5 Tahun pernikahan nyatanya Aulia tidak bisa membuat William mencintai nya.Lelaki itu menganggap nya sebagai wanita murahan karna sebuah kesalahan yang mereka lakukan 5 tahun lalu yang membuat mereka sampai menikah.William memperlakukan Aulia dengan sangat kejam seperti menghukum narapidana kelas kakap, tanpa ampun dan belas kasih selama bertahun-tahun.
Sama seperti William,putranya juga sama halnya tidak menganggapnya sebagai ibu dan selalu mengharapkan perceraian mereka.
"Kupenuhi semua keinginan kalian,akan ku tandatangani surat cerai ini"
"Kau tidak akan bisa kembali lagi setelah menandatangani surat itu.Lagipula kau bisa apa tanpaku?, Keluarga mu juga tidak mau dengan mu lagi.Bersikaplah baik dan penurut,aku akan melupakan hal ini"
"Pa biarkan saja dia pergi.Kau bisa menikah dengan bibi Teresa setelah bercerai dengan nya kan?"
Aku tidak sanggup lagi, jadi tanpa berfikir panjang kutandatangani surat itu dan pergi sejauh mungkin sampai mereka tidak akan menemukanku lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu?
Tapi reaksi Mahendra di luar dugaan nya,pria itu tampak marah dan tidak senang.
"Sudah punya pasangan?,siapa dia?,kenapa aku tidak tau,jangan pergi dengan sembarangan pria.Batalkan"
Ucap pria itu tanpa tau malu,hingga membuat Aulia sendiri heran dan tidak habis pikir.
"Kenapa bapak jadi tidak terima begini?,apa urusannya dengan pak Mahendra?.Saya ingin pergi dengan siapapun terserah saya",protes Aulia tidak terima dengan sikap Mahendra yang terkesan mengatur nya.Bahkan Ia langsung bangkit dari duduknya karna wajah pria itu juga tidak bersahabat dan ingin pergi.
Mahendra beranjak dari duduknya untuk menangkap tangan Aulia untuk menghentikan nya,tapi Ia langsung menggenggam tangannya sendiri ketika mengingat kembali kejadian 3 bulan yang lalu dimana membuat Aulia tampak ketakutan dan depresi.
Saat itu Ia mencari tau apa penyebab Aulia mengalami hal itu saat Ia menyentuh nya, tapi ketika Ia mencari tau dari orang-orang di sekitar nya tidak ada yang tau kalau Aulia mempunyai penyakit seperti itu.
Karna bagi seorang Mahendra Anderson itu adalah hal yang sangat penting,karna Ia tidak akan bisa terima kalau tidak bisa menyentuh Aulia meski sekedar memegang tangannya saja.
Saat itu Ia sampai konsultasi ke dokter pribadi keluarga nya tentang bagaimana Aulia bereaksi seperti itu.
Dan analisa dokter membuat nya akhirnya mencari tau masa lalu Aulia,sehingga Ia mengetahui sesuatu yang sangat membuatnya terpukul dan sangat marah besar,tapi bukan hanya kepada pelaku Ia marah sehingga membuat Aulia seperti itu.Tapi pada Aulia sendiri karna membiarkan dirinya sendiri di posisi itu selama bertahun-tahun.
Sebelumnya Ia sudah tau Aulia sudah pernah menikah,tapi Ia tidak pernah tau kalau Aulia ternyata selama pernikahan nya mengalami kekerasan fisik dan mental, sehingga membuat nya mempunyai penyakit mental,seperti panik Attack bahkan Anxiety atau ganguan kecemasan.
Jika saja Ia tau hal itu sejak lama,maka Ia akan membawanya pergi sejauh mungkin dari mantan suaminya itu dan tidak membiarkan nya berada di sana selama itu.
***
Aulia menghembuskan nafas kasar setelah sampai di ruangannya,dan melampiaskan emosinya kepada kursinya sendiri.
Jika di pikir-pikir sudah lama Ia tidak se-emosi seperti itu bahkan dulu ketika setiap emosi Ia selalu memendam nya bahkan ketika meninggalkan masa lalunya Ia juga tidak pernah melampiaskan emosinya,semuanya terus Ia pendam.
Entah sejak kapan namun pastinya sejak bertemu CEO baru itu,Tapi setiap kali melampiaskan emosinya sesuatu dalam dirinya terus di tarik keluar,hingga terkadang Ia bisa melampiaskan emosi dalam dirinya yang terpendam lama,hingga setiap kali selesai melampiaskan emosinya itu entah kenapa Ia selalu merasa lebih lega lebih tenang.
"Kenapa setiap kali berbicara dengannya aku selalu emosi,dia juga seperti nya sengaja memancing emosi ku"
Aulia menghembuskan nafas dan melupakan hal itu,tapi Ia merasakan kelegaan dalam hatinya setelah sepagi itu di buat emosi oleh CEO yang memang selalu seperti itu.
