Cerita seorang laki-laki yang terpikat karena aroma yang mirip dengan seseorang di masa lalunya.
Kisah seorang laki-laki yang jatuh cinta pada pandangan pertama setelah bertemu dengannya. Aroma yang menenangkan, aroma yang mengingatkannya bahwa bahagia itu sederhana tapi terasa mewah.
Lalu bagaimana kisah laki-laki itu? apakah berakhir bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyelir 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Luna, yaitu melihat cincin pertunangan mereka. Luna dan Marcel yang sedang melihat pesanan cincin yang dirancang khusus untuk acara pertunangannya nanti. Luna yang ikut melihat cincin itu merasa puas dengan desainnya. Marcel senang, saat melihat Luna menatap cincin itu dengan antusias.
"Kak, cincinnya bagus. Luna suka!" ujar Luna yang melihat desain cincinnya.
Desain cincin itu terlihat sederhana, namun jelas kemewahannya. Cincin yang didesain layaknya kelopak mawar, dengan batu safir sebagai hiasannya.
"Syukurlah kalau Luna suka!" Marcel merangkul Luna sambil melihat-melihat perhiasan yang lain. Melihat sebuah kalung cantik, terlihat cocok untuk Luna. Saat akan meminta pelayan toko untuk memperlihatkan kalung itu, Luna mencegah Marcel untuk melakukan itu. Luna tau bahwa Marcel akan membelikan perhiasan lagi untuknya.
Marcel pun hanya berpasrah saja. Dirinya tak ingin membuat Luna marah padanya. Apalagi dalam waktu dekat adalah acara mereka.
Saat keluar dari toko perhiasan, terdengar suara seseorang yang memanggil nama Marcel.
"Marcel!"
Marcel sangat mengenali suara itu. Itu adalah suara mantan kekasihnya. Seseorang meninggalkannya saat susah bahkan mengkhianati dirinya dengan sahabat dekatnya.
Luna yang mendengar seseorang memangil Marcel berhenti berjalan. Begitu juga dengan Marcel. Saat berbalik, terlihat jelas Jessika berdiri di hadapan mereka. Jessika terlihat menatap lekat Marcel. Sedangkan Marcel hanya menatap dingin dan datar.
Luna mengenal orang yang berdiri di depannya. Jessika Graha adalah seorang model ternama saat inu. Jessika baru terkenal sekitar 3 tahun lalu karena menjadi finalis di acara model dan di rekrut menjadi model di sebuah brand ternama internasional.
Luna mengetahui perjalanan karir seorang Jessika Graha. Apalagi, Jessika adalah model favorit Putri. Melihat Jessika yang memanggil Marcel, Luna merasa aneh.
"Kakak, kenal sama model itu?" tanya Luna sambil berbisik, menatap Marcel dengan tatapan bertanya.
"Kenal, dia orang jahat kedua yang pernah kukenal!" ujar dingin Marcel.
Jessika yang menatap wajah dingin dan datar Marcel merasa takut, namun dirinya mencoba acuh untuk hal itu. Namun, dirinya menatap datar saat melihat Marcel merangkul perempuan yang di sampingnya. Apalagi saat perempuan itu mendekat dan berbisik ke arah Marcel.
"Gimana kabarmu, Marcel?" tanya Jessika berbasi-basi. Dirinya melalukan ini agar tujuannya kembali ke Indonesia berhasil. Dirinya ingin kembali bersama dengan Marcel. Apalagi dirinya tau bahwa Marcel saat ini sudah menjadi orang kaya. Hanya saja, halangannya saat ini adalah gadis kecil yang akan menjadi tunangannya Marcel.
"Seperti yang anda lihat. Saya baik, begitu juga dengan kekasih saya. Ralat, calon istri saya!" Marcel membalas dengan sangat datar. Siapapun yang mendengar suara Marcel saat ini, mungkin orang itu tak akan berani mendekat.
"Dia calon istri kamu? Bocah kecil kampungan itu? Paling dia ingin numpang hidup aja sama kamu," Jessika mengejek penampilan Luna saat ini. Memang penampilan Luna saat ini sangat sederhana. Namun, jangan lihat penampilannya saja tapi lihat merk yang Luna pakai saat ini. Jika semua outfit Luna saat ini di total, dapat membeli satu motor.
Luna yang dilihat secara intens seperti merasa risih. Namun, ejekan yang dilontarkan itu membuat Luna kesal. Luna pun berbalik melihat penampilan orang yang ada dihadapannya ini.
"Penampilan saya lebih baik di banding anda yang seperti ke sebuah Club malam, sungguh ironis!" balas Luna. Luna selalu melakukan sesuatu sesuai dengan ajaran keluarganya. Jika ada yang mengejek dirinya maka harus dibalas 2 kali lipat dengan apa yang kita rasakan.
