NovelToon NovelToon
PEWARIS YANG HILANG

PEWARIS YANG HILANG

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Urban-Mengubah takdir / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin / Trauma masa lalu
Popularitas:52.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Edane Sintink

Jerry adalah seorang anak yang malang. Sejak kecil dia telah kehilangan orang tuanya yang terbunuh dalam persaingan bisnis. Saat itu Jerry dilarikan oleh pembantu dirumahnya atas perintah dari ayahnya sebelum meninggal. Namun ketika dia baru berumur delapan tahun, pengasuh nya juga meninggal. Jerry sempat menjadi gelandangan sebelum bertemu dengan ayah angkatnya yang bernama Drako.
Di university, Jerry sangat terkenal sebagai mahasiswa yang sangat miskin. Dia selalu menjadi bahan hinaan dan sering di bully. Tapi siapa sangka bahwa dia adalah tuan muda dari keluarga William yang telah menghilang sejak masih berumur satu hari. Dia juga calon pewaris satu satunya dari aset keluarga sebelah ibunya yaitu kelurga Smith.
Seperti apa kelanjutan nya? Ikuti terus kisahnya dalam novel yang berjudul, PEWARIS YANG HILANG

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PEWARIS YANG HILANG BAB 23

Bab 23

Setelah berkata, lelaki setengah baya itu menarik nafas sejenak lalu melanjutkan,

"Ketika Syam mengetahui ceritanya secara keseluruhan, maka saat itu dia merasa bahwa dia tidak perlu lagi terlibat terlalu jauh. Namun walau pun aku bisa terlepas dari Syam, aku tetep menyadari bahwa saat ini posisi ku sangat terjepit. Aku diburu seperti binatang oleh orang-orang yang tergiur dengan uang satu milyar. hingga pada akhirnya Tuan muda dari keluarga William kembali menolongku. Atas bantuannya, aku berhasil melarikan diri ke Hongkong dan menetap disana sampai keadaan di Metro city kembali tenang.

Setelah beberapa waktu berlalu, akhirnya aku kembali lagi ke Metro city. Kali ini aku memiliki misi untuk balas dendam. Tapi sebelum niat itu terlaksana, aku telah bertemu dengan seorang wanita. Singkat cerita, kami pun akhirnya saling jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah."

Kini lelaki setengah baya itu mulai meneteskan air mata. Jerry yang melihat ini mau tak mau merasa bersimpati. Baru kali ini dia melihat Ayah angkatnya itu menangis.

Selama empat belas tahun dia hidup bersama dengan Ayah angkatnya itu, dia menilai bahwa orang tua itu adalah orang yang sangat dingin, tegas dan tidak bertele-tele.

Ketika itu ingatan Jerry kembali dimana saat itu ketika dia masih kecil selalu dilatih oleh Ayah angkatnya. Dia dipaksa membawa beban berat dan harus berlari berulang kali turun naik dari sungai ke atas dengan memikul sepotong balok kayu yang berat. Dia juga dilatih dengan keras jurus-jurus mempertahankan diri. Jika dia menolak atau mengeluh karena latihan yang terlalu berat, maka Ayah angkatnya akan menghukumnya dengan berat.

Dia ingat ketika dia tidak menyelesaikan latihan karena sedang asyik bermain bersama teman sebaya dengannya, Ayah angkatnya yang tau hal ini langsung menghukumnya dengan turun naik tangga sungai yang panjang sebanyak dua pukul putaran.

Setiap kali Jerry berlatih, dia selalu menangis didalam hatinya. Namun sejak saat dia dikeroyok oleh anak-anak sebaya dengannya, baru lah dia tau bahwa apa yang diajarkan oleh Ayah angkat nya itu benar-benar berguna untuk membela diri.

Pernah suatu hari Jerry kembali kerumah dalam keadaan menangis. Berharap ayah angkatnya akan membela dan melabrak orang tua anak yang telah mengganggunya. Namun bukannya mendapat pembelaan, melainkan dia di ejek dan dikatakan sebagai lelaki yang gagal oleh ayah angkatnya itu.