Ia sedikit melamun dan berfikir keras untuk memikirkan siapa Mahendra,karna Ia selalu merasa mengenal pria itu tapi Ia tidak tau dimana Ia pernah melihat nya.
Di saat seperti itu,tiba-tiba dari luar ruangannya terdengar beberapa karyawan yang langsung ribut-ribut dan sedikit histeris,karna ruangannya memang kedap suara hanya dari satu sisi yaitu kedap suara dari dalam saja, sehingga Ia bisa mendengar dari luar dengan sangat jelas tapi dari luar tidak akan bisa mendengar suara dari dalam.
Krek...
pintu ruangan nya terbuka begitu saja tanpa di ketuk,hingga Mahendra tampak dengan wajahnya yang masih tetap tak bersahabat dengan kedua tangannya di masukkan ke dalam saku.
"Kita perlu berbicara empat mata Bu Aulia"
"Silahkan duduk pak", ucapnya dengan sopan mempersilahkan pria itu duduk di sofa ruangan nya itu."Tapi jika bapak masih ingin membahas hal itu,saya sudah mengingatkan dengan jelas kalau saya tidak akan mendengar kan bapak dan saya akan tetap pergi dengan pasangan saya sebelumnya", ucapnya menebak apa yang ingin pria itu bicarakan.
Mahendra semakin tidak senang mendengar nya,"Kenapa kamu ingin sekali pergi dengannya?,apa kau mempunyai hubungan spesial dengannya?"
"Kalau memang iya,itu bukan urusan Bapak",tegas Aulia masih selalu bersikap sopan namun sedikit ngegas.
"Siapa pria itu?"
"Bukan urusan bapak,mohon maaf"
"Saya harus tau,karna itu juga urusan saya.Karna kalau kalau kamu mempunyai hubungan maka akan mengurangi fokus bekerja dan itu bisa membuat kerja perusahaan tidak efisien"
Aulia di buat jengah dengan pemaparan pria itu,yang benar-benar aneh dan di luar prediksi."Apa hubungan nya pak?,semua karyawan bahkan direktur juga sudah menikah dan memiliki pasangan.Lalu kenapa saya jadi masalah mempunyai pasangan?,apa bedanya dengan saya?"
"Ya jelas berbeda,karna kamu adalah direktur keuangan"
Sungguh alasan yang tidak masuk akal,yang sulit di terima akal.
Melihat keterdiaman Aulia membuat Mahendra merasa menang, padahal sebenarnya dia terlihat konyol setiap kali berbicara dengan Aulia, apalagi saat ini."Jadi..."
"Kalau begitu lebih baik saya mengundurkan diri saja pak,ini sangat tidak masuk akal."Tegas Aulia.
"Hah Apa?,kenapa jadi mengundurkan diri?"
"Ya karna bapak sama sekali tidak masuk akal, bagaimana bisa itu menjadi alasan saya tidak bisa menjalin hubungan?",tanya Aulia sebenarnya juga tidak ingin menjalin hubungan, tapi jawaban dan alasan pria itu sama sekali tidak bisa di terima.
"Wanita ini keras kepala sekali,tidak pernah mau kalah"
"Jika kau mengundurkan diri maka kau harus membayar pinalti karena kontrak mu belum selesai"
"Saya akan membayarnya,bapak tenang saja"
"200 juta"
"Tidak masalah...",baru saja Aulia lega,ucapan Mahendra selanjutnya membuat nya terkejut.
"USD"
"200 juta dollar?!"
"Iya,kau sanggup?"
"Sebelumnya pinalti tidak pernah sebesar itu,bapak pasti mengarang"
"Tidak,saya tidak mengarang.Memang itu yang tertulis di portofolio saya,jadi jika kau masih memiliki kekasih dan keras kepala ingin pergi dengannya maka kau bisa pilih keluar dari perusahaan dan membayar pinalti",ujar Mahendra sebenarnya ada rasa takut mengatakan nya, mengingat wanita itu sangat kepala batu sejak dulu,yang tidak pernah mau kalah dan menjunjung tinggi harga dirinya."Tapi kau bisa memilih tetap berada di sini,dan pergi ke pesta dengan ku"
Aulia menghembuskan nafas pelan,Ia memang tidak bisa menentang CEO yang di luar prediksi itu.Pada akhirnya Ia pasrah daripada membuat hidupnya sulit nantinya,karna bekerja di sana sangat nyaman selain mempunyai CEO menyebalkan yang selalu mencari masalah dengannya.
"...,Baiklah saya akan tetap bekerja di sini.Tapi yang pasti Bapak benar-benar tidak masuk akal,saya sangat kecewa dengan ketidak profesionalisme Pak Mahendra"
Mahendra terdiam melihat ekspresi Aulia saat ini,yang seperti benar-benar kecewa.
Keduanya akhirnya sama-sama diam dan canggung, dengan Aulia yang mengalihkan pandangannya ,tapi Mahendra bisa melihat bahwa mata Aulia memerah menahan tangis.
***