Sebuah cerita horor yang mengikuti petualangan tiga orang sahabat sejati Maxim, Alexa Dan Leo yang tinggal diDESA BATU CHADAS yang terletak diHOLLAND TENGAH. Pada malam Halloween tiba mereka memutuskan untuk menyelidiki sebuah Rumah Tua yang terkenal angker dan dihuni oleh penyihir yang bernama Hiltja.
Ketiga nya terdorong rasa ingin tahu untuk menemukan bukti yang katanya dirumah tua itu terdapat sebuah kutukan yang berhubungan dengan dunia kegelapan.
Setelah mereka berhasil mengungkapkan misteri rumah tua itu. Mereka menyadari bahwa rumah tua bukan hanya berhantu saja.
Melainkan bisa menghubungkan dunia lain, yaitu dunia manusia dan roh. yang memprediksi tentang kebangkitan roh roh jahat yang bisa membuat manusia diambang kehancuran antara hidup dan mati.
Bagaimana kah kelanjutan kisah ini. Mampukah mereka melindungi manusia dari kehancuran???
Yukk kita baca sama sama dijamin seru...
Pesan moral yang bisa ambil. Dengan ketulusan dalam persahabatan bisa mengalahkan semuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wida_Ast Jcy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33. MENCARI PECAHAN BATU VELKA
Alexa dan Leo melangkah cepat melewati hutan gelap di luar desa. Tampak pohon pohon yang tinggi dan besar besar dengan ranting menjulang tinggi. Sehingga menciptakan bayangan kelam.
Meski tubuh mereka terasa lelah, mereka harus terus maju dan semangat demi misi mereka untuk mendapatkan pecahan baru Velka.
"Ke mana kita akan mulai mencari?" tanya Leo sambil menjaga langkahnya tetap ringan di tanah yang penuh ranting patah sehingga menimbulkan suara.
Alexa memandang batu di tangannya, yang kini bercahaya redup seperti bintang jauh di langit. "Legenda mengatakan, pecahan Batu Velka tersembunyi di tempat-tempat yang memiliki hubungan kuat dengan cahaya dan kegelapan.
Ada satu tempat yang aku ingat dari kisah lama... Lembah Astral, di ujung barat. Mungkin diLembah itu tempatnya. Kita harus kesana Leo. " ucap Lexa.
"Lembah Astral? Aku pernah mendengar cerita tentang itu," jawab Leo, sedikit terkejut. "Dikatakan tempat itu adalah rumah para penjaga cahaya yang pertama kali menciptakan Batu Velka. Tapi… bukankah itu hanya legenda?"tanya nya.
"Begitu pula dengan Batu Velka, bukan kah itu juga legenda!!! " balas Alexa, menatapnya dengan serius. "Jika ada kesempatan untuk menemukan pecahan lain, maka disitu lah tempatnya. " ucapnya lagi.
Leo mengangguk setuju. "Baiklah, kita menuju Lembah Astral. Tapi perjalanan kesana tidak mudah, Kita harus melewati hutan yang gelap dan dihutan itu dihuni makhluk makhluk yang sangat buas.
Alexa menggenggam Batu Velka lebih erat. "Jika mereka mencoba menghalangi kita, kita akan melawan. Sama seperti sebelumnya."jawabnya.
Sementara itu, di desa, Maxim berdiri di tengah alun-alun, dikelilingi penduduk yang ketakutan. Kabut hitam terus mendesak perisai cahaya yang tersisa dari Batu Velka, yang mulai memudar.
"Kita tidak bisa hanya menunggu di sini!" seru salah satu penduduk. "Kabut itu akan menelan kita semua!"
Maxim mengangkat tangannya, meminta semua orang untuk tenang. "Percayalah pada Alexa dan Leo. Mereka pasti akan menyelamatkan kita. Percayalah. "ucap Maxim.
Namun di dalam hatinya, Maxim tahu situasinya semakin buruk. Setiap kali perisai melemah, mahkluk kegelapan menyerang lebih ganas. Ia hanya berharap Alexa dan Leo segera kembali sebelum semuanya terlambat.
Alexa dan Leo tiba dipinggir hutan gelap saat fajar hilang. Hutan ini dikenal sangat bahaya. Banyak mahkluk mahkluk aneh tinggal didalam nya.
Alexa dan Leo tiba di pinggiran Hutan Gelap saat fajar mulai merekah. Hutan itu dikenal sebagai tempat yang sangat berbahaya.
"Jangan kehilangan fokus," kata Leo, mencabut belatinya. "Makhluk di sini berburu dalam diam."
Alexa mengangguk. Ia menggenggam Batu Velka di tangan kirinya, berharap cahaya kecil itu cukup untuk menuntun jalan mereka.?
Baru beberapa langkah memasuki hutan, mereka mendengar suara gemerisik di atas kepala mereka. Alexa menoleh ke atas dan melihat bayangan besar melompat dari satu cabang ke cabang lain.
"Leo!" serunya, menarik perhatian Leo.
Sebuah makhluk besar dengan tubuh berbulu hitam pekat dan mata kuning menyala jatuh di depan mereka. Taringnya panjang, mengeluarkan suara geraman yang menggema di antara pepohonan.
"Kita tidak punya banyak waktu sekarang. Kita harus segera pergi. "kata Leo dengan mengangkat belatinya.
Makhluk itu melompat kearah mereka berdua dengan sangat cepat. Leo berusaha menangkis mahkluk itu dengan belatinya, tetapi kekuatan mahkluk itu sangat luar biasa.
