Nama ku, Muhammad Nathan Mahendra. Aku suka berulah pada kakak angkat ku. Namanya Loly Indah Permatasari. Dia cantik seperti namanya Indah Permatasari. Aku tergila-gila dengannya. Rasa gengsi yang membuat ku suka jahil dengannya. Karena tak ingin Loly mengetahui jika aku menyukainya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 08
Bunda berjalan lebih dulu ke mobil sambil geleng-geleng kepala. Aku dan Loly menahan tawa. Kami pun mengekor di belakang Bunda.
"Jadi, tadi Reno kamu apain, Nat? Nangisnya sampe' histeris gitu. Bunda 'kan jadi nggak enak sama Tante Nayla." Ucap Bunda saat sudah di dalam mobil. Ku nyalakan mobil lalu menjalankannya.
"Nathan gokil, Bund. Masa' Reno di katain banci." Loly nongol dari belakang. Karena Bunda duduk di depan, samping ku.
Aku senang di puji Loly kayak gini. Jadi makin berbunga-bunga hati ku. Hahaha..
"Serius kamu, Nat?" Bunda menatap ku.
"Bukan banci, Bund. Emang udah dasarnya si Reno itu anak Mami." Ucap ku santai.
Bunda menghela nafas. "Padahal tadi Tante Nayla pengen jodohin Reno sama Loly."
"APA?" Pekik ku dan Loly bersamaan. Kami sama-sama terkejut. Apalagi aku? Makin dag dig dug nih jantung denger Bunda mau jodohin Loly sama si anak mami itu.
Bunda menarik nafas panjang. "Tadinya sih setuju. Tapi lihat tingkah dia seperti itu, Bunda jadi mikir lagi."
"Jangan pake' mikir lagi, Bund. Main jodoh-jodohin aja. Ini udah bukan jamannya siti nurbaya pake' jodoh-jodohan."
Astaga! Aku keceplosan ketus lagi. Aduuhh.. nih mulut, kenapa bisa keceplosan gini sih? Biasanya 'kan aku kalo ngomong sama Bunda, lembut.
"Nathan, kamu kok sewot sih?"
Tuhh 'kan, Bunda curiga nih. Aku memutar otak berpikir sejenak. Jangan sampe' Bunda curiga sama aku.
"Se-sewot? Enggak kok, Bund, biasa aja. Ehh, Kak, emangnya kamu mau di nikahin sama banci itu?" Tanya ku pada Loly. Ku lirik dia dari spion dalam mobil.
Loly terlihat berpikir-pikir. Jemarinya mengetuk-ngetuk dagunya. Manis kalo lagi mikir kayak gitu. Hihihi..
"Emmm.. mau nggak mau sih. Tapi yaa, menurut ku yaa, Bund. Reno itu nggak banci kok. Badannya aja kekar, atletis gitu."
"Yaelah, Kak. Tadi 'kan kamu lihat sendiri dia nangis-nangis. Masih aja di belain." Ucap ku ketus. Biarin aja! Bikin aku jeles sih. Bukannya benerin omongan aku malah belain si banci.
"Yaa wajarlah dia nangis, Nat. Orang di katain banci." Sahut Loly menatap jendela, arah luar melihat mobil berlalu lalang.
"Geser kali yaa, otak Kak Loly nih. Udah nggak bisa bedain mana laki-laki sejati sama laki-laki banci." Ucap ku nggak mau kalah. Enak aja Loly malah belain si banci anak mami itu.
"Memangnya laki-laki sejati itu kayak siapa?" Tanya Loly balas menatap ku dari spion dalam mobil.
"Kayak aku lah!" Aku tersenyum manis.
"PEEDEEE..." Loly dan Bunda menyoraki ku bersamaan.
Bibir ku manyunkan beberapa senti. "Kalian beraninya main keroyokan." Ucap ku masih mengerucutkan bibir. Loly dan Bunda tertawa
Seneng rasanya melihat dua wanita yang ku sayangi tertawa seperti ini. Hati rasanya adem, sekaligus ayem.
.
.
.
POV Loly
Aku terbangun, tenggorokan terasa kering, haus. Ku lihat jam dinding pukul 00.40. aku bangkit dari tempat tidur, membawa langkah ini ke dapur.
Saat melewati kamar Bunda dan Ayah. Samar-samar aku mendengar suara orang yang sedang mengobrol. Pintu Bunda juga setengah terbuka.
Aku menempelkan tubuh pada tembok yang dekat pintu kamar Bunda Ayah. Melongokkan kepala sedikit ke dalam. Terlihat Nathan duduk berlutut di bawah. Bunda dan Ayah duduk di tepian ranjang.
"Bunda, Ayah, tolong ngertiin perasaan Nathan." Suara Nathan terdengar setengah memelas.
"Apa kata orang-orang kalo kamu nikahin Loly, Nathan?" Ucap Bunda menekan.
Kedua mata ini membeliak mendengar suara Bunda. aku menutup mulut mendengar pertanyaan Bunda dengan nada di tekan.
"Aku nggak peduli! Aku nggak peduli sama omongan orang-orang! Selama ini, Nathan nggak pernah dekat sama perempuan. Karena hati Nathan udah sepenuhnya ada di Kak Loly, Bund, Yah. Kak Loly cinta pertama dan terakhir aku. Tolong Bunda, Ayah, jangan pernah biarin Kak Loly nikah sama laki-laki lain. Aku mohon, Bunda, Ayah."
Yaa Tuhan, Nathan. Seketika mata ku mengembun. Aku tak menyangka Nathan memiliki perasaan yang begitu besar pada ku.
Bagaimana ini? Apa yang harus ku lakukan? Kalau memang Nathan punya niatan ingin menikahi ku. Cepat atau lambat, Nathan pasti bakalan mengungkapkan perasaannya pada ku.
double up date nya thor di tunggu
semangat untuk up date nya
semangat untuk up date nya
double up date nya thor di tunggu
semangat untuk up date nya
Loly sdh mulai cemburu
jangan di gantung cerita nya thor
menyala Nathan
semangat untuk up date nya
semoga cepat up date nya
semangat untuk up date nya
semangat untuk up date nya
seru cerita nya
semangat untuk up date nya