- Lora sadar bahwa hidupnya telah hancur Karena jebakan kenikmatan sesaat yang di berikan oleh papa tirinya.
-
Dia mencoba untuk kembali ke jalan yang benar, tapi sudah terlambat
-
Lora Jatuh Lebih Dalam dan Lora semakin terjebak dalam kehidupan liar dan kehilangan semua yang dicintainya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuna Nellys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33. memaduh kasih di samping istri
0o0__0o0
Cup..!
Rico meng-hujami wajah Lora dengan kecupan lembut "sakit banget baby..?'' Tanya-nya lembut.
Lora mengangguk brutal sambil meng-gigit bibir'nya sampai berdarah untuk melampiaskan rasa sakit'nya. Dia merasa tubuhnya terbelah dua dan seperti ada yang robek pada area bawah'nya.
Lora merasa sakit berdenyut nyeri samping menyebar ke seluruh tubuhnya bahkan sampai tembus ke tulang-tulangnya.
Rico mengusap bibir Lora yang mengeluarkan darah segar "Jagan gigit lagi bibir'nya Sayang, Maaf karena Daddy buat kamu kesakitan." Sesalnya.
Rico sebenarnya tidak tega, namun sudah sangat nanggung jika harus di akhiri sekarang.
Rico mulai meremas lembut gunung kembar Lora untuk mengalihkan rasa sakit'nya. Bibir'nya menghisap Pucuk Kehidupan'nya yang mencuat keras.
Rico bahkan bergerak memutar pelan tubuh'nya, sehingga Pusaka'nya terasa terpelintir di dalam sana. "Masih terasa sakit Sayang ?" Tanyanya dengan nada lembut.
"Masih terasa nyut-nyutan Daddy'' Jawab'nya dengan suara serak sambil se-segukan.
"Hisap leher Daddy supaya rasa sakit kamu teralihkan" Titahnya sambil mengarahkan kepala Lora ke ceruk leher'nya. Lora langsung menghisap kuat leher Rico sampai penuh dengan tanda merah.
Rico mulai bergerak maju-mundur dengan pelan, dia sungguh tidak kuat menahan gairah'nya lagi. Namun Rico paham ini pertama kali untuk Lora, jadi dia harus main sabar dan lembut.
"Shit..!'' Umpat Rico. Jujur demi apapun, ini adalah Liang ternikmat bagi Rico. Sempit dan meng-gigit'nya bagian intim tubuh Lora mampu Membuat-nya merasa puas.
"Akh..Daddy...Sakit.." Lora bisa merasakan bagian inti tubuh'nya sakit. Bahkan terasa sangat penuh, Pusaka Rico berasa tembus ke dalam rahim'nya.
"Nikmati, lama-kelamaan kamu akan merasakan nikmatnya surga dunia sayang" Ucap'nya dengan suara serak.
Lora mengangguk singkat, dia memejamkan matanya menikmati setiap sensasi dari gerakan tubuh Rico. Rasa sakit dan ngilu bercampur jadi satu, namun lama-kelamaan rasa nikmat itu mulai hadir perlahan-lahan.
"Aaahhh... Daddy, ini terlalu dalam" Racau'nya sambil meremas rambut Rico. Lora mulai menikmati sesi gerakan tubuh Rico yang mulai memanas.
Rico bergerak dari tempo pelan hingga naik satu tingkat lebih cepat. Rico mengerang penuh nikmat, namun Lora masih meringis kesakitan.
"Masih sakit Hem..?" Tanyanya lembut kembali memastikan.
Lora mengangguk cepat "Punya Daddy terlalu gede untuk ukuran inti tubuh Lora yang kecil." Jawabnya jujur dengan suara serak.
"Aaaah...Daddy jangan terlalu cepat, Lora merasa perih" Ucapan'nya protes, saat Rico menaikan tingkat level kecepatan-nya.
"Maaf Sayang, Daddy rasanya tidak sanggup ingin meng-gila. Tubuh kamu sungguh membuat Deddy kelabakan sendiri.'' Ungkapnya jujur.
"Engh..Aaaah ini sungguh sangat nikmat Baby, Pusaka Deddy rasanya terjepit dan tersedot kuat di dalam sana." Racau'nya begitu sangat menikmati sensasi Nina-Ninu'nya.
Rico menghisap Pucuk dada Lora dengan gerakan naik-turun yang bertambah cepat. Sungguh rasanya sangat nikmat untuknya.
