Seorang pekerja kantoran bernama Satoru Kamizawa yang kini berumur 32 tahunsudah menjalani hidupnya dalam pekerjaan nya selama 7 tahun lamanya,rasa bosan dan lelah mulai muncul dalam dirinya.
Akibat kekelahan karena sering lembur dalam bekerja,dirinya kemudian tertidur dalam lelapnya malam hari,namun sekaligus dia menutup hidupnya...
Kemudian saat dia membuka matanya lagi,dia terlahir di tubuh bayi yang baru saja lahir dari rahim seorang ibu,dan dirinya menjalani kehidupan keduanya sebagai seorang gadis.
Kehidupan keduanya terasa begitu indah ketika dia hidup di dunia lain dengan peradaban yang masih kuno,namun terdapat hal menakjubkan dalam dunia itu...
Benar..itu adalah sihir,keluarganya adalah keluarga miskin yang berkecukupan,dia hidup dengan dua saudara nya,yaitu seorang adik perempuan dan seorang kakak perempuan.
Hiudpnya berjalan dengan baik,hingga dirinya di berkati sihir yang membuatnya harus masuk ke dalam akademi sihir,dan memulai pengalaman hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Panda Mentari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.22 Masuk Sekolah
saat itu pun Diane mendapat dugaan "Airi...apa kamu tidak tau cara mengalirkan mana" seketika Airi pun terdiam sambil menatap Diane dengan tatapan kosong
Airi pun membisu sambil menganggukan kepalanya,sambil menghela nafas Diane menepuk kepalanya "yah wajar saja sih,sini biar kuajari caranya"
Airi kemudian mendekat ke Diane sambil membawa bola kristal itu sambil diamati oleh Erestera
Diane lalu meletakan tangan nya di atas bola kristal yang sedang di bawa Airi "kamu tidka perlu gugup,karena dasarnya mana itu seperti udara,mana berkeliaran bebas dan ada di mana mana..." sambil memejamkan mata Diane mulai membawa Airi ke dalam imajinasi nya
Aliran darahmu,tubuhmu...segala yang masuk dan segala yang keluar,terdapat mana dalam segalanya,rasakan detakan jantungmu dan perlahan aliran mana akan terasa dalam setiap aliran darahmu...
Sebuah sungai biru yang sangat jernih dan bersih mengalir dari gunung mengarah ke lautan yang sangat besar
memahami tidak cukup untuk bisa merasakan mana,namun menjadi satu dengan mana adalah cara untuk bisa mengendalikan mana
kemudian Diane membuka matanya sambil tersenyum "apa kamu paham sekarang Airi" dan Airi tampak begitu terkejut melihat pemandangan ketika menjadi satu dengan mana "a-aku rasa aku paham,akan ku coba sebentar" kata Airi
kemudian Diane pun membawakan bola kristal itu,perlahan Airi meletakan tangan nya di atas bola kristal dan mulai. memejamkan matanya
menjadi satu dengan mana...rasakan tubuhmu adalah cairan yang terus mengalir di jalur sungai menuju ke laut...
Perlahan dari bola kristal muncul satu kilatan cahaya "hm? satu bintang?" gumam Erestera bingung dengan satu alis terangkat
namun berbeda dengan Diane yang tampak begitu terkejut "tidak ini bukan satu" katanya dengan mata yang fokus tertuju pada bola kristal yang perlahan menunjukan kilatan cahaya bintang yang lain "maksudmu?" tanya Erestera
kemudian Erestera menengok kembali bola kristal itu "ap!?-cahaya nya bertambah" katanya terkejut
Aliran nya kurang besar
"t-tiga bintang?" kata Erestera seakan tidak percaya melihat jumlah bintang yang terus bertambah
kurang
"masih bertambah jadi empat bintang?!"
