Alexa, pewaris klan Black Dragon, hidup dalam bayang-bayang balas dendam. Ketika keluarganya dibantai, ia bersumpah untuk membalas dendam dan merebut kembali tahta yang seharusnya menjadi miliknya. Dalam perjalanannya, ia bertemu Erick, seorang playboy yang perlahan mulai jatuh cinta padanya. Namun, cinta mereka terancam oleh ambisi dan dendam yang membara, Alexa harus memilih antara cinta, balas dendam, dan takdirnya sebagai pemimpin.
"Jauhi aku dan jangan pernah mengejar dan mengharapkan cintaku" Alexa Onyx Medici
"Aku telah jatuh cinta padamu sejak awal kita jumpa, jangan pernah pergi dari sisiku" Raj Erick Aditya Narayan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Diana berulah
Beberapa hari kemudian di surat kabar dan televisi menyiarkan berita jika kepala keluarga Anderson yang jatuh bangkrut dan terpuruk dalam kemiskinan ditemukan tewas di salah satu perkampungan kumuh. Kematian nya diberitakan karena serangan jantung dan tak mendapatkan pertolongan hingga nyawanya tak terselamatkan.
Berita itu menghiasi surat kabar selama beberapa hari, terkuaknya skandal keluarga Anderson menjadi perbincangan hangat dikalangan para pebisnis.
Sementara itu Alexa hanya tersenyum diam-diam ketika rekan kerjanya membicarakan masalah itu.
Hari-hari berlalu akhirnya pemberitaan mengenai keluarga Anderson meredakan digantikan dengan berita tentang perselingkuhan artis dengan pengusaha terkenal.
Siang itu sesudah Alexa menyelesaikan makan siangnya bersama Mike, dia dipanggil Erick untuk datang ke ruangannya. Tanpa membuang banyak waktu, Alexa segera menghadap Erick.
Tok.. Tok.. Tok..
"Masuk..!!"
"Permisi.. Alexa Bos...Maaf Pak Bos.. Saya datang untuk memenuhi panggilan bapak." ucap Alexa agak takut-takut setelah dipersilahkan masuk oleh Erick.
"Mulai minggu depan kamu akan bekerja sebagai asisten pribadi ku menggantikan Dewa yang akan pulang ke negaranya untuk menjadi wakilku di sana. Besok Dewa akan membimbing mu dan memberitahu apa saja yang menjadi tugasmu. Apa ada pertanyaan ?" ucap Erick langsung pada point yang akan di bicarakan nya.
Alexa menanga mendengar perkataan Erick barusan. " Et dah... Aku menjadi aspri CEO buaya buntung ini. Cakep sih cuma mantannya setiap pengkolan tanjakan dan tikungan berserakan dimana-mana." gerutu Alexa dalam hatinya. Bertolak belakang dengan wajahnya yang menunjukkan ketakutan, hati Alexa ngedumel kesal, karena dapat dipastikan dia akan sibuk mengurusi keperluan Erick dan waktu untuk menyelidiki dan membalaskan dendam nya akan berkurang. Tapi ada untungnya juga jika dia menjadi asisten pribadi Erick. Dia dapat dengan mudah berbaur dengan para pengusaha dan pebisnis, mengorek langsung informasi tentang mereka yang tersisa.
" Mengapa kamu diam ? Kamu tidak suka dan tidak bahagia menjadi asisten pribadi ku?" tanya Erick yang menangkupkan jemarinya di depan dagunya, memandang tajam ke arah Alexa.
" Bolehkah saya memikirkannya terlebih dahulu ?" ucap Alexa memandang Erick sambil memainkan jari-jarinya dengan gugup dan membetulkan letak kacamatanya yang selalu merosot. Lama tak memberikan jawaban atas pertanyaan yang Alexa ajukan, Erick akhirnya mengangguk. "Besok aku tunggu jawaban dari mu. Sekarang selesaikan pekerjaan mu yang tersisa, ingat, aku tidak menerima penolakan darimu." ucap Erick sambil melambaikan tangannya menyuruh Alexa keluar dari ruangannya.
Dalam hati mengomel panjang pendek, Alexa mengangguk dan berpamitan lalu keluar dari ruangan Erick dan bergegas kembali ke meja kerjanya, melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.
Alexa yang sedang asik mengerjakan tumpukan laporan amat terkejut ketika seorang senior nya menggebrak meja nya dengan setumpuk laporan.
"Hei cupu.. Kerjakan ini, harus selesai sore ini, jika sudah selesai serahkan semuanya pada ku." seru Diana sambil menunjuk ke tumpukan dokumen dan file yang barusan dia taruh dengan kasar di atas meja Alexa. Dan dengan santainya Diana mengambil tumpukan file dan dokumen yang telah selesai di revisi oleh Alexa, bahkan dia juga mencabut flashdisk yang berisi laporan survei yang dilakukan oleh beberapa tim di departemen pemasaran yang telah selesai Alexa kerjakan.
