NovelToon NovelToon
Jalanan Sang Ratu

Jalanan Sang Ratu

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Gangster
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Khara-Chikara

Dia seorang wanita yang begitu dihormati dalam jalanan bebas harga diri. Dia bisa menjadi wanita yang begitu unik dengan tertawa gila nya. Ia juga Menjalankan tugas dengan berat.

Ini kisah dari Chandrea. Wanita licik dari tempat yang jauh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khara-Chikara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 33

Saat Alexa terbangun, ia sudah berada di atas ranjang dengan selimut menyelimutinya, segelas air putih dan obat diletakkan di meja samping ranjang. Malam belum sepenuhnya berlalu, masih terlihat gelap seperti dini hari. Ia duduk di ranjang, menghela napas panjang, menyadari tempat itu sepi karena Jake sudah pergi. "Aku saja tidak sadar kenapa aku bisa tertidur."

Alexa memeluk pahanya dan terdiam. "Kenapa untuk sesaat tubuhku tak dingin? Setelah dia memelukku, kenapa aku merasa sangat tenang dan ingin merasakannya lagi? Tapi aku masih belum tahu siapa dia sebenarnya. Bagaimana dia tahu tempatku ini? Dan... kenapa saat itu dia menyelamatkanku di pertemuan yang kebetulan? Apa yang sebenarnya dia lakukan di sana?" pikirnya.

Setelah itu, ia memutuskan keluar dari ranjang karena merasa demam dan dinginnya sudah hilang. Alexa mempersiapkan diri untuk bekerja.

Pagi itu, Oak membuka bengkel dan melihat Alexa berjalan ke sana. "Yo, seksi... Selamat pagi," sapa Oak. Alexa hanya mengangguk dingin.

"Ada apa, seksi? Kau terlihat tidak baik hari ini. Kau habis sakit?"

"Itu karena malam itu... Tidak ada apa-apa, hanya demam kejut," balas Alexa, membuat Oak bingung. "Hm... Ada yang aneh di sini... Aku harus lebih memperhatikannya..."

Siang itu, Oak mengamati Alexa yang sedang memperbaiki mesin depan mobil. Ia benar-benar fokus melihat Alexa dari belakang. "Kenapa dia ini begitu seksi? Apa yang terjadi? Kenapa Jake bisa mendapatkan wanita seperti ini?" pikirnya sambil menatap. Alexa lalu berdiri dan menoleh ke arah Oak.

"Apa yang sedang kau lihat?" tanya Alexa dingin.

"Oh, tidak apa-apa. Apa sudah selesai di bagian sana?"

"Ya. Bisa kau cek di mesin bawah?"

"Tentu." Oak berdiri, lalu berbaring dan masuk ke bawah mobil untuk melihat mesinnya.

"Bisa kau beri tahu di mana masalahnya, seksi?" tanya Oak. Alexa berlutut dan menunjuk. "Cek bagian terkecil di sana."

"Tunggu sebentar, ini waktu istirahat," kata seseorang yang tiba-tiba melangkah di belakang Alexa. Alexa menoleh ke belakang dan mendongak, melihat Jake membawa sepaket soda kaleng. Alexa hanya diam dengan wajah datarnya.

"Kau tidak mau beristirahat dengan yang lain, huh?" Jake melangkah ke belakang mobil dan melihat Alexa memperbaiki mobil di belakang mobil depannya itu. Alexa masih saja memperbaiki mobil yang tersembunyi di antara mobil-mobil yang menutupinya itu. Dia memperbaikinya di bagian mesin depan seperti biasanya.

"Aku tidak lelah," kata Alexa.

Lalu ia terdiam bergerak ketika merasakan Jake benar-benar ada di belakangnya, memegang pinggangnya.

"Kau tidak mau berterima kasih atas tadi malam, dan apa kau juga tak mau bertanya kenapa aku bisa tahu tempat kecilmu itu?" bisiknya.

"Jangan memancingku," Alexa berbalik dengan lirikan. "Kau tidak mau aku mengotori bajumu itu kan?" Dia mengancam dengan tangannya karena tangannya saat ini kotor terkena oli mesin. Tapi Jake sama sekali tak takut dengan itu.

"Kau tak perlu bergerak dengan tanganmu itu, aku akan baik-baik saja melakukannya sendiri." Jake mendekat dan mendadak mencium leher Alexa secara perlahan, membuat Alexa terkejut dan tersentak, tapi dia mencoba tenang dengan terdiam tanpa ekspresi. Dia juga melirik Jake yang memakai kemeja putih dan alat untuk menyimpan pistol di pinggangnya. "Dia pakai holster lagi..."

