NovelToon NovelToon
Pesona Ayra Khairunnisa

Pesona Ayra Khairunnisa

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Perjodohan / Cintamanis / CEO / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:51.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sebutir Debu

Seorang CEO yang tak sengaja mendapatkan amanah dari korban kecelakaan yang ditolongnya, untuk menyerahkan cincin pada calon pengantin wanita.

Namun Ia malah diminta Guru dari kedua mempelai tersebut untuk menikah dengan mempelai wanita, yang ditinggal meninggal Dunia oleh calon mempelai pria. Akankah sang CEO menikah dengan mempelai wanita itu? Akankah sang mempelai wanita setuju Menikah dengan sang CEO?

Dan sebuah masalalu yang mempelai wanita itu miliki selalu mengganggu pikirannya. Kekhawatiran yang ia rasakan selalu menghantui pikirannya. Apakah masalalu yang menghantui pikiran mempelai wanita itu?

Cerita ini hanya khayalan Author, jika ada kesamaan tokoh, kejadian itu hanya kebetulan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sebutir Debu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Jodoh Ayra

Pintu diketuk oleh seorang santri. Ia menyampaikan bahwa acara sudah siap untuk melakukan prosesi ijab qobul. Ke enam calon mempelai pun telah siap.

Kyai Rohim dan umi Laila berjalan menuju Aula yang telah disiapkan oleh panitia. Disana telah hadir santri dan santriwati yang duduk terpisah dan suasana yang cukup ramai, suara para santri dan tamu pada hari itu seketika langsung hening bak diberikan tanda untuk diam ketika kyai Rohim dan Umi Laila serta ke 6 besannya memasuki gedung itu.

Satu persatu santri yang telah baligh di pondok pesantren itu akan menjalani akad nikah. Dan ketika ijab antara Bram dan Ayra akan dilaksanakan maka wali nikahnya adalah kyai Rohim sendiri.

Adik kandung kyai Rohim meninggal dunia bersama istrinya ketika mengalami kecelakaan tunggal. Saat itu Ayra berusia 6 bulan. Sehingga Umi Laila yang masih memberikan ASI pada putri bungsunya, yang masih berusia satu tahun lebih, juga memberikan ASI nya pada Ayra sampai putri Munir itu berusia dua tahun.

Kyai Rohim menikahkan Bram dengan Ayra. Sebuah kalung berlian yang menjadi mas kawin untuk Ayra. Sebenarnya kalung itu Bram belikan untuk mama nya karena dihari yang sama adalah anniversary kedua orang tuanya.

Bu Lukis dan Bram yang tak punya persiapan memutuskan sebuah kalung yang Bram belikan untuk ibunya itu menjadi mas kawin.

"Sah?"

"Sah."

"Sah."

Suara para saksi terdengar cepat setelah ijab qobul baru saja diucapkan.

Doa pernikahan dan kuthba nikah langsung dibacakan oleh kyai Rohim. Setelah ke lima pasang pengantin menanda tangani berkas pernikahan buku nikah, maka Ayra dan Bram tidak melakukan nya karena pernikahan yang mendadak mereka baru bisa melakukan pernikahan secara agama.

Setelah proses ijab qobul dilaksanakan beberapa pengantin langsung diboyong pulang kerumah pengantin lelaki. Begitu pun dengan Ayra, Bu Lukis langsung ingin memboyong menantu dadakannya itu pulang kerumah nya.

"Maaf pak, saya dan keluarga juga boleh ikut undur diri untuk pulang. Dan nanti saya akan memberi kabar untuk resepsi pernikahan juga pencatatan pernikahan mereka di pengadilan agama. Bagaimana pun kami ingin mengadakan pesta pernikahan anak sulung kami."

Pak Erlangga izin pamit karena mereka adalah besan yang terkahir yang masih ada disana.

Kyai Rohim mengizinkan namun kyai Rohim meminta pada Bram dan Ayra untuk tinggal beberapa menit terkait ada yang ingin ia bicarakan kepada kedua pengantin baru itu.

Pak Erlangga dan Bu Lukis lebih dulu pamit. Mereka menuju area parkir ditemani oleh Furqon selaku anak tertua kyai Rohim.

"Nduk, jangan kau coreng nama baik Abi dan umi yang telah membesarkan mu dan mendidik mu. Jadilah istri yang Sholeh untuk suami mu. Jadikan lah dirimu tempat suami mu merasa tenang, merasa nyaman untuk kembali ketika ia lelah dari penatnya mencari nafkah diluar."

Umi Laila membelai punggung putri nya. Ada gurat sedih ketika Wanita yang sedari dulu merawat Ayra itu kini harus berpisah. Ayra adalah santri kepercayaan Umi Laila.

"Bram, kembalikan Ayra pada ku jika selama 4 bulan kamu tak mampu memberi nafkah lahir dan bathin pada dia yang sudah engkau nikahi." Kyai Rohim memberikan pesan pada Bram.

Deg!

