NovelToon NovelToon
CEO Dan Pasukan Khusus

CEO Dan Pasukan Khusus

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:768
Nilai: 5
Nama Author: Khresno Bayu

Seorang tentara bernama Refendra Wijaya ditugaskan di medan tempur berjuang untuk mempertahankan kedamaian dunia. Rafendra bertugas sebagai pasukan khusus yang memiliki kemampuan diatas semua tentara bahkan jendral tidak bisa memberikan perintah kepada pasukan khusus ini. Pasukan ini disebut pasukan bayangan yang berada langsung dibawah komando presiden.

Pasukan ini diturunkan karena pasukan utama yang menegakan keamanan dan ketentraman di satu negara tetangga kalah dan atas perintah presiden pasukan bayangan ini turun untuk membantu.

Singkat cerita Rafendra dan timnya berhasil dalam perang tersebut, tetapi ketua tim yaitu rafendra mengalami cedera dan harus cuti selama 2 minggu penuh. Dan setelah cuti dari tugas Tim yang di komando ni oleh Rafendra dibubarkan dan dia beserta timnya bekerja untuk perusahaan terbesar. disini lah dimana sorang CEO akan mengubah hidup Rafendra ke depannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khresno Bayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 22

Setelah kejadian didepan kantor, Rafendra dan taman temannya di intro grasi oleh Kristina dan Meily nda karena mereka berdua takjub dengan cara bela diri dari keempat karyawannya itu yang seperti beladiri dari kemiliteran.

"Ehhh btw kalian itu belajar seni beladiri dimana kayak enggak asing sama seni bela diri yang kalian pakai" Tanya Meilynda kepada Rafendra dan taman temannya.

Meilynda dulu memang memiliki kekasih dari kemiliteran sehingga dia hafal dengan seni beladiri yang digunakan oleh rafendra tapi beladiri yang digunakan Rafendra dan teman temannya agak berbeda dan unik.

"Emmm kami memang dari dulu sudah belajar seni beladiri itu, ada guru yang mengajari kami secara gratis dengan alasan untuk mewarisi seni beladirinya agar tidak hilang" Sahut Rafendra yang mencoba menjelaskan kepada Mei agar dia tidak curiga.

"Oh begitu ya, gua kira kalian dari kemiliteran dulu soalnya agak presisi tapi berbeda" Ucap Mei kepada ke mereka.

"Uhukkk uhukkk uhukkk" Rafendra tersedak karena kaget dengan ucapan Meilynda. "Ini minum dulu, mangkanya kalau makan enggak usah buru buru" Sahut Kristina sambil menyodorkan gelas minum ke Rafendra.

"Ahhhhhh, terimakasih bu bos" Ucap Rafendra yang telah selesai meminum minumannya. "Ehhh kenapa gua malah refleks ngasih dia minum" Ucap Kristina didalam hatinya yang keheranan dengan silapnya.

Kejadian itu tidak dipermasalahkan oleh teman teman Rafendra dan Meilynda. Karena mereka tidak menyadari sikap dari Kristina itu karena mereka semua sedang fokus makan siang.

Setelah obrolan yang cukup lama mereka semua memutuskan untuk kembali ke kantor dan makan siang mereka tadi semua di tanggung oleh Kristina selaku bos mereka.

*****

Di tempat lain.

Markas black cat, "Sial kenapa lo kembali ke sini sendirian mana yang lain" Ucap Jangki kepada anak buahnya. "M-Maaf bos semuanya tertangkap oleh orang orang kantor itu" Sahut bawahan jangki.

"Siapa yang berani beraninya melawan ku didaerah ini hah?" Sahut Jangki sambil menarik kerah bawahnya itu. "I-Ini bos orang itu menitipkan ini buat bos" Sahut bahwasannya sambil menunjukan suatu simbol kepada Jangki.

"I-Ini iniiii tidak mungkin kenapa dia ada disana" Guman Jangki yang kaget dengan simbol yang di tunjukan oleh bawahnya itu. "I-Itu bos dia juga titip pesan kepada bos katanya jangan pernah ganggu perusahaan itu lagi kalau tidak markas kita akan dimusnahkan" Ucap bawahan Jangki sontak membuat Jangki duduk tidak percaya.