Jake tiba-tiba menutup penutup mesin mobil bagian depan itu, membuat Alexa terkejut karena dia dibuat duduk di atas mesin itu dengan Jake yang memojokkan tubuhnya mendekat. Tatapan mereka saling tertuju.

"Di sini bau oli." Tatap Jake dengan sangat dekat, sementara Alexa mencoba menghindari sesuatu dengan menahan tangan yang terkotori oli.

"Kau bisa merusak mobilnya," Alexa menatap kesal.

"Itu memang tugasmu nanti, perbaiki lagi."

Lalu Alexa kembali terdiam dan mengatakan sesuatu. "Soal hal yang seperti ini..." Dia membuang wajah, membuat Jake menunggu untuk melanjutkan perkataannya.

"...Aku belum pernah mencium bibir seseorang sebelumnya, aku juga belum pernah tidur dengan seseorang sebelumnya. Itu karena aku bisa memukul siapapun yang mencoba melakukan hal itu," tatap Alexa dengan tajam, dia tengah menyindir Jake yang menyentuhnya dengan tangan ringan.

"Tentu saja kau memukul, karena kau bisa aku sebut sebagai pemukul di atas ring," bisik Jake, membuat Alexa terkejut. Tapi tiba-tiba Jake memutar tubuh Alexa, membuatnya terpojok membelakangi Jake yang benar-benar menekan leher belakangnya ke bawah. "Utk..." membuatnya tengkurap di mesin mobil itu dengan tangan Jake yang masih memegang lehernya ke bawah, lalu menodongkan senjata begitu saja di kepala Alexa.

"Akui saja dan katakan padaku, siapa kau sebenarnya?" tatap Jake dengan senyuman tipis untuk memprovokasi Alexa.

"Kenapa dia tahu... Tunggu...?!!" Alexa tiba-tiba teringat, dan di saat itu juga dia memberontak, melepaskan diri dari Jake dan mundur perlahan tanpa melukai Jake.

"Seharusnya aku yang bertanya padamu, sebenarnya siapa kau?" Alexa menatap tajam, dia mencoba untuk memohon Jake yang saat ini terdiam dan bersandar di mobil itu.

"Kenapa tidak katakan kau dulu, aku sudah tahu semuanya, tak perlu menyembunyikan sesuatu lagi..." tatap Jake.

Lalu Alexa yang mendengar itu menjadi teringat bahwa Jake memiliki kemampuan yang sangat mustahil. Bagaimanapun juga, dia mendengar bahwa Jake adalah seorang polisi kriminal. Tentu saja dia bisa melacak masa lalu seseorang dan mencari informasi tentang orang. Dan fakta itu membuat Alexa menghela napas. "Aku seharusnya tak heran lagi kalau kau tahu banyak tentangku, tapi ini sudah kelewatan, apa yang kau lakukan sekarang tentu saja sangat kelewatan. Dia benar-benar bagus dalam melacak." kata Alexa.

Tapi mendadak pandangan Alexa menjadi buram. Dia seperti melihat banyak sekali penonton yang tengah menatapnya. Di antaranya ada yang terdiam dan hanya melemparkan tatapan mengintimidasi. "Aku terpaksa... terpaksa melakukannya... aku tak punya pilihan lain... memangnya, hanya lelaki yang bisa bertarung dan memiliki perlawanan diri, justru wanita juga harus bisa... tapi itu semua memiliki risiko tinggi tersendiri..." pikirnya dengan kepala yang sakit, sehingga dia hanya bisa terdiam menahan sakit kepalanya karena mengingat sesuatu yang telah lama ia inginkan untuk melupakan.

"Dan apa karena itu juga kau membawa kain tangan hitam boxer itu?" Jake menatap. Tapi Alexa hanya terdiam dingin. "Sepertinya dia sudah tahu terlalu banyak tentangku... Mungkin semua orang tidak tahu tentangku karena aku terlihat langsung berada di jalanan tanpa aku sendiri mengatakan masa laluku... Apakah ini kelayakan jika aku memberitahu pada pria asing ini?"

"Katakan padaku, apa yang membuatmu bekerja menjadi pembunuh, di atas ring?" Jake melemparkan pertanyaan lagi, membuat Alexa mengepal tangannya dengan keras.

"Sebelumnya aku ingin tahu dari mana kau dapat perkataan seperti itu. Kau tidak berhak tahu semuanya tentangku, dan aku juga belum tahu banyak tentangmu. Jangan mendahului syaratku bersama denganmu," Alexa rupanya lebih memilih untuk menolak memberitahu.

"Sangat menyedihkan, kau mengatakan aku sebagai pembunuh, bukankah kau juga seorang pembunuh? Jangan salah jika aku mengatakan itu, aku mengatakannya hanya untuk membuatmu mengakui sesuatu..." Jake menatap meremehkan, membuat Alexa semakin kesal.