Jantung Ayra seolah berhenti. Ayra yang paham akan setiap kalimat Abi nya menundukkan kepala dan kedua tangannya ia genggam. Dalam hati ia kembali bermunajat untuk kegelisahan hatinya.

"Ya Rabb, Engkau yang maha membolak-balikkan hati. Izinkanlah hamba hanya satu kali menikah di dunia ini. Jika untuk sebuah kebahagiaan butuh perjuangan dan kesabaran maka kuatkan hati hamba untuk berjuang mempertahankan rumahtangga hamba mu ini Rabb."

Bram yang tak paham akan maksud perkataan kyai Rohim pun masih dengan angkuhnya menatap kyai Rohim. Bahkan sebuah kalimat yang membuat istri yang ia nikahi baru beberapa menit itu kembali harus beristighfar.

"Bukankah Anda menikahkan saya dengan dia. Maka terserah saya kapan saya akan mengembalikan nya pada Anda. Atau bagaimana jika ia sendiri yang pergi meninggalkan saya?"

Suara Bram terdengar begitu yakin dan tegas. Umi Laila mengeratkan pelukannya pada Laila dan satu tangan lainnya menggenggam tangan Ayra.

Kata-kata Bram barusan membuat Ayra menahan rasa yang tidak pernah ia rasakan selama ini. Rasa sesak di dada, rasa sakit karena tidak ada kelembutan dari nada bicara suaminya. Ayra melirik Umi Laila.

Seakan paham bahwa Ayra ingin memberikan penjelasan kepada suaminya, maka umi Laila mengangguk sambil mengedipkan kedua matanya.

"Istri Sholehah tidak akan meninggalkan rumah suaminya tanpa izin suaminya. Saya ingin berusaha dan belajar menjadi istri Sholehah itu, insyaallah. Maka bagaimana saya bisa meninggalkan rumah suami saya tanpa izin dari suami saya."

Ayra masih menunduk. Suara lembut Ayra membuat Bram melirik ke arah istrinya itu. Entah mengapa hati Bram selalu merasa kesal setiap Ayra mengeluarkan kata-kata dari bibir merah dan mungil itu.

Ayra pun masih menunduk ketika menyampaikan isi hatinya. Kedua bola mata Ayra seolah belum diberikan izin oleh hati nya untuk menatap sang suami. Setidaknya ia berusaha tidak mudah menjatuhkan air matanya diawal pernikahan nya yang sudah ia duga tidak akan berjalan seperti cerita-cerita teman-teman yang sudah menikah. Karena kisahnya berbeda.

Ketika ia mencium tangan sang suami selesai ijab pun matanya masih ia tundukkan walau senyum yang begitu manis ia berikan pada suaminya sehingga wajah nya bertambah cantik. Namun netra Ayra masih belum bisa memotret seperti apa wajah lelaki yang dari tadi selalu berbicara ketus dan angkuh ini.

"Saya pastikan, kamu yang akan meminta saya menceraikan kamu bukan saya. Karena bukankah saya tidak pantas buat anda. Kita lihat seberapa hebat wanita yang dari tadi saya lihat banyak orang memujinya. Seperti apa wanita yang katanya salah satu santri terbaik di pondok ini. Sekarang cepatlah keluar. Aku tunggu diluar, mama dan papa terlalu lama menunggu!."

Bram sudah berdiri dari tempat duduknya lalu melangkah keluar ruangan tanpa pamitan dengan kyai Rohim dan Umi Laila.

Saat Ayra mencium tangan Abi dan Umi nya. Umi Laila kembali berpesan kepada putrinya itu.

"Nduk. Sesungguhnya, di antara 4 wanita terbaik sepanjang zaman, salah satunya adalah seorang wanita shalihah yang suaminya tidak shalih, kamu ingat satu riwayat tentang itu?"

Umi Laila mengangkat dagu putri adik iparnya yang sudah ia anggap anak sendiri.

"Nggeh Umi. Riwayat Bukhari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda Ada empat wanita mulia yang juga penghulu segala wanita di dunia; mereka itu ialah Asiah binti Muzahim isteri Firaun; Maryam binti Imran, ibunda Isa; Khadijah binti Khuwailid, dan Fatimah binti Muhammad.”

"Jadikan sifat suami mu makin membuat kamu bertambah dekat dengan Allah. Pandanglah ia sebagai ujian hidup mu. Dan ingat istri yang dimuliakan Allah adalah istri yang menghormati suaminya."

Kyai Rohim memberikan nasihat Ayra setelah Ayra mencium tangan kyai Rohim.

Ayra telah masuk kedalam mobil hitam itu. ia duduk bersama Bu Lukis di kursi belakang sedangkan Pak Erlangga mengemudikan mobil itu, karena ia tidak ingin putranya kembali mengendarai seperti pagi tadi mobil dengan kecepatan tinggi.

Bram memasukan 2 tas milik Ayra ke bagasi belakang. Tas yang dibawa 2 orang santriwati yang sedari tadi tak berani mengangkat wajahnya. Tampak kedua Santriwati itu meneteskan air mata ketika berpelukan dengan Ayra.

