NovelToon NovelToon
Rumah Yang Tak Lagi Utuh

Rumah Yang Tak Lagi Utuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Cintapertama
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aure Vale

Bagaimana rasanya ketika suami yang Aurel selalu banggakan karena cintanya yang begitu besar kepadanya tiba-tiba pulang membawa seoarang wanita yang sedang hamil dan mengatakan akan melangsungkan pernikahan dengannya? Apakah setelah ia dimadu rumah yang ia jaga akan tetap utuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aure Vale, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian Dua

Seharian ini, Aurel sengaja tidak pulang ke rumah, ia lebih memilih mengenal di hotel untuk menenangkan hati juga pikirannya, moodnya sangat berantakan, bahkan gairah untuk melanjutkan lagi novelnya yang belum selesai tertunda, ia tidak bisa berpikiran, dan akhirnya ia lebih memilih mengistirahatkan diri di sebuah hotel yang terletak tidak jauh dari kantor suaminya, ia bahkan berniat untuk menginap jika saja suaminya tidak menelpon terus menerus bahkan mengirimkan pesan begitu banyak kepadanya.

Dengan wajah sedikit kusut, Aurel melangkah ke arah kamar mandi, ia berniat untuk mencuci wajah dulu sebelum ia turun ke bawah karena suaminya baru saja mengabari jika dirinya sudah ada di parkiran.

Setelah wajahnya sedikit segar, Aurel memoles wajahnya dengan foundation yang memang selalu ia bawa jika bepergian.

Suara deringan dari ponsel Aurel membuat ia menghentikan tangannya yang masih berkutat dengan wajahnya, ia langsung mengangkat telpon dari suaminya.

"Mas ke atas ya," terdengar suara serak dari sebrang telpon, Aurel mengerutkan dahinya heran, padahal telpon pertama yang ia angkat saat ia masih rebahan di atas ranjang suaranya masih segar, tidak bergetar seperti saat sekarang.

"Kenapa suaranya seperti itu?" tanya Aurel penasaran, apakah suaminya sedang sakit?

"Tidak apa-apa, kamu cepat turun ya, tapi gak usah buru-buru, mas tungguin sampe kamu datang," pesannya lirih.

Aurel semakin penasaran, ia langsung memakai hijabnya dan merapihkan semua barang-barang miliknya ke dalam tas, setelah itu, ia langsung berlari ke luar kamar, hatinya sedikit sakit saat tahu jika sikap dirinya sangat keterlaluan sampai membuat suaminya kepikiran dan berakhir sakit.

Aurel menghitung setiap detik ketika lift membawanya turun, ia sudah sangat gelisah memikirkan nasib suaminya yang pasti sedang sakit memikirkan dirinya yang tiba-tiba menghilang dari tadi pagi, bahkan tidak memberi kabar apapun sampai tadi sore, untungnya, Aurel langsung membuka ponselnya ketika waktu hampir malam, dan disitulah ia melihat banyak panggilan tidak terjawab dan pesan dari suaminya.

Aurel mencari-cari keberadaan mobil suaminya, melihat keberadaan mobil berwarna hitam dengan plat milik suaminya, Aurel mempercepat langkahnya dan langsung membuka pintu mobil yang tidak terkunci.

"Mas," panggil Aurel melihat suaminya yang memejamkan matanya dengan kepala bersandar pada sandaran kursi mobil.

Mendengar suara istrinya, Erven langsung terbangun dan menoleh, "mau langsung pulang atau mau makan di luar dulu?" tanya Erven disertai dengan senyumnya.

Aurel diam, matanya lekat memperhatikan wajah suaminya yang memerah, juga matanya yang sayu, ia mencondongkan tubuhnya dan menaruh punggung tangannya di dahi suaminya.

Aurel begitu terkejut ketika ia merasakan dahi suaminya yang panas, dengan panik, ia juga mengecek bagian lehernya, dan panasnya melebihi suhu tubuh di atas 38° derajat.

"Mas demamnya tinggi banget, kita ke rumah sakit ya," ajak Aurel yang langsung mendapat gelengan kepala dari Erven.

"Langsung pulang aja, Mas mau diurus sama kamu," balasnya.

"Oke, kita tukeran tempat duduk ya,"

Lalu tanpa persetujuan Erven, Aurel kembali turun dan membuka pintu sebelah Erven, melepaskan seatbelt dari tubuh suaminya, lalu memapahnya untuk duduk di bangku sebelah pengemudi.

"Tahan sebentar ya, Mas," lirih Aurel langsung menutup pintu sedangkan ia sedikit berlari dan masuk ke dalam mobil. saking paniknya ia sampai lupa memasangkan seatbelt ke tubuhnya sendiri.

"Pasang dulu seatbeltnya!" perintah Ervan membuat Aurel mengerem mobilnya dan memasangkan cepat seatbelt ke tubuhnya.

Ervan ingin memberitahunya jika mereka tidak perlu terburu-buru mengendai mobil agar cepat sampai rumah, tapi ia sudah tidak ada tenaga untuk berbicara, hanya bisa memejamkan matanya menahan rasa sakit kepala yang semakin menjadi-jadi.