"Kenapa? Jika aku mengaku, apa kau akan menangkapku? Atau melaporkanku?"

"Tidak juga, aku hanya bertanya-tanya."

"Lagi-lagi, dia mengatakan itu!!" Alexa semakin kesal. "Pergilah urus kasusmu yang tidak jelas itu, kasus di kehidupanku memang tidak penting juga... Itu semua hanyalah masa lalu." Dia sedikit melirik ke Jake, lalu kembali berjalan pergi meninggalkan bengkel.

Jake terdiam. "Mantan pembunuh... Aku tak bisa meremehkan kekuatan wanita itu, dia mencoba untuk menjadi sosok yang kuat, tapi apa itu cukup kuat? Diserang demam saja langsung tumbang..."

Sebelumnya, Jake bertemu dengan Bein di tempat yang sama seperti saat itu. "Yo Jake, kau meminta ini, bukan?" Dia memberikan sebuah dokumen biodata. Mereka bertemu di tempat biasanya, di gudang itu. Lalu Jake menerimanya dan membukanya. Rupanya itu biodata milik Alexa.

Namun, ia terdiam ketika melihat keterangan bahwa Alexa adalah mantan petinju yang telah melarikan diri. "Apa maksud dari ini?"

"Maksudmu kau bertanya soal wanita itu? Dia adalah Alexandria, hanya itu nama yang ku dapat dan sebagian informasi lainnya juga tentang pekerjaanmu. Di umur 19 tahun, dia adalah pekerja petaruh pemukul wanita yang sangat terkenal di kalangan kaum ilegal dan tersembunyi. Mungkin bisa dibilang pertandingan ilegal. Dia sudah menang berturut-turut dalam 15 kali pertandingan. Dia bertarung dengan semua wanita petinju, mungkin juga ada lelaki. Jika sudah dikatakan menang berturut-turut, itu berarti dia tak terkalahkan di atas ring," kata Bein sambil merokok tak jauh.

"Ternyata memang benar bahwa dia seorang petinju di atas ring? Apa yang membuatnya berhenti?" tanya Jake dengan serius.

"Aku kebetulan mendengarnya dari Direktur Chaneh... Dia bilang dia pernah membeli seorang wanita cantik di atas ring dari pertandingan ke-16 yang kalah. Karena kalah, wanita itu harus dijual pada Direktur Chaneh. Tapi wanita itu telah melarikan diri dan sekarang benar-benar tak terlihat lagi, dia juga memintaku mencari wanita itu, karena dia sudah membelinya. Wanita itu bisa dibilang sangat-sangat diinginkan banyak petinggi, dia berharga juga kemampuanmu."

"Dia menang 15 kali berturut-turut di atas ring, tapi kalah di saat untuk taruhan para petinggi, huh... Dia melarikan diri, tapi untuk apa?"

"Ngomong-ngomong Jake, kau mencari info soal wanita itu, apa kau menemukan wanita ini?"

"Jika aku bilang aku menemukannya, apa kau akan memberikannya pada Direktur itu?"

"Entahlah, tergantung situasinya," balas Bein yang berjalan pergi.

"Jadi dia bukan wanita sembarangan? Untuk sementara aku akan untung jika memberikan wanita itu pada Chaneh, tapi aku mencium aroma bahwa dia memang berhubungan dengan Chandrea karena wanita utama yang harus aku cari adalah Chandrea, dia kriminal yang harus aku jebak," Jake terdiam serius mengingat Alexa.

-

"Hei Chandrea, jika Alexa adalah seorang mantan pemukul, bukankah itu baik baik saja? Pekerjaan nya juga di bilang cukup umum bagi orang orang seperti kita kan... Kenapa kita harus khawatir?" tanya Jangmi sambil menatap Chandrea yang merokok di samping nya, mereka berdua duduk di pinggir jalan yang kosong itu dan menikmati hari di sana bersama.

Lalu Chandrea terdengar membalas. "Dia adalah seorang pembunuh dan itu memang bukan keinginan nya, tapi banyak orang mengincar kasus nya karena dia adalah taruhan berharga. tapi jika dia bersama ku, pastinya orang orang itu tidak akan berani mendekatinya..."

"Dari mana kau tahu? Alexa saja tidak pernah cerita masalahnya?"

"Karena itulah kita harus membuatnya bercerita agar dia percaya pada kita. Katakan bahwa jika ada kita, dia tidak akan pernah mengalami hal yang berbahaya dan dia sudah jelas membenci masa lalunya... Padahal aku di sini bisa menolong nya..." kata Chandrea membuat Jangmi terdiam mengerti.

1
Tara
smoga sampai tamat ya kak🤔👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!