Sehinga mahkluk mampu melawan tangkisan dari Leo. Alexa mundur beberapa langkah, Batu Velka di tangannya mulai bersinar lebih terang.
"Ini akan membantumu!" teriak Alexa. Ia mengangkat Batu Velka tinggi-tinggi, dan cahaya dari batu itu meledak, menyilaukan makhluk itu.
Makhluk itu mengerang kesakitan, cahayanya tampak membakar tubuhnya. Leo memanfaatkan moment itu untuk kembali menyerang. dengan menuduk belatinya ketitik lemah mahkluk itu. Dalam beberapa detik makhluk itu terjatuh ke tanah dan tak bergerak lagi.
"Hebat sekali," kata Leo, bangkit berdiri sambil membersihkan belatinya. "Tapi aku tidak yakin itu yang terakhir."
"Kalau begitu kita harus bergerak lebih cepat lagi. jangan sampai mereka mengalahkan kita. " jawab Alexa dengan mengatur nafasnya yang terasa sengal.
Setelah beberapa jam perjalanan, mereka akhirnya mencapai tepi Lembah Astral, tempat tampak aneh seperti bukan berada didunia manusia. Lembah sangat luas yang ditumbuhi bunga bunga yang bercahaya.
Dengan sungai yang mengalir pun tampak seperti kristal bukan air. Namun dibalik keindahan itu tampak terasa aneh seperti Lembah itu ada sesuatu yang menunggu jadi penghuni nya.
Alexa melangkah lebih dulu, mengikuti tarikan yang ia rasakan dari Batu Velka. Di tengah lembah, mereka menemukan sebuah altar besar yang terbuat dari batu putih, dengan simbol yang sama seperti Batu Velka terukir di permukaannya.
"Ini pasti tempatnya," bisik Alexa.
Ia mendekati altar itu, tetapi sebelum ia sempat menyentuh altar itu tiba-tiba tanah bergetar. Cahaya yang tampak di lembah itu perlahan memudar, dan digantikan kegelapan yang merayap dari segala penjuru arah.
"Hati hati ini jebakan lagi, ya?" Leo berbisik, mencengkeram belatinya lebih erat.
Dari kegelapan, muncul sosok tinggi yang mengenakan jubah hitam, wajahnya tersembunyi di balik bayangan. Namun, auranya begitu kuat, membuat udara di sekitar mereka terasa berat.
"Kalian tidak pantas berada di sini," suara sosok itu bergema, dalam dan menyeramkan.
Alexa berdiri tegak, meski tangannya sedikit gemetar. "Kami tidak datang untuk bertarung. Kami hanya ingin pecahan Batu Velka."
Sosok itu tertawa dingin. "Batu itu bukan milik kalian. Ini adalah kekuatan yang tidak seharusnya dimiliki oleh manusia."
"Kami sangat memerlukan batu itu melawan dan menghentikan kegelapan. " jawab Alexa dengan tegas dan penuh harap.
Tapi sosok itu menjawab perkataan Alexa. Sebaliknya ia malah mengangkat tangan nya seperti memanggil Dan benar dengan tiba tiba dari dalam tanah keluar makhluk mahkluk bayangan seperti mahkluk yang menyerang didesa.
Bahkan kali ini jumlah mereka sangat lah banyak jumlahnya dengan kata merah menyala siap menyerang Alexa dan Leo.
"Leo, bersiaplah!" seru Alexa.
Pertempuran berlangsung sengit. Leo bergerak cepat, menyerang makhluk-makhluk bayangan dengan kecepatan yang mengagumkan. )Alexa, di sisi lain, mencoba mendekati altar sambil melindungi dirinya dengan Batu Velka.
Tetapi sosok berjubah hitam itu terlalu kuat. Dengan satu gerakan dia menciptakan badai kegelapan yang membuat Alexa tersungkur ketanah Batu Velka terlempar dari tangannya, bergulir beberapa meter jauhnya.
"Alexa!" teriak Leo, mencoba menghampirinya, tetapi makhluk-makhluk bayangan menghalanginya.
Alexa merangkak menuju Batu Velka, meski tubuhnya terasa lemah. Alexa tahu harus mendapatkan baru itu kalau tidak mereka tidak akan selamat.
Tetapi ketika sosok berjubah itu mau menyerang Alexa. Tiba tiba Baru Velka bersinar dan bercahaya membuat sosok itu seketika mundur seperti takut.
Dengan kekuatan terakhirnya, Alexa meraih Batu Velka dan mengangkatnya tinggi-tinggi. "Cahaya ini tidak akan padam!"
Cahaya dari batu Velka meledak menghancurkan makhluk mahkluk bayangan dan membuat sosok berjubah hitam itu kesakitan. Namun sebelum dia musnah ia meninggal satu pesan.
Aaarrrkkk.....
Aaarrrkkk...
Tidaaakkk....
"Kalian mungkin akan menang dalam pertempuran ini. Tapi kegelapan tidak akan pernah musnah. Kami akan kembali. Kalian pasti tidak akan punya tempat untuk berlindung. "ucap nya dengan tawa dan kemudian lenyap.
Uwahahaaa...
Aaarrrkkk...
Tidaaakkk...
Seketika Makhluk itu lenyap dan menghilang.
(Apakah benar yang dikatakan mahkluk bahwa mereka akan kembali lagi???)
BERSAMBUNG...