NovelToon NovelToon
Cahaya Ditengah Hujan

Cahaya Ditengah Hujan

Status: sedang berlangsung
Genre:Slice of Life
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: 1337Creation's

"Cahaya di Tengah Hujan"
Rini, seorang ibu yang ditinggalkan suaminya demi wanita lain, berjuang sendirian menghidupi dua anaknya yang masih kecil. Dengan cinta yang besar dan tekad yang kuat, ia menghadapi kerasnya hidup di tengah pengkhianatan dan kesulitan ekonomi.

Di balik luka dan air mata, Rini menemukan kekuatan yang tak pernah ia duga. Apakah ia mampu bangkit dan memberi kehidupan yang layak bagi anak-anaknya?

Sebuah kisah tentang cinta seorang ibu, perjuangan, dan harapan di tengah badai kehidupan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 1337Creation's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teror dikamar Mandi

Bab 33: Teror di Kamar Mandi

Pagi itu, sinar matahari masuk ke dalam rumah dengan lembut, menandakan hari baru telah dimulai. Burung-burung berkicau di luar jendela, dan suara kendaraan mulai ramai di jalanan.

Aditya terbangun dengan rasa lelah. Tidur di kamar Tante Lita memang membantunya merasa sedikit lebih aman, tetapi bayangan hitam dari mimpinya masih menghantui pikirannya.

"Apa itu benar-benar hanya mimpi?" gumamnya dalam hati.

Namun, ia mencoba mengabaikan perasaan tidak enaknya.

Ia segera bangun dari tempat tidur, menggeliat sebentar, lalu mengambil seragam sekolah yang sudah disiapkan Tante Lita. Setelah itu, ia menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum berangkat ke sekolah.

---

Teror di Kamar Mandi

Aditya menyalakan keran air, membasuh wajahnya yang masih mengantuk.

Saat air dingin menyentuh kulitnya, ia merasa sedikit lebih segar. Setelah itu, ia mengambil handuk kecil dan menggantungnya di dekat cermin.

Ia lalu membuka tutup odol, siap untuk menyikat gigi.

Namun…

Sesuatu yang aneh terjadi.

Odol yang ia pegang tiba-tiba bergetar.

Tangannya gemetar saat ia melihat odol itu bergerak sendiri… seolah ada sesuatu yang tidak terlihat yang sedang mengendalikannya.

Lalu, tanpa peringatan—

PSSSHHHHHHHHH!!!

Odol itu menyemprot ke segala arah!

"ASTAGA!" Aditya terkejut.

Odol itu menyembur deras, mengenai wajahnya, lehernya, bahkan menempel di kaca cermin kamar mandi.

Aditya mundur beberapa langkah, jantungnya berdetak kencang.

Dan saat itu juga…

Sebuah bayangan hitam muncul di cermin.

Bayangan itu samar, seperti kabut gelap yang mulai membentuk sosok menyeramkan.

Aditya terpaku.

Matanya melebar saat melihat sosok itu semakin jelas—mata merah bersinar, wajah tanpa bentuk, dan tubuh yang tampak melayang dengan aura kegelapan pekat.

Seketika, pintu kamar mandi terkunci sendiri.

"BRAK!"

Aditya langsung berlari ke arah pintu dan mencoba membukanya.

Terkunci.

Namun, bukan kunci biasa.

Sebuah kunci bayangan muncul di gagang pintu, seperti sesuatu yang berasal dari dunia lain.

Tiba-tiba…

Dari lantai kamar mandi, muncul tangan-tangan hitam yang mulai menjulur ke atas.

Mereka merangkak… mendekati Aditya.

Lalu, sosok-sosok lain mulai bermunculan.

Mereka lebih besar, lebih mengerikan. Ada yang berbentuk seperti manusia tanpa kepala, ada yang memiliki wajah yang terbalik dengan senyum lebar, ada yang memiliki tangan panjang dengan kuku runcing yang menyeret lantai, dan ada yang hanya berupa kabut pekat dengan suara berbisik yang mengerikan.

"A—Apa ini…?"

Aditya terjatuh ke lantai, tubuhnya gemetar.

Hawa dingin menyelimuti ruangan, membuat napasnya semakin berat.

Lalu, dari tengah-tengah makhluk-makhluk itu, muncul bayangan besar yang sebelumnya menghantuinya di dalam mimpi.

Ia merangkak perlahan, tubuhnya jauh lebih besar dari sebelumnya. Mata merahnya berkilat seperti api neraka.

Bayangan itu berbicara dengan suara yang dalam dan bergetar:

"Sudah kubilang… MATILAH KAU."

Seketika, makhluk-makhluk lain langsung melompat ke arah Aditya!

---

Doa yang Tak Mempan

Aditya segera menutup matanya dan berteriak dalam hati:

"A'udzubillahiminasyaitonirrojim! Bismillahirrahmanirrahim!"

Namun…

Makhluk-makhluk itu tidak terpengaruh.

Aditya membelalakkan matanya.

Ia mencoba membaca Ayat Kursi dengan suara yang gemetar, berharap bisa mengusir mereka.

"Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qayyum…"

Tapi mereka tetap bergerak maju.

Mereka tidak terbakar seperti yang terjadi di dalam mimpi.

Aditya semakin panik.

"Kenapa tidak berhasil?! Kenapa mereka tidak terbakar?!"

Bayangan besar itu tersenyum lebar, mengerikan.

"Kau pikir bacaan kecil itu bisa menyelamatkanmu? Hahaha… Tidak semudah itu, Bocah!"

Aditya mundur, tubuhnya gemetar.

Ia teringat kata-kata Ustadz Hamzah di masjid beberapa waktu lalu:

"Jika doa-doamu tidak bisa menghancurkan setan… maka bertarunglah dengan tangan kosong!"

Aditya menelan ludah.

"Apa aku harus bertarung…?"

Tapi bagaimana mungkin?

Dia hanya anak kecil.

Namun, di saat itu, sesuatu di dalam dirinya menyala.

"Aku tidak akan membiarkan mereka membunuhku!"

Ia mengepalkan tangan.

Ketika salah satu makhluk mencoba mencengkeramnya, Aditya menghantamnya dengan pukulan sekuat tenaga!

"HAAAHH!"

DUGG!

Makhluk itu terdorong ke belakang!

Aditya terkejut.

"Aku bisa melawan mereka…?"

Melihat itu, makhluk-makhluk lain mulai berkerumun dengan lebih ganas.

Aditya menegakkan tubuhnya.

"Baiklah. Kalau begitu, aku akan melawan kalian!"

Tanpa berpikir panjang, ia melompat ke arah mereka dan melemparkan tinjunya!

Braak!

Bugh!

Ia meninju satu makhluk di wajahnya, lalu menendang makhluk lain yang mencoba meraih kakinya.

Mereka memang tidak mudah hancur, tapi Aditya mulai menyadari sesuatu—mereka bisa dikalahkan dengan keberanian!

Setiap kali ia bertarung, bayangan-bayangan itu semakin melemah!

---

Pintu Terbuka

Setelah bertarung habis-habisan, tubuh Aditya mulai kelelahan.

Namun, tepat ketika ia hampir terjatuh…

"KRAK!"

Pintu kamar mandi terbuka sendiri.

Dan dalam sekejap…

Semua makhluk itu menghilang.

Hawa dingin pun perlahan lenyap, berganti dengan suhu kamar mandi yang normal.

Aditya terduduk di lantai, napasnya terengah-engah.

Keringat dingin membasahi tubuhnya.

"A—Apa tadi itu…?"

Ia bangkit dengan gemetar, menatap sekeliling.

Tidak ada bayangan hitam.

Tidak ada makhluk menyeramkan.

Hanya dirinya yang berdiri di kamar mandi, dengan odol yang masih berceceran di lantai dan dinding.

---

Aditya yang Bingung

Dengan tangan masih gemetar, Aditya berjalan keluar kamar mandi.

Jantungnya masih berdetak kencang.

Saat melihat ke cermin di luar, ia melihat pantulan wajahnya yang penuh keringat.

Dan untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia bertanya pada dirinya sendiri…

"Apakah ini… hanya mimpi?"

Atau…

Ada sesuatu yang lebih besar sedang terjadi?

1
Ana Akhwat
Terlalu banyak dramanya Thor akhirnya pembacanya banyak yang eneg/Pray//Pray//Pray/
♪Ace kei jett♪: Halo para pembaca setia,

Terima kasih banyak sudah mengikuti cerita ini hingga sejauh ini. Aku sangat menghargai setiap masukan dan komentar kalian, termasuk kritik yang membangun. Aku sadar bahwa beberapa dari kalian merasa bahwa dramanya terlalu banyak sehingga agak melelahkan untuk dibaca.

Aku ingin meminta maaf jika bagian itu membuat pengalaman membaca kalian kurang nyaman. Di bab-bab selanjutnya, aku akan berusaha mengurangi unsur drama yang berlebihan dan lebih fokus pada inti cerita utama agar alurnya lebih mengalir dan tetap menarik untuk dinikmati.

Sekali lagi, terima kasih atas dukungan dan kesabaran kalian. Kritik dan saran kalian sangat berarti untuk perkembangan cerita ini. Semoga kalian tetap menikmati kelanjutannya!

Salam,
[Penulis]
total 1 replies
Hennyda Wati Gmanik
Biasa
Hennyda Wati Gmanik
Buruk
Yati Syahira
cape bacanya
♪Ace kei jett♪: "Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar! Maaf kalau bab ini terasa panjang dan bikin capek bacanya. Aku bakal jadikan ini sebagai masukan supaya ceritanya tetap enak diikuti tanpa kehilangan esensinya. Tapi aku tetap apresiasi banget kamu sudah sampai di sini. Semoga bab-bab selanjutnya lebih nyaman dibaca. Makasih lagi!"
total 1 replies
Yati Syahira
aduuh masa bodoh diem saja di injak injak begitu bisa panggil bosya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!