracau dan mulai mengelus batang Hyun-jae.
Hyun-jae menahan nafas, dia mau gila rasanya. Tapi... Untuk sesaat, ia tidak bisa menolak sentuhan tangan Harin.
Hyun-jae akan berusaha jujur ke harin situa bangka ferdinand bukan ayah kandung harin, smg harin bisa menerima kenyataan....
pantasan selama ini situa bangka ferdinand memperlakukan harin kurang baik, tidak menyayangi harin, ferdinand lebih membela dan sayang sm luna.....
Tapi tenang aja harin masih ada oppa hyun-jae dan sean sangat menyayangimu, oppa hyun-jae akan sll ada disampingmu dan membahagiakanmu, oppa hyun-jae sangat sempurna skl pintar masak dan karier, pasti anak horang kaya tajir melintir.....
kasian harin merasa sudah tidak punya siapa2 ibunya telah meninggal, situa bangka ferdinand dikira ayah kandung tidak menyayanginya, kasian harin sangar menderita selama ini...
Hyun-jar telah membuat perusahaan situa bangka ferdinand bangkrut, aset kekayaan peninggalan ibunya harin sudah balik nama atas nama harin adinata....
lanjut mae....
makin ngehalu aja ini,dipacarin oppa korea,apalagi sampe dinikahin😍 kering gigi nyengir aja🤣