Sarena Almaira adalah seorang wanita muda cantik yang hidup dalam penderitaan. Sejak usia 5 tahun, ia mengalami broken home setelah ayahnya menghilang entah ke mana. Kehidupannya pun menjadi sangat sulit dan penuh kesedihan. Setelah lulus SMA, Sarena memutuskan untuk bekerja sebagai pelayan restoran demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Namun, hidupnya berubah drastis ketika sebuah kejadian tak terduga membuatnya terikat dalam pernikahan rahasia dengan seorang pengusaha muda yang kaya dan tampan.
Apakah Sarena akan menemukan kebahagiaan setelah bertemu dengan pria itu?
Baca yu!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meywh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab28
"Biar itu menjadi urusan Papah," ucap Albian.
"Hmm..."
Setelah berbincang dengan kedua orang tuanya, Aldevaro memutuskan untuk kembali ke rumahnya.
Di rumah
Aldevaro merasa harinya begitu sepi semenjak Sarena pergi. Tak ada lagi mainan yang berantakan seperti biasanya, tak ada lagi tangisan anaknya yang kerap ia dengar. Semua ini begitu menusuk hatinya, dan ia merasa kesepian. Rasa sepi yang pernah ia rasakan dulu kini kembali lagi.
"Nak, Papah kangen sekali sama kamu dan Mamah. Sarena, kenapa kamu tega meninggalkan aku tanpa pamit? Sekarang aku benar-benar merasa kehilangan dua harta paling berharga dalam hidupku."Aldevaro bergumam dalam hati.
Aldevaro duduk di kursi yang biasanya ditempati oleh Sarena. Ia menatap foto dirinya bersama Sarena dan Albiru. Tanpa disadari, air matanya menetes.
"Berapa tahun sudah aku tidak menangis? Seingatku terakhir kali aku menangis adalah saat aku berusia 6 tahun. Dan sekarang, di usia tua ini, aku menangis lagi,"pikirnya.
Tak ingin terus bersedih, Aldevaro memutuskan untuk kembali ke kamarnya dan beristirahat.
Keesokan paginya
Tring Trung
Dafa📞
Aldevaro: "Halo, Daf."
Dafa: "Halo, Tuan. Saya sudah siap di depan rumah Anda."
Aldevaro: "Saya keluar sekarang, Dafa."
tut
Di luar
Dafa: "Mari, Tuan."
Aldevaro: "Ya, Dafa. Cepatlah, saya ingin segera menemui Albiru dan Sarena."
Aldevaro masuk ke dalam mobil, dan mereka segera menuju apartemen tempat Sarena tinggal.
Beberapa saat kemudian, mereka pun sampai di apartemen.
Sementara itu, di apartemen Sarena
"Akhirnya selesai juga," kata Sarena pada dirinya sendiri.
"Terpaksa harus ngerjain semuanya sendiri karena Syifa kerja. Jadi, aku harus beresin semua ini sendirian,"gumamnya dalam hati.
Setelah selesai membersihkan apartemennya dan mengurus putranya, Sarena memutuskan untuk beristirahat dan bersantai.
Tok tok tok
"Siapa yang datang? Apa mungkin Syifa sudah pulang?" pikir Sarena.
Sarena segera menghampiri pintu dan tanpa pikir panjang, ia membukanya. Setelah membuka pintu, Sarena terkejut melihat sosok pria yang ada di depannya. Ia hanya bisa menatap pria itu dengan tatapan kosong.
"Kenapa dia tahu keberadaanku di sini?"gumam Sarena.
"Sarena, akhirnya aku menemukanmu," ucap Aldevaro sambil melangkah mendekat dan memeluknya. Sarena terdiam, tak berkata sepatah kata pun.
"Aku mohon, kembalilah, Sarena. Orang tuaku sudah tahu semuanya, dan mereka tidak masalah dengan hubungan kita," Aldevaro membujuk penuh harap.
"Kembali? Mengapa aku harus kembali? Menjadi orang ketiga dalam hubunganmu dengan Tasya? Tidak, Aldevaro. Aku tidak akan pernah kembali padamu," jawab Sarena dengan tegas, ucapannya begitu menyakitkan hati Aldevaro.
"Sarena, kau harus tahu, aku akan membatalkan pertunanganku dengan Tasya. Kita bisa kembali bersama lagi—aku, kamu, dan Albiru. Kita bisa menjadi keluarga selamanya," kata Aldevaro, masih berusaha meyakinkannya.
"Tidak, Aldevaro. Kita tidak bisa bersama. Kau dan aku sudah terlalu jauh," gumam Sarena dalam hati.
Sarena mendorong pelan tubuh Aldevaro, melepaskan pelukannya.
"Aldevaro, mari kita sudahi hubungan ini. Aku tidak bisa dan tidak mau bersamamu. Sejak awal, ini semua tidak seharusnya terjadi. Kita akhiri saja, Al. Mari kita berdamai dengan masa lalu. Kita hanya perlu menjadi ayah dan ibu yang baik untuk Albiru, tanpa harus menjadi suami istri," ucap Sarena dengan tegas.
Mendengar ucapan itu, Aldevaro begitu terpukul.
"Apa maksudmu, Sarena? Aku mencintaimu. Sejak kita bersama, aku mulai merasakan jatuh cinta padamu. Bahkan jika kau pergi ke manapun, aku akan mengejarmu. Sarena, aku mohon, jangan pergi dari hidupku," jelas Aldevaro dengan penuh harap.