NovelToon NovelToon
Seseorang Yang Merubah Pandangan Hidupku

Seseorang Yang Merubah Pandangan Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Anime / Romansa / Slice of Life
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hamdi Kun

dayn seorang anak SMA intorvert yang memiliki pandangan hidup sendiri itu lebih baik daripada berinteraksi dengan orang lain, tapi suatu hari pandangan hidupnya berubah semenjak bertemu dengan seorang gadis yang juga bersekolah di sekolah yang sama, dan disinilah awal mula ceritanya dayn merubah pandangan hidupnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hamdi Kun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

spesial eps:sudut pandang Rika, rasa kesal yang semakin besar

Pagi ini, aku terbangun dengan perasaan yang campur aduk, kesal dan sedih. Bayangan kejadian kemarin saat pulang sekolah masih menghantui pikiranku. Aku tak bisa melupakan bagaimana Dayn terlihat begitu akrab dengan Yuka, teman masa kecilnya. Aku tahu mereka pernah dekat, tapi mengapa dia harus mengabaikan aku dan Meira seperti itu? Apalagi Meira, yang sudah terlihat sedih sejak pagi, pasti merasa lebih sakit hati melihat Dayn begitu ceria bersama Yuka.

Setelah bersiap-siap, aku berangkat ke sekolah lebih pagi dari biasanya. Aku harus bertugas mengecek murid-murid yang datang bersama Meira dan anggota OSIS lainnya. Sesampainya di sekolah, aku mencoba fokus pada tugasku.

Namun, ketika Dayn tiba bersama Yuka, aku merasakan sakit di dadaku. Aku tahu aku tidak bisa mengabaikannya, jadi aku memutuskan untuk menyapa duluan.

"Dayn, pagi," sapaku dengan nada ramah, berusaha menyembunyikan perasaanku.

Dayn terlihat sedikit terkejut, tapi dia membalas sapaku dengan senyum ceria. "Pagi, Rika."

Aku lalu menoleh pada Yuka yang berdiri tak jauh darinya, menyapanya dengan nada ketus dan sarkas, "Kamu pasti Yuka, ya?"

Yuka menatapku, lalu tersenyum kecil. "Iya, kita kan sudah bertemu kemarin," jawabnya santai.

Aku tidak merespons lagi. Rasanya percuma berbicara lebih banyak. "Dayn, aku butuh bantuanmu buat mengecek murid-murid yang datang," ucapku sambil langsung mengalihkan pandangan.

Dayn mengangguk tanpa ragu. "Tentu, aku akan bantu."

Namun, ketika Yuka menawarkan diri untuk membantu, aku langsung menolak dengan nada tegas dan kesal, bahkan sebelum berpikir.

"Terima kasih, tapi tidak perlu, kamu duluan saja ke kelasmu sana" kataku dingin.

"baiklah kalau begitu aku ke kelas duluan ya", ucap Yuka sebelum pergi dengan nada agak canggung karena mendengar penolakan Rika yang terlihat kesal.

Dayn langsung menatapku tajam. "Rika, kenapa kamu ngomong begitu, kamu tidak sopan pada Yuka tau", ucap dayn kesal.

Aku terdiam, tidak percaya dengan apa yang baru saja dia katakan. aku hanya bilang maaf dengan nada sedikit ketus, "maaf aku tidak bermaksud begitu padanya dayn".

Setelah selesai bertugas, aku kembali ke kelas dengan perasaan yang semakin buruk. Bahkan saat pelajaran berlangsung, pikiranku terus dipenuhi oleh kejadian tadi pagi. Kenapa Dayn sampai segitunya membela Yuka? Apa aku salah jika merasa cemburu?

Bel istirahat berbunyi. Aku langsung menuju ruang OSIS untuk melanjutkan tugas yang belum selesai. Di perjalanan, aku bertemu Meira. Dia berjalan dengan wajah murung, tapi kami memutuskan untuk pergi bersama.