Pak Erlangga mendekati Bram.

"Biar Papa, daripada kita kayak si Amir tadi." Kunci mobil yang berada ditangan Bram diambil oleh pak Erlangga.

Bram pun hanya mendesah kesal namun masuk kedalam mobil tanpa tersenyum atau melihat kyai Rohim dan umi Laila. Furqon yang melihat itu mengepalkan tangannya.

"Awas kau! Berani kau sakiti adik ku. Aku yang akan pertama kali mematahkan hidung mancung mu itu. Astaghfirullah.... Aku titipkan Adik ku pada mu Rabb. Jaga dan lindungilah dia dimanapun ia berada."

Furqon mengikuti kedua orang tuanya. Mereka Kembali ke dalam pondok pesantren selepas kepergian pak Erlangga sekeluarga. Kyai Rohim yang dari tadi ingin beristirahat menuju kamar nya dengan sang istri menggandeng mesra lengan kyai Rohim.

Kedua pasangan yang telah senja di usia nya namun selalu romantis di setiap waktu mereka berdua. Sesampainya di kamar kyai Rohim membuka peci dan menyandarkan tubuhnya pada headboard tempat tidurnya.

Sang istri yang sedari tadi seolah menyimpan tanya akan sesuatu hal, ia duduk memijat kaki suaminya yang sudah menjulur di atas kasur.

"Apa yang ingin umi tanyakan?"

Kyai Rohim menyadarkan kepalanya di headboard itu sambil memejamkan mata.

"Abi.... Abi selalu tahu kalau umi lagi tidak tenang. Alasan lain apa yang membuat Abi hingga melamar Bram untuk menjadi suami Ayra. Lelaki itu sangat kasar untuk bersanding dengan Ayra."

Tangan lembut umi Laila masih memijat betis Kyai Rohim. Kyai Rohim membuka matanya dan menepuk meminta istrinya mendekat.

Kyai Rohim meminta Istrinya mengambil sebuah jas hitam yang tergantung di lemari nya. Jas yang disimpan cukup lama oleh kyai Rohim. Hampir 10 tahun mungkin lamanya. Jas hitam itu masih tampak baru walau sudah lama disimpan di dalam lemari. Jas itu bukan milik Kyai Rohim.

Ketika Kyai Rohim menerima Jas itu. Kyai Rohim mengambil sebuah kartu nama dari kantung jas itu. Ini kali pertamanya sang istri melihat kartu nama berwarna putih yang terlihat kusam dan ada beberapa robekan di ujungnya.

Tertulis disana sebuah nama.

Bramantyo Pradipta, B.A., M.B.A.

CO-Founder & CEO MIKEL GROUPS

Umi Laila menutup mulut nya dengan telapak tangan lalu bertasbih.

"Masyaallah ... Sungguh hanya Allah yang berhak menentukan takdir dari setiap mahluk nya."

Umi Laila meneteskan air mata karena terharu.

1
Mamahnya Rizka
wah ceritanya bnyk ilmu nih yg bisa di ambil
Fitri Futihah Al Karim
suka ni kalimat semoga para suami yg sdh lelah bekerja masih mau jdi tempat keluh kesah istri
Zulmadewi Wiwiek
Luar biasa
Ita Xiaomi
Ceritanya keren banget. Banyak nasihat dan pembelajarannya. Kesabaran, kesetiaan, perjuangan utk hijrah. Semangat berkarya kk. Berkah&Sukses selalu.
Faris Fahmi
suci itu jika disiram pake air yg mengalir😔😔
Faris Fahmi
ini otor nya orang Jawa timur bukan Thor?
soalnya saya banyak kenal orang dari berbagai daerah meskipun pernah mondok, tp tidak sedetail itu tau tentang najis
Ima Yusnia
balik lagi 2025 tor
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Yora Fitriani86
Masya Allah Thor/Heart/
Yora Fitriani86
aamiin
Yora Fitriani86
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Siti Najiah
2025 hadiiir
mau komen keseeell.. ternyata udah ada yg mewakili😆
Al-Vunny Venny
eh ya ampun
Yus Warkop
terima lasih author belajar dari bu ayra caranya bagaimna menjadi seorang anak, istri dan ibu meskipun sudah terlanjur tapi tak ada kata terlsmbat dengan baca novel ini walaupun tertatih tatih aku belajar dari kesalahan dan hijrah, bersabar mengolah rasa meskipun belum bisa seperti yg sebenarnya
Yus Warkop
masih ada lanjutannnya,
Yus Warkop
aku baca novel ini pertama kali waktu abis corrona kalo gak salah sekarang mamfir lagi rindu , perempuan sholehah aku lagi belajar sabar
indah
Maa shaa Allaah Author keren banget 💖
indah
Maa shaa Allaah Keren 👏👏👏
indah
ya iya lah bang😥😥
Dulkarim Muda
/Tongue//Tongue/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!