***

Aurel menatap cemas suaminya yang masih tertidur pulas di atas ranjang, semalaman Aurel rela tidak tidur demi menjaga pria kesayangannya, padahal kemarin-kemarin suaminya masih sangat sehat bahkan saat pulang dari luar kota, tapi hati ini, imun suaminya menurun sangat drastis, Aurel jadi tidak tega untuk mendiamkan suaminya lebih lama lagi, biarlah ia menekan perasannya, yang penting suaminya kembali sehat.

Aurel sudah sangat hapal semua yang ada pada suaminya, Erven akan mudah sakit jika terlalu banyak berpikir, bahkan ketika awal-awal Erven menjabat sebagai CEO di perusahaan milik ayahnya, ia sering kali demam karena berpikir terlalu keras, katakan saja Erven pria lemah, tapi memang begitulah kenyataannya.

Tidak ada manusia sempurna di dunia ini, yang ada hanya kita yang mencoba menyempurnakan kekurangan yang alasan pada pasangan kita, sekalipun berkeliling dunia, tidak akan pernah ada manusia yang benar-benar sempurna, mereka kaya, mereka memiliki kekuasaan, mereka digandrungi gadis-gadis cantik, tapi ternyata dia orang yang mudah sakit jika terlalu banyak pikiran.

Aurel tidak pernah sekalipun menuntut Erven menjadi pria seperti yang ia inginkan, karena Aurel selalu menyukai cara Erven mencintai dirinya, karena Aurel selalu menyukai cara Erven memperlakukan dirinya, apapun yang ada pada diri Erven, Aurel selalu menyukainya.

Itulah mengapa ia merasa dunianya hancur ketika Ervan mengatakan ingin menikahi wanita korban pelecehan karyawan di perusahaannya.

"Kenapa nangis?"

Karena terlalu larut dalam pikirannya, Aurel sampai tidak sadar jika suaminya sudah bangun dan melihatnya menangis, cepat-cepat Aurel menghapus air matanya dan tersenyum lembut kepada pria yang sangat ia cintai sepenuh hatinya.

"Tidak apa-apa, Mas masih pusing gak?"

Erven menggeleng, "lebih baik dari semalam," balas Erven.

Aurel diam, ia hanya tersenyum, tidak tahu ingin membahas apa dengan suaminya, semuanya seakan langsung menghilang begitu ia menatap mata suaminya yang selalu memandang teduh dirinya, dan Beberapa hari lagi, bukan hanya dirinya saja yang mendapatkan tatapan lembut itu, tapi juga Jihan, istri keduanya.

Mengingat itu, dada Aurel kembali sesak, ia tekankan sekali lagi, jika dirinya tidak pernah menyangka akan dimadu oleh Erven, mereka sudah menikah hampir tiga tahun, tapi tidak pernah sekalipun Erven menyakiti hatinya, Aurel pun semakin percaya jika Ervan tidak mungkin punya pikiran untuk menikah lagi sekalipun mereka tidak memiliki anak, karena semanis itu cara Ervan mencintai dan memperlakukan dirinya.

"Berapa hari lagi, Mas?" tanya Aurel.

Erven mengernyitkan dahinya bingung, "apanya?"

"Pernikahanmu dan Jihan,"

Erven diam, ingin menjawab tapi takut ia melukai lebih dalam perasaan istrinya, tapi mengatakan atau tidak, Aurel pasti tetap terluka dengan pilihannya untuk menolong Jihan dengan cara menikahinya.

Ia pun sebenarnya tidak ingin memiliki istri kedua, tapi keadaan yang memaksanya untuk kembali menikah dengan gadis yang tidak pernah ia kenal sebelumnya.

Ervan tahu, sejak dua hari yang lalu, semuanya tidak akan sama lagi, ia tidak akan lagi mendapatkan semua yang sering ia dapatkan sebelum ia pergi ke luar kota untuk mengurus cabang perusahaan.

'maafkan Mas, Aurel,' ucap Erven dalam hati.

_________________________________________

Erven tuh tipe-tipe cowok soft spoken tapi kalo sekalinya nyakitin ya begini, bawa-bawa agama, nikahin alasannya mah, halaah biaya darat ini mah.

Ada yang setuju ga kalau Erven nikahin Jihan guyss, bagus sih nolong, tapi emang harus nikahin yaaa? 🤔

jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan komen yaa guyss, biar aku tambah semangat lanjut nulisnyaa.

1
Sanda Rindani
aurel oon bertahan
Dian Fitriana
update
Nur Hayati
alasan buaya buntung
Lala lala
capeknya...ud bab 30 msh menye2.
bye bye aja lah
Soraya
klo masih nerima maaf nya aku keluar thor
Yeni Astriani
yang dikatakan Yasmin benar untuk apa pertahankan erven lebih baik cerai dan pergi jauh bersama kedua anakmu, cinta boleh tapi jangan jadi wanita bodoh aurel
Soraya
Aurel jgn bodoh krna cinta
Soraya
ternyata oh ternyata
Soraya
klo q jd Aurel mending pisah gak usah juga ksh tau klo hamil
Soraya
Erven munafik katanya gak cinta
Soraya
katanya cuma nolong gak cinta tp perhatiannya ke jihan kok berlebihan
Soraya
Aurel aja yg bodoh
Soraya
knp Aurel gak cari tau ke benerannya apa benar klo Jihan dilecehkan
Soraya
gak masuk di akal nolong cuma alibinya aja dasar buaya
Soraya
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!