QUEENA NARANA, terlahir kembali setelah kematian tragis yang terjadi padanya.
dia meninggal di tangan adik kesayangannya sendiri, adik yang selalu dia manjakan, rawat dan jaga dengan hati-hati seperti berlian langka.
adiknya diam-diam membencinya dan selalu ingin membuatnya di benci oleh banyak orang, adiknya ternyata cemburu pada kehidupannya, dia iri pada kecantikan, prestasi, dan orang-orang yang mengidolakannya.
setelah terlahir kembali, Nara bersumpah untuk membalaskan dendam kepada adiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hz. ceria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31.
"pinjam buku alasan macam apa itu bosss ....," meteor menatap Nevan dengan tidak percaya, kesal sekaligus gemes sendiri.
Nevan menatap buku yang ada di tangannya bibirnya terlihat tersenyum," gak papa lagian buku ini juga buku yang udah di pegang Nara, jadi gak ada salahnya kan." Nevan berkata dengan nada acuh tak acuh.
"gak ada salahnya? huahhhh ..., wow bos, astaga capek gue, capekkk ..," meteor dengan kesal.
Nevan menatap meteor dengan Bingung, sedangkan yang lain hanya bisa menghela nafas pasrah. Nevan sangat menyukai Nara, sehingga apapun yang bersangkutan dengan Nara dia akan mengambilnya dan merasa bahagia.
Nevan sangat menyukai Nara itu kenyataannya, bahkan meskipun mereka hampir tak pernah bicara selama lebih dari satu tahun, meskipun Nara dulu sering sekali memfitnahnya dengan hal-hal yang tidak Nevan mengerti, Nevan tidak pernah mengubur perasaannya untuk Nara.
Tapi fakta lain tentang Nevan adalah, dia terlalu penakut untuk mengungkapkan perasaannya sendiri, Nevan selalu menjadi pribadi yang pengecut ketika di depan Nara.
sementara itu tanpa mereka sadari Lana dan Aruna mendengar pembicaraan inti domino, Lana mengepalkan tangannya dengan sangat kuat tidak bisa menerima kenyataan jika Nevan benar-benar akan bersama Nara.
"gue gak terima, gue nggak bisa terima semua ini, gak! pokoknya Nara nggak boleh lebih baik dari gue, kalau gue gak bisa jatuhin Nara sendirian, gue bakal buat orang-orang yang ada di sekitarnya benci sama dia." gumam Lana.
setelah kejadian tadi malam atau lebih tepatnya kemarin, Lana dan Nara yang sudah tidak lagi menutupi kebencian di antara mereka, Lana memutuskan bagaimanapun caranya dia harus bisa mengalahkan Nara.
"lo mau nyingkirin Nara, tapi selama ini lo selalu kalah sama Nara, bahkan ternyata selama ini Nara udah tahu tentang rencana lo. gue cukup terkejut ternyata Nara cukup pintar bahkan bisa lihat kebohongan lo, nggak sia-sia dia mendapatkan juara 1 di sekolah, otaknya memang cukup mampu." Aruna yang tidak segan-segan untuk memuji Nara, bahkan karena Nara Keira menjadi semakin baik, meskipun begitu Aruna tentu saja sangat kesal pada Nara.
jika ingin berubah kenapa harus mengajak-ngajak orang lain? sehingga Aruna harus memikirkan cara lain untuk membuat Keira dan ayahnya kembali saling membenci satu sama lain. Awalnya Aruna berpikir Keira lah yang mempengaruhi Nara, tapi kalau dipikir-pikir lagi ternyata perkiraannya salah.
"lo harus bantuin gue, karena mau bagaimana pun kita punya dendam yang sama, sama orang yang sama. kita nggak bisa terus-terusan biarin nara gagalin rencana kita."
Aruna terdiam, memang seharusnya sejak dulu dia menyingkirkan Nara terlebih dahulu, baru dia memikirkan bagaimana caranya menyingkirkan Keira sepenuhnya.
"oke ..., gue bakal bantuin lo kali ini buat nyingkirin Nara, kali ini gue bener-bener bakal bantuin lo sepenuhnya." balas Aruna dengan sangat tegas," Nara jangan salahin gue karena gue bakal bantuin adik lo buat nyingkirin lo, salahin diri lo sendiri karena udah berani ikut campur sama masalah gue." batin Aruna.
