Nana Martir adalah gadis yang cantik secara fisik dan juga pintar, dia lahir dari keluarga yang sederhana . Ayahnya hanyalah seorang tukang dan ibunya berjualan makanan. Tetapi dia banyak disukai karena berbagai prestasi yang boleh dia gapai , dia juga orang yang sangat berprinsip. Nana juga memiliki seorang adik laki-laki yang bernama Joshua Martir, yang juga seorang anak dengan prestasi tidak kalah dari kakaknya.
Nana Martir selalu memegang prinsipnya "Aku adakah Aku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Christi Jawan Tenda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teror
Keempat pria ini terus membujuk dengan berbagai cara kepada istri-istri mereka, berbagai rayuan ditebarkan tetapi mereka bungkam dan mengambil posisi tidur membelangkangi suami mereka.
Matahari terbit dengan indahnya, sementara lingkaran hitam mengelilingi empat pria ini. Karena mereka tidak bisa tidur dam gelisa hingga pagi, terus memandang istri yang sangat mereka cintai yang sama sekali tidak peduli.
Nathan dengan cekatan menuju dapur dan membuatkan telur setengah matang dengan nasi goreng kesukaan Tabitha.
Hal yang sama dilakukan Belsazar yang segera membuatkan Sup Brenebon kesukaan Nana dan menghidangkannya dan kemudian dibawah le taman samping rumah. Diapun membuat puding santan yang merupakan makanan penutup kesukaan Nana.
Sementara di rumah Pris, Marco dengan cekatan membuatkan milu rebus dan pisang goreng goroho dengan rica roa kesukaan istrinya , dipadukan dengam teh manis.
Adapun Absalom yang seperti melakukan peperangan di dapur. Karena membuat makanan coto ayam untuk Easter juga menggoreng kerupuk unyil. Tuan Mordekhai dan istrinya seperti syok melihat kondisi yg begitu kacau namun terpesona melihat usaha anak mereka.
Keempat suami yang sangat mencintai istrinya ini berjuang agar dimaafkan, juga ingin menjelaskan kejadian dan urusan kerja mereka. Para wanita yang diratukan inipun bangun dan membersihkan diri.
"Apa yang kau lakukan Nathan? Aku belum lapar." Penolakan Pris tapi langsung disumbat dengan rasa yang begitu menggoda.
"Makanlah istriku sayang." terus menyuapi Tabhita.
Sementara itu Nana dengan wajah yang kesal didekap Belsazar dan menggiringnya ke taman samping rumah.
"Aroma ini sangat menggoda." Suara dalam hati Nana.
"Kejutan istriku sayang." Belsazar dengan penuh semangat dan tersenyum.
Nana berbalik dan mengambil langkah untuk pergi, tetapi gejolak kembar didalam perutnya tidak sependapat.
"Istriku, anak kembar kita sudah lapar, ayo makan dulu. Ngambeknya dilanjutkan nanti."
Belsazar merangkul istrinya dengan lembut, mengatur kursi untuk duduk dan suapan pertama mampu mengubah wajah Nana yang cemberut menjadi bahagia. Arpun semakin lancar menyuapi Nana dan sering mencari moment memberikan kecupan ke dahi dan perut Nana.
Situasi lucu yang terjadi di rumah pasangan Pris dan Marco yang kejar-kejaran. Pris tidak mau disentuh Marco sementara itu pria ini pantang menyerah dan menggendong istrinya menuju balkon kamar mereka, yang sudah ditata dan diatur menu sarapan pagi disana.
Prispun sedikit goyah melihat menu yang telah disiapkan, dan marco mengambil moment itu mencium erat istrinya walaupun sempat ada penolakan. Pasangan suami istri ini saling memberikan ciuman yang penuh hasrat dipagi hari, kemudian milu rebus itu mendarat di bibir Pris.
Mereka berdua saling menatap dan tertawa. Kemudian melanjutkan makan bersama yang romantis.
Absalom yang begitu kacau karena tindakan diamnya Easter, bahkan diapun berusaha membawa makanan yang sudah disiapkan. Tetapi Easter justru langsung muntah didepannya. Bahkan mengusirnya.
"Ma, bantu aku, aku tidak sanggup jauh dari Easter." merengek ke Nyonya Elisabeth.
"Berusahalah. jangan menyerah."
"Easter, ayo makan. jangan diam , kasihan anak kita, aku akan berdiri jauh jika kamu masih marah padaku, asalkan kamu makan."
"Baiklah. Sekarang jangan menampakkan wajahmu dihadapanku!" tegas Easter.
"Sebesar itukah kesalahanku?"
"Aku tidak ingin melihat wajahmu. Pergi!"
"Baiklah." Absalom.bersembunyi dan dia memperhatikan istrinya makan dengan lahap. Diapun segera mendekati istrinya dan memberi kecupan.
Easter kaget dan begitu menatap wajahnya, istrinya inipun langsung mual dan muntah, dia mengeluarkan seluruh makanan tanpa henti, hingga pingsan.
Absalom begitu panik dan segera membawa Easter ke rumah sakit. Tuan Mordekhai juga Ny. Elisabeth mendampingi anak dan menantu mereka.
