Marsha Shen adalah seorang gadis yang mengalami kebisuan selektif (fobia bicara). Marsha sudah menyukai Luis Liu bertahun-tahun lamanya. Marsha Shen adalah salah satu anak panti asuhan yang diasuh oleh keluarga Liu. Sampai suatu saat, kakek Liu memintanya menikah dengan Luis, hanya karena Marsha memiliki golongan darah dan tulang sumsum yang cocok dengan Luis Liu.
Luis Liu adalah ahli waris utama Keluarga Liu. Namun sayang bayang-bayang penyakit kanker yang selalu mengambil keturunan laki-laki dikeluarga Liu selalu menghantui.
Karena itulah Kakek Liu memaksa Luis menikahi Marsha, meski Luis sudah memiliki kekasih pilihan hati. Menikah dengan Luis adalah awal permulaan penderitaan bagi Marsha, meski terlihat sebagai wanita yang beruntung.
Menjalani kisah romansa modern, Cinderella abad 21.
-189 episode-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CEK DUA MILYAR
Luis menampuk wajah Marsha yang memerah. "Wajahmu memerah, apa kau menyukaiku?" tanya Luis menyeringai dengan senyuman dingin sedikit menghina.
Nafas Marsha terlihat menjadi lebih cepat naik turun. Melihat pemandangan didepannya seperti ini, rambut basah dengan aroma mint. Wajah memerah dan nafas naik turun dengan impulsif Luis pun sudah memutuskan hukuman yang akan dia berikan untuk Marsha.
Luis mengangkat Marsha ke atas bahunya, lalu melemparkannya ke ranjang Marsha yang besar itu. Baju handuk kimono marsha tersingkap sehingga memperlihatkan kulit putih mulusnya itu. Marsha segera duduk dan segera mengeratkan baju handuk kimononya itu.
"Mengapa kau menutupinya dari suamimu, sementara kau mengizinkan pria lain memegang tanganmu?" tanya Luis mengejek.
Marsha merasa takut melihat Luis seperti baru saja kerasukan. Marsha memundurkan tubuhnya, lalu mau berlari keluar kamarnya. Namun gerakannya tidak secepat tangan Luis yang lebih dulu menarik kakinya.
Marsha pun kembali terjatuh di atas ranjangnya. dengan cepat Luis melepaskan tali baju handuk kimononya itu.
"Mengapa kau melawan, bukankah ini yang kau mau. Begitu haus dengan pria lain. Malam ini suami akan memberikan kehangatan" Ucap Luis dengan terus mengejek.
Melihat tubuh Marsha yang terlihat murni itu benar-benar terasa membuat kepala Luis meledak, ingin menunjukan dominasinya dan juga akibat mengabaikan perintahnya Luis tidak menahan dirinya lagi.
Luis mengkukung tubuh Marsha dengan tubuhnya dan dengan serampangan mencium disana sini, terkadang menggigit tubuh Marsha. Buliran-buliran air mata nampak terjatuh di wajah Marsha, namun Luis tidak memperdulikan dia tetap melanjutkan gerakannya.
Marsha hanya bisa menangis tanpa mengeluarkan suara dan menarik erat seprai ranjangnya menahan rasa sakit diseluruh tubuhnya. Luis menidurinya dengan sangat kasar. menggigit dan sedikit menjambak rambut Marsha, menyalurkan kebutuhan biologisnya sekaligus kebencian pada Marsha. Setelahnya Luis meninggalkannya begitu saja dan kembali ke kamarnya.
Marsha meringkuk di ujung ranjangnya sambil menangis dan menahan sakit disekujur tubuhnya karena telah disiksa olah Luis. Mersha melangkah pelan ke kamar mandinya dan mengguyur tubuhnya yang luka karena permainan Luis tadi.
"Ssssh." Marsha mendesah karena kulitnya terasa perih, semua terasa perih karena ini adalah yang pertama baginya.
Selesai membersihkan aroma Luis dari tubuhnya, Marsha melangkah pelan naik ke ranjangnya meringkuk sampai terlelap. Di pagi hari ketika terbangun Marsha melihat sebuah cek tertera dua milyar disertai dengan catatan.
"Untuk membayar keperawananmu, kelak jika kita berpisah aku tidak memiliki hutang kepadamu". Isi catatan Luis.
"Dia menganggapku *******!" pikir Marsha penuh marah sambil meremas kertas tersebut.
Marsha segera bersiap pergi bekerja, ini adalah hari pertamanya bekerja dengan Jun. Namun sebelumnya Marsha izin datang terlambat. Marsha ingin pergi ke rumah sakit untuk minta di infus. Dirinya merasa demam dan tidak enak badan karena kejadian semalam.
Setelah di Infus Marsha bergegas meninggalkan rumah sakit, di depan rumah sakit Marsha bertemu dengan orang yang sedang meminta sumbangan. Mereka adalah kelompok dari Lembaga kemanusiaan yang bergerak memberikan bantuan kepada pasien-pasien cuci darah.
Marsha menghentingkan langkahnya lalu mengeluarkan cek yang tadi diberikan oleh Luis kepadanya untuk membayar keperawananya. Melihat angka yang tertera di cek tersebut jelas kelompok lembaga kemanusiaam tersebut tercengang kaget. Dua Milyar ini bisa menyelamatkan nyawa banyak orang pikir mereka. Marsha pun tiba di lokasi syuting Jun hari ini. Marsha menundukan lehernya kepada Jun dan yang lainnya.
"Maafkan aku karena datang terlambat." Tulis Marsha.
"Tak apa." Jawab Jun.
"Kemarilah dan pilihkan aku kostum yang cocok untuk kegiatan hari ini." Ucap Jun Lagi.
🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENTARNYA YA
HAYO YANG LUPA KASIH LIKE BALIK KEATAS YAH DAN KASIH LIKE PERBAB NYA.
MASUKAN KE LIST FAVORIT YAH, DI SETIAP KALI UP KALIAN AKAN MENERIMA NOTIFIKASINYA
LOVE YOU ALL
ARIGATO