Kyra terlahir sempurna meski dia tidak memiliki kehidupan yang sempurna.
Tumbuh menjadi gadis biasa membuatnya jauh bertalenta dari saudari-saudari tirinya yang penuh prestasi.
Kyra tumbuh sebagai gadis pemalu, pendiam serta lugu, tidak modis bahkan tidak mempunyai prestasi apa-apa.
Namun suatu hari takdir berkata lain dan mengubahnya menjdi berbeda, Kyra yang polos dan lugu berubah tiba-tiba menjadi gadis dewasa yang sempurna berkat adanya sebuah sistem misterius yang diperolehnya secara tak terduga.
Mampukah Kyra mencapai tujuan hidupnya oleh bantuan sistem misterius yang dia dapatkan itu ?
Mari kita saksikan setiap episodenya ya 🤝
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 Latihan Fisik
Lorong panjang...
Kyra berjalan bersama Saeed menelusuri sebuah ruangan khusus dengan lorong panjang.
Suasana temaram menghiasi ruangan sepi sedangkan suara langkah mereka berdua terdengar menggema sepanjang lorong.
Tap... Tap... Tap...
"Kita akan kemana, Saeed ?" tanya Kyra seraya mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan.
"Sebentar lagi kamu tahu, dimana kita saat ini, Kyra", sahut Saeed.
"Apa ini rumahmu ?" tanya Kyra.
Pandangan Kyra teralihkan ke atas langit-langit lorong panjang yang sepi.
"Tepatnya ini ruangan sistem misterius, dan disini kita akan berlatih, Kyra", kata Saeed.
"Keren...", sahut Kyra.
"Bersiaplah, Kyra !" kata Saeed.
Mereka telah sampai di depan sebuah pintu besi berbentuk heksagonal yang terkunci rapat.
Diatas pintu heksagonal terdapat papan nama yang menyebutkan nama ruangan di depan mereka.
RUANGAN KAPSUL SISTEM MISTERIUS...
Kyra memperhatikan nama ruangan di atas pintu heksagonal sedangkan Saeed memasangkan sarung tangan warna hitam miliknya.
"Kita akan memasuki ruangan kapsul sistem misterius, dan persiapkan dirimu untuk menghadapi pelatihan khusus ini, Kyra", kata Saeed.
"Ya, baik", sahut Kyra.
"Berhati-hatilah, karena medan di dalam ruangan kapsul sistem ini penuh jebakan dan bahaya, kuharap kamu bisa melewati setiap jebakan yang ada disana nanti, Kyra", kata Saeed mengingatkan.
"Baik...", sahut Kyra sembari mengangguk cepat.
"Pakailah sarung tangan sistem ini agar kamu mudah bergerak di dalam nanti, berkonsentrasilah penuh ketika kau akan menggunakan sarung tangan ini, dan kamu bisa mengucapkan mantra seperti biasanya", kata Saeed.
"Baik, Saeed", sahut Kyra seraya menerima sarung tangan dari Saeed.
Saeed memasangkan satu persatu sarung tangan pemberiannya ke tangan Kyra.
"Kita masuk sekarang !" kata Saeed.
"Ya, Saeed", sahut Kyra.
Saeed mulai membuka kunci pintu besi berbentuk heksagonal di depannya dengan memutarnya sesuai arah jam sebelas.
Krek... ! Krek... ! Krek... !
Pintu besi mulai tergeser pelan, dan Saeed terus berusaha membukanya.
Blang !
Pintu berbentuk heksagonal terbuka lebar, hembusan udara dari dalam ruangan besi langsung mengenai mereka berdua dengan kerasnya sehingga membuat Kyra dan Saeed harus berpijak kuat saat mereka berdiri di depan ruangan sistem misterius.
"Mari kita masuk, Kyra !" ajak Saeed.
"Baik, Saeed !" sahut Kyra.
Saeed mulai melangkahkan kakinya ke dalam ruangan besi sembari bertahan dari terpaan angin yang berhembus dari dalam ruangan.
Wush... ! Wush... ! Wush... !
Kyra mulai menyusul langkah kaki Saeed dari arah belakang sembari mempertahankan dirinya oleh terpaan udara di dalam ruangan kapsul sistem misterius.
"Berhati-hatilah, Kyra !" teriak Saeed yang terus mengingatkan Kyra.