Dia tidak percaya bahwa Rafendra bekerja di perusahaan Subroto dan dia malah mengusik Rafendra yang jelas mengusik orang yang salah. Jangki duduk termenung menelaah pesan dari Rafendra dan dia putuskan tidak akan mencari masalah lebih jauh lagi dengan Rafendra.

Tapi yang disayangkan Jangki tidak mengetahui informasi siapakah orang yang ingin dicari oleh Aris, jika Jangki mengetahuinya mungkin dia tidak akan berani mencari tahu.

"Sial sial sialll, lo perintah seluruh anak buah kita jangan pernah nyentuh itu perusahaan bisa bisa kita habis sama orang itu paham" Perintah Jangki kepada bawahannya itu.

"Baik bos saya akan beritahukan ke mereka semua" Sahut bawahannya itu kemudian pergi dari hadapan Jangki. Jangki yang pusing perihal Crow yang memberikan pesan kepadanya itu kemudian melamun sampai datangnya Aris.

"Woe bro ngapain lo ngalamun" Ucap Aris kepada Jangki. "Hahhh, oh lo rupanya Ris duduk dulu" Sahut Jangki sambil mempersilahkan Aris duduk.

"Gimana bro Apakah Informasi yang gua minta sudah lo dapetin" Tanya Aris kepada Jangki. "Emmm sebentar lagi informan gua dateng kesini buat memberikan informasi yang lo minta" Sahut Jangki.

Tag lama kemudian sekitar sepuluh menitan mereka mengobrol datanglah orang informan Jangki yang disuruh untuk mencari Informasi yang diinginkan oleh Aris.

"Ini informasi yang lo butuhkan, tapi ini sangat rahasia kalau sampai bocor pihak militer akan memburuku dan dirimu sampai mana pun" Ucap Informan Jangki kepada Jangki sambil memerikan informasi itu.

"Emang kenapa kok sampi kemiliteran ikut campur tentang masalah orang ini" Sahut Jangki yang penasaran. "Lo bakal tau siapa orang yang lo korek informasinya, saran gua cukup sampai sini informsi yang lo cari kalau enggak nanti lo bakal menyesal" Peringatan dari informan Jangki sambil pergi dari hadapan Jangki.

Jangki yang penasaran kemudian membuka map yang berisi informasi tentang Rafendra, betapa terkejutnya dia melihat siapa sebenarnya Rafendra dan informasi singkat dari Rafendra.

"J-Jadiiiii dia orangnya" Tangan Jangki gemetar memegang file informasi itu. "Sial sial sial lo Ris" Ucap Jangki yang kesal dengan Aris karena gara gara Aris dia sampai berurusan orang yang sangat berbahaya.

Setelah membaca informasi itu Jangki kemudian memberikannya ke Aris. "Ini informasi yang lo mau, tapi gua saranin jangan bawa bawa gua dan Black Cat untuk masalah lo dengan orang ini" Ucap Jangki sambil melempar file informasi ke Aris.

"Kenapa sih lo bro, kayak kesal gitu ke gua" Ucap Aris sambil membuka map yang berisi informasi Rafendra itu. "Emmmm Rafendra Wijaya Kusuma, Bekerja di kesatuan khusus kemiliteran, berpangkat Kapten dan memiliki segudang penghargaan, tim yang dipimpin Shadow Tim, Code Name Crow, Apa ini jangan bercanda lo Jang" Ucap Aris setalah membaca informasi tentang Rafendra.

"Ya itu informasi yang lo mau" Sahut Jangki. "Enggak mungkin kalau cecunguk itu seorang kapten dari pasukan khusus" Sangkal Aris kepada Jangki.

"Sini gua kasih satu informasi penting dari perkumpulan mafia" Ucap Jangki yang wajahnya berubah menjadi serius. "Maksud lo apa hah?" Ucap Aris kepada jangki.

