menceritakan pemuda tampan minim ekspresi, tapi sialnya wajahnya begitu tampan bak dewa Yunani, ditambah diusianya yang masih begitu muda dia sudah menjadi CEO diperusahaan keluarganya sendiri membuatnya begitu didambakan kaum hawa di sekitarnya, tapi sayangnya pesonanya tak mampu membuat seorang gadis pindahan dari Jerman yang bahkan tak meliriknya sedikitpun.
"minggir",
"kenapa harus gue yang minggir",
"cowok ribet",
"menarik".
akankah gadis bar bar nan galak itu akan membuka hatinya untuk sang CEO muda, ataukah malah pada akhirnya si gadis yang akan dibuat bucin dengan si CEO muda itu?
yuk ikuti kisah cinta mereka berdua,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
"chia", panggil seseorang dibelakang chia dan memegang bahu Chiara, hampir saja Chiara melayangkan pukulannya kalau saja dia tidak segera menyadari siapa yang berani memegang bahunya,
"kak beny", beo Chiara,
"kamu ngapain sendirian disini?", tanya beny,
"sayang, maaf aku lama", suara bariton dan tegas itu tentu saja mengagetkan beny, dengan posesifnya axelio langsung memeluk pinggang Chiara agar tubuh mereka menempel,
"sayang?", Benny memastikan,
"oh iya, ini pacar aku kak dan aku bareng dia", jawab Chiara canggung,
"oh, gue beny sepupunya Chiara, kakaknya Gabby", beny mengulurkan tangan,
"axelio kekasihnya Chiara", ucap axelio penuh penekanan, dia membalas jabatan tangan beny, aura axelio mampu membuat benny terintimidasi,
"kak beny sendiri, atau sama Gabby atau mami?", tanya Chiara mencairkan suasana,
"kakak sama calon istri kakak, dia tadi ketoilet, dan Kakak menunggunya disini, terus kakak lihat kamu jadi kakak nyapa", jelas Beny,
"ohhh, jadi kapan acara pernikahan kakak akn dilaksanakan?", tanya Chiara,
"bulan depan, kamu jangan lupa datang ya, kak beny juga udah nyuruh kakak kamu datang, nanti keluarga kamu juga pasti akan datang", kata beny,
"pasti kak, nanti aku akan datang", jawab Chiara,
"sayang,,, maaf ya lama", suara seorang perempuan dari arah belakang membuat ketiganya menoleh, perempuan dengan penampilan modis dan juga lebih dewasa,
"iya gak apa apa, oh iya kenalin ini Chiara adik sepupu aku, adik kandungnya cello", beny memperkenalkan mereka.
"Chiara", ucap Chiara seraya mengulurkan tangan,
"Fitri", ucap perempuan itu membalas uluran tangan Chiara, tapi mata si perempuan malah fokus pada axelio yang hanya menunjukkan ekspresi datar,
"gila, cakep banget nih cowok, auranya bikin jantung dag dig dug", batin Fitri,
"udah kan, kita pulang yuk", ucap axelio pada Chiara,
"udah kok, kak beny kak Fitri kami duluan ya, bye", ucap Chiara tak lupa senyum cantiknya, membuat hati beny kembali bergetar,
"iya, hati hati", ucap beny, tapi mata Fitri malah terus menatap kagum kearah axelio,
Axelio dan Chiara meninggalkan beny dan Fitri, axelio memeluk posesif pinggang Chiara, seolah menunjukkan kalau chiara hanya miliknya seorang.
"kamu merasa familiar gak sih sama wajah pacarnya Chiara tadi?", tanya Fitri,
"kenapa?", tanya beny,
"kayak gak asing", kata Fitri seraya mengingat ingat,
"perasaan kamu aja kali, Udah yuk balik", ajak beny, keduanya pun ikut beranjak.
Selama di perjalanan wajah axelio terlihat muram, di juga hanya diam tak berkata apapun,
"lio...", panggil Chiara,
"hemmm", sahutnya datar,
"kamu kenapa, kok kayak bad mood gitu?", tanya Chiara, dia memperhatikan wajah axelio yang tidak bersahabat,
"gak pa pa", jawabnya lagi,
"kalau gak pa pa kenapa tuh wajah kayak sebel gitu, kamu marah sama aku?", tanya chiara,
"enggak", sumpah jawaban axelio membuat chiara menjadi jengah sendiri, Chiara mencebikkan bibir sebal,
"kamu marah karena tadi kita ketemu sama kak beny, itukan gak sengaja Lio, aku juga gak tahu kalau kak beny juga bakal ada disana, lagian juga tadi dia sama calon istrinya kan?", jelas Chiara panjang lebar,
"hemmm", jawab axelio lagi,
Mobil sampai di basement, tanpa ba bi Bu Chiara langsung keluar dari mobil meninggalkan axelio begitu saja, dia berjalan begitu cepat bahkan naik lift lebih dulu.
