Nama ku, Muhammad Nathan Mahendra. Aku suka berulah pada kakak angkat ku. Namanya Loly Indah Permatasari. Dia cantik seperti namanya Indah Permatasari. Aku tergila-gila dengannya. Rasa gengsi yang membuat ku suka jahil dengannya. Karena tak ingin Loly mengetahui jika aku menyukainya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 33
"Nggak boleh! Duduk lagi. Biar adek mu ini yang cari." Ku paksakan Loly agar duduk. Ku bantu Loly berjalan ke bangku di depan toilet.
"Duduk sini dulu. Biar aku yang ambilin." Dengan sedikit tergesa-gesa aku menuju lemari, membuka lemari kecil. Ku dengar Loly menghela nafas.
Tersenyum miring, pura-pura nggak tau biar Loly juga nggak curiga sama niat ku. Hehehe... Gerakan tangan berhenti lalu menolah ke arah Loly.
"Ly, kamu mau ambil apa tadi?"
Loly menarik nafas panjang, berdiri, hendak berjalan. "Stop! Aku bilang duduk! Kamu tinggal ngomong aja, apa yang harus aku ambil. Baju? Celana? Hmmm.. bra? Atau.. oh iyaa, ini 'kan yang kamu maksud?"
Ku angkat celana dalam berwarna hitam di udara. Seketika mata Loly membola sempurna. Hahaha.. Kena kamu, Loly!
"Nathan iiihhh.. malu-maluin tau nggak. Udah cepetan siniin." Loly mengerucutkan bibirnya. Aku senyam-senyum sendiri, puas rasanya.
Berjalan dengan santai sembari menenteng barang berharga milik loly. Untung tangannya masih ada selang infusnya. Jadi Loly nggak bisa berbuat apa-apa. Kalo nggak ada selang infusnya, udah kena pukul.
"Siniin, Nathan!" Loly menarik paksa barang berharganya. Ku berikan senyuman termanis ku padanya.
"Makasih." Ketusnya lalu masuk ke toilet, menguncinya.
Hahahaha.. pasti Loly lagi malu nih. Malu sampai ubun-ubun. Aku yakin, saat ini Loly sedang menggerutu di dalam toilet.
Aku duduk di bangku yang Loly tempati. Menunggunya selesai memakai pembalut.
"Udah beres?" tanya ku saat Loly sudah keluar dari toilet.
Loly mengangguk. Di tangannya membawa plastik yang isinya entah apa aku tidak tau. "Itu apa, Ly?" Ku tunjuk pada plastik yang Loly tenteng. Penasaran apa isinya.
"Jangan nanya mulu. Kepo jadi orang." Ketusnya sambil menarik tiang infus berjalan pelan.
"Sini, biar aku yang bawain." Mengambil alih tiang infus di tangan Loly.
"Nggak usah! Kamu ini bikin aku malu tau nggak." Sungutnya tanpa menatap ku. Terlihat dari wajahnya yang masih kesal gara-gara barang berharganya tadi aku tenteng.
"Lahh, malu kenapa?"
"Aaauuu... Aaaahhh..." Judesnya cuek.
Usai menyimpan plastik di dekat lemari, Loly naik ke atas ranjang. "Pelan-pelan naiknya." Ucap ku takut Loly terjatuh.
"Iyaaa."
Setelah duduk di atas ranjang pasien, Loly menatap ku. Biar ku tebak! Loly pasti mau nanya soal aku yang bete tadi.
"Nathan."
"Apa?"
"Maaf yaa, Nat, aku udah banyak ngerepotin kamu. Bikin malu kamu juga. Nyuruh kamu buat beli pembalut segala."ucapnya terlihat menyesal.
"Nggak apa-apa. Santai aja kali, Ly."
"Kalau santai, terus kenapa tadi kamu bete begitu wajahnya?" tanyanya merenggut. Aku berjalan mengambil bangku yang ada di depan toilet, menyimpannya di dekat ranjang, lalu duduk. Mata ini menatap Loly dalam, sangat dalam hingga aku terhanyut oleh perasaan.
"Aku bete bukan karena itu, Loly."
"Terus karena apa?"
"Jadi gini ceritanya, pas aku di depan meja kasir 'kan, ngantri tuh. Terus ada ibu-ibu yang lihat pembalut itu, terus ibu itu nanya. Katanya, ‘pembalut buat siapa, Mas?’ aku jawab 'kan, buat bini. Lahh tuh ibu-ibu malah nyubit pipi aku, pake' kenceng lagi nyubitnya. Katanya, 'duuuh.. suami idaman banget sih.. terus, malah nawarin anaknya buat jadi bini kedua aku."
Kedua mata Loly melotot. Naahhh 'kan, kaget dia. Sudah di pastikan si Loly cemburu. Api cemburu membara di hatinya.
"Terus, kamu mau?" Tanyanya menyela. Padahal cerita belum selesai.
"Belum selesai ceritanya, Ly."
Loly bersedekap di depan dada dengan bibir maju beberapa senti. Udah kelihatan cemburunya. Bibirnya pake' monyong gitu minta di cium.
"Udah selesai bayar, gak taunya tuh ibu-ibu ngikutin aku. Tangan aku ditarik ke mobilnya, dari dalam mobil itu keluar cewek, lebih tepatnya anak ibu-ibu itu. Yaa terus aku dikenalin."
"Terus?" Tanyanya tanpa mau menatap ku. Hehe.. kerjain aaahhh.. seru nih kalo Loly cemburu. Mau tau, Loly kalo cemburu tuh kayak gimana.
"Si Ibu ngajak foto selfie bertiga."
"Terus?" Loly masih memalingkan wajahnya. Tidak menatap ku sama sekali.
"Yaa kenalan."
"Mana fotonya?"
"Nggak ada." sahut ku memasang wajah datar saat Loly menatap ku.
"Tadi katanya sempet foto selfie."
"Pake' hape si Ibu itu." Ucap ku asal.
"Cantik?"
"Hmmm.. lumayan." Loly terlihat menghela napas, memejamkan kedua mata. Cucok nih! Lanjut bikin Loly cemburu.
"Sexy?"
Diam, tidak langsung jawab, mata menyipit menerawang wanita tadi. Hiii.. nggak deh. Bo'ong dikit nggak papa lah. Demi buat Loly cemburu.
"Lumayan." sahutku manggut-manggut.
double up date nya thor di tunggu
semangat untuk up date nya
semangat untuk up date nya
double up date nya thor di tunggu
semangat untuk up date nya
Loly sdh mulai cemburu
jangan di gantung cerita nya thor
menyala Nathan
semangat untuk up date nya
semoga cepat up date nya
semangat untuk up date nya
semangat untuk up date nya
seru cerita nya
semangat untuk up date nya