"Crow adalah pimpinan Tim Khusus dari Shadow Tim yang memiliki julukan Tim Penghukum kepresidenan, Tim ini berjalan langsung di bawah perintah presiden dan tidak ada satu misi pun yang gagal dijalankan oleh tim ini" Penjelasan Jangki kepada Aris.

"Dan lo tau Crow adalah salah satu kapten yang sangat dingin ketika memperlakukan musuh musuhnya, dan dia tidak segan segan untuk menghancurkan dan melumpuhkan musuh musuhnya" Lanjut penjelasan Jangki kepada Aris.

Aris yang tidak tau tentang itu pun kaget karena Rafendra atau Crow ini sangat terkenal dikalangan mafia dan sangat ditakuti oleh para mafia mafia.

"Dan lo tau, gara gara lo gua dan anggota gua hampir musnah kalau dia tidak memberikan bekas kasih kepada kami, dan satu pesan gua ke lo Ris jangan pernah lo usik pria ini atau lo akan menyesal selamanya" Ucap Jangki sambil memberikan peringkat kepada Aris.

Aris yang masih terkejut pun menyangkal informasi yang diberikan oleh Jangki itu. "Itu tidak mungkin Jang, gua enggak percaya sama lo, buktinya dia datang dari kampung dan bekerja di Perusahaan Subroto mana mungkin dia seorang kapten pasukan Khusus" Ucap Aris kepada Jangki.

"Terserah lo mau percaya sama gua apa enggak, yang jelas gua dan Black Cat tidak akan mau ikut campur masalah lo dengan dia silahkan cari kelompok mafia lain" Ucap Jangki sambil mempersilahkan Aris untuk keluar dari Ruangannya.

Aris yang melihat itu pun keluar dengan perasaan marahan karena dia tidak mendapatkan bantuan dari temannya itu. "Sial lo Jang, seberapa hebatnya si Rafendra ini sampai membuat lo takut" Guman Aris didalam hatinya yang tidak percaya dengan peringatan Jangki.

"Sepertinya gua harus cari orang orang yang cukup atau lebih hebat dari Black Cat untuk memberi pelajaran pria itu" Ucap Aris ketika sudah masuk kedalam mobilnya.

*****

Ditempat lain tepat diperusahaan Subroto, Kristina yang masih sibuk dengan pekerjaanya mendapatkan telephone dari bagian resepsionis bahwa ada pimpinan dari perusahaan Adijaya ingin bertemu dengan dia.

"Halo, hemmm suruh dia naik keatas dan saya tunggu di ruang meeting lantai atas" Ucap Kristina memberikan intruksi kepada resepsionis perusahaan.

Setelah beberapa saat orang dari Perusahaan Adijaya sudah memasuki ruang rapat, "Tokkk Tokkk Tokkk" Resepsionis mengetuk pintu ruangan Kristina

"Masuk" Ucap Kristina dari balik pintu. "Permisi bu untuk pak Ardinya sudah diruang rapat menunggu ibu" Ucap Resepsionis kepada Kristina.

"Baik saya akan kesana, tolong panggilkan Meilynda untuk menyusul ke ruang meeting ya" Ucap Kristina kepada Resepsionis sambil pergi ke ruang rapat.

Didalam ruang rapat Ardi Adijaya sudah menunggu, Ardi Adijaya merupakan anak kedua dari Adijaya seorang pemimpin perusahaan Adijaya yang bergerak dibidang pembangunan kantor dan perumahan.

"Selamat pagi pak Ardi, selamat datang di perusahaan kami" Ucap Kristina kelasa Ardi sambil memaksakan senyumnya.

"Wah wah wahhh, selamat pagi nona Kristina semakin hari semakin cantik saja dirimu" Sahut Ardi kepada Kristina. Kristina hanya tersenyum saja karena dia tidak suka dengan sikap Ardi yang sangat mesum kalau melihat tubuhnya.

