NovelToon NovelToon
ASMARA KHANSA

ASMARA KHANSA

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Matabatin / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam / Pembaca Pikiran
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mike Lovez

Khansa, seorang gadis kampung yang terlahir dari keluarga miskin, menjalin hubungan asmara dengan seorang pria dari keluarga kaya bernama Wandy...namun Khansa harus menelan pilihan pahit saat tau calom suaminya yang sudah beberapa tahun menjalin hubungan kandas..karena Wandy memilih menikah dengan wanita lain...Wandy dan keluarganya bersekongkol untuk membohongi Khansa dan keluarganya...Khansa merasa hancur dan memilih pergi menyendiri di tengah hutan....namun dalam kehancurannya diisi dengan kehadiran seseorang yang membalut lukanya dan mengubah hidup Khansa dari miskin menjadi orang terkaya di kampungnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

Khansa terduduk di akar-akar pohon beringin itu sesekali tangannya menghapus air matanya...begitu nyeseknya hatinya menyaksikan sendiri berbagai macam penderitaan datang silih berganti...jika Khansa bukan orang yang taat agama dan beriman mungkin sudah bunuh diri...karena tidak kuat menghadapi kenyataan pahit hidupnya...

Hanya air mata yang mengalir tanpa ada suara...Khansa meletakan kedua tangannya di dada menahan kesesakan di dada nya...

"Ya Allah rasanya aku tidak sanggup...apa salah dan dosaku hingga engkau melimpahkan semua ini kepadaku..." gumam Khansa..

"Bagaskara dimana kamu...!!" pagi Khansa sekali lagi...

"Iya Khansa, aku disini...!!" jawab Kara terdengar begitu lembut di telinga Khansa...setiap kali kemunculan Kara saat itu juga Poppy menghilang..

Khansa langsung berhambur ke pelukan Kara dan saat itu juga tangisnya pecah...Khansa menangis sejadi-jadinya di pelukan Kara...Kara laki-laki yang sangat lembut membuat Khansa merasa nyaman disaat ada didekat Kara...

"Kenapa menangis...?? Hapus air matamu aku tidak suka melihat wanitaku menangis seperti ini...!!" tanya Kara padahal ia sendiri sudah mengetahui jawabannya..

"Aku capek...aku lelah hidup seperti ini, Kara. Apa salah menjadi miskin dan kenapa banyak sekali cobaan datang kepadaku...hari ini rumah satu-satunya tempat aku dan keluargaku berlindung hangus terbakar hingga tak tersisa sampai kapan aku harus begini...apakah orang miskin itu tidak pantas bahagia??" setiap rentetan pertanyaan dari Khansa membuat Kara hanya bisa diam..

"Aku tahu siapa yang membakar rumahmu Khansa...??" kata-kata Kara seketika membuat Khansa diam dan mendongak menatap Kara..

"Siapa, Kara..??" tanya Khansa.

"Nova, saudara kamu itu, dia membayar orang untuk sengaja membakar rumah kamu...!!"

"Nova..?? Tapi kenapa dia melakukan itu, kenapa dia kejam sekali aku tidak melakukan kesalahan apapun padanya...??"

"Dia cemburu sama kamu..." ucap Kara..Khansa hanya geleng kepala.

"Manusia tak punya hati...dia benar-benar tega salahku apa sama dia..!!"

Khansa mengeratkan pelukannya begitu juga Kara ia begitu lembut memperlakukan Khansa, Khansa merasakan kehangatan dan kenyamanan dari Kara..dalam hati Khansa berpikir seandainya Kara adalah manusia bukan jin mungkin ia meminta Kara untuk menikahi demi membalas sakit hatinya kepada Wandy...

"Jangan pernah lagi kamu bersedih...cukup sampai disini saja kesedihan kamu..aku tahu kamu wanita yang kuat dan hebat...!!" ucap Kara.

"Kenapa duniamu, membuat aku nyaman, Kara...seandainya aku disuruh memilih ikut bersamamu atau tetap di bangsa manusia lebih baik aku ikut bersama kamu...tidak masalah jika aku kerja sebagai pelayanmu tapi itu tidak mungkin selain dunia kita berbeda, aku juga tidak tega meninggalkan ibu dan kedua adikku...!!" kata Khansa seraya menatap mata indah Kara...Kara pria yang tampan memiliki kulit yang sangat lembut tidak ada goresan sedikit pun di tubuhnya rambutnya panjang dengan mengenakan mahkota yang indah..

"Kamu salah, Khansa. Justru dunia kamu bangsa manusia yang lebih nyaman dan sempurna...kamu bisa ikut bersamaku jika kamu mau...!!"

Khansa menarik napas panjang lalu menghembuskan dengan kasar mendadak dia melupakan kesedihannya...setiap kali Khansa bertemu dengan Kara dia lupa segalanya semua yang melekat di hatinya hilang seketika...seolah Kara adalah pembawa kedamaian dan ketenangan bagi jiwanya...

"Apa kau senang di istanaku, Khansa..?? " tanya Kara tersenyum.

