NovelToon NovelToon
SANG TERPILIH

SANG TERPILIH

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aludra08

Hiera seorang gadis yang selalu mendapat perundungunan, baik di kampus maupun di keluarga sendiri.
suatu malam dia disiksa ibu tiri dan keluarganya hingga meregang nyawa, tubuhnya pun dibuang ke sebuah jurang.
Hiera nyaris mati, namun sesuatu yang tak terduga terjadi dan memberinya kesempatan kedua.
apakah Hiera mampu bangkit dan membalas orang orang yang telah menyakitinya?
yuk ikuti kisahnya dalam cerita SANG TERPILIH.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aludra08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33

Stp 33

"Ting ..."

"Tong..."

"Ting..."

"Tong..."

"Pemberitahuan kepada seluruh penumpang kereta malam dengan tujuan Akhir stasiun kota Umbra akan segera tiba, mohon periksa kembali barang bawaan anda sebelum meninggalkan gerbong kereta..."

Akhirnya suara Announcer dari pengeras suara dalam kereta terdengar.

Hiera yang sedari tadi jengah atas adegan yang menimpanya, sedikit bernafas lega. Dia merasa tidak nyaman, melihat mata Valia yang menatapnya dengan tatapan membunuh, dan melihat Hugo yang sedari tadi melirik ke arahnya sambil senyum senyum sendiri.

Hugo memeriksa barang barang bawaan mereka. Menurunkan ransel ransel dari bagasi, dan memberikannya pada pemiliknya masing masing.

Akhirnya kereta malam yang mereka tumpangi berhenti sempurna di stasiun kota Umbra. Mereka bertiga segera berdiri kemudian berjalan menyusuri lorong gerbong kereta, untuk kemudian turun dari kereta itu.

Pandangan mereka langsung disuguhi pamflet bertuliskan 'SELAMAT DATANG DI KOTA UMBRA' pada gapura stasiun.

Hari sudah pagi, matahari baru saja keluar dari peraduannya, cahayanya nya masih malu malu membelai bumi.

Keluar dari stasiun mereka segera mencari kendaraan yang mau mengantarkan mereka ke desa Lockwood.

Setiap sopir kendaraan merasa terkejut mendengar tujuan mereka. Mereka langsung menggoyang goyangkan tangannya tanda menolak. Lockwood adalah desa mati yang keangkerannya telah melegenda. Orang yang berani ke sana biasanya tak kembali lagi.

Begitulah cerita orang orang itu, membuat nyali siapa saja yang mendengarnya menjadi ciut.

Tapi tidak dengan Hiera, apa pun yang terjadi, dia tidak boleh mundur selangkah pun.

Sudah beberapa sopir angkutan diiming-imingi bayaran besar, namun belum juga ada yang bersedia mengantarkan.

"Bagaimana ini? Kita belum juga mendapat kendaraan!" Keluh Hiera putus asa.

"Sebaiknya kita beristirahat di kedai itu dulu sambil memikirkan solusinya". Ajak Hugo yang terlihat paling santai.

Dua gadis itu pun setuju, mereka akhirnya menuju sebuah kedai yang dekat dari sana.

Mereka pesan kopi dan sup krim untuk sarapan pagi.

Tengah Asyik menyantap sarapan pagi, tiba tiba seorang pria berambut gondrong dengan penampilan sangar menghampiri mereka.

"Ku dengar kalian butuh kendaran". Ucap pria itu tanpa basa Basi.

Hugo menghentikan makannya, memandang pria itu. Sedangkan Hiera dan Valia berpura pura tak melihat, mereka Asyik menyantap sup. Namun telinga mereka dipasang dengan baik.

"Benar kami hendak menuju Ke Lockwood". Jawab Hugo.

"Apa yang kalian cari di sana?" Tanya laki laki itu menyelidik.

"Tidak ada, kami hanya tertantang untuk menaklukkan hutan Larangan."

"Hu,,, hutan larangan?!" Kejut pria sangar itu. ''Mereka pasti gila! Hanya orang gila yang berpikiran pergi ke hutan angker itu". Benak pria itu.

"Dengar, tak kan ada yang mau mengantarkan kalian ke sana! Tapi jika kalian butuh kendaraan, kebetulan aku akan menjual punyaku". Tawar pria itu sambil menunjukkan sebuah kendaraan Jeep.

Pandangan Hugo mengikuti telunjuk pria itu, begitu pula dengan kedua gadis yang sejak tadi berpura pura tidak mendengar, mereka akhirnya penasaran.

Sebuah mobil Jeep warna hitam terparkir tak jauh dari sana.

"Berapa harga yang kau mau?" Tanya Hugo.

Pria itu menyebut sebuah nominal yang cukup fantastis. Membuat Hiera dan Valia membelalakkan matanya.