"Terimakasih pak Ardi, jadi apa yang bisa saya bantu?" Ucap Kristina kepada Ardi. "Oh tentu saja nona Kristina, pertama saya datang kesini ingin menyampaikan undangan ulang tahun ayah saya dan yang kedua saya harap nona mau datang untuk mendampingi saya diacara ulang tahun ayah saya sebagai pasangan saya" Ucap Ardi sambil memberikan undangan kepada Kristina.

"Oh terimakasih pak Ardi saya pasti akan datang tapi dengan pacar saya nanti bukan sama bapak" Ucap Kristina sambil tersenyum menolak permintaan Ardi.

"Hahahahaha, pacar yang mana bukannya kamu sudah putus dengan pacarmu Aris itu" Sahut Ardi kepada Kristina. Kristina yang bengong menjawab pertanyaan dari Ardi sekilah melihat keluar jendela dan melihat Rafendra yang sedang berjalan dari arah lift menuju ke kubikel kerja.

"Sebentar saya akan perkenalkan pacar saya kepada bapak" Ucap Kristina tanpa berpikir pajang langsung melenggang tangan Rafendra dan menariknya ke dalam ruang Meeting. Rafendra yang kaget hanya ikut saja ditarik oleh bosnya itu.

"Perkenalkan ini pacar saya Rafendra" Ucap Kristina sambil melenggang erat lengan Rafendra. Rafendra yang menyadari bahwa bosnya itu tidak nyaman dengan pria didepannya kemudian paham tentang maksud dan tujuan bosnya itu menarik dirinya.

"Perkenalkan tuan saya Rafendra pacar dari Kristina" Ucap Rafendra dengan tegas sambil mengarahkan tangannya kepada Ardi. Ardi yang melihat itu pun merasa malu dan menyambut tangan Rafendra.

"Saya Arga CEO dari Perusahaan cabang Adijaya" Sahut Arga. Rafendra kemudian berkata kepada Arga "Salam kenal tuan, ngomong ngomong tuan ada perlu apa dengan pacar saya ini"

"Oh bukan apa apa, saya cuma memberikan undangan ulang tahun ayah saya, kalau begitu saya permisi Pak Rafendra dan Nona Kristina" Ucap Ardi sambil keluar dari ruang meeting dengan wajah yang sangat kecewa.

Setelah kepergian Ardi Kristina melepas pelukannya. "Bu bos sebenarnya ada maslah apa sih sama laki laki tadi" Tanya Rafendra kepada Kristina.

"Gua malas saja ketemu sama dia, dia itu otaknya mesum kalau lihat gua apa lagi gua masih pakai pakaian kantor kayak gini bikin risih makanya dari itu lo gua tarik kesini" Ucap Kristina menjelaskan kepada Rafendra.

"Owalah itu to, makanya bu bos kalau pakai baju kerja jangan terbuka kayak gini, tu banyak karyawan bu bos yang suka curi curi padang ke tubuh bu bos" Celetuk Rafendra menyindir tampilan Kristina.

"Lo nyindir gua, gua ini bos lo ya" Ucap Kristina yang tidak Terima dengan ucapan Rafendra. "Lah maksud saya gini bu bos, biar bu bos tidak mengalami kejadian kayak gini lagi" Ucap Rafendra memberikan pengertian kepada Kristina.

"Iya iya gua paham, oh iya terimakasih udah bantuin gua lagi nanti gaji lo gua tambahin" Ucap Kristina sambil keluar dari ruang Meeting.

"Untung aja bos sendiri kalau enggak udah aku lahap itu bos, mana seksi dan cantik lagi untuk imanku kuat" Sahut Rafendra dalam hati.

Kristian yang sudah kembali ke ruangannya kemudian teringat akan undangan yang diberikan oleh Ardi tadi. "Waduh kok gua lupa sih kasih tau dia kalau dia nanti harus nemenin gua dah lah nanti aja kalau pulang kerja" Guman Kristina dalam hatinya.

1
Jenny Ruiz Pérez
Wow, bagus banget thor! Dalem banget rasanya.
Tumpang: terimakasih kak
total 1 replies
Lah_
Keren! 😍
Tumpang: terimakasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!