Valerie Walton tidak pernah sedikitpun terpikir, akan terlibat hubungan asmara dengan Paman mantan pacarnya, dan menjadi posesif padanya.
Dua tahun menjalin hubungan, pacar Valerie selingkuh dengan sepupunya!
Di saat ia jatuh dengan perasaan terluka, Nathan Edmund, Paman mantan pacarnya, mengulurkan tangan kepada Valerie saat ia menangis sendirian.
Nathan Edmund, pria dewasa berusia tiga puluh delapan tahun, yang masih melajang itu, seorang CEO yang mendominasi, dan sangat di takuti mantan pacar Valerie. Nathan melamar Valerie, saat di hari pertunangan mantan pacar Valerie, dengan sepupu Valerie.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 9.
Dengan langkah ragu, dan gugup, Lili bersama Ibunya perlahan menuruni anak tangga, dan berdiri di dekat sofa, tidak berani untuk duduk ke sofa.
"Jangan berdiri, duduk!!" sentak Nathan memandang Lili dan Deana.
Lili dan Ibunya terperanjat mendengar nada suara Nathan, yang terdengar begitu dingin dengan tekanan yang tegas.
Lili dan Deana dengan kaki gemetar perlahan duduk di sofa. Melihat ketakutan Lili dan Deana, Ayah Valerie memaklumi tingkah mereka yang takut, karena Nathan sosok pria yang sangat berpengaruh di kota mereka.
"Sepertinya tadi malam Nona Lili sangat nyaman tidur, ya!" sahut Nathan dengan nada menyindir.
Lili semakin gemetar mendengar apa yang di katakan Nathan, membuat ia menciut ketakutan.
"Sepertinya Lili tidak begitu nyenyak tidur, karena Valerie salah paham pada Lili!" sahut Philip memberitahukan keadaan Lili, yang Philip pikir perlu untuk di jelaskan kepada Nathan, kalau Valerie memiliki sikap keras kepala.
Lili dan Deana semakin gemetar dan gugup, mendengar apa yang di katakan Philip, dan ditambah tatapan mata Nathan memandang Lili dengan dingin.
"Apa?!" tanya Nathan, sepertinya ada yang salah dengan keluarga Walton.
"I.. itu.. bu.. bukan apa-apa, Paman!" sahut Lili dengan cepat, sebelum Philip mengatakan hal yang membuat ia semakin ketahuan berbohong.
Tapi, perkataan Lili justru membuat Philip, semakin mempercayai akan sikap Valerie yang telah menindas Lili.
Lain dengan Nathan, ia menyipitkan matanya memandang curiga kepada Lili, yang terlihat begitu gugup. Sepertinya sepupu Valerie itu memiliki sikap bermuka dua.
Selama satu tahun berselingkuh dengan pacar sepupunya, Nathan sudah dapat membaca karakter seperti apa Lili.
Seorang sepupu pencemburu, yang tidak senang melihat Valerie bahagia. Dan ingin mengambil semua yang menjadi milik Valerie.
"Salah paham? tentang apa?" tanya Nathan memancing apa sebenarnya yang terjadi.
"Valerie, dia putriku yang.... "
"Paman, sebaiknya kita tanyakan saja maksud kedatangan Paman Nathan!" tiba-tiba Lili memotong perkataan Philip dengan panik.
"Iya, benar kak!" Deana membenarkan apa yang di katakan putrinya.
"Iya, benar sekali!" sahut Dorothy, Ibu Nico, membenarkan apa yang dikatakan Lili, dengan nada dingin, "Kami datang untuk membahas tentang hubungan Nico dengan Valerie!"
Wajah Lili sontak pucat, begitu Dorothy mengatakan tentang hubungan Nico dengan Valerie. Begitu juga dengan Ibunya, Deana, yang semakin tidak nyaman akan suasana kediaman Walton.
Deana tahu kalau Nico dan Lili berpacaran di belakang Valerie, dan Deana tahu apa yang telah terjadi antara Lili dan Nico semalam sore di Mansion Edmund.
"A.. apakah nak Nico akan melamar Valerie?" tanya Lea, sembari mencoba tersenyum hangat.
"Kenapa Valerie belum turun, apakah kakinya semakin sakit, sehingga dia tidak dapat untuk turun ke bawah?" tanya Nathan memandang ke arah tangga.
"Kaki? Valerie baik-baik saja, mungkin dia masih tidur, dan mungkin juga malas turun karena masalah dengan Lili semalam!" jawab Philip sembari terus memasang senyuman ramahnya, "Tolong panggilkan Nona Valerie!" sahut Philip kepada seorang pelayan, yang kebetulan berada di ruang tamu.
"Baik, Tuan!" jawab pelayan tersebut.
Ia pun bergegas menaiki anak tangga. Sementara Lili dan Ibunya mulai berkeringat dingin, dan semakin gelisah, sembari meremas tangan dengan cemas.
Lili sesekali saling melirik dengan Nico, yang sangat jelas sekali di lihat Nathan, sementara Philip dan Lea tidak merasakan ada yang aneh dengan Lili dan Nico.
"Tuan! Tuan! Nona Valerie tidak merespon panggilan saya, kamarnya terasa begitu sepi, sepertinya ia masih tidur!!"
Tiba-tiba terdengar nada sedikit panik dari pelayan wanita, yang pergi untuk memanggil Valerie, dengan langkah tergesa-gesa turun dari lantai dua.
"Apa? kenapa dia semakin keterlaluan! apa karena aku memarahinya, dia jadi merajuk? semakin keras kepala saja dia! gedor pintunya!!" ujar Philip dengan nada tinggi, setelah mendengar apa yang di laporkan pelayan rumah tangganya.
Nathan sontak menunjukkan wajah kaget, begitu mendengar nada tinggi Philip yang terlihat sangat marah kepada putrinya.
Ternyata kecurigaannya melihat luka pada lutut Valerie, akibat penindasan yang ia terima dari keluarganya.
Tanpa bicara sepatah kata, Nathan dengan cepat bangkit dari duduknya, dan setengah berlari menuju tangga.
Melihat Nathan terlihat panik, dan nyaris berlari menaiki anak tangga, membuat Philip terkejut, dan merasa kalau Nathan sangat mengkhawatirkan Valerie.
Sementara Nico di tempat duduknya sudah semakin gelisah, dan terlihat gugup memandang Pamannya menaiki anak tangga, untuk melihat langsung keadaan Valerie di kamarnya.
Dan, Philip jelas sekali melihat wajah panik Nico. Tapi pacar Valerie itu diam saja di sofa, tidak berniat untuk ikut bersama dengan Pamannya, melihat keadaan Valerie ke kamarnya.
Bersambung......
semoga aja 2 orang tua Valerie denger deh percakapan lili sama mama nya... biar tau rasa
biar mereka ngerasain dikecewain, dihianatin, dibohongin,, dan penyesalan yang mendalam... dan tak bisa merubah apapun. 😡
lanjut