Kamu anak tuhan sedangkan aku hamba Allah. Bagaimana mungkin kita akan bersatu dengan dalam ikatan suci dan menjadikanmu imam yang tidak sujud pada tuhanku ?. Tetapi jika kita tidak berjodoh kenapa kita di pertemukan dan kenapa perasaan ini begitu kuat padamu ?. Dari pertemuan yang tidak di sengaja Muhkta dan Satria di perpustakaan kampusnya, menimbulkan perasaan dihati Satria untuk perempuan yang tak sengaja menambaraknya. Apakah dari pertemuan tidak disengaja itu cinta mereka akan tumbuh ? Yuk ! Baca selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Pernikahan Adzkia dan Yufraj
“Apa yang ditakdirkan untukmu tidak akan tertuak dengan takdir orang lain”
_ Yufraj Putra Rasyid_
Hari yang ditunggu-tunggu telah datang, hari dimana pernikahan Adzkia dan Yuvraj. Sekarang Mukhta sedang ditemani oleh Mukhta dan kedua temannya.
“Tenang jangan gugup gitu dong mukanya kakak ipar, ejoy” Ucap Mukhta menenangkan
“Aku gugup sekali Mukhta” Jawab Adzkia
“Rasa gugup itu wajar,na. Bunda juga dulu merasa gugup saat pernikahan bunda dan papa dulu” Ucap Bunda Ratna menenangkan sang putri
Yufraj dengan tegas menjabat tangan ayah Adzkia dengan berucap bismillah dengan ijab qobul yang akan berlansung. Setelah sang calon ayah mertua berucap langsung disambut oleh Yufraj.
“Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan”
“Bagaimana para saksi ?”
“SAH” Seru pada saksi dan tamu undangan yang hadir dalam acara akad mereka membuat Yufraj tersenyum dan bernapas lega dan berdo’a setelahnya.
Dinda yang melihat dan mendengar ijab qobul Yufraj merasa baper sendiri, dan alasil menggit tangan Lina yang sampingnya.
“Aaa, mama anakmu baper melihat yang kaya beginian” Ucap Dinda
“aggghhh, sakit tahu” Ujar Lina yang menjadi pelampiasan sahabatnya
“Maaf, gak sengaja” Jawab Dinda cengengesan
“Baper sih baper, tapi gak gigit orang juga kali” Ucap Lina
“Iya ma’af gak sengaja” Jawab Dinda
Adzkia dibawa keluar oleh bunda dan kedua sahabatnya, Yuvraj yang melihatnya sangat terpana karena kecantikan yang terpancar dari Azdkia. Setelah Adzkia di sandingkan dengan Yufraj lalu mereka untuk pertama kalinya bersentuhan dimana Adzkia mencium tangan Yufraj. Dan mereka menanda tangan surat pernikahan mereka.
“Akhirnya ya, kita disatukan oleh takdir setelah ujian menimpa kita kemarin” Ucap Yufraj
“Iya kak, alhamdulillah”
*****
Setelah selesai acara resepsi mereka dan para undangan pulang, tak terasa hari telah menjelang malam. Yufraj sudah duluan ke kamar Adzkia sedangkan Adzkia masih asik berbincang dengan Mukhta.
“Gih, ke kamar sudah di tunggu sama suami” Goda Mukhta
“Apaan sih kamu” Jawab Adzkia
“Cepat sana” Ujar Mukhta
“Aku masih mau ngobrol dulu sama kamu” Jawab Adzkia, karena dia merasa gugup jika masuk kamarnya
“Kan ada besok” Ujar Mukhta
“Ya, udah aku ke kamar ya” Jawab Adzkia
“Good look, ya. Buat ponakan yang lucu-lucu ya” Ucap Mukhta menggoda
“Kamu ngomong apa sih” Jawab Adzkia malu-malu
*****
Adzkia memasuki kamarnya dan mendapatkan Yufraj sedang duduk di kursi Panjang di kamar Adzkia.
“Assalamu’alaikum” Adzkia membuka pintu
“Wa’alaikumsalam”
“Kamu udah selesai”
“Udah kak”
“Boleh gak panggilannya ganti ?”
“Ganti dengan apa ?”
“Sayang, cinta, suamiku. Kalau kamu memanggilku kakak seperti Mukhta ke aku”
“Apa dong ?”
“Terserah kamu”
“Kita kan orang sunda aku panggil aa aja ya ?”
“Boleh, coba sebut”
“Aa”
“Kulan” Bless muka Adzkia memerah karena salting
“Boleh gak aku membuka cadarmu ?”
“Boleh, silahkan. Tapi jika muka kia tidak sesuai dengan yang aa harapkan maaf ya a”
“Aku gak melihatmu dari fisikmu tetapi dari sikapmu”
“karena sikapku ?”
“Iya, waktu kamu menolong seekor kucing yang hampir aku ketabrak. Kamu masih ingat ?”
“Wah, itu udah lama dan aa masih mengingatnya”
“itu pertama kali kita bertemukan ?”
“Iya kak”
“Sekarang aku ijin buka cadarmu ya ?”
“Iya a”
Yufraj pun membuka cadar Adzkia membuat dirina terpesona akan kecantikan sang istri, karena merasa bingung akan reaksi sang suami Adzkia menanyakannya.
“Aku jelek ya, gak secantik yang aa harapkan ?”
Cup
Adzkia melotot saat pertama kalinya Yufraj mencium bibirnya, membuat pipinya memerah.
“Kok dicium sih”
“Aku gak suka kamu mengejek fisikmu sendiri jadi aku menghukummu, sayang” Bluss pipi Adzkia memerah karena panggilan sayang Yufraj
“Kok pipinya merah begitu, salting ya ?” Goda Yufraj
“Gak, siapa yang salting ?” Ucap Mukhta merasa malu
“Beneran ?” Tanya Yufraj
“Iya” Jawab Mukhta sambil menganggukan kepalanya
“Aku ke kamar mandi dulu ya, mau siap-siap udah mau magrib” Ucap Yufraj
“Iya, a”
CUP
“Ih, aa” Teriak Adzkia setelah mendapatkan kecupan kedua kalinya dari Yufraj yang kabur ke kamar mandi.
Setelah melaksanakan solat isya dan mengaji bersama, sepasang suami istri yang baru sah itu melaksanakan kewajibannya sampat pukul 1 malam. Tak terasa waktu telah menunjukkakn pukul 3 malam, alarm handphone Yufraj berdering. Yufraj terbangun dan mendapatkan bidadarinya dalam dekapannya mengecup keningnya dan mengicapkan terima kasih.
Cup
“Makasih sayang, telah memberikan hak suamimu ini”