Jerat Hasrat Dosen Dingin
"Safira gak ada kabar lagi, Doni?? "
tanya seorang laki laki pada seorang pemuda yang sedang membawa nampan berisi makanan yang akan di bawa menuju dapur.
"Gak ada Pak dan terakhir dapat kabar sih, Ibunya meninggal. "
jawab Doni dan laki laki itu mengangguk lalu meminta Doni kembali melanjutkan pekerjaannya.
Sebuah cafe yang lumayan ramai dengan pengunjung hari ini karena bertepatan dengan jam makan siang, sang Manajer mendesah pelan karena salah satu karyawannya tidak masuk kembali setelah dua hari tak ada kabar.
Pintu ruangan sang Manajer di ketuk dan ternyata membuat sang Manajer menggeram kesal karena seseorang yang datang bukan yang di tunggunya.
"Tumben gak nyambut di depan. "
sindir seorang laki laki yang seusia dengan Manajer itu.
"Emang kamu Sultan yang harus selalu di sambut, gak akan lagi. "
jawab sang Manajer dengan nada juteknya.
"Arfan..... kamu tahu kemana Safira?? sudah dua hari aku gak lihat keberadaannya. "
tanya kembali sang tamu dan membuat Arfan sang manajer berdecih mendengarnya.
"Kalau kamu mau tahu dimana dan kemana dia, cari tahu sendiri Al dan jangan tanyakan sama aku, aku sedang dalam mode malas berbicara. "
jawab kembali Arfan dan membuat Al mendelik sebal mendengarnya.
"Mau aku pecat kamu. "
ancaman itu kembali di ucapkan oleh Al karena dia lah pemilik cafe yang di kelola oleh Arfan sebagai Manajer sebagai orang kepercayaannya.
"Ishh..... selalu saja mengancam, tiga hari lalu Safira datang dan mengajukan pinjaman uang untuk biaya rumah sakit Ibunya, aku hanya bisa meminjamkan seperempat dari permintaannya dan barusan aku dapat kabar katanya Ibunya meninggal kemarin dan dia gak masuk sudah dua hari. "
jelas Arfan dan membuat Al melototkan matanya.
"Kamu lupa, kalau ada hubungannya dengan Safira cepat kabarin aku, kamu gak bisa di andalkan sekali Arfan. "
kesal Al dan Arfan hanya mengangkat bahunya tidak mau mendebat bos sekaligus sahabatnya itu.
"Kamu ada masalah apa sih?? gak dapat jatah dari istrimu?? "
tanya Al dan Arfan hanya berdehem menjawabnya.
"Istri yang lagi hamil bikin mood aku anjlok Al, gak ada angin gak ada hujan dia nuduh aku selingkuh dan lebih parahnya dia nuduh aku selingkuh sama Si Mba yang bersihin rumah, gila kan. "
jawab Arfan dan membuat Al terbahak mendengarnya.
"Menuduh itu tandanya nyata atau yang menuduh ternyata selingkuh, memang atas dasar apa istri kamu bisa menuduh kamu. "
ucap Al yang semakin membuat Arfan kesal nya bertambah.
"Kemarin sore Si Mba buatin aku mie rebus dan aku mengiyakannya lalu memuji kalau Mie nya enak, ehh..... istriku datang langsung bilang aku selingkuh dan Si Mba nya malah di pecat hari itu juga. "
ucap Arfan dan Al hanya menggelengkan kepalanya.
AL Fareza danu hermawan, seorang pria yang tampan dan sangat dingin bila dengan orang lain, hanya ramah pada Arfan sang sahabat dan orang yang di anggap dekat dengan nya saja.
AL panggilan yang biasa selalu orang panggil padanya, hidup dengan kekayaan yang bisa di bilang banyak tapi dia menutupi semuanya, bahkan Al malah bekerja menjadi Dosen di sebuah Universitas sejak dua bulan lalu.
.
.
.
Rumah sederhana menjadi tempat ternyaman nya beberapa tahun ini setelah sang Ayah meninggal dan di tempati dengan sang Ibu, namun kenyamanan itu lenyap saat Sang Ibu meninggalkan selamanya menyusul sang Ayah, dia adalah gadis yang cantik dan begitu sederhana namanya Safira Navia, masih mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan semester tengah.
"Gak ada Ibu dan semangatku sedikit hilang tapi aku harus ingat pesan Ibu, lanjutkan kuliah dan jadilah kebanggaan Ayah juga Ibu. "
gumam Safira sambil menatap bingkai foto dirinya dan kedua orang tuanya.
