Chen Niu seorang pembisnis besar yang mencapai prestasi besar diusia 40 tahun. Terlahir dalam keluarga yang miskin dan selalu bergerak maju untuk mencapai tujuannya.
Mempelajari Seni Beladiri Kuno dan menjadi seorang Grandmaster Beladiri yang disegani, membuat Kelompok besar dan menginjakan kakinya dengan kuat.
Status, Uang dan kehormatan semua sudah dia dapatkan. Namun bahkan saat kematian datang kepadanya masih banyak hal yang menjadi penyesalan.
Perlahan Chen Niu membuka matanya dan kembali kemasa lalu saat berumur 17 tahun yang merupakan seorang Siswa Sekolah Menengah yang menyelesaikan Ujian untuk masuk keperguruan tinggi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimas upss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 - Kembali Ke Masa Lalu
Darah mengalir dengan sangat deras dari luka tembak ditubuh Chen Niu, namun dia masih tersenyum seolah seperti seorang Iblis yang haus darah.
"Lepaskan dia atau kami akan menembakmu sampai mati !" Teriak salah seorang Pembunuh dengan keras.
Chen Niu sama sekali tidak menganggapnya serius dan hanya menatap Song Yan dengan dingin. Cengkramannya sangat kuat dan Song Yan mulai kesulitan untuk bernapas, dia merasa ketakutan saat ini dan seharusnya dia tidak keluar sampai Chen Niu benar-benar mati.
"Lihatlah wajahmu yang buruk itu... bahkan sampai saat ini kau terlihat sangat takut dengan kematian. Dari dulu aku memang sudah bosan hidup dan ingin cepat mati, sekarang aku akan mati dan sepertinya aku akan membawaku kenereka bersama !" Kata Chen Niu dengan senyum yang puas.
Song Yan menjadi sangat pucat dan berkata, "Ugh... tunggu sebentar... kita bisa membicarakan ini baik-baik, jika kau melepaskanku aku berjanji tidak akan memusuhimu lagi dan melepaskanmu dari situasi saat ini !"
"Persetan denganmu... dalam hidupku aku tidak pernah takut pada apapun. Sekarang matilah bersama denganku." Chen Niu mengambil Belatinya dan menusuk kepala Song Yan sampai otaknya hancur.
*Door... Door... Door...*
Badan Chen Niu ditembak oleh puluhan orang dan dia melepaskan mayat Song Yan. Darah terus mengalir keluar dan Chen Niu perlahan jatuh ketanah.
Senyumnya masih sangat lebar dan kesadarannya perlahan mulai menghilang. Dirinya berpikir kalau ini adalah akhir yang cocok untuk Pria sepertinya, sekarang dia yakin bahwa kematian tidak dapat dihindari lagi.
Mengingat perjanjiannya dengan Zong Nan membuatnya ingin tertawa tapi dia sudah tidak memiliki tenaga untuk bergerak ataupun berbicara. Sekarang dia hanya bisa mendoakan semua Saudaranya untuk memiliki kehidupan yang baik. Perlahan pandanganya mulai buram dan Dunia berubah menjadi kegelapan.
"Woy... Chen... bangun... jangan mati !"
Tiba-tiba sebuah suara terdengar ditelinganya dan Chen Niu membuka matanya. Chen Niu tiba-tiba bangun dan memuntahkan air dari mulutnya, melihat sekitarnya Chen Niu merasa sangat bingung dan sama sekali tidak mengenal apapun tentang tempat ini.
Tidak jauh darinya terdapat kolam renang dan semua orang berkumpul mengelilingi dirinya. Semua orang memperhatikan tingkah aneh dari Chen Niu yang baru saja tenggelam.
"Apakah ini dineraka ?" Chen Niu bergumam dengan pelan.
"Bicara apa kau sebenarnya... apakah otakmu sudah rusak menyebut Sekolah Sichuan dengan sebutan Neraka." Kata Seorang Wanita yang bernama Ru Mei yang merupakan Guru sekaligus Wali Kelas tahun ketiga.
Chen Niu sangat terkejut dengan hal ini dan menampar wajahnya dengan sangat keras, akhirnya dia mulai mengenali tempat ini dan segera bangun untuk melihat kearah kaca.
"Jika ini mimpi tolong hentikan." Chen Niu memukul kaca itu dengan sekuat tenaga dan merasa kesakitan.
Teman-teman sekelasnya menertawakan kebodohan Chen Niu, namun Ru Mei merasa kalau ada sesuatu yang aneh dan menarik lengan Chen Niu untuk pergi ku UKS untuk mendapatkan obat.
Sampainya mereka disana Ru Mei menyuruh Chen Niu untuk duduk dikasur dan beristirahat, "Apa yang terjadi padamu... kenapa kau bisa tenggelam dan masuk ke Kolam yang dalam. Terlebih kau berbicara yang asal-asalan... apakah perlu membawamu pergi ke Rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan."
Chen Niu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Bu Ru Mei tidak perlu melakukan hal yang merepotkan seperti. Sebelumnya aku terlalu ceroboh karena berjalan dipinggir Kolam dan tidak sengaja tergelincir, tolong maafkan aku karena membuat Bu Ru Mei khawatir !"
"Baguslah jika dirimu baik-baik saja... biarkan aku mengantarmu pulang nanti. Seminggu lagi akan ada ujian perguruan tinggi, kau adalah Siswa yang pintar dan aku berharap lebih darimu." Kata Ru Mei dengan jujur.
"Aku berjanji kalau akan belajar dengan sungguh-sungguh." Kata Chen Niu dengan santai, "Tapi bukankah Bu Ru Mei juga akan melanjutkan Pendidikannya nanti di Universitas Donghai, aku juga ingin pergi kesana dan mungkin kita akan sering bertemu nanti !"
Ru Mei terkejut dan berkata, "Bagaimana kau bisa tahu tentang hal ini ?"
Ru Mei memang memiliki rencana semacam ini dan berniat untuk melanjutkan pendidikannya, dia tidak berasal dari Sichuan dan dia bekerja disini memang karena ingin mencari pengalaman.
Umurnya masih 24 tahun dan tidak masalah baginya untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Tapi bahkan dia belum memberitahu siapapun tentang rencana masa depannya, namun Chen Niu dengan santai menebak semuanya.
"Entahlah... aku mendengarnya dari orang-orang yang merupakan penggemar Bu Ru Mei." Jawab Chen Niu dengan santai.
"Lupakan... beristirahatlah dengan baik dan jangan pikirkan hal yang tidak-tidak." Ru Mei berjalan keluar dan membiarkan Chen Niu untuk beristirahat.