Jepitan dan sedotan yang di sertai kedutan dari bagian intim'nya, membuat Rico terbang melayang-layang rasanya. Dia tidak ingin berhenti dan terus menerus meng-gempur Lora.
Lora menoleh ke arah sang Mama yang terlelap di sampingnya, lebih tepatnya dia tidak tau jika Mama'nya dalam pengaruh obat tidur.
"Enggh...Daddy..Aaahh, pelan-pelan. Nanti Mama terbangun" Katanya mengingat Rico. Dia takut Mama'nya akan tiba-tiba bangun dan memergoki kegiatan mereka berdua.
Rico bergerak semakin cepat saat Pusaka'nya semakin terjepit dan tersedot kuat. "Jangan pikirkan Mama mu, Sayang. Maya akan bangun besok pagi" jawabnya di selah gempuran-nya.
"Daddy..Aaahh...Aaahh..."
"Enggh...Aaahh pelan-pelan Dad..Aaahh...Lora mau pipis lagi.." Lora terus meracau saat hendak mencapai pelepasan-nya.
Rico memacu semakin cepat "Sial, ini sangat sempit sayang. Terus gigit pusaka Daddy" Rico tak kalah, dia juga meracau kelimpungan.
"Emmm..Lora sudah tidak kuat dad..Aaahh'' Racaunya Sampai akhirnya Lora mengejang dengan mata terpejam dan tubuh melenguh ke atas.
RIco berhenti sebentar, dia menikmati remasan dan jepitan dari bagian intim Lora yang berkedut akibat klimaks.
"Aaahhh...Sial ini sungguh nikmat Baby Ora" Racau Rico lalu menghisap kuat pucuk pink dada Lora.
"Enggh..Dad" Lora melenguh dengan kepala geleng-geleng ribut. pertama kali dalam hidupnya dia bisa merasakan nikmatnya bercinta.
"Ini Rasanya sungguh sangat memabukkan dan mampu membuat Lora terbang melayang'' katanya lagi.
Dada Lora memburu dengan nafas naik-turun dengan mulut setengah terbuka. Dan peluh membasahi sekujur tubuh'nya.
Rico tersenyum mendengar'nya "Daddy akan buat kamu semakin terbang melayang" Bisiknya sensual. Seketika Lora jadi meremang mendengar bisikan itu.
"Daddy...Lo...."
"Sssst...Rico menaruh jari telunjuknya di depan bibir Lora sehingga dia berhenti berbicara. "menungging Lah baby dan rasakan setiap tusukan dalam dari Pusaka milik Daddy" Sambungan serak.
Lora mengangguk-kan kepala'nya pelan, dia segera balik badan dengan pelan. karena merasa ngilu, apalagi saat Rico menarik keluar Pusaka'nya keluar.
Lora menungging menghadap Mama'nya, Tatapan Lora mengamati Mama'nya yang begitu pulas di atas ranjang. Ada rasa sesak dan bersalah yang bersarang di dalam hatinya.
"Mama maafin Lora, karena sudah jadi anak yang tidak tau diri dan terima kasih." Ucapnya membatin. Lora begitu menyesali perbuatan-nya, namun dia juga tidak mau menghetikan-nya.
Lora sudah terjebak dengan kenikmatan yang Papa Tirinya berikan, dan dia tidak tau bagaimana caranya untuk keluar dan berhenti.
Bles...!
Tanpa aba-aba Rico memasukkan Pusaka'nya ke dalam bagian intim tubuh Lora dengan satu kali hentakan kuat. Seketika Lora langsung tersadar dan melotot terkejut dengan mulut terbuka.
"Enggh...Sial milikmu begitu sempit baby Ora" Racau'nya dengan kepala mendongak ke atas.
Rico membuang nafas'nya kasar, menikmati rasa hangat dan kedutan dari bagian intim'nya. Yang membuat Pusaka terasa diremas-remas.
"Aaaaaa....Daddy ini sangat penuh dan terlalu dalam, Milik Lora jadi nyut-nyutan Rasa'nya." Lora mendesah panjang dengan mulut kecilnya yang meracau meluapkan apa yang dia rasakan.
Rico berdiri tegak di samping ranjang yang siap untuk meng-gempur Lora dengan kekuatan penuh. Tangannya meremas-remas kedua gunung kembar Lora.
"Bersiaplah, Daddy akan mulai membuatmu semakin terbang melayang" Bisik-nya dengan suara rendah yang terdengar serak, dan begitu menggoda.