Lana tersenyum lebar dan akhirnya pergi meninggalkan tempat tersebut.
hari ini mereka mendapatkan full jam kosong dan waktu dihabiskan untuk bermain olahraga, gosip, membolos, atau makan di kantin, dan hanya akan ada beberapa anak pintar yang pergi ke perpustakaan.
Nara saat ini sedang berjalan bersama Keira," gimana hubungan Lo sama bokap Lo akhir-akhir ini?" tanya Nara dengan santai.
"biasa aja," acuh Keira.
" biasa aja?" Nara sambil mengangkat sebelah alisnya.
"huhh ..., gue nggak tahu apa yang terjadi sama pria tua itu, tapi akhir-akhir ini dia mulai penasaran sama apa aja yang gue lakuin di sekolah, pokoknya dia tanya apapun yang pengen dia tanya ke gue. sampai gue kesel tau nggak, bayangin aja dari a sampai z dia tanyain semua gimana nggak pusing coba kepala gue."
"itu tandanya hubungan kalian udah mulai membaik,"
"cihh ..., gue sih nggak mau terlalu berharap ya, soalnya gue udah sering kecewa sama dia. apalagi di rumah masih ada nenek lampir sama anaknya, mungkin cuman beberapa hari doang dia perhatian sama gue, abis itu mulai deh ngamuk-ngamuk nggak jelas."
Nara menatap Keira memang Keira sudah terlalu kecewa dengan ayahnya sendiri, semenjak kematian ibunya ayahnya hanya sibuk kerja, seolah-olah ingin melampiaskan kesedihannya tanpa memperhatikan bagaimana perasaan putrinya sendiri saat ditinggal sosok ibu di usianya yang masih sangat muda.
dan setelah mengabaikan Keira selama beberapa tahun, fokus dengan kerjaan dan jarang di rumah, tiba-tiba saja ayahnya membawa wanita lain lalu dia nikahi untuk menjadi istrinya.
hubungan antara ayah dan anak memang sudah bertahun-tahun rusak, dan Keira adalah orang yang tidak mau lagi percaya dengan kasih sayang ayahnya sendiri, karena dia sangat takut kembali kecewa, takut berharap lalu kemudian kecewa.
Keira yang melihat keterdiaman Nara langsung menepuk pundak Nara,"lo nggak usah khawatir sama gue, gue udah biasa kok." ucap keira.
Nara tentu saja sangat mengkhawatirkan Keira, tapi Nara tidak bisa berbuat banyak, yang harus dia lakukan hanya sekuat tenaga untuk melindungi Keira dari nasib buruknya.
"oke ...,"
"gue mau ke toilet deh lo mau ikut nggak?" Keira.
"gak deh, gue di sini aja tapi jangan lama-lama ."
"tahu lagian gue ngapain lama-lama di toilet, masa gue harus reunian dulu sama para setan penunggu toilet," jawab keira dengan malas dan segera pergi.
" siapa tau aja ...,"
"sialan Lo!" jawab kesal Keira tapi masih tetap melangkahkan kakinya.
Nara tersenyum tak berdaya, dan tak lama setelah Keira pergi Lana dan Aruna menghampiri Nara.
"kakak ...,"panggil Lana dengan nada lembut dan manis, seolah-olah tidak terjadi apa-apa di antara mereka berdua.
Nara sedikit mengerutkan keningnya," Lana ada apa?" balas Nara, jika hanya pura-pura Nara juga bisa, bahkan Nara terlihat tersenyum sekarang, seolah-olah mereka telah kembali ke masa-masa saat mereka saling menyayangi sebagai kakak adik.
Lana yang melihat senyuman Nara ekspresi langsung membeku, entah mengapa Lana merasa kalau kakak sama sekali tidak berubah, senyuman itu benar-benar masih sama seperti dulu.
"ehmm ..," dehem Aruna menyadarkan Lana.
ibu tiri vs anak tiri sma² jahat,anak tiri tdk punya akhlak,tdk faham agama,tdk tau bersyukur,
semangat Thor up nya 🤗🤗
semangat Thor up nya 🤗🤗