NovelToon NovelToon
TRANSMIGRASI GRAMEISYA

TRANSMIGRASI GRAMEISYA

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita
Popularitas:6.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: less22

EKSLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!

FB: Erna Liasman
IG: Erna Less22

Melisa adalah agen rahasia yang terkuat, sayangnya ia malah mati di tangan sang kekasihnya karena atas perintah ketua agennya.

Namun, ia di beri kesempatan kedua hidup di tubuh seorang wanita lemah yang mati akibat jatuh dari tangga.

Di saat kesempatan kedua ini lah ia pun membalaskan dendamnya kepada kekasih dan ketua agen rahasia itu, dan juga membalas mereka yang menyiksa pemilik tubuh yang ia tinggali itu.

Bagaimana kisah selanjutnya? Bagaimana hubungan ia dan sepupunya? Yuk simak kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

"Lepaskan!" teriak Dina lagi.

Grameisya mendorong tubuh Dina ke depan cermin itu membuat ia terbentur.

"Aduuuuuh!" Dina memegang kepalanya yang sakit.

"Hey! Kalian bangun, lihat apa! Cepat habisi dia!" perintah Dina.

Merek bertiga kembali bangun dan ingin menyerang Grameisya lagi.

Hanya dengan satu tendangan, mereka semua terpental dan terbentur ke dinding toilet itu.

"Aduuuuuh sakit!" ucap mereka merasa sakit di punggungnya.

Tidak ada yang lecet, tapi terasa nyeri di setiap bagian tubuh mereka.

"Dina, ka-kami pulang dulu ya," ucap mereka kesakitan.

"Oh, kalian mau pulang? Cepat sekali? Bagaimana kalau sebelum pulang ke beri hadiah kenang-kenangan," ucap Grameisya tersenyum manis.

"Apa?" tanya mereka bingung.

Plak!

Plak!

Plak!

"Hu-hu-hu." Ketiga orang itu keluar sambil memegang pipinya dan menangis.

"Bye bye, kalau ingin tanda tangan di pipi sebelah lagi datangin aku ya," ucap Grameisya melambaikan tangannya.

Grameisya berbalik badan dan melihat tajam ke arah Dina.

"Apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Dina gugup dan ketakutan. Ia tidak pernah melihat Grameisya dengan pandan seperti itu.

Biasanya orang yang ada di depannya pasrah saja apa yang ia lakukan, tapi tidak untuk saat ini, dari tatapannya ia seperti ingin membunuh.

"Ka-kamu, jangan mendekat!" ucap Dina gemetaran.

"He-he-he tidak ada apa-apa kok, aku hanya ingin mendekatimu saja kok," jawab Grameisya tersenyum.

Ia meraih tangan Dina dan mengelusnya dengan lembut.

"Kamu ... mau apa kamu?" tanya Dina menarik tangannya. Akan tetapi di tahan oleh Grameisya.

"Aku peringatkan kepada mu, jangan pernah ganggu aku lagi."

Pletak!

Grameisya mematahkan jari kelingking Dina membuat Dina terdiam menahan nafas.

"Jika kau masih berani mengganggu ku lagi maka bukan jari mu yang aku patahkan lagi, tapi kaki mu aku lumpuhkan!" ancam Grameisya mendorong Dina ke tembok.

Grameisya berbalik badan dan ingin pergi, tapi ia berhenti.

"Oh ya, aku lupa sesuatu." Grameisya mendekati Dina lagi dan ia merampas tas Dina lalu mengambil iPad milik Dina.

"Anggap saja ini sebagai ganti karena kamu sudah merusak iPad ku," ucap Grameisya. Ia pun membuang tas Dina ke lantai lalu pergi meninggalkan Dina begitu saja.

Setelah Grameisya pergi Dina pun menjerit sekencang-kencangnya sambil memegang jari kelingkingnya dan ia menangis sejadi-jadinya.

"Sakiiiiiiiiittttt!" teriaknya dengan tubuh gemetaran.

Dengan tangan gemetaran ia meraih tasnya dan mengambil ponselnya.

Dina menelpon supir untuk menjemputnya di dalam toilet.

"iPad ini lumayan juga," ucap Grameisya berjalan sambil melihat iPad yang ia bawa.

Tiba-tiba saja ada beberapa gadis menghalangi jalannya. Ya, dia adalah gadis yang ia siram dengan air got kemaren.

Grameisya memberhentikan langkahnya dan melihat gadis itu dan kemudian ia tersenyum.

"Wah sepertinya kamu bawa pasukan ya? Kali ini minta di siram dengan air apa?" tanya Grameisya tersenyum dengan menyipitkan matanya.

"Sialan! Di saat seperti ini kau masih bisa tersenyum! Seret dia ke dalam mobil!" perintah gadis itu.

Gadis itu membawa 2 orang pria dan 2 orang cewek, jadi mereka ada 5 orang. Mungkin mereka semua adalah teman-temannya.

Grameisya sama sekali tidak melawan saat ia di bawa oleh kedua orang pria itu.

"Kenapa diam saja? Bukannya waktu itu kau sangat agresif?" tanya gadis itu tersenyum, ia berpikir jika Grameisya tidak berani melawan.

1
putrie jogya
GRAMEISYA tp dr awal knp gw sll bcanya GRAMEDIA 🤣🤣🤣😫😫😫😫
putrie jogya
kok begok yak /Facepalm/
Sri
kurang aqua 🤣🤣
Sri
duh nancep ke ulu hati 🤣🤣
Sri
suruh sopirnya gendonga aja 😂🤣
Sri
udah tau sakit kan ?
Makanya jangan hobi bully orang
Sri
gak usah dikasihani
kan ame jg hobi bully
Sri
lha koq ngacir ?
tanggung dong ...
kan udah bawa2 pasukan
Sri
hadiah paling berkesan untuk pembully
Goes Qumiez
aamiin
Marianty Poerba
seruuuu
Marianty Poerba
next
rach
Luar biasa
Windi Alianti Nadiana
bagus/Smile/
CikCintania
Jujur amat Nona🤣🤣🤣
Shanum Diyah shakira
good crt nya kk author sukses sll Aamiin🤲
Saad Kusumo Saksono SH
Luar biasa
Shinta Dewiana
muda2han mama deon ini baik
Shinta Dewiana
hah....mamanya deon...
Shinta Dewiana
si kakek keras kepala banget...apa dia akan memberi hartanya tuk evelin...bodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!