"Aku sangat senang karena di saat aku ada di alammu aku merasakan keteduhan dan kenyamanan..."

"Baiklah nanti akan aku ajak kamu kesana...!!" Karang Kara memeluk Khansa sampai ia tertidur...sore harinya Kara mengantar Khansa pulang ia meletakkan Khansa di belakang tenda setelah itu meniup wajah Khansa lalu pergi Khansa terbangun ternyata sudah di belakang tenda dia duduk termenung disana sebelum beranjak masuk kedalam.

Khansa kembali merasa sedih melihat tempat bekas kebaran rumah mereka...air matanya kembali menetes ternyata Kara kembali dan memperhatikan Khansa..

"Kasian kamu Khansa sabar ya sebentar lagi kamu akan bahagia...!!"

Saat Khansa duduk termenung di belakang tenda tiba-tiba ada tetangga lewat melihat Khansa kayak orang linglung di belakang..

"Khansa, ngapain kami disitu kayak orang bingung...??" tanya bu Isma..

Namun Khansa diam saja engan menjawab pertanyaan dari tetangganya itu...

"Eh, orang stres di tanyain malah aku dicuekin..dasar orang miskin...udah miskin sombong lagi...!!" ucap bu Isma...

Bu Tika yang mendengar gegas keluar dari tenda dan benar saja ia mendapati putrinya sudah pulang dari hutan dan duduk di belakang tenda menyandarkan tubuhnya di bawa pohon jati...

"Khansa...??" panggil bu Tika..

Khansa hanya menoleh, namun tidak menjawab terlihat jelas di wajahnya memikul beban yang sangat berat sekali...sebagai anak sulung harus memiliki pundak yang kuat untuk menahan beban..

"Kamu ngapain duduk disini nak, masuk kedalam...!!" kata bu Tika menatap anak gadisnya dengan rasa iba.

"Kenapa hidup kita susah sekali bu, di tambah lagi rumah yang satu-satunya kita punya di bakar oleh Nova..rasanya berat sekali...!!" Khansa kembali menangis...bu Tika terkejut dengar perkataan Khansa.

"Apa...Nova yang membakar rumah ini..? Kamu tahu dari mana nak..jangan menuduh begitu jatuhnya fitnah..!!' Khansa diam saja.

"Ibu minta maaf, nak. Selama ini ibu tidak bisa memberi kamu dan kedua adikmu juga almarhum Gali kehidupan yang layak dan pendidikan seperti teman-temanmu...itu tidak pantas di sebut sebagai ibu yang baik..ibu gagal nak...tolong maafkan ibu yang sudah membuat hidup kalian menderita..!!"

"Ibu tidak salah, andai saja almarhum bapak dulu lebih bertanggung jawab kepada kewajibannya hidup kita tidak mungkin seperti ini..tapi ya sudah kita nikmati saja takdir ini entah sampai kapan takdir mempermainkan kita...!!" ucap Khansa masih merasa sakit hati kepada almarhum bapaknya..bu Tika mengajak Khansa masuk kedalam namun Khansa masih ingin menenangkan diri di luar membiarkan bu Tika kembaki masuk kedalam...

"Besok aku harus pergi lagi ke ladang orang untuk meminta pekerjaan tapi apa iya, mereka mau berikan pekerjaan untukku lagi...kemar-kemarin aja aku di usir sama mereka katanya aku sudah nggak di ijinkan untuk bekerja lagi si ladang terus apa yang harus aku lakukan...!!"

********

Sementara di rumah Wandy...

Saat ini Nova merasakan sakit yang luar biasa di tangannya akibat terjatuh tadi pagi...dia merintis kesakitan...

"Aduh sial banget kenapa harus jatuh...mana sakit banget lagi...!!" gumam Nova..

"Itu karena ulah kamu sendiri jahat sih...entah ngapain juga kamu keluar sana...!!" ucap Wandy tidak suka melihat istri...

"Apaan sih mas...aku hanya pengen tahu aja apa yang terjadi pada si perempuan itu...!!"

"Aku curiga jangan-jangan kamu yang sudah membakar rumah Khansa, pasti kamu kan pelakunya...!!"

"Eh, mas kalau ngomong jangan sembarangan..mas nggak lihat aku dari tadi pagi disini main nuduh aja..lagian baguslah kalau rumah reotnya itu hangus terbakar..biar tau rasa mantan pacarmu itu...yang katanya sekarang dia kayak orang stres sering ke hutan...untung kamu nggak menikah dengannya mas kalau tidak kamu ikut stres sudah miskin gila lagi. !!" ucap Nova.

"Ngapain sih kamu bahas Khansa terus, aku malas dengarnya stres aku lama-lama di rumah ini mendengar mulutmu yang tidak bisa diam...!;"

Nova merasa senang karena pikirnya Wandy sudah mencintanya dan membenci Khansa...tapi kenyataannya Wandy justru sakit hati setiap Nova menjelekan Khansa...

Bersambung...

1
Dwi Agustina
pertama nyoba mampir Krn tertarik nama tokohnya sama dg nama anakku😅,tp cukup menarik lah👍
Milona: Makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!