"Aku akan membantumu menyerahkan laporan ini pada supervisor dan manajer. Dan kamu cepatlah mengerjakan tugas yang aku berikan barusan." ucap Diana enteng, lalu berbalik dan melangkah pergi ke mejanya sambil tersenyum puas.
Alexa tersenyum smirk melihat Diana yang menyabotase hasil kerjanya. "tunggulah besok, kau akan mendapatkan hasil dari keberanian mu mengusikku."
Alexa kembali memusatkan perhatiannya pada tumpukan file yang tersisa tanpa menyentuh tumpukan file dari Diana.
Diana yang sedang berpuas diri, merasa ingin menambah kegembiraannya hari ini. Tersenyum penuh kemenangan Diana pun melangkah ke pantry dengan membawa gelas kosongnya. Dia mengisi gelasnya dengan kopi panas dan membawa gelas itu menuju ke meja Alexa.
Byur.....
" Ups... Tak sengaja.. Tanganku licin "ucapnya tanpa dosa ketika dilihatnya Alexa berdiri dengan mengibaskan tangannya yang terkena kopi panas. Laptop di mejanya mati terkena kopi, dan beberapa kertas juga tersiram kopi hingga tak mungkin terselamatkan.
"EH PINDANG PRESTO BULUKAN ... MAKSUD KAMU MENYIRAMKU APA BANGKHE .. ? MAU MENCARI MASALAH DAN MENJATUHKAN KU ? DODOL BULUKAN MACAM KAMU MEMANG TAK PUNYABOTAK !" seru Alexa lantang menggelegar menarik perhatian semua orang yang bekerja di ruangan itu.
"Maaf Alexa.. Aku benar-benar tak sengaja,"ucap Diana mencoba menarik perhatian dan simpati semua orang.
"EH SUNDEL BOLONG KUDISAN, KAMU PIKIR AKU BODOH APA ? KAMU SENGAJA MENYIRAMKU DENGAN KOPI DI CANGKIR MU DAN JUGA SENGAJA MERUSAK LAPTOP KERJA KU. KAMU PIKIR AKU AKAN DIAM SAJA SETELAH BERMINGGU-MINGGU KAMU MEMBULLYKU DAN MENGANGGAP KU BUDAKMU ?" seru Alexa semakin lantang dengan muka merah padam sambil membenahi kacamatanya dan rambutnya yang basah terkena kopi.
"LALU MAU MU APA CUPU ? SUDAH CUPU, CULUN DAN MENJIJIKAN MASIH BERANI-BERANINYA KAMU TEBAR PESONA DAN BERUSAHA MEMIKAT PAK DEWA ? KELAKUANMU MENJIJIKAN... ASAL KAMU TAU.. AKU INI PUTRI PERTAMA DARI KELUARGA MILLER YANG MENJADI REKAN KERJA PAK ERICK DAN CALON ISTRI MIKE. JADI JANGAN HARAP KAMU BISA MEREBUT MIKE DARI SISIKU. PAHAM KAMU CUPU ?" jawab Diana tak kalah lantang nya.
"Hahahahaha.... Kamu bilang kamu calon istri Mike? Heeeeeiiiiiiii kamu kalau berkhayal jangan terlalu tinggi... hahahaha " tawa Alexa tak tertahankan mendengar perkataan Diana. Ingin rasanya langsung menghubungi Mike adiknya dan menyuruhnya datang untuk menjitak kepalanya.
"Apa kamu sudah gila ? Kamu sudah berusaha merebut Mike dari sisiku ? Lelaki tampan dan gagah seperti Mike tidak mungkin tertarik pada diri mu yang culun seperti itik buruk rupa. Dan kamu pasti masuk ke perusahaan ini hanya ingin membuatku melepaskan Mike kan ?" ucap Diana dengan nafas tersengal menahan emosi.
" Ini cewe benar-benar gila deh ! Ya Tuhanku apa salah ku hingga dia menuduhku seperti itu. Aku bekerja di sini, mengerjakan tumpukan laporan namun ternyata dituduh ingin merebut Mike ? Ckckckck.... Sepertinya sewaktu pembagian otak oleh Tuhan, dia sedang asik nyungseb di selokan mencari batu kerikil." ucap Alexa menggelengkan kepalanya dan berlalu dari hadapan Diana dengan menenteng baju ganti menuju toilet. Malas untuk melanjutkan adu mulut dengan Diana.
Diana tak bisa lagi menahan amarahnya, dengan cepat dia meraih tangan Alexa, memutar tubuh Alexa dan melayang kan telapak tangannya ke pipi Alexa. Namun belum sampai telapak tangan Diana ditangkap oleh Alexa. Di cekal kuat, Alexa memandang tajam pada Diana, tubuhnya secara refleks mengeluarkan aura kejamnya, matanya memancarkan kekejaman yang tidak disembunyikan nya lagi.
"Jangan coba-coba kau mengusikku dan membangunkan sisi lain diriku jika kau masih sayang nyawamu sebaiknya jaga kelakuanmu jallangg!!!" bisik Alexa yang hanya bisa didengar oleh Diana.