Jessika kesal mendengar Luna dengan berani mengejek dirinya. Menatap tajam Luna, namun Luna tak menghiraukan hal itu. Yang menjadi fokus Luna saat ini adalah Marcel. Marcel yang terlihat sangat marah harus segera di tenangkan. Luna mengelus tangan Marcel yang sejak tadi menggandengnya. Marcel yang merasakan elusan lembut Luna merasa lebih tenang.
Dari kejauhan, Saka dan Leni yang ingin ikut untuk melihat cincin pertunangan Marcel dan Luna. Mereka terkejut saat Marcel bertemu lagi dengan wanita tak tau diri itu. Leni sangat kesal saat melihat wanita itu berdiri di depan Marcel dengan gaya sombongnya itu.
Saka dan Leni saling pandang lalu berjalan cepat ke arah Marcel dan Luna. Saka menarik Jessika agar berhadapan dengannya.
"Mau apa anda kemari dan menemui Marcel lagi?" ujar dingin Saka.
Leni yang tak ingin bertatapan wajah dengan wanita mengerikan baginya, segera mendekat ke arah Luna yang kelihatan bingung saat melihat Saka menarik kasar Jessika. Leni segera menarik Luna dan Marcel agar pergi dari tempat mereka saat ini. Leni tidak ingin mereka menjadi tontonan banyak orang.
...****************...
Saat ini mereka mampir ke sebuah restauran makanan Jepang. Meja terasa hening, tidak ada yang ingin berbicara atau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Leni yang tau bahwa Saka ingin berbicara berdua dengan Marcel segera mengajak Luna pergi.
Melihat Leni yang mengajak Luna pergi, Saka merasa bersyukur bahwa istrinya sangat memahami dirinya. Saka menatap Marcel untuk meminta penjelasan. Saka tidak tau bahwa Jessika kembali lagi dihadapan Marcel.
"Lo hutang penjelasan sama gue, Cel!" Marcel hanya diam mendengarkan. Saka menghela nafas, dirinya merasa kesal karena masa lalu Marcel harus kembali disaat Marcel akan menjalani hidup bahagia.
"Sejak kapan dia kembali?"
"Gue nggak tau. Yang jelas 2 hari yang lalu dia ke kantor gue. Bahkan dia ngaku-ngaku pacar gue ke sekretaris gue," jelas Marcel. Marcel pun akhirnya menjelaskan kronologi kejadiannya.
"Dia datang saat Sean nggak ada. Untung aja Luna udah lo kenalin ke karyawan lo," ujar Saka sambil menyesap minuman ocha miliknya.
"Tujuan dia balik?"
"Dia butuh uang. Pacar dia udah bangkrut dan dia terlibat skandal besar dengan seorang sutradara," jelas Marcel sambil memberikan informasi yang sudah ia dapat.
Saka membaca informasi itu. Memikirkan bagaimana Jessika itu yang sebenarnya, Saka sedikit khawatir dengan Luna. Luna orang yang lembut, sangat mudah dilukai orang lain. Namun, mengingat Luna dengan berani membalas perkataan Jessika hari ini, itu mengubah persepsinya. Namun harus digaris bawahi, hanya mengubah sedikit.
"Luna tau hubungan lo sama dia?" Saka khawatir jika nantinya hal ini akan membuat sebuah kesalahpahaman yang dapat merusak hubungan mereka.
"Belum, Luna belum tau." Marcel menggelengkan kepalanya. Dirinya tidak sempat memberitahu Luna tentang masa lalunya.
"Lo harus kasih tau Luna, sesegara mungkin. Gue nggak mau ada kesalahpahaman yang dapat berimbas ke hubungan kalian," Saka mengucapkan kalimat itu dengan serius.
"Tentu, setelah ini gue bakalan cerita ke Luna!" ujar serius Marcel
"Lalu, apa rencana lo?" Saka menatap serius Marcel. Mereka harus menyelesaikan ini dengan segera. Saka tidak ingin Marcel kehilangan kebahagiaanya untuk kesekian kalinya.
Marcel menatap Saka. Dirinya menyeringai memikirkan rencana yang ia susun akan menghancurkan targetnya sampai ke akar-akarnya. Bahkan Marcel sudah memikirkan langkah yang akan dipilih oleh targetnya.
"Tenang aja, ini akan menjadi tontonan yang sangat menarik!" ujar Marcel dengan seringai layaknya seekor binatang buas yang telah menargetkan mangsanya.
...****************...
Oke guys, akan dimulai konflik dalam cerita ini. Bahkan ini adalah permulaan di mana Luna akan mengetahui satu per satu masa lalu Marcel hingga ke sesuatu yang disembunyikan Marcel.
Nantikan kelanjutan ceritanya ya guys!!!
Jangan lupa follback dan saling dukung ya.