"Untuk Jeep tua seperti itu, harganya terlalu mahal". Ucap Hugo, sebenarnya dia tak masalah dengan harganya, hanya saja Hugo mencoba bernegosiasi.

"Terserah kalian kalau tidak mau, tapi aku pastikan kalian tidak akan mendapatkan kendaraan lain di sini!" Ucap pria itu sambil menyeringai licik.

"Baiklah, baiklah! Kau punya nomer rekening? Aku transfer sekarang!" Ucap Hugo cepat. Dia segera mengeluarkan ponselnya, dan memilih menu M banking.

Pria itu menyebutkan nomor rekeningnya, Hugo mencatatnya dengan cepat, kemudian mentransfer dengan nominal sesuai yang diminta si pria.

"Sudah selesai". Ucap Hugo datar.

Pria itu mengecek notifikasi pada ponselnya, dan dia langsung menyeringai.

"Terimakasih tuan, ini kunci mobilnya. Senang berbisnis dengan anda". Ucap pria itu sambil menyerahkan kunci mobilnya pada Hugo.

Hugo segera menerimanya dan menjabat tangan laki laki yang terulur itu. Dengan wajah sumringah laki laki itu segera berlalu dari hadapan mereka.

Valia menatap Hugo takjub, "benar benar pria idaman, tampan dan mapan". Gumannya.

"Tuan Hugo, tak seharusnya kau membelinya dengan semahal itu". Ucap Hiera merasa tak enak hati. Pasalnya dia lah yang seharusnya mengeluarkan biaya lebih banyak untuk perjalanan ini.

"Tidak masalah nona, kau tidak ingin menggagalkan perjalanan setelah kita sampai sejauh ini kan". Ucap Hugo ringan.

Hiera hanya menundukkan kepala nya. "Merepotkan tuan Hugo. Terimakasih". Ucapnya lirih. Entah harus berapa kali dia berhutang Budi pada pria ini.

"Baiklah, sekarang kita sudah punya kendaraan mari kita berangkat!" Ucap Hugo penuh semangat.

"Cuuuuus mareee!" Ucap dua gadis itu penuh semangat.

Mereka bertiga pun menaiki Jeep itu dengan Hugo sebagai pengemudinya.

Di sepanjang perjalanan mereka disuguhi pemandangan indah, sawah sawah menghijau dan pohon pohon yang rindang yang tertanam di sepanjang pinggir jalan begitu memanjakan mata. Udaranya sangat sejuk menyegarkan paru paru mereka.

Perjalanan dari kota Umbra menuju desa Lockwood memerlukan waktu sekitar tiga jam. Setelah melakukan perjalanan hampir satu setengah jam, mobil yang mereka kendarai terlihat memasuki sebuah pom bensin.

Hugo turun dari kendaraan itu kemudian mengisi full Tanki mobil itu dengan Bensin.

"Mau pergi ke mana tuan?" Tanya petugas pengisi BBM ramah.

"Lockwood". Jawab Hugo Singkat, tapi cukup membuat petugas itu terkejut.

"Sebaiknya tuan membeli BBM cadangan pada jerigen. Ini adalah pom bensin terakhir kalau tujuan tuan ke Lockwood". Saran petugas itu.

Hugo setuju, dia segera mengambil dua jerigen besar yang terdapat di belakang Jeep itu.

"Tolong isi full". Ucap Hugo.

Petugas itu pun langsung mengisi jerigen jerigen itu penuh. Dan membantu mengangkatnya masuk ke dalam Jeep itu.

Hugo menggesekkan kartu debitnya, melakukan pembayaran.

"Sebaiknya kita mengisi perut dulu sebelum melanjutkan perjalanan. Bukan hanya mobil yang perlu di isi bukan?" Tawar Hugo, yang langsung dibalas anggukan kepala oleh Valia dengan cepat. Pasalnya gadis itu perutnya sudah keroncongan sekali. Sarapan sup krim tuh malah bikin dia cepat lapar.

Sedangkan Hiera hanya mengedigkan bahunya pasrah.

Hugo membawa mobilnya pada sebuah Restauran, memarkirkannya di sana.

Mereka memesan cheese burger dan kentang goreng.

Mereka pun makan dengan lahap tanpa banyak bicara. Mereka butuh energi karena tak tahu apa yang akan dihadapinya nanti.

Selesai makan, mereka pun melanjutkan perjalanan.

Setelah beberapa waktu, mereka melihat plang hijau bertuliskan Lockwood 100 km Dengan panah menunjuk ke arah kanan.

Selang beberapa saat mereka pun menemukan jalan bercabang. Hugo mengambil jalur kanan sesuai petunjuk jalan.

Jalan yang mereka lalui begitu lengang. Kiri kanan jalan hanya dihiasi hutan Pinus. Jalanan yang terbujur lurus itu beraspal mulus, hanya saja daun daun kering yang berserakan membuat jalan terlihat suram.