Safira baru kehilangan Ibunya kemarin, setelah Dokter berusaha menyembuhkan penyakit kronis yang menggerogoti tubuh Ibunya tapi semua berakhir dengan Sang Ibu yang sudah tidak sanggup menerima pengobatan akhirnya meninggal.
Safira menjadi seorang diri dan dia akan tetap melanjutkan hidupnya karena dia ingin membuat kedua orang tua nya bangga padanya di atas sana.
.
.
Ke esokan harinya......
Safira membuka matanya saat mendengar dering handphone yang lumayan menggema di kamarnya dan ternyata panggilan dari pihak administrasi kampusnya.
Dalam panggilan saat ini......
"Selamat pagi...... dengan Safira Navia. "
"Selamat pagi......benar saya sendiri. "
"Saya pihak administrasi kampus cuma mau meminta Safira untuk datang siang ini ke ruangan Administrasi karena ada beberapa hal yang harus di sampaikan mengenai beasiswa. "
"Baik nanti saya akan ke kampus dan ke ruangan Administrasi, makasih atas infonya. "
"Sama sama dan saya harap jangan telat, tepat pukul sebelas siang jadwalnya, selamat pagi... "
Panggilan berakhir.......
Safira langsung menyimpan handphone nya dan beranjak untuk segera bersiap karena memang pagi ini ada kelas pagi.
Selesai merapihkan ranjangnya, Safira langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, dengan tangan menenteng handuk juga pakaian yang akan di gunakannya.
Beberapa jam kemudian.....
Safira tiba di kampusnya dan langsung menuju ruangan administrasi karena waktu sudah mepet menuju jadwal yang di tentukan.
Setelah di pinta menunggu beberapa menit akhirnya Safira masuk ke ruangan, ternyata sudah ada pihak administrasi kampusnya dan Safira langsung di persilahkan duduk.
"Maaf Safira karena kami mendadak memberikan kabar ke kamu nya, kita langsung ke intinya karena bukan hanya kamu yang di panggil ke ruangan ini, Beasiswa kamu di cabut untuk bulan berikutnya dan kamu di wajibkan membayar biaya nya mulai bulan depan. "
jelas pihak administrasi dan membuat Safira langsung mematung mendengarnya.
"Alasannya apa ya Buu?? "
tanya Safira dengan nada yang lirihnya.
"Ada tiga faktor, yang pertama karena absen kamu beberapa minggu kemarin banyak alfa, yang kedua karena nilai kamu anjlok Safira dan yang ketiga karena dari yayasan mengurangi jumlah mahasiswa yang menerima beasiswa. "
jawab kembali pihak Administrasi dan membuat Safira melemas seketika.
"Terimakasih untuk infonya Buu, mulai bulan depan saya akan membayar biaya kuliahnya. "
ucap Safira yang memang pasrah dengan semuanya.
"Terimakasih kerjasamanya Safira dan kartu pembayarannya bisa di ambil di kasir pembayaran depan yaa. "
ucap pihak Administrasi dan Safira mengangguk lalu segera pamit karena ada mahasiswa lain yang menunggu.
Safira langsung lemas saat menerima kartu pembayarannya, hutang bekas rumah sakit Ibunya saja masih belum lunas dan sekarang biaya kuliah nya sudah menjadi tanggungannya.
"Bagaimana ini??...... sudah jatuh tertimpa tangga pula. "
gumam Safira sambil melangkah menuju kelasnya karena siang ini ada kelas dan dia telah melewatkan kelas paginya tadi.
Safira tidak menyadari kalau sedari tadi ada yang sedang memperhatikannya, Safira yang memang cuek dengan sekitarnya begitu tidak menyadarinya dan membuat orang yang memperhatikannya berdecak kesal.
.
.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Bunda HB
Maka nya saya seorg ibu dri jauh2 hari udh mempersiapkan tabungan pendidikan buat anak saya.sbb saya tdk mau trjdi pada anku tdk bisa membyr inyuran pendidikan /spp dll.aku pernah posisi seperti ini ,gk bsa byr iyuran sklh
2025-04-11
1
ᴊʀ ⍣⃝☠️
hidup kalau lagi di level bawah y gini. ada2 saja cobaannya
2025-04-09
1
🌷💚SITI.R💚🌷
nyimal dulu lanjuut
2025-04-13
1