Jerry sangat marah dihatinya dikatakan sebagai lelaki yang gagal. Sejak saat itu lah dia dengan tekun berlatih.

Lamunan Jerry buyar ketika Ayah angkatnya kembali melanjutkan kisahnya.

"Saat kami telah resmi menjadi suami istri, aku dapat merasakan keteduhan, kedamaian dan kebahagiaan yang belum pernah aku rasakan dalam hidup ini.

Aku sempat memiliki rencana akan membubarkan seluruh komplotanku dan akan membawa istriku pindah ke suatu desa dan akan memulai kehidupan baru disana sebagai petani. Aku akan bertaubat, menjadi suami yang baik yang akan menyayangi istriku selama sisa hidup ini.

Aku dapat membayangkan ketika itu tinggal di sebuah rumah kecil yang dikelilingi kebun sayur-sayuran. Bangun setiap pagi dan memberi makan ternak. lalu sang istri akan membuatkan ku secangkir kopi dengan tersenyum manis. Lalu kemudian kami akan memiliki banyak anak yang akan menjadikan gubuk kami terasa meriah. Apakah menurutmu itu membahagiakan Jerry?"

Jerry mengangguk dan berkata,

"Itu sangat membahagiakan ayah. sangat-sangat membahagiakan.

Kelak jika aku telah lulus kuliah, Aku akan mencari pekerjaan dan mengumpulkan uang. setelah cukup, maka aku akan menikah dan mempunyai anak yang ramai. Aku akan melanjutkan cita-citamu menjadi petani. Aku membayangkan betapa indahnya suasana pedesaan."

Mendengar semua yang dikatakan Jerry, lelaki setengah baya itu memelototinya dan mengibaskan tangannya dengan marah.

"Tidak Jerry. Tidak! kau berbeda. Didepan mu ada segunung tanggung jawab yang harus kau pikul. Ada ribuan perut yang harus kau kenyangi dan ada piutang darah yang harus kau tagih."

Lalu lelaki setengah baya itu melanjutkan sebelum Jerry sempat bertanya akan maksud dari perkataan ayah angkatnya itu.

"Saat itu kau tau apa yang terjadi denganku?"

Jerry segera menggelengkan kepalanya lalu menatap kearah ayah angkatnya itu.

Lelaki setengah baya itu melanjutkan.

"Ketika aku memiliki rencana untuk memulai kehidupan yang baru, saat itu aku mulai membubarkan seluruh anggota yang berada dibawah kekuasaanku. Perlahan namun pasti sejak aku membubarkan kelompok geng yang aku ketuai, mereka mulai satu persatu pergi meninggalkan ku. Tidak banyak yang tersisa, pada waktu itu hanya sekitar dua puluh orang yang dengan setia masih tetap mengikutiku.

Ketika mata-mata keluarga kaya itu mengetahui bahwa aku tidak memiliki kekuatan lagi, maka atas perintah kepala keluarga, mereka mulai menyerang ku. Membabat habis semua pengikut setia ku dan menyandra istriku sebagai alat tukar agar aku mau menuruti keinginannya.

Ketika aku mengetahui bahwa keluargaku telah diserang, aku segera pergi mencari mereka dan berusaha untuk membebaskan istriku. Namun aku tidak mampu melakukannya dan aku kalah telak. Kau tau, Istriku di bunuh dan aku disiksa sampai hampir mati.

Setelah mereka mengira aku sudah mati, mereka segera membuang ku dan istriku ke sungai dari atas jembatan panjang Metro city.

Saat itu istriku sedang hamil anak kami.

Andai anak ku lahir, tentu seusia dengan mu Jerry." Kata lelaki setengah baya itu menangis sejadi-jadinya.

"Namun entah bagaimana kejadiaannya, Tuan muda Wilson dapat menemukan ku dan menyelamatkan hidupku sekali lagi.