"Ya, Saeed ! Tapi kenapa keadaan di dalam ruangan ini seperti ini ? Kenapa terisi hembusan udara kencang ?" tanya Kyra dengan suara lantangnya.
"Ini ruangan kapsul sistem misterius, seperti inilah keadaan di dalam suatu ruangan sistem selalu dipenuhi oleh tekanan udara yang berhembus kencang", sahut Saeed.
"Anginnya kencang sekali ! Apa kita akan mampu bertahan melanjutkan latihan fisik ini, Saeed ?" kata Kyra.
"Sudah kukatan padamu, teruslah yakin dan percaya pada dirimu sendiri, Kyra !" sahut Saeed. "Karena keyakinanmu itulah yang akan membantumu !" sambungnya.
Kyra berusaha bertahan dari gempuran tekanan udara yang bertiup ke arahnya kencang, langkah kakinya terasa berat saat dia hendak berjalan maju.
Wuzh... ! Wuzh... ! Wuzh... !
Tekanan di dalam ruangan kapsul sistem semakin kencang berhembus.
Tiba-tiba udara berhenti berhembus kencang dan suasana berubah tenang seketika.
Kyra segera menghentikan langkah kakinya sembari bertahan, untuk tetap berdiri tegak di tempatnya dia berdiri saat ini.
"Lari, Kyra !!!" teriak Saeed.
Saeed berlari melintasi Kyra yang masih berdiri tertegun.
"Lariiii !!!" teriak Saeed.
Datang sejumlah serangan berupa kapak berukuran besar melayang keras ke arah Saeed.
Saeed melompat tinggi di udara lalu memutar tubuhnya kemudian berdiri tegap, melewati serangan kapak besar hingga ke jalan berikutnya.
Kyra terpana tak percaya ketika dia menyaksikan Saeed mampu menyebrangi kapak-kapak besar itu.
"Demi Tuhan di atas awan ! Ternyata Saeed sangat hebat sekali, kemampuannya seperti orang sakti !" kata Kyra.
Saeed melambaikan tangannya ke arah Kyra, memanggilnya agar gadis itu segera bergerak mengikuti dirinya.
"Cepat, Kyra ! Melompatlah cepat !" kata Saeed berseru keras dari seberang sana.
"Bagaimana cara aku melakukannya ?" sahut Kyra.
"Percayalah pada kemampuanmu, Kyra !" kata Saeed seraya mengacungkan jempolnya ke depan.
"Aduh..., ini sulit sekali...", sahutnya kebingungan.
"Cobalah !" kata Saeed dari arah seberang sana sambil mengangkat kedua tangannya ke atas.
Kyra memperhatikan ke arah depan, terlihat sebuah kapak berukuran besar melayang-layang di depannya, seperti siap hendak membelah dirinya.
Mendadak tubuhnya merinding kuat, wajahnya berubah membeku tegang sedangkan bibirnya meringis ngeri.
"Ya, ampun ?!" ucapnya dengan mata membulat lebar. "Bagaimana aku bisa melewati kapak besar itu sedangkan tubuhku sekecil ini, dibandingkan dengan ukuran kapak itu ?!"
Kyra menelan ludahnya seraya berkedip pelan, tapi dia harus segera melanjutkan latihan fisik ini di dalam ruangan kapsul sistem.
Kapak berukuran besar terus melayang-layang di udara, bergerak cepat seperti hendak membelah siapa saja yang lewat disana.
Kyra mengambil nafas pelan-pelan seraya ancang-ancang, untuk bergerak.
"Yach, baiklah... !" ucapnya sembari bersiap-siap melakukan gerakan lari.
Saeed yang sudah berada diseberang sana sedang mengamati Kyra dengan serius.
Terlihat tegang ketika melihat Kyra yang mulai bersiap-siap lari.
"Satu... Dua... Tiga... !!!" teriak Kyra kencang.
Kyra berlari cepat ke depan sembari menghindari sabetan kapak besar yang mengarah kepadanya tanpa hentinya.
Wuzh... ! Wuzh... ! Wuzh... !
Gerakan Kyra sangat lincah serta gesit ketika dia menghindari ayunan kapak berukuran besar itu yang datang kepadanya.
Menghindar ke kiri lalu ke kanan secara bergantian dari serangan kapak besar, itu yang Kyra lakukan sekarang tanpa hentinya.