Lora memejamkan matanya dengan tangan mencengkram kuat sprei, Saat Rico mulai bergerak pelan di belakang sana.
"Enggh...Ahh Daddy Lebih cepat" Pintanya dengan suara serak. Dia ingin merasakan tusukan Pusaka'nya dengan kecepatan penuh.
Rico mempercepat gempuran-nya sesuai dengan permintaan Lora "Jangan salah kan Daddy jika besok pagi kamu tidak bisa berjalan" Katanya mem-peringatkan Lora.
Permintaan Lora berhasil memancing gairah Rico yang sedari tadi dia tahan, untuk tidak meng-gempur kuat-kuat tubuh Lora.
"Ahhhh....Ahhhh...Ahhhh...''
Lora mendesah sangat keras, rasanya panas dan begitu penuh. Tusukan dari belakang membuat Pusaka Rico terasa menembus semakin dalam ke rahim'nya.
Gempuran cepat yang Rico berikan berhasil membuat Lora kelabakan dan terbang melayang, dia bisa merasakan yang namanya surga dunia orang dewasa.
"Enggh...Daddy Rasa'nya tidak kuat menahan jepitan dan sedotan dari milik kamu, baby" Rico mengerang penuh nikmat.
"Aaahh..Aaahh Daddy Lora mau Pipis Lagi rasanya" Lora semakin kelimpungan dibuatnya, bahkan Lora sudah mau merasakan Pelepasan lagi.
Rico semakin mempercepat gempuran-nya, dia bisa merasakan Pusaka'nya tersedot semakin dalam. Kedutan-kedutan dari bagian inti tubuh Lora mampu menambah sensasi nikmat di dalam sana.
"Tahan, jangan keluar lebih dulu. Atau Daddy akan meng-gempur mu sampai pagi Sayang" katanya serak memperingatkan Lora, bahwa ini bukan hanya ancaman omong kosong.
Lora menelusup-kan kepalanya di atas ranjang, dia berusaha keras menahan pelepasannya yang sudah berada di ujung tanduk. mulut kecilnya terbuka dengan mata terpejam rapat.
"Enggh...Aaaah..Daddy..''
Lora mengerang dan mendesah dengan suara terendam di atas ranjang. Itu terdengar semakin sexy dan menggoda di telinga Rico.
"Aaahh...Sial, Desahan mu membuat Deddy semakin gila baby Ora" Racau'nya di sela gempuran-nya yang semakin cepat dan dalam.
Kini kamar itu di penuhi dengan suara keras penyatuan dari ke-dua nya, dan juga suara erangan bercampur desahan dari ke-dua nya yang saling bersahutan.
Maya yang dalam kondisi tidak sadarkan diri, menjadi saksi bisu atas kegiatan panas yang suami dan anak kandung-nya lakukan di kamarnya sendiri.
Napsu sungguh membuat mereka buta dan tidak berfikir dengan dampak yang nantinya akan mereka dapatkan dari perbuatan-nya itu.
Rico menunduk melihat betapa kokohnya Pusaka'nya keluar masuk di dalam Liang-nya untuk pertama kali. Pemandangan itu membuat Rico semakin panas penuh gairah.
"Shit...Milik mu semakin membuatku tergoda penuh gairah Baby" Umpat Rico geram kalah dirinya semakin terangsang melihat miliknya dan milik Lora saling menyatu dengan sempurna.
"Aaaah...Cepatlah Deddy, Aku sungguh sudah tidak kuat menahan lagi" Ucapan'nya dengan suara Lirih, dia benar-benar sudah tidak sanggup menahan pelepasan-nya yang tinggal nyembur saja.
"Enggh...Sabar Sayang, sebentar lagi" Jawab'nya sambil mengerang kuat. Rico Semakin mempercepat gempuran-nya kala Pusaka'nya sudah semakin membengkak dan terjepit sangat kuat.
"Aaahh..Aahhh...Enggh.."
"Now Baby.." Ucapan'nya sambil menarik keluar Pusaka'nya lalu dia kocok sampai menyembur ke punggung putih polos Lora.
"Aaaaaaah....Lora mendesah panjang, dia merasa sangat lega akhirnya bisa mengeluarkan Pelepasan-nya yang sedari tadi dia tahan sekuat tenaga.
Bruk..!
Lora tengkurap di atas ranjang, tubuhnya sudah sangat lemas dan lelah karena sudah berkali mendapatkan pelepasan. keringat membanjiri seluruh tubuhnya dengan nafas memburu naik-turun.
0o0__0o0