"CK, harusnya gue yang kesel, tapi kenapa dia yang lebih marah", ucap frustasi axelio, dia pun menyusul Chiara, tapi ternyata Chiara sudah Tidak ada bayangannya, axelio mengembuskan nafas kasar, segera menyusul chiara.
Sampai di depan unitnya dan unit Chiara, axelio mencoba beberapa kali mengetuk pintu unit Chiara tapi tidak ada jawaban, dia bisa saja langsung masuk, tapi dia lebih memilih mengalah dan memberikan waktu pada Chiara agar tenang, baru nanti dia akan meminta maaf pada Chiara.
"mungkin emang gue keterlaluan, tapi gue cemburu lihat tuh cowok seenaknya nyentuh bahu Chiara, Chiara cuma milik gue gak boleh ada yang bisa nyentuh dia sembarangan", monolog axelio merebahkan kepalanya di sandaran sofa.
sudah waktunya jam makan malam, axelio sudah berganti baju dan hendak ke unit Chiara, dia ingin mengajak Chiara makan diluar saja, tapi kalau Chiara sudah masak ya sudah, mereka akan makan di unit Chiara saja.
Beberapa kali mengetuk pintu, tapi Tidak ada jawaban, dari dalam juga hening tidak ada tanda tanda aktifitas, axelio yang hawatir pun langsung saja menekan password kamar Chiara, dan pintu berhasil terbuka.
"lov... sayang, kamu dimana?", panggil axelio, tapi tidak ada jawaban, axelio berpikir mungkin Chiara kembali ketiduran seperti tadi, dia langsung saja menuju kamar Chiara, pintu kamar tidak tertutup sempurna axelio langsung saja membukanya.
"lov, sayang kamu kenapa?", panik axelio mendapati Chiara meringkuk diatas ranjang sambil beberapa kali terdengar rintihan dari bibirnya, axelio mengecek suhu tubuh Chiara dan Tidak demam, tapi Chiara berkeringat banyak.
"lov sayang, kamu kenapa jangan bikin aku takut?", axelio merengkuh tubuh Chiara,
"sakit", rintihnya,
"apa yang sakit sayang?", tanya axelio,
"perut aku sakit, hiks", ucap Chiara seraya terisak,
"kita kerumah sakit ya, ayo", axelio hendak menggendong Chiara tapi Chiara menggeleng, bertepatan itu ponsel Chiara berbunyi, ada video call dari mommynya, axelio langsung menjawab panggilan tersebut.
"hallo sayang, eeehh nak Axel", ucap kaget mommy Selena saat yang muncul di layar malah wajah tampan axelio,
"maaf Tante, ini Chiara lagi kesakitan, jadi aku yang angkat panggilannya", jawab axelio, seraya mengarahkan ponsel ke arah Chiara yang meriah meringkuk,
"itu dia lagi datang bulan nak, dan Memang kalau datang bulan pasti perutnya sakit", jelas mommy selena,
"apa perlu Axel bawa kerumah sakit aja ya tan, kasihan ini Chiara", tanya axelio, terlihat sekali kalau dia sedang hawatir,
"gak perlu nak, ambilkan kompres hangat lalu Taruh di perutnya, kasih minum hangat juga, tanya sama chia stok plester hangatnya masih ada atau habis, kalau habis pake air hangat sama handuk aja buat kompres nak", mommy Selena menjelaskan pada axelio, dan langsung dia laksanakan,
"sayang plester hangat kamu masih ada atau habis?", tanya axelio lembut,
"habis", jawab lemah axelio,
"aku buatkan air hangat dulu ya, buat mengompres perut kamu", ucap axelio, dan Chiara pun mengangguk,
"Tante, apa tidak ada obat untuk bisa meredakan nyeri perutnya?", tanya axelio lagi,
"ada nak, Chiara selalu stok obat untuk nyeri haid nya, karena itu resep dari dokter", kata mommy selena ,beliau begitu sabar mengarahkan axelio, bagiamana pun sekarang hanya axelio yang bisa merawat Chiara, bisanya klau keadaan seperti ini mommy Selena yang akan menjaga dan menemani Chiara tidur, tapi sekarang mereka berjauhan.