Saat ini Jerry mulai penasaran dan bertanya,

"Ayah, siapa nama keluarga yang telah mencelakaimu itu?" tanya Jerry sambil mengepalkan tinjunya. terdengar suara tulang berkeretekan dari jari jemari Jerry yang tergenggam.

"Mereka adalah keluarga Patrik. yang juga merupakan pesaing bagi Tuan muda Wilson nomor satu." Jawab lelaki setengah baya itu.

"Lalu ayah?" tanya Jerry kemudian.

"Setelah diselamatkan oleh Tuan muda Wilson berkali-kali, Aku mulai berfikir untuk membalas hutang budi yang terlalu besar kepadanya. Maka aku bersumpah akan melayaninya dengan sepenuh hati sambil menyusun kembali kekuatan untuk mengadakan pembalasan terhadap keluarga Patrik.

Saat itu Tuan muda Wilson memberikan ku tugas untuk menjadi body guard bayangan untuknya. Selama kami bahu membahu dalam bertindak dan melindungi, kami telah banyak menimbulkan kerugian dipihak keluarga Patrik.

Aku tidak pernah gagal dalam tugas ku sebagai pengawal bayangan baginya. Ketika dia maju kedepan untuk berurusan dengan bisnisnya, maka aku akan mengikuti diam-diam sambil mengatur jarak dengannya. Aku tidak pernah gagal dalam pekerjaan ku sampai suatu hari karena kelalaianku sendiri sehingga membuat dia terbunuh di salah satu lampu merah di jalan mengarah Bukit Metro.

Dia dibunuh oleh seorang sniper. Tidak ada yang tau siapa sniper itu dan siapa yang telah mengirimnya.

Namun aku tidak bisa di tipu. Sejuta persen aku yakin seyakinnya bahwa itu adalah perbuatan keluarga Patrik."

Lelaki setengah baya itu kembali menangis. meletakkan piring ditangannya lalu berlutut sambil berteriak,

"Tuan muda, maafkan aku. Aku anjing mu ini tidak bisa melindungi dirimu dengan baik.

Aku yang bodoh ini secara pengecut telah lari mengikuti keinginanmu dan kau mati sebagai lelaki jantan ditangan orang-orang pengecut yang memiliki hati kerdil.

Aku tidak sempat membayar budi baik mu. aku tidak sempat..." Suara tangisan itu semakin memilukan.

Lelaki setengah baya itu menangis, mengepalkan tinjunya menumbuk kelantai yang kasar hingga tangannya berdarah.

Jerry yang menyaksikan adegan itu juga turut merasakan kesedihan ayah angkat nya itu.

Entah mengapa begitu dia mendengarkan kisah yang diceritakan oleh ayah angkatnya itu, membuat hatinya tiba-tiba merasakan kemarahan.

Dia lalu berdiri, Mengambil air, mencuci tangan ayah angkatnya itu lalu membantu Ayah angkatnya untuk berdiri.

"Sudahlah Ayah. Aku tau kamu pasti tidak berniat lalai dalam tugas sehingga mengakibatkan Tuan muda itu celaka. Aku berfikir bahwa mungkin itu adalah jalan yang telah ditetapkan oleh Tuhan kepada Tuan muda mu itu Ayah." Kata Jerry mencoba menenangkan hati Ayah angkat nya itu.

Saat itu lelaki setengah baya itu masih menangis walau tidak sekeras tadi.

"Ayah, tadi kau mengatakan sesuatu yang aku sama sekali tidak memahaminya." kata Jerry.

"Perkataanku yang mana yang tidak kau fahami Jerry?" tanya lelaki itu sambil memandang kearah Jerry.

"Tadi Ayah mengatakan bahwa di depan ku ada segunung tanggung jawab yang harus ku pikul.

Kau juga berkata bahwa ada ribuan perut yang harus aku kenyangkan. Dan ada piutang darah yang harus aku tagih?