Saat melewati lorong menuju ruang OSIS, langkah kami terhenti. Di depan sana, aku melihat Dayn bersama Yuka, menuju belakang sekolah. Mereka terlihat begitu santai dan bahagia, seolah dunia hanya milik mereka berdua.

Aku berusaha menahan diri, tapi hatiku terasa semakin perih. Kenapa Dayn terlihat begitu ceria saat bersama Yuka? Bahkan ketika bersama aku atau Meira, dia tidak pernah terlihat sebahagia itu.

Ketika kami berpapasan, Dayn menyapa kami dengan ramah. Tapi aku hanya menatapnya sekilas dan terus berjalan. Aku terlalu kesal untuk menjawab. Meira pun tidak mengatakan apa-apa, memilih untuk memalingkan wajah.

"Kenapa kalian seperti ini? Apa aku salah?" tanya Dayn, suaranya terdengar bingung.

Aku berhenti dan menoleh padanya. "Kami hanya tidak mau jadi nyamuk. Kalian pasti lebih nyaman tanpa kami," jawabku sinis.

Dayn terlihat terkejut mendengar jawabanku. Tapi yang membuatku lebih sakit adalah apa yang terjadi selanjutnya. Dia menarik tangan Yuka dan pergi begitu saja tanpa mengatakan apa-apa lagi.

Aku hanya bisa berdiri di tempat, menatap punggung mereka yang semakin menjauh. Hatiku terasa semakin berat. Bisa-bisanya dia melakukan itu di depan kami? Apalagi dia tahu bagaimana perasaan aku dan Meira.

Aku bergumam pelan, tapi cukup keras untuk didengar, "Dia benar-benar nggak peduli pada kita, ya."

Dayn berhenti sesaat, tapi dia tidak menoleh. Dia terus berjalan bersama Yuka, meninggalkan aku dan Meira yang hanya bisa menatap dengan perasaan campur aduk.

Aku menoleh pada Meira, yang terlihat semakin sedih. Matanya berkaca-kaca, tapi dia mencoba menahan tangis. Aku takut dia tidak bisa mengontrol emosinya, jadi aku langsung mengajaknya ke ruang OSIS.

Di sana, kami melanjutkan tugas-tugas kami, tapi suasana hati kami yang buruk jelas memengaruhi semuanya. Beberapa anggota OSIS yang bertanya pada kami mendapat jawaban pendek dengan nada tinggi. Mereka tampak bingung, mungkin bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.

"Rika, kamu nggak apa-apa?" tanya salah satu anggota OSIS.

"Aku nggak apa-apa. Cuma lelah," jawabku singkat, meski jelas terlihat bahwa itu bukan alasan sebenarnya.

Meira pun sama. Setiap kali ada yang berbicara padanya, dia hanya menjawab seadanya tanpa menatap mereka.

Kami terus bekerja tanpa istirahat hingga bel masuk berbunyi. Bahkan saat anggota lain mengajak kami untuk istirahat sejenak, kami menolak. Aku hanya ingin menyelesaikan semua tugas secepat mungkin, meski kepalaku penuh dengan rasa kesal.

Saat kembali ke kelas, aku merasa semakin lelah, baik secara fisik maupun emosional. Tapi pikiranku terus berputar. Kenapa Dayn begitu memihak Yuka? Apakah aku salah merasa seperti ini?

Aku tahu aku harus bicara dengan Dayn, tapi aku tidak tahu harus mulai dari mana.

Episode 33 Bersambung....

1
Nurilah Purwanti
waduh gimana tuh nasib dayn masih nyari si meira
Nurilah Purwanti
kasian meira
Arul 2007
bagus bangettttt
Nurilah Purwanti
menarik ceritanya
Bunny Koo
❤️❤️❤️ Cerita jadi semakin hidup berkat tulisanmu thor!
Theros
Fakta kehidupan
Sandy
Pengen baca lagi!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!