Tolong " teriak seorang wanita bercadar itu ketika mulut berlapis cadar itu didekap seorang pria. setelah berhasil menutup pintu itu ia langsung melempar perempuan itu ke sofa.
Pria asing itu membuka paksa cadar perempuan yang menjadi mangsa saat ini. Ia mendekam wanita ini dengan tubuh besarnya.
pria itu mulai mencium leher wanita itu, gadis itu terus saja memberontak dengan memalingkan wajahnya. Ciuman yang sangat begitu kasar dan sangat brutal.
Ia membuka paksa baju panjang yang perempuan ini kenakan. Dan sekarang nampak perempuan ini itu sudah menampakkan tubuh polosnya tanpa busan.
Gadis itu terus saja memberontak, ia mencoba memukul dan semau cara ia lakukan tapi tidak berhasil. Tenaga pria ini lebih kuat dari dirinya.
Gadis itu terus menangis dan meminta pertolongan. tapi tidak ada sama sekali yang datang menolongnya.
" aku mohon jangan lakukan itu " ucapnya dalam tangisnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon limr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28
Tandai bagian yang typo guys 🙏
Pagi hari telah tiba, Aira sudah baikan. Ia sudah rapi dengan baju kerja seperti biasanya. Ia menuruni tangga, rasa lapar sangat ia rasakan, karena dari kemarin sore ia tak makan apapun.
Tapi anehnya Kenzo tidak ada di sini. Aira tak mau ambil pusing pun duduk, dan makan sarapan yang di sediakan di meja makan ini, ia makan dengan lahap.
Sedangkan disini lain rumah ini, tepat di rumah kecil yang di jaga ketat oleh beberapa orang itu, terdapat Kenzo dengan mata membunuh. Ia menatap sang asisten dengan tajam.
" Apa yang terjadi kemarin sore?" Tanya Kenzo dingin, Seperti ia Sadang berbicara dengan musuhnya.
" Maaf tuan " Kata Andre menyadari kebodohannya, pasti tuanya tahu apa yang terjadi kemarin sore, Andre tak akan salah memprediksi itu. apa lagi ia di bawa ke tempat ini, pasti ia akan di hukum habis-habisan.
" Jawab pertanyaan ku?" Ulang Kenzo dengan menatap Andre dengan tatapan membunuh.
" Maafkan saya tuan, karena tidak langsung memberitahu anda apa yang terjadi kemarin sore, Kemarin nano Aira di culik"
plak
Tamparan yang sangat keras, menyentuh pipi putih milik Andre. Andre tidak terkejut sama sekali, ia tak merasa sakit sedikit pun, diam dan menerima apa yang dilakukan tuannya. ia mengusap darah pada ujung bibirnya.
" Siapa saja anak buah yang kamu tugas kan untuk menjaga istri ku?!!!"
" Mereka taun " Tunjuk Andre pada anak buah yang ia tugaskan untuk menjaga istri tuanya. ada sepuluh orang, dan sedang berdiri tidak jauh dari Andre.
Kenzo berjalan ke arah mereka, dan langsung membuat sepuluh orang itu langsung pucat, dan ketakutan.
Plak
Plak
Plak
Mereka mendapatkan tamparan yang sangat keras dari Kenzo, berbeda dengan Andre tidak merasakan apa-apa ketika Kenzo menamparnya, tapi tidak untuk anak buahnya, mereka semua tersungkur dan ujung bibirnya mengeluarkan darah.
Kenzo melakukan itu karena teringat dengan lebam yang ada di pipi Aira, mengingat itu membuat hatinya sangat panas. ia ingin apa yang di rasakan istrinya, di rasakan oleh mereka yang telah lalai dalam menjalankan tugas.
" Kirim mereka ke gedung pelatihan" Ucapan Kenzo langsung membuat sepuluh orang itu langsung menelan ludahnya dengan susah payah. gedung pelatihan adalah gedung yang di gunakan untuk latihan, tapi lebih tepatnya menyiksa tanpa ampun.
Kenzo berjalan keluar dari rumah ini kecil ini, dan masuk kedalam rumahnya. Niat awalnya ke ruangan kerjanya tapi tak sengaja ia melewati dapur dan melihat Aira ada di sana, membuat kakinya berjalan ke meja makan itu.
Aira sudah selesai dengan acara makan-makannya ia ingin pergi, tapi Kenzo menahannya. " Diam dan temani saya sarapan " Pinta Kenzo pada Aira.
" Maaf tuan, tapi saya tidak bisa " Ucap Aira ingin pergi.
" Kamu tidak mau membalas jasa saya, yang telah merawat mu kemarin malam!!"
" Tapi saya tidak meminta anda untuk merawat saya tuan!!"
" Karena kamu saya melewati makan malam saya !!" Ucap Kenzo dan duduk di kursi itu tanpa menyentuh piring di meja itu. Aira yang mendengar itu pun merasa bersalah, ia mengambilkan Kenzo makanan dan memberikannya pada Kenzo. ia duduk, menemani Kenzo sarapan.
Kenzo tersenyum tipis, wanita yang sangat berani menjawab ucapnya ini sekarang tunduk dan menuruti katanya. Emosi yang tadi ada pada diri Kenzo sekarang menghilang ketika melihat Aira yang terdiam duduk di sampingnya.
" Saya antar ke kantor" Ucap Kenzo telah menyelesaikan sarapannya.
" Tidak perlu tuan, saya bisa sendiri" Tolak Aira, ia tak mau Kenzo memanfaatkan kesempatan, bisa-bisa ia minta di balas jasanya lagi.
" Nurut!! tidak ada pilihan lain"