Di sebuah hutan yang sangat lebat terdengar suara merdu bunyi seruling yang mengalun lembut membius semua hewan-hewan penghuni hutan.
Seorang gadis bergaun merah bersandar di sebuah batu tepian jurang, jari-jarinya dengan lihai membelai lubang-lubang seruling giok di tangannya.
Mulutnya terus meniupkan udara kedalam seruling hingga tercipta nada-nada indah dari sana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Orchid15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
lawan yang seimbang
Hey Koo memuntahkan seteguk darah dari mulutnya, dirinya memang tidak memiliki luka pada tubuhnya namun organ dalam pada tubuhnya di penuhi luka akibat serangan dari mong tu. Hey Koo sudah tidak bisa berdiri kedua tulang kakinya patah kali ini.
Mong tu berjalan mendatangi hey Koo yang terduduk bersandar di batang pohon kecil,
pedang tajam milik mong tu berada tepat di leher hey Koo, Apa ada permintaan terakhir tanya mong tu sinis.
"heh,, mati sana jawab hey Koo sinis tanpa ada rasa takut sedikitpun dari suaranya.
"Sudah mau mati masih sombong, harusnya kau memohon padaku mungkin aku akan membiarkanmu hidup, ucap mong tu sinis
"Aku lebih tertarik mati, di bandingkan harus memohon padamu. Jawab hey Koo dengan senyuman menghina di Wajahnya.
Mong tu mengangkat pedangnya siap memenggal kepala musuh sombong di hadapannya.
Sebuah serangan tajam dari arah lain mengenai tepat di bahu kiri mong tu,
membuat pedang di tangannya terjatuh ketanah.
"Kau harusnya mencari lawan yang seimbang, sebuah suara memecah keterkejutan mong tu.
Mong tu sama sekali tidak mendeteksi kedatangan orang ini,
indra perasa mong tu sangat sensitif terhadap getaran di tanah, yang artinya pemuda di hadapan nya saat ini memiliki ilmu sihir yang cukup hebat.
Chen mo menghela napas lega saat melihat hey koo masih hidup meskipun menderita luka yang cukup parah, Chen mo beralih pada Pria aneh yang saat ini sedang melihat kearahnya dengan tatapan penuh selidik.
"apakah kita perlu berkenalan,? Tanya Chen mo mengejek mong tu yang sejak tadi masih berusaha menilai dirinya.
Tiba-tiba Yin song muncul di samping hey Koo, mong tu segera menyerang yin song yang ingin membawa tubuh hey Koo.
Chen mo langsung muncul di hadapan mong tu menahan pergerakan mong tu, agar yin song bisa membawa hey koo ketempat yang lebih aman.
mereka berdua tidak cocok menjadi lawan mu, ayo bertarung denganku saja ucap Chen mo dingin
Yin song segera membawa tubuh hey koo pergi, untungnya mereka tidak datang terlambat jika terlambat beberapa detik saja ceritanya akan berubah mungkin saat ini bukan tubuh penuh luka hey Koo yang ia bawa melainkan jasadnya.
Di dalam hutan pertarungan antara Chen mo melawan mong tu berlangsung sengit, perisai tanah yang di buat oleh mong tu untuk bertahan dengan mudah di hancurkan oleh Chen mo menggunakan sihir anginnya.
"Sial orang ini cukup kuat batin mong tu, yang terus mengambil posisi bertahan,
mong tu kesulitan melakukan serangan balasan terhadap Chen mo karena kaki-kaki Chen mo seolah melayang di atas tanah.
mong tu kesulitan menggunakan sihir tanah miliknya, ia hanya lebih banyak bertahan di bandingkan menyerang Chen mo.
setiap serangan yang di berikan oleh Chen mo sangat sulit di hindari , membuat beberapa luka di tubuh mong tu.
Mong tu segera mengambil langkah cepat untuk melarikan diri dari pertarungan, jika lebih lama lagi dirinya bertarung bisa di pastikan mayatnya akan membusuk di hutan ini tanpa ada yang mengetahuinya .
Serangan terakhir yang mong tu lakukan membuat gumpalan tanah besar yang awalnya menyerang Chen mo berubah menjadi gumpalan debu pekat yang membuat penglihatan Chen mo terganggu sejenak, mong tu segera mengambil kesempatan itu untuk melarikan diri.
Catatan Author: jangan lupa like, biar saya lebih semangat dalam berkarya 😘😘♥️
𝚗𝚘𝚟𝚎𝚕 𝚝𝚛𝚊𝚖𝚒𝚐𝚛𝚊𝚜𝚒 𝚔𝚘𝚔 𝚌𝚎𝚛𝚘𝚋𝚘𝚑 𝚒𝚗𝚒 𝚌𝚎𝚠𝚎𝚔𝚗𝚢𝚊 😂🤣🤣𝚓𝚗𝚐𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚜𝚒𝚗𝚐𝚐𝚞𝚗𝚐 thur