KURANG
"e-enam bintang" Erestera berjlan mundur karena sangat terkejut
perlahan Airi pun mulai membuka matanya dan melihat sekitar dan bingung dengan reaksi Diane dan Erestera yang tampak aneh "jadi soal bintangku?" tanya Airi
Diane pun tersenyum,kemudian dia meletakan kristal itu di meja lalu mengelus kepala Airi dengan lembut "tidka perlu khawatir,kamu sudah berusaha dengan baik,jadi sekarang ayo pulang" kata Diane
"e-eh?" Airi pun tampak bingung karena penasaran mengapa Erestera memasang ekspresi panik dan terkejut "kalau gitu Erestera,tolong urus dokumen nya ya,bye bye" kata Diane lalu menutupi pintu ruangan itu
di dalam ruangan Erestera bersandar di tembok sambil mendongakan kepalanya
"benar benar mengerikan...,bukanya kekuatan sihir itu setara dengan instruktur sihir..."
waktu pun berlalu begitu saja hingga sampai di waktu makan malam dan Airi tidak menanyakan apapun soal kejadian saat di ruangan Erestera
Diane pun sedikit termenung mengingat tingkatan kekuatan Airi,kemudian Diane meletakan alat makanya ketika dia sudah selesai makan
"Airi...apa kamu tidak gugup saat bersekolah nanti?,ini pertama kalinya kamu sekolah kan?" tanya Diane
Airi pun segera menelan makanan yang di kunyah nya "gak,lagipun gugup itu cuman menghambat ku" kata Airi sambil memotong steak yang ada di piring nya
Diane pun mengamati cara makan Airi "cara makan nya tidak terlalu rapi,tapi aneh mengingat Airi yang awalnya warga biasa bisa tau cara makan seperti itu" batin Diane setelah melihat Airi yang makan dengan sopan
hingga keesokan harinya,Diane sudah mengemas barang barang Airi dan membawakan nya ke ruang asrama Airi
Dan ketika Airi sedang berdiri di depan kelas,menunggu sang guru untuk datang,Diane kemudian menghampiri Airi,menyentuh punggung Airi sambil tersenyum padanya "halo murid baru,aku wali kelasmu"
Di saat itu Diane benar benar memahami Airi,walaupun kemarin Airi mengatakan tidak gugup, sebenarnya di lubuk hatinya,Airi cukup gugup
karena itu Diane memberi sedikit semangat untuk Airi,dan melihat senyuman Diane,Airi tersenyum kecil mendapat rasa dukungan dan semangat
"baik anak anak,mungkin dari kalian ada beberapa yang sudah tau,jadi sekarang kita mendoakan murid baru ya" seru Diane sambil memulul meja cukup keras untuk menarik perhatian seluruh murid
"apa anak kelainan?"
murid murid pun mulai bicara
"tapi ini kan kelas 2 di sekolah menengah,berarti dia umur 11 dong?"
"iya juga,bukanya biasanya kelainan di umur 10 ya?"
"yah aku harap setidaknya dia perempuan cantik!"
"ayolah! laki-laki tampan!"
"heh!,mau perempuan atau lelaki dia tetaplah rakyat jelata,tidak pantas untuk kita"
berbagai pendapat keluar dari murid yang berbeda beda
...Plak plak plak...
...melihat kelasnya yang berisik,Diane pun memeluk tangan nya yang membuat seisi kelas langsung terdiam "ngobrol nya nanti dulu,baiklah murid baru kemarilah" ...
...tak tak tak...
Perlahan langkah kaki Airi terdengar menggega ke seluruh kelas,suasana pun menjadi tegang karena rasa penasaran murid lain akan murid baru yang akan masuk ke dalam kelas mereka
kemudian mata mereka terbuka lebar (khusus laii laki) ketika melihat Airi yang sangat cantik berjalan masuk dan berdiri di depan kelas
Diane pun tersenyum melihat Airi yang tidak terlihat kaki "silahkan perkenalkan dirimu" kata Diane
Airi pun menarik nafas dalam dalam dengan mata terpejam,kemudