NovelToon NovelToon
Aku Adalah Aku

Aku Adalah Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Fantasi Wanita
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Christi Jawan Tenda

Nana Martir adalah gadis yang cantik secara fisik dan juga pintar, dia lahir dari keluarga yang sederhana . Ayahnya hanyalah seorang tukang dan ibunya berjualan makanan. Tetapi dia banyak disukai karena berbagai prestasi yang boleh dia gapai , dia juga orang yang sangat berprinsip. Nana juga memiliki seorang adik laki-laki yang bernama Joshua Martir, yang juga seorang anak dengan prestasi tidak kalah dari kakaknya.

Nana Martir selalu memegang prinsipnya "Aku adakah Aku."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Christi Jawan Tenda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lemah

"Nana, sakit tulang belakangku. Tolong dielus." menatap manja ke Nana. "Aduh kepalaku pusing. Perutku mual. Mataku sakit."

"Yang mana ? Bagian tubuh mana yang sakit? Aku bingung mulai dari mana."

"Semuanya, pokoknya semua tubuhku sakit. Aku mau susu juga."

"Sebenarnya yang hamil aku atau kamu Ar? Kok yang ribet kamu."

"Aku juga tidak tahu, semua rasa ini ada padaku Nana." menatap manja Nana.

Pasutri ini memang agak ribet, orang rumah juga dibuat pusing dengan tingkah Ar. Agak sensitif. Cepat marah, mintanya aneh-aneh. Tapi Oma Hada jiga mama Milkha merasa lucu melihat tingkah suami istri ini.

"Ar, aku ke rumah sakit dulu, ada pasien anak yang harus ku tangani. Kasihan data yang masuk ke laporanku anak ini korban kekerasan dari ayahnya."

"Aku tidak mau sendiri, aku takut."

Nanti banyak yang akan menemanimu dikamar ini. Gembul.ganteng juga mau dijemput ini sama Oma Hada dan aunty Dorkas.

Zzzzzzzzzzzzz

"Ayo cicit Oma, sini sayang." Oma tua Hada mencium Mesakh yang gembul.dan lucu. Diikuti Oma Dorkas.

"Aku mau ketemu dede." ucap Mesakh.

"Dedenya belum.ada sayang, masih diperut aunty Nana. Masih 7 bulan lagi." jawab Ny. Dorkas.

"Balik lagi ke Jakarta saja, belum ada dede."

"Jangan, jalan-jalan saja di Manado." bujuk Oma tua Hada.

Mereka meninggalkan bandara dan langsung ke rumah.

"Uncle Ar,suara gembul sudah terdengar lepas di rumah itu."

Mesalkh berlari ke lantai dua dan langsung masuk ke kamar Unclenya.

"Waduh, kenapa gelap, diapun langsung memasang lampu sudut.

"Jangan dipasang. Uncle pusing Mesakh sayang."

"Tidak baik gelap, harus terang supaya tidak ada setan."

Maka lampu sudut itu menyala padam adan berulang-ulang karena perseteruan Uncle dan ponakannya. Belum juga Mesakh langsung melompat ke perut Belsazar. Teriakannya terdengar diseluruh rumah.

Tabitha segera menyusul bersama Ny. Dorkas untuk menghentikan Mesakh. Akhirnya Ar boleh beristirahat.

Zzzzzzzzzzzzzzz

"Ambil CCTV dan lihat rekaman kejadian hari itu." Perintah dr.Nathan yang khusus datang menangani masalah ini.

Mereka bergegas, tim dari dr. Nathan berusaha untuk bisa menyaksikan kejadian pada saat itu. Dan memang benar , pasien sudah dalam kondisi yang buruk.

dr. Easter belum menyentuhnya tetapi sudah meninggal. Semua bukti dikumpulkan , Nathan adalah orang yang bertanggung jawab, dia juga menjunjung kebenaran.

Merekapun membuat janji dengan pihak keluarga untuk bisa berbicara dengan baik. Karena ini menyangkut nama baik Rumah sakit ini.

Tim pengacarapun sudah siap. Dan lebih mengesalkan ada tim kuasa hukum yang membantu pihak keluarga ini, padahal dari penyelidikan yang sudah berjalan dr. Easter tidak bersalah.

Absalom yang mendampingi istrinya itu, tetap memberikan semangat. Easter yang banyak mengalami masa sulit, justru mencari obat penghilang nyeri kepalanya.

"Sayang, apa masih sakit?" tanya khawatir Absalom. Easter tidak menjawab tapi tetap memegang kepalanya yang semakin perih, hingga pingsan.

Absalom, langsung menangani istrinya sendiri. Meminta izin ke Nathan tidak bisa membantu di rumah sakit. Nathan mengerti kondisi dari mereka berdua.

Nathan menghubungi Marco dan Pris agar membantu di Rumah sakit. Mereka berduapun mengiyakan dan menitip Kevin di rumah keluarga Andes. Dan sangat kebetulan disana ada si gembul Mesakh , jadinya bisa main bersama.

zzzzzzzzzzzz

Nana diruangannya mencoba membantu anak yang mengalami trauma karena kekerasan ayahnya, bahkan hampir memperkosa anaknya sendiri. Walaupun dalam kondisi hamil tapi Nana sehat dan energik, karena yang mengalami ngidam adalah suaminya.

Nana mencoba mencari tahu keadaan anak ini, tapi dia begitu tertutup dan hanya diam. Segala usaha Nana lakukan tapi anak ini hanya menutup matanya.

Nana menulis laporannya dan mempersilahkan tim dari kesatuan polisi untuk membawa anak ini.