Rekan seprofesi mereka tertawa dan menepuk punggung Absalom. Karena apa yang terjadi pada Easter ada ngidam biasa ibu hamil. Bedanya Absalom memang tidak bisa menampakkan wajahnya.
"Apakah begitu?" suara Absalom.yang gemetaran.
"Memang begitu, anakmu unik, sepertinya dia ingin membalas perbuatan ayahnya kepada ibunya dimasa lalu." ucapan dr. Deddy yang juga rekan Absalom.dan Easter.
Absalom terdiam dan bingung, ditambah juga ada dua pasang mata yang menatapnya seakan ingin menerima penjelasan.
"Ma, pa tidak seperti pemikiran kalian. itu masa lalu karena traumaku pada Delila. aku salah sangka dengan Easter, tapi semuanya sudah berlalu."
"Jadi sekarang, kau harus merasakan jauh dari Easter dan anakmu, sampai lahiran." ucap Ny. Elisabeth.
"Tapi Bu, aku tidak sanggup." Absalom memohon seperti anak kecil.
Tuan Mordekhai dan Ny. Elisabeth berjalan memasuki ruangan VVIP , disana Easter tertidur dengan bantuan infus ditangannya.
Absalom seperti cicak yang menempel di pintu, dan hanya bisa melihat istri yang sangat dicintainya dari kaca ukuran kecil.
Tiba-tiba hp Easter berbunyi, nomor yang disimpan dengan simbol (?). Untunglah hp itu ditangan Absalom. Dia segera menggangkat dan belum bersuara namun langsung terputus. Beberapa saat kemudian pesan singkat masuk.
("Apakah kamu yakin Absalom mencintaimu? Jangan bermimpi!")
Kemarahan Absalom tak dapat dibendung, diapun langsung menghubungi nomor itu tetapi sudah tidak aktif. Absalom memeriksa riwayat nomor itu dan ternyata, hampir setiap hari ada pesan singkat dari nomor itu dan begitu terkejutnya dia, barulah dia mengetahui Easter sudah diteror semenjak mereka pacaran.
Absalom menggenggam kepalan tangannya dan segera bergerak menuju ruanganya. Diapun menghubungi papanya meminta bantuan untuk melacak nomor tersebut.
"Easter, kenapa kamu merahasiakan semua ini? Bahkan kamu diteror dengan kejam. Kenapa kamu hanya diam? Orang itupun bahkan hampir membuatmu celaka." Absalom kembali tersadar dan meminta pihak rumah sakit memasang CCTV di bagian kamar rawat Easter, agar dia bisa memantau istrinya.
"Apakah kamu hanya akan memantau istrimu dari CCTV?" Suara Tuan Mordekhai.
"Aku kehabisan akal Pa, bahkan jiwaku tidak tahan berjauhan. Mau bagaimana lagi?" menjawab dengan putus asa.
"Kenakan ini." Tuan Mordekhai memberikan masker, kacamata dan topi.
Absalom begitu senang dan segera mengenakkan itu semua, kemudian Tuan Mordekhai memberikan minyak telon untuk dia gunakan.
"Ini untuk menghilangkan aroma tubuhmu, karena jika mencium aroma tubuhmu pastilah Easter mual."
"Wah, memang papaku hebat, strategi purna TNI keren."
Absalom dan papanya segera menuju ruangan Easter dan disana mamanya sedang berbincang dengan Nana juga Adelin.
"Hallo." Suara Absalom yang bisa dikenali tapi penampilan seperti orang lain namun aura kegantengannya tetap terpancar.
"Ab, kenapa berpenampilan seperti ini?" Sambil tertawa Nana menatapnya.
"Apakah kau merasa mual?" Mendekati Easter.
"Tidak." Easter tersenyum.
"Syukurlah. Aku tidak tahan jauh darimu." Memeluk erat Easter dan memberikan kecupan dikeningnya.
"Wah, kalian sangat romantis. Bikin iri dech." Nana menggoda sepupunya.
"Kamu sangat beruntung Easter memiliki Ka Absalom, aku jadi iri." ucapan Adelin.
"Kamu juga akan mendapatkan yang terbaik Adel, jangan khawatir." Ucap Ny. Elisabeth.
Adelin tersenyum dan pamit meninggalkan ruangan karena ada panggilan telephone. Nanapun pamit karena akan bertemu.dengan dokter kandungan.
zzzzzzzzzzzzzz
"Kakak Kevin, ayo kita keruangan itu." Mesakh menarik tangan Kevin.
"Selamat Siang Oma." Pris menyapa.
"Pris sayang, kamu mau jemput Kevin? Mereka ada dilantai atas sedang bermain."
"Baiklah Oma, aku ketas dulu."
Beberapa saat kemudian ,Kevin berlari dan berteriak minta tolong, maminya pingsan. Suara itu membuat Nathan dan Tabitha yang berada diruang baca keluar. Tuan Yusuf juga dan Ny. Dorkas yang baru tiba segera menuju Kevin.
Anak itu berlari ke lantai atas dan semua mengikutinya, betapa kaget mereka melihat pintu kamar Sadrakh terbuka dan Mesakh yang menangis memeluk Pris yang sudah tak sadarkan diri.
tebakannya hebat👍
Mohon bersabar yach, saya akan up lagi episodenya🙏
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