Mereka sama sekali tak berpapasan dengan pengendara lain. Jalanan menuju Lockwood benar benar sepi.

Tiba tiba seekor rusa melintas ke tengah jalan dan berhenti di sana.

Huhi refleks menginjak rem dengan tiba tiba membuat bunyi decit ban yang memekakkan telinga. Tubuh mereka tersentak ke depan. Rasa kaget menguasai mereka.

Hiera melihat ke arah rusa yang juga tengah menatap ke arahnya tanpa merasa berdosa.

Mereka mengatur nafas masing masing, berusaha mengatur degup jantung mereka yang berdetak tak beraturan.

"Shuuu shuuuuu!" Hugo berusaha menghalau rusa itu dengan suaranya. Rusa itu pun melenggang santai ke tepian jalan, kemudian masuk ke dalam hutan.

Mereka pun segera melanjutkan perjalanannya kembali. Kini melewati lahan lahan kosong yang terbentang luas. Sepertinya dulu ini adalah sawah, namun sudah tak terurus lagi.

Mobil mereka pun kini memasuki sebuah perkampungan.

SELAMAT DATANG DI DESA LOCKWOOD. Tulisan itu terpampang jelas pada gapura jalan yang sebagian tiangnya sudah rubuh.

Rumah rumah di desa ini bangunan permanen, hanya saja nyaris semua rumah tidak ada yang berdiri sempurna. Ada yang roboh sebagian, atau rata dengan tanah, atau tinggal puing puing. Desa ini seperti desa yang telah dilanda gempa yang sangat dahsyat.

Lockwood benar benar telah ditinggalkan penduduknya, membuatnya menjadi desa mati yang terlihat menyeramkan.

Hugo melajukan mobilnya sampai ujung desa, kemudian memarkirkannya di sebuah bangunan seperti bekas sebuah toko.

Mereka pun turun dari mobil itu.

"Yap, selamat datang di desa Lockwood!" Oceh Hugo sambil memandang berkeliling. Hugo bersiul. "Benar benar tak ada satu pun penduduk ya". Gumamnya.

Valia memandang berkeliling sementara Hiera, dia memicingkan matanya. Dia seperti menangkap sebuah bayangan diantara puing puing rumah yang terhalang sebuah pohon beringin yang sangat besar.

Dan obsidian sebiru samudera itu membelalakkan matanya saat tatapannya membentur dengan tatapan mata yang sedang mengintip di balik celah puing itu.

"Hei ada orang di sana!"

1
Lala Kusumah
/Facepalm//Slight//Facepalm//Facepalm/
Fransiska Husun
/Facepalm//Scream//Facepalm/
Fransiska Husun
jangan bilang it si hugo lg🤦‍♀️
Aludra08: kenapa curiga sama Hugo?
total 1 replies
Kusnari B Dirma
ok
putmelyana
buruan bunuh mereka trus ambil harta ibu lu
putmelyana
si Heirs udh dong Lo terlalu naif klo gua jdi lu udh bunuh mreka semua anjing lah dri tdi gua greget bgt bisa² nya lu k tipu Ama omongan si Hanna anjing
Aludra08: sabar dek ya 🥰🥰
total 1 replies
Viona Syafazea
pembalasan dimulai.. /Angry/
Fransiska Husun
keras donk, bkn dy tidur lelap wkt mau pergi
msk langsung luluh aj
Sulfia Nuriawati
bpk kok y kyk iblis klakuannya, hsnya d gantung terbalik kyk ya otaknya geser hrs d guncang biar waras
Sulfia Nuriawati
aneh g bs melawan sama skali btl² lemah, d bully jg g bs lawan gemes jdnya kesannya kyk cwek bego bin oon
Diyah Pamungkas Sari
kecewa sih.. jd gk cocok sm krakter yg sblmnya tangguh jd lembek lg.
Aludra08: masih proses ☺
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
hiiii serem tp suka! 😁
Fransiska Husun
dan tidak jadi lg karena ad penguntit
Aludra08: haha, gagal terus 😅😅
total 1 replies
Muliati Sherina
ceritanya seru
Diyah Pamungkas Sari
hiiii....serem nya si pangeran.
Aludra08: ganteeeeng
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
kmren pas baca sm si hugo kyk ad yg kurang gt klo misal jd sm hera. apa sm pangeran ki aja?
Aludra08: Hugo ganteng loh
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
ikan laut dalam bukan?? yg ad lampu d antenanya gitu???
Aludra08: angker fish
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
liat notif lgsg gass...seruuuuu
Diyah Pamungkas Sari
seruuuuuuuuuu!!!!! ❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Aludra08: terimakasih sudah mampir ya 🥰
total 1 replies
Star
Cerita nya bagus kak 😍
Aludra08: terimakasih banyak atas dukungannya 🙏☺
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!