Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah sebuah ungkapan yang tepat untuk seorang Gadis cantik bernama Safira Navia, Beasiswa yang tiba tiba di cabut oleh pihak kampus setelah kepergian Ibunya membuat Safira langsung melemas seketika.
Pekerjaannya yang hanya sebagai pelayan Cafe pun tidak mencukupi biaya kuliah nya, mundur dari bangku perkuliahan nya pun tidak mungkin karena hanya tinggal sedikit menuju gelar Sarjana nya.
yuk ikuti ceritanya, bagaimana Safira menjalani semua kehidupannya, selamat membaca semoga suka dengan ceritanya.
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jeny chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 ungakapan hati Al
Al langsung Duduk tegak saat Doni duduk tak jauh dari nya, Doni hanya diam dan dia memilih memeriksa handphone nya.
"Saya tahu kalau kamu yang membawa Safira pergi dan menyembunyikan nya juga, saya berterimakasih setidaknya Safira bertemu laki laki baik dan tulus seperti kamu. "
ucap Al dengan nada santai nya dan Doni langsung menatap ke arah Al yang sedang menatapnya.
"Saya hanya melindungi teman yang sedang kalut karena di manfaatkan, tidak usah berterimakasih karena memang saya sangat ikhlas membawa Safira pergi, tolong jangan pernah sakiti lagi Safira. Karena kalau sampai terjadi lagi, saya akan membawanya pergi lebih jauh bahkan anda sekalipun tidak dapat menemukannya, Safira wanita berharga dan karena kepolosannya dia terjebak. "
jelas Doni dengan nada tak kalah santai nya dan Al hanya mendengus sebal mendengar nya.
"Gak akan terulang lagi saya membuat Safira pergi, lebih baik urus semua usaha Safira karena setelah dia menikah dengan saya, dunia Safira hanya bersama saya dan semua urusan nya akan saya putuskan, bukan egois tapi saya ingin menjadikan Safira wanita yang di ratukan. "
ucap Al dan Doni hanya mengiyakannya tanpa menjawab lagi penjelasan Al.
Amel dan Safira menghampiri dengan tangan membawa nampan berisi makanan juga minuman, Safira ingin santai sore ini dan dia memilih minuman hangat sekarang.
"Pernikahan kita di percepat lusa dan besok akan ada orang datang membawakan kamu gaun pengantinnya, saya harap kamu jangan protes lagi dan gak banyak bertanya atau menolak. "
jelas Al saat Safira duduk di sampingnya.
"Seperti biasa, anda hanya bisa seenaknya saja dan saya gak akan bisa menolaknya juga jadi saya iyakan saja. "
jawab Safira dan membuat Doni juga Amel saling tatap.
"Bu Bos aku mau ke kamar dulu, mau merapihkan pakainnya dan Donn ayo bantu. "
pamit Amel yang mengerti lirikan Doni dan membuat Safira mendelik melihatnya.
"Sudah biarkan saja mereka mau istirahat sepertinya Safira. "
ucap Al saat melihat raut wajah Safira yang menahan kesal.
"Lusa kamu akan menjadi istri saya, oh iyaa..... barang barang kamu sudah sampai tadi siang dan tersimpan rapih di ruangan tengah rumah kita, kamu nanti yang rapihkan karena kalau saya meminta pelayan di rumah untuk merapihkannya juga gak mungkin, semua barang yang datang itu barang pribadi milik kamu. "
ucap Al kembali karena melihat Safira hanya diam.
"Apa saya masih bisa beraktifitas seperti biasa setelah menikan nanti?? "
tanya Safira yang memang sangat penasaran dengan hal itu.
"Cukup dua tahun lebih kamu bekerja Safira, untuk nanti dan selamanya saya tidak ijinkan, nikmatilah hidup kamu karena saya yang akan menjamin nya, saya mohon jangan membantah. "
jawab Al dan Safira terdiam mendengarnya.
"Tapi saya hanya mengirimkan disain saja bukan full bekerja juga, boleh yaa?? "
pinta Safira dengan nada memohonnya dan Al tersenyum mendengarnya.
"Baiklah tapi rubah panggilan kamu ke saya, jangan formal seperti itu karena berasa saya sedang menjadi dosen kamu. "
ucap Al dan Safira langsung mengiyakannya karena itu gak sulit baginya.