Mommy Selena ingat jadwal rutin datang bulan Chiara, dan tadi dia menelpon ingin bertanya bagaimana keadaannya dan benar saja, Chiara sedang kesakitan, beruntung axelio begitu sabar dan telaten menjaga Chiara.
"Tante aku tinggal kedapur sebentar ya, aku mau buat kompres hangat untuk Chiara", ucap axelio.
"iya nak, mommy tutup dulu, kalau mau tanya apa apa lagi langsung telpon Tante ya",
"iya Tante".
panggilan berakhir, axelio segara kedapur membuat air hangat, Chiara masih meringkuk di atas ranjang sambil memegangi perutnya yang terasa begitu nyeri.
Perut Chiara tiba tiba saja mual, dia pun beranjak kekamar mandi, entahlah perutnya benar benar Tidak karuan saat ini, pasti karena efek dia yang terlalu lelah juga beberapa hari ini.
axelio datang dengan baskom dan handuk kecil, mendapati Chiara tidak ada diatas ranjang, segera dia letakkan baskom itu diatas nakas, dan dia langsung bisa melihat Chiara sedang terduduk lemas di depan toilet.
"sayang kenapa?", tanya axelio, sumpah melihat keadaan Chiara ingin sekali axelio membawanya kerumah sakit, bukan tak ingin merawatnya tapi dia sungguh tidak tega melihat wajah pucat Chiara.
"aku mual", jawab chiara lemas,
"udah bisa muntah?", tanah axelio sambil memijat pelan tengkuk Chiara, Chiara mengangguk,
"masih mual?", tanya axelio lagi, dan Chiara pun menggeleng, Axelio mengendong Chiara dan kembali merebahkannya di atas ranjang.
"aku buka bajunya ya, aku kompres dulu",axelio meminta izin, Chiara kembali mengangguk, Dengan telaten axelio mencelupkan handuk kecil ke dalam baskom berisi air hangat memerasnya lalu meletakkannya di perut Chiara, setidaknya Chiara mulai terlihat tenang, axelio mengetikkan sesuatu diponselnya, dia akan meminta Mike sang asisten untuk membelikannya plester hangat, dan juga nasi tim untuk Chiara.
Tak lama Mike pun datang membawakan pesanan sang tuan muda,
"sayang makan dulu yuk, abis itu minum obat", ucap axelio, dia membantu Chiara bangun dan bersandar pada dashboard ranjang,
"sayang kompresnya aku ganti plester hangat ya, biar kamu nyaman?", tanya Axelio Chiara hanya menurut saja, membuka bungkus plester tersebut lalu menempelkan tepat ditengah perut Chiara.
segalanya Dengan telaten axelio menyuapi Chiara, karena memang perutnya sedang Tidak enak makannya pun Tidak habis, axelio memberikan obat Yang sudah dia ambil di laci sesuai dengan petunjuk Chiara.
"masih sakit?", hanya lembut axelio,
"udah mendingan, biasanya ada mommy yang usap usap punggung sama perut aku, tapi sekarang mommy gak ada Disini", ucap sendu Chiara, axelio memeluk Chiara,
"ada aku disini, aku bisa lakukan apa yang biasa mommy lakukan, mau aku usap perutnya biar nyaman?", tanya axelio, Chiara mengangguk,
Chiara kembali rebahan dan Axelio ikut rebahan disampingnya, tangannya mengelus perut Chiara sampai Chiara benar benar nyaman dan tertidur, axelio akan tetap disamping Chiara, memastikan Chiara Tidak akan terbangun dan kesakitan lagi, dia pun mencari tahu di ponsel mahalnya apa saja yang harus dilakukan jika pasangan sedang nyeri haid dan axelio akan melakukannya untuk Chiara, menjadi pasangan yang siaga.
"pantas saja tadi tiba tiba bad mood ternyata lagi pms, maaf ya sayang kalau tadi aku kekanakan",
Cup...
axelio mencium dalam kening Chiara, dengan tangan terus mengusap lembut perut Chiara.