Serpihan Luka

  Malam ini di rumah Pras, Pria ini tengah duduk berhadapan dengan Mende.

Pras ingin membicarakan soal keinginan nya untuk rujuk dengan fiona.

"Aku akan tetap rujuk dengan Fiona, jadi nanti kalau Fiona sudah setuju kalian harus akur. aku janji akan berlaku adil untuk kalian"

"Aku gak mau mas" tolak Mende membuat Pras mengangkat wajah nya marah nya.

"Mende.. aku harus rujuk, karena ada caraka diantar kita, dan itu artinya caraka juga anak mu juga. kamu harus sayang sama dia"

"Anak di kandungan ku aja gak kamu perdulikan, sok sok an mau gurus Caraka, memangnya kamu pikir hidup dengan dua anak dua istri gak butuh biaya"?

" Itu masalah gampang, yang penting kamu ijinkan dulu aku untuk rujuk dengan Fiona, kalau kamu gak mau, silahkan angkat kaki dari sini,"

Mende mendengus kesal, wanita itu merasa geram. Pada suami nya yang sudah mengambil keputusan secara sepihak.

"Baiklah, aku akan mengijinkan mu untuk rujuk. tapi dengan satu sarat" pinta Mende.

"Apa syarat nya"?

" Aku hanya ingin, rumah ini berganti nama atas nama ku saja"

Seketika mata Pras melebar, pria itu tidak mengira jika istri nya akan memiliki pemikiran yang jauh seperti itu.

"Itu artinya kamu tidak iklas Mende"

"Wajar dong mas, kalau aku minta imbal balik. kamu pikir di madu itu enak"

"Dasar mata duitan, rumah ini adalah rumah ibu ku. di rumah ini masih ada hak untuk kakak ju juga. tidak mungkin aku pindah nama untuk mu'

" kamu itu hanya tamu di rumah ini, sedangkan Caraka adalah anak ku, jangan harap aku akan memberikan permintaan konyol mu itu.

Setelah berucap Pras berlalu begitu saja.

"Brengsek..! umpat Mende yang merasa kesal.

" Aku kira dia seroyal waktu dulu. ternyata setelah jadi istri nya dia suami yang begitu pelit" gerutu Mende

Wanita itu kembali memikirkan cara untuk mendapatkan rumah itu, karena rumah Pras ini ukuran weee9nya lumayan besar.

berbanding terbalik dengan kehidupan Fiona yang saat ini, wanita itu kini tidak perlu pusing memikirkan soal uang dan tempat tinggal.

Bahkan baru kemaren Aditya membelikan satu unit rumah yang langsung atas nama Fiona.

Fiona begitu telaten dalam mengurus suami nya, dan hal itu membuat Aditya begitu mencintai Fiona.

Di atas nakas tiba-tiba ponsel Fiona berbunya. Ia mendapatkan notifikasi pesan dari sosial media nya, yang teryata pesan itu dari Pras.

Fiona tercengang saat melihat isi pesan itu, ia tidak menyangka jika Pras akan mengugat dirinya ke pengadilan soal gak asuh anak.

Ya.. Pras memang sengaja melakukan itu, tujuan nya agar nanti Fiona mau kembali pada Pras jika hak asuh itu jatuh ke tangan nya.

"Mas,, bagai mana ini? Pras mengugat Caraka soal hak asuh anak"? tanya Fiona yang tampak Khawatir.

" Tenanglah sayang, dia tidak akan bisa mendapatkan Caraka. tapi apa ini serius"? Aditya memastikan.

"Iya..! ucap Fiona singkat seraya menunjuk kan foto surat gugatan yang tertuju pada nya.

Aditya menghela nafas panjang, ingin sekali pria itu menunjukkan dirinya dan mengaku jika Fiona kini adalah istrinya.

Tapi semua belum waktu nya, Aditya masih ingin membuat pria itu nanti nya benar benar menyesal sudah melakukan itu pada Fiona.

"Kita ikuti saja kemauan nya, tunggu saat nya saja saat nanti dia sudah benar benar menyesal menceraikan mu. baru aku akan mengaku jika aku ini suami mu, aku ingin membuat dia malu di hadapan orang banyak" ujar Aditya yang merasa geram.

Fiona hanya mengangguk menyetujui keputusan suami nya.

"Jika tidak begitu, pasti dia akan terus menganggu mu dan Caraka nanti nya" ucap Aditya kembali.

"Sejak Caraka lahir, dia tidak pernah perduli dengan nya. bahkan sampai saat ini dia juga tidak pernah menafkahi. kenapa sekarang dia ingin mengambil Caraka dari aku"?

" Mungkin agar kau kembali pada nya" tebak Aditya yang sangat benar sekali tebakan nya.

"Sudah lah, sebaiknya sekarang kamu tidur. untuk malam ini kita istirahat dulu tabur benih nya, dan untuk Caraka biar besok pagi aku cari kan pengacara untuk membantu mu" ucap Aditya seraya mengelus kepala Fiona untuk memberikan dukungan.

Mereka pun akhirnya memutuskannya untuk tidur, meski sebenarnya perasaan Fiona masih mengkhawatirkan soal gugatan itu.

Fiona takut jika hak asuh Caraka jatuh ke tangan Pras , namun seketika kekhawatiran itu hilang saat Aditya terus mengoda nya.

"Aahh.. mas... katanya libur"

"Habis nya kamu gak tidur tidur sih" jawab Aditya manja.

"Iya ya.. "

Akhirnya keduanya tertidur dalam posisi saling berpelukan.

tidak ada malam panas malam ini karena Aditya tau jika perasaan istri nya sedang tidak baik.

Pagi hari nya, Aditya langsung menghubungi Johan. seorang pengacara yang terkenal di kota itu.

Aditya sengaja mengunakan Johan untuk menjadi pengacara Fiona nanti, untuk membantu dan melindungi Caraka dari gugatan Pras.

Aditya tidak bisa ikut campur terlalu dalam soal Caraka, sebab Pras adalah ayah kandung ny.

Hanya saja Aditya akan selalu mendukung nya walau janya dari belakang Fiona.

Pria itu belum siap untuk menampak kan diri sebagai Suami Fiona saat ini sebelum misi nya selesai.

Fiona merasa sangat beruntung, meski nanti nya Aditya tidak akan bisa mendampingi nya di dalam pengadilan, tapi dia membawa kan pengacara handal untuk membantu nya nanti.