Lelaki setengah baya itu menatap tepat kearah Jerry dan berkata,

"Jerry, ini adalah rahasia besar yang aku sembunyikan darimu selama empat belas tahun. Untuk saat ini aku tidak dapat mengatakan kepadamu maksud dari kata-kataku tadi. tapi percayalah ketika saatnya tiba, aku akan menceritakan semuanya kepadamu."

Jerry merasa tidak puas lalu berkata,

"Ayah, setelah mendengar seluruh kisah yang kau ceritakan tadi, lalu aku menghubungkan dengan piutang darah yang harus aku tagih, apakah kau ingin agar aku mencari keluarga Patrik dan membalaskan setiap apa yang pernah dia lakukan kepadamu? Jika benar begitu, izinkan aku untuk pergi mencari keberadaan keluarga ini. Mencari informasi tentang nya dan membalaskan demdammu kepada mereka melalui tanganku sendiri." Bagaimana menurut Ayah?"

Mendengar Jerry yang sungguh-sungguh dengan perkataannya membuat lelaki setengah baya itu terkejut bukan main. dia dengan cepat menggelengkan kepalanya berulang-ulang kali.

"Jerry, aku tau kau sudah besar sekarang. Kemampuan ilmu bela dirimu juga tidak rendah.

Namun untuk membalaskan dendam ku kepada keluarga Patrik, Itu tidak se-sederhana yang kau bayangkan. Dan tidak mustahil bahwa sebelum kau sempat menjamah pintu pagar rumah mereka, kau akan terbunuh lebih dulu. Jadi, jangan bertindak bodoh. Percayalah anakku. Bahwa saat untuk itu akan tiba. Cepat atau lambat, kau pasti akan berurusan dengan keluarga Patrik ini.

Untuk saat ini, pusatkan seluruh perhatianmu kepada pendidikan mu. Aku akan sangat bangga jika kau mampu menyelesaikan studimu dengan predikat tertinggi. Ketika kau mampu memenuhi harapan ini, maka bukan hanya aku yang merasa bangga. Tetapi tuan Yosep yang telah mengorbankan segalanya untukmu pun akan merasa sangat bangga di alam sana. Jadi, sebagai anak yang berbakti, jangan sia-siakan harapan kami kepadamu."

Melihat harapan yang besar terlintas diwajah Ayah angkatnya itu membuat Jerry mengangguk dengan semangat yang tinggi.

"Tapi ayah, aku masih punya satu pertanyaan lagi." Kata jerry kemudian.

Lelaki setengah baya itu mengerutkan keningnya begitu mendengar bahwa Jerry masih memiliki pertanyaan. Entah mengapa hatinya tiba-tiba menjadi tidak enak. Tapi dia tetap mengangguk dan berkata,

"Apa yang ingin kau tanyakan padaku? tanyakanlah. Jika aku bisa, maka aku akan menjawab pertanyaan mu." Kata lelaki setengah baya itu sungguh-sungguh.

Saat ini dia dapat merasakan degup keras di jantungnya. Dia sadar bahwa telah terlalu banyak bicara, dan mungkin Jerry akan menanyakan tentang siapa itu Tuan muda Wilson. Lelaki setengah baya itu mengutuk dalam hati atas kebodohannya barusan.

Saat ini dia menatap kearah Jerry yang mulai memasang wajah serius sebelum memulai pertanyaannya.

"Ayah. tadi ayah mengatakan bahwa ayah di selamatkan oleh musuh keluarga Patrik. Jika ayah telah diselamatkan oleh Tuan muda Wilson, lalu dari keluarga mana dan siapa sebenarnya Tuan Wilson itu Ayah?"

Sebelum lelaki setengah baya itu membuka suara untuk menjawab pertanyaan Jerry, Tiba-tiba satu suara dari luar telah menjawab,

"Wilson itu dari keluarga William dan dia adalah Ayah kandung mu."

Setelah satu suara itu selesai, maka pintu rumah itu segera di dorong dari luar. Kemudian nampak lah satu sosok tubuh di ambang pintu.

Saat itu lelaki setengah baya dan Jerry sama-sama terkejut dan secara bersamaan mengalihkan pandangan mereka kearah pintu yang terbuka tadi. kini terlihatlah di luar seorang lelaki tua berpakaian serba hitam memegang tongkat berwarna emas berkepala ular.

Bagai disambar petir, tubuh lelaki setengah baya itu menggigil terkejut saat mengenal siapa lelaki tua yang berdiri di ambang pintu itu adanya.

Sesaat lelaki setengah baya yang di panggil Jerry dengan sebutan ayah itu terpaku di kursi. Tak lama kemudian kesadarannya kembali dan lelaki setengah baya itu bangkit dari kursinya, berjalan beberapa langkah kemudian menjatuhkan diri berlutut di lantai.

"Tu... Tu... Tuan Smith. A.. Apakah itu anda?" Kata lelaki setengah baya itu dengan rasa tidak percaya. Lalu dia berkata lagi dengan tergagap.

"Tuan Smith, saya pantas mati"

Melihat Ayah angkatnya menjatuhkan diri berlutut dilantai dan mengatakan dia pantas untuk mati membuat Jerry dilanda keterkejutan. Bagaimana mungkin Ayah angkatnya yang tidak pernah merasa takut pada siapa pun tiba-tiba berlutut dihadapan orang tua yang berdiri di ambang pintu itu. Jerry yang saat ini tidak tau apa yang terjadi segera menghampiri Ayah angkatnya lalu bertanya,

"Ada apa Ayah. Siapa orang tua itu? Kau terlihat seperti sangat ketakutan dan mengatakan kau pantas untuk mati. Apa sebenarnya ini Ayah?" Tanya Jerry yang merasa ada sesuatu yang aneh pada diri Ayah angkatnya itu.

"Tu... Tuan muda, cepat persilahkan Tuan Smith untuk masuk! Dia adalah kakek mu."

Jerry yang mendengar Ayah angkatnya memanggilnya dengan sebutan Tuan muda manjadi semakin tidak mengerti.

"Tuan muda... Siapa Tuan muda? Ada apa sebenarnya ini Ayah?" Tanya Jerry yang semakin tidak mengerti.

Bersambung.....

1
Yersi Novita
fiks,roxana ini adalah istri Drako yg hilang dan Clara anak yg dalam kandungannya dulu
Heny Yulifitria
Drakor......dasar anak bandel kemna saja kamu......ampun tuan saya merawat dn mebsarkn tuan. muda.....wkwk drko top dech..
sobat sebat
eh mana lisa, waduh salah satu perempuan yg selalu membela jerry
sobat sebat
musik alur cerita FB
sobat sebat
lah dikamar, kirain di kelas bgst
sobat sebat
yg kaya di hormati yg miskin di hina
sobat sebat
apakah Lisa?
sobat sebat
lah katanya mau disembunyikan, malah terang terangan
sobat sebat
kukira Syam mata2 dari keluarga patrik
sobat sebat
itu bapakmu cok
sobat sebat
tuan Syam pernah berselisih dengan darcoa kan, misi terakhir dia. bisa jadi dia mata2 di keluarga smith
sobat sebat
lah kirain rindi ikut lisa
sobat sebat
nah ku pegang kata2 mu, andai terbongkar Jery keluarga Smith, kamu harus melompat, kalo tdk melompat biar author saja yg melompat
sobat sebat
Anton pasti ga percaya dan ga trima dengan fakta ini
sobat sebat
mampus kau anton
XIO LONG LONG
keren thur kalo bikin novel begini saya suka saling terhubung cerita beda Jo wliam anak Jery Wiliam kreatif thur semangat
Heny Yulifitria
pingin ketawa ....
Mely Kanzafaiz
ceritax sgt bertele-tele
sobat sebat
kesuen
Heny Yulifitria
mengandung bawang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!