"Berikan dia kenyamanan, jangan dibentak." pesan Nana kepada seorang aparat. Nana juga memberikan makanan ringan juga buah untuk anak ini.

Diapun keluar dari ruangannya dan bertemu dengan Pris yang menuju cafe.

"Pris."

"Nana, masih terima konseling? Kamu lagi hamil. Istrirahat saja." terpana melihat seorang anak perempuan bersama aparat yang dikawal.

"Karena kondisi ini aku datang. Kasihan anak itu."

"Kamu mau ke cafe?" tanya Nana.

"Iya , aku mau minum kopi. Marco juga sedang melayani operasi."

Mereka berduapun berjalan ke cafe, Pris selalu duduk di sudut cafe dan mengarahkan pandangannya kearah Sadrakh terakhir berdiri.

"Dia sudah menyelesaikan tugasnya, karena itu TUHAN memanggilnya pulang." menatap Pris.

Pris menggangguk dan tanpa sadar meneteskan air mata.

"Kaupun harus menyelesaikan tugasmu, jadilah istri dan mami yang baik." ucap Nana sambil memberikan cemilan ke Pris.

"Na, kami berdua dan Kevin akan ke Jakarta. Marco adalah pewaris jadi aku harus mendukungnya. Papa juga setuju."

"Baguslah, istri harus ikut dan mendampingi suami, jika tidak nanti direbut pelakor lho." Nana tertawa lepas.

Mereka berduapun melanjutkan perbincangan sambil menikmati cemilan, apalagi Nana yang sangat asik dengan ice cream juga makanan berat.

kring!

"Iya suamiku? Aku lagi makan."

"Nana, tolong aku, mereka berdua menggangguku, gembul dan Kevin. Aku tersiksa." Nana segera mengganti dengan panggilan vidio.

"Mami, bunda." sapaan Kevin yang berbaring diperut Ar.

"Aunty-aunty." Mesakh yang duduk diwajah Ar.

Kedua wanita ini tertawa karema dua bocah ini telah membuat Ar kehilangan kharismanya. Nana segera pamit pulang dan Prispun kembali ke ruangannya. Dia menunggu Marco dan akhirmya tertidur.

Marco dan Nathan duduk diruangan Presdir. Keduanya begitu capek. Selagi berbincang , Tabitha datang dan membawa makanan cepat saji. Marcopun bergegas ke ruangan Pris.

Marco yang melihat Pris tertidur lelap, tidak mengganggunya. Dia duduk meneguk kopi dan makan makanan yang dibawa Tabitha.

Setelah selesai makan dan minum, tubuh Marco terasa berat, bagian dadanya. Diapun mengatur nafasnya,.dia bisa merasakan cidera lamanya kambuh lagi. Mungkin dia kecapean.

Marco duduk sambil menonton film lucu untuk mempengaruhi suasana hatinya. Dia bersukur bisa menikahi Pris tapi dia bisa merasakan, hati Pris begitu jauh. Hanya ada Sadrakh saja.

"Sudah selesai ?" suara Pris menyadarkan lamunan Marco.

"Iya , ayo kita pulang." Marco beranjak dan tidak sengaja tangan Pris bersentuhan dengan lengan Marco.

"Kenapa suhu tubuhnya hangat." suara hati Pris.

Marco berjalan menuju parkiran. Pris mengikutinya dari belakang dan masuk ke mobil. Mereka menuju ke rumah, Kevin menginap bersama Mesakh.

Karena itu hanya mereka berdua saja di rumah. Tuan Ahas juga sedang ke Singapure bersama Tuan Yehuda.

Dengan cepat Marco menuju kamar tamu, karena mengetahui Tuan Ahas tidak ada. Karena jika papa Pris ada, mereka harus sekamar walaupun posisi Marco tidur di sofa.

Pris memperhatikan gerak-gerik Marco yang tak biasa. Pris segera membersihkan diri dan bergegas masuk ke kamar tamu. Dia mendapati Marco yang duduk tapi merunduk.

"Ko, kamu kenapa?" tanya Pris.

Marco hanya memberi kode jempol. Pris berjalan maju mendekati Marco dan meletakkan tangannya didahi. Marco ternyata demam, namun bisa diatasinya.

"Kamu istirahat saja, aku aman. Aku seorang dokter bisa merawat diriku." ucap Marco.

Pris kembali ke kamarnya tapi hatinya gelisah, beberapa menit kemudian di kembali melihat Marco, suaminya ini sudah tidur, Pris mencobanya, tapi tangan Marco dengan sigap menangkap dan menggulingnya ditempat tidur.

"Maaf, aku menyakitimu." ucap Marco panik.

"Tidak apa-apa, aku mengerti. Aku hanya mengecek dan kau ternyata sudah aman. Tidak demam lagi."

Malam itu semuanya tertidur nyenyak karena betapa capeknya aktivitas hari itu.

1
Listya ning
Haaii salam kenal
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜
Cevineine
Lanjut Thorr👍
Thithi: Baik, terima kasih dukungannya🙏🥰
total 1 replies
Marcel Jawan
hahaha lucu hub mama dan anak
Marcel Jawan
seru bikin penasaran
Marcel Jawan
keren
Thithi
Terima kasih. Mohon dukunganya🙏
Farah Syaikha
Penulisnya jenius! 🌟
Thithi: Terima kasih 😊
Mohon dukungannya🙏
Thithi: Terima kasih. Mohon dukungannya🙏
total 2 replies
María Paula
Puas banget!
Thithi: Terima kasih🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!