Al memilih menikmati minuman juga camilannya, baru kali ini Al mau memakan makanan yang berada di rumah orang lain karena biasanya Al sangat anti sekali, semua karena Safira dan karena ada Safira dia menjadi seperti ini.
"Kita menikah di kantor KUA tapi tetap SAH secara agama dan negara, mau Mas Kawin apa?? "
ucap Al yang menanyakan kemauan Safira.
"Yang gak memberatkan Mas Al saja, bagi aku sudah cukup. "
jawab Safira dan Al menganggukkan kepalanya.
"Oke akan di siapkan, semoga kamu gak berubah fikiran lusa nanti, saya pamit pulang dan jangan keluar rumah sampai nanti menjelang pernikahan kita, saya sudah siapkan pengawalan di rumah ini dan jangan membantah. "
pamit Al dan Safira hanya mengangguk karena baginya membantah adalah sebuah kekesalan nantinya.
Setelah Al pergi barulah Amel keluar rumah dengan pakaian yang sudah berganti, Safira mengerutkan matanya melihat itu dan sedikit curiga.
"Bu Bos jangan begitu lihatnya, aku jadi malu sendiri dan Bu Bos mengerti kan kebutuhan laki laki dan perempuan. "
ucap Amel yang mengerti dengan tatapan Safira padanya.
"Setidaknya lakukan nanti kalau aku udah menikah dan gak tinggal satu atap dengan kalian, aishh.... bikin kesal tahu. "
gerutu Safira sambil berjalan menuju kamarnya dan Amel hanya terbahak mendengarnya.
Amel langsung merapihkan meja ruang tamu dan membawa semua ke dapur, Amel sangat senang karena dia bisa melihat Bu Bos nya bahagia.
Safira memilih membersihkan tubuhnya dan segera beristirahat karena hari pun sudah sore menjelang malam, Safira menghubungi Maya dan tidak ada jawaban dari Maya.
"Mungkin dia masih bekerja, aku kirim pesan saja kalau begitu. "
gumam Safira saat panggilannya tidak di respon dan memilih mengirim pesan pada Maya.
💬 Maya bisa datang ke rumah lama aku gak?? ada hal penting yang mau aku kasih tahu, disini juga ada Doni.
Pesan terkirim tapi belum terbaca oleh Maya, Safira langsung merebahkan tubuhnya, kasurnya sudah rapih tidak seperti kemarin masih sangat gak nyaman.
Saat asik memainkan handphone nya ternyata ada panggilan dari Al dan membuat Safira menggeram kesal karena baru saja bertemu malah menghubunginya lagi.
Dalam panggilan saat ini......
"Kamu santai tidak sekarang?? "
"Sangat santai sekali tapi sekarang terganggu karena Kamu telephone. "
"Kamu ini selalu saja seperti ini, saya hanya ingin mengobrol di telephone sama kamu. "
"Gak penting banget, aku lagi nunggu Maya menghubungi aku. "
"Maya masih bekerja dan nanti jam lima baru bubar kantornya. "
"Kamu ko bisa tahu?? jangan jangan kamu ada main sama Maya. "
"Safira kamu menuduh apa cemburu?? aku suka kalau cemburu tapi kalau menuduh aku gak suka. "
"Aneh sekali kamu ini, yasudah gak usah di bahas saja. "
"Baiklah, Maya bekerja di kantor saya Safira dan saya menerimanya karena dia adalah sahabat kamu tapi dia gak tahu kalau saya bos nya. "
"Aku gak minta penjelasan deh. "
"Gak masalah, Safira saya sangat mencintai kamu dan jangan pernah tinggalkan saya lagi nantinya, saya akan memberikan dunia untuk kamu. "
Panggilan berakhir.......
Safira langsung menutup panggilannya bahkan menonaktifkan handphone nya, Safira syok dengan ungkapan Al barusan dan menganggap kalau Al hanya membual saja baginya.
"Laki laki itu sangat misterius sekali, kadang dingin, kadang menyebalkan dan kadang aneh, aku jadi merinding sekali dan masa bodo kalau dia marah karena aku menutup panggilannya sepihak, aku gak perduli. "
gumam Safira sambil menyimpan handphone nya di meja dekat ranjang tidurnya.
Al di tempatnya langsung kesal karena Safira menutup panggilan nya bahkan menonaktifkan handphone nya.
.
.
.
Bersambung......
rp.perlu di pertanyaan nih