Seorang gadis yang ternodai oleh sang kekasih dan ditinggal, sang gadis hamil dan kedua orang tuanya menanggung malu, tapi dengan setia dia menanti kedatangan kekasih meski kehamilannya sudah besar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eritasyofia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BUAH SKANDAL
BAB 42.
Novi hanya sebentar bekerja, karena dia takut godaan wanita karir yang diceritakan Rida, cukuplah dia selingkuh dengan Tomi, jangan ada tambahnya lagi seperti Rida.
Apalgi Rida kemaren cerita kalau dia terjebak skandal dengan bos tua nya karena bos nya pegang kunci As Rida, hampir setiap hari bos tuanya menyandarkannya ke dinding ruangan kantornya saat karyawan belum datang atau Rida pulang harus menunggu dia dulu.
Rida ingin resign tapi gak bisa, Rida ingin pasang KB suaminya Marten mau tambah anak, dia takut hamil dari hasil hubungannya dengan bos tua, tak ada yang bisa membantunya, bebannya terlalu berat hanya mengharap bos tua cepat mati saja, itu kata Rida.
Novi semakin takut karena pak Bambang bosnya pernah menciumnya, besoknya Novi langsung gak masuk kerja lagi.
Novi masih tidak habis pikir, saat Roy suaminya pergi dinas luar Tomi selalu datang bahkan mereka pernah nginap di hotel dua malam, mereka seperti penganten baru yang berbulan madu, Novi merasakan sensasi yang lain dari Tomi, rasa yang khas.
" Bang Tomi, gimana kalau Novi hamil ".
" Kenapa takut , Novi kan ada suami, mungkin saja itu anaknya Roy, selagi tidak ada yang tahu rahasia kita tidak akan ada masalah ".
Mudahnya kata kata itu keluar dari bibir Tomi.
Pagi ini setelah minum air putih hangat Novi merasa mual dan muntah muntah, Roy yang baru selesai mandi langsung menyusul Novi ke ruang makan.
" Kenapa sayang ? ".
" Gak tau bang, Novi mual ".
" Apa masih mual ?, kita ke dokter yok ".
" Nantilah bang, Novi buat sarapan dulu ".
Novi menggoreng bawang untuk buat nasi goreng tapi dia mual lagi.
Roy mematikan kompor dan mengajak Novi ke klinik .
Sampai ditempat di klinik dah setelah diperiksa Dokter ternyata Novi hamil, hasil testpack juga positif.
Jantung Novi berdebar kencang, tapi Roy nampak bahagia sekaki, dia bahkan gak malu mencium bibir Novi di depan Dokter.
Dokter hanya tertawa.
" Selamat ya pak, bu ".
" Terimakasih Dokter ".
Mereka langsung pulang setelah mengambil obat dari bagian farmasi.
Di rumah Roy berulang ulang mencium istrinya.
" Sayang, tambah bahan yok ".
" Ih modus abang ni ".
" Kalau gitu ayo makan obat, makan nasi dikit ya ".
Roy tidak melanjutkan goreng bawang yg dikerjakan Novi tadi, tapi dia menyuapkan Novi dengan nasi panas dan telur dadar.
" Kok, disuapin bang ? ".
" Kan adek atit ".
Kata Roy menggoda istrinya, Novi tertawa, setelah makan Novi minum obat dari Dokter kemudian masuk kamar untuk istirahat.
" Abang keluar dulu ya, cari buah, adek tidur aja dulu ".
" Oke bang ".
Begitu mendengar Roy mengunci pintu Novi langsung menelpon Tomi.
" Halo bang, Novi hamil".
" Selamat ya Novi".
" Tapi bang Novi takut, jangan jangan ini anak babang ".
" Jangan pikirkan itu, itu pasti anak Roy kan Roy lebih sering berhubungan sama Novi ".
" Iya bang, terimakasih ".
" Oke, banyak istirahat ya "
Novi mematikan telpon menghapus riwayat panggilan dan tidur.
Diluar sana Roy juga menelpon Tomi.
" Halo, Tomi, ada kabar baik nih ".
" Kabar apa Roy ? ".
" Novi sudah hamil ".
" Syukurlah , aku senang dengarnya, semoga sehat² saja Novi dan calon bayinya ya ".
" Aamiin ".
" Ngomong² masih boleh nambah bahan gak ? ".
" Kalau aku dinas luar kamu bisa datang kok, yang penting jaga rahasia kita ya ".
" Pasti ".
" Yaudah, aku tutup dulu ya ".
" Oke ".
Roy lanjut ke pasar buah membeli buah²an untuk istrinya.
Sampai dirumah dilihatnya Novi sudah tidur.
Roy memotong mangga dan meletakkannya di piring, persiapan cemilan istrinya bangun nanti.
Rida baru saja akan membuka kunci mobilnya mau pulang ketika telponnya berdering , tanpa melihat hape nya Rida mengangkatnya.
" Halo ".
" Rida, balek dong sebentar kedalam ".
Jantung Rida langsung berdebar karena yang menelponnya pak Beni bosnya.
" Tapi saya sudah ditunggu suami pak ".
" Buat alasan, sebentar saja ".
" Sial " .
Bisik Rida dalam hati.
" Ada apa pak ".
Tanya Rida, Rida sampai kaget melihat tubuh bosnya sudah polos.
Pak Beni langsung mendorong Rida ke sofa dan tanpa basa basi dia melakukan apa yang diinginkannya, hati Rida sangat sakit tapi dia tak bisa berbuat apa².
" Pak jangan gini ".
" Sebentar aja, cuma sama kamu saya bisa ".
" Tapi pak saya punya suami".
" Kamu juga punya selingkuhan kan ? ".
Ingin rasanya Rida menampar pipi kempot bos tua itu tapi dia tak bisa.
Dengan nafas tersengal si bos terus bergerak diatas badan Rida, Rida tidak mau membuang waktu dia menjepit tongkat si bos sehingga dia mengerang dan Rida melepas sambungannya.
" Sudah pak, suami saya sudah ke lamaan menunggu ".
Rida tak peduli dengan bosnya yang masih terduduk disofa dia ke toilet membenahi bajunya dan langsung pulang.
Sampai dirumah untungnya Marten belum pulang, Rida langsung mandi dan mengeringkan rambutnya.
Marten pulang jam tujuh malam, Rida gak marah, karena hampir setiap hari dia juga pulang telat, karena melayani bos tua.
mampir juga dinovelku jika berkenan /Smile/