Tap... ! Tap... ! Tap... !
Kyra terus bergerak tiada hentinya, berkelit cepat setiap kali dia menghindari serangan tersebut.
Satu ayunan kapak besar mengarah cepat ke arah Kyra, dan hampir mengenai dirinya.
Kyra membungkuk cepat lalu berguling-guling di lantai ruangan kapsul sistem ketika dia menghindari terjangan ayunan kapak besar yang datang kepadanya.
"Aku berhasil... !" kata Kyra sembari tersenyum tipis.
Dibelakangnya, kapak besar telah berhenti mengayun setelah Kyra berhasil melewatinya.
Tampak nafas Kyra tersengal-sengal tak karuan sedangkan di depannya, Saeed tersenyum lega.
"Kau berhasil melewatinya, Kyra !" kata Saeed seraya menghampiri Kyra yang masih bersimpuh di lantai dan bermandikan keringat.
"Yah...", sahut Kyra lalu tersenyum lega.
Saeed membantu Kyra berdiri sambil berkata.
"Selamat kamu berhasil melampaui ujian pertama dalam ruang kapsul sistem misterius ini, Kyra !"
Kyra mengangguk cepat seraya menyahut.
"Yah, akhirnya aku bisa melewati terjangan kapak besar itu meski agak merepotkan bagiku"
Kyra menggaruk pelan kepalanya seraya tertawa pelan.
"Masih ada ujian lagi yang akan kita hadapi dan mungkin ujian dari latihan ini lumayan menguras tenaga", kata Saeed.
"Apakah ujian yang aku jalani nanti bersama ketiga putra kakek Aashiq akan sama seperti ini ?" tanya Kyra.
"Yah, kira-kira begitu, karena itulah aku melatihmu selama tiga hari ini dengan berlatih lari setiap paginya dan setelahnya, aku melatihmu di ruangan khusus ini", sahut Saeed.
"Apa situasi di pulau terpencil akan mirip dengan yang ada di ruangan kapsul ini ?" tanya Kyra sembari memperhatikan Saeed.
"Kemungkinan mirip, tapi tidak sama situasinya karena di pulau itu, sistem misterius bekerja lebih spesifik lagi dari keadaan di ruangan kapsul sistem simulasi ini", sahut Saeed. "Dan bisa saja berubah lagi karena di pulau itu suasananya berada di alam bebas, benar-benar nyata meski itu tugas dari sistem misterius, tapi keadaan disana sangat asli", sambungnya.
"Lalu apa yang mestinya aku lakukan selanjutnya setelah ujian pertama tadi ?'' kata Kyra.
"Kau akan melihatnya sendiri setelah aku membuka pintu besi heksagonal kedua dihadapan kita ini, Kyra", sahut Saeed.
"Baiklah, kalau begitu, kita lakukan sekarang saja daripada membuang-buang waktu kita", kata Kyra.
"Yah, baiklah, dan bersiaplah", sahut Saeed sembari menghadap lurus ke depan.
Kyra berjalan pelan di samping Saeed sembari menunggu Saeed membuka pintu besi heksagonal di hadapannya.
Kedua tangan Saeed bergerak memutar kembali kunci pintu besi.
Krek... ! Krek... ! Krek... !
Tak lama berselang, Saeed dapat membuka pintu besi heksagonal di hadapannya dengan sekuat tenaga. Dan pintu besi itu terbuka lebar setelah Saeed berusaha keras memutarnya tadi.
Saeed menoleh ke arah Kyra seraya mengangguk pelan.
"Mari kita masuk kesana, Kyra !" ucapnya dengan pandangan serius ke arah Kyra.
Kyra mengangguk kembali lalu menjawab.
"Ya, Saeed. Mari kita masuk ke sana !" sahutnya.
"Ya, Kyra", kata Saeed.
Saeed membalas dengan anggukkan kepala seraya menoleh kembali ke arah ruangan gelap yag sunyi di depannya, menerawang jauh ruangan itu sedangkan Kyra menunggu dengan hati cemas, hal apa yang akan dia hadapi selanjutnya di ujian latihan kedua ini di dalam ruangan kapsul sistem misterius.
selamat akhirnya bisa juga, nih thor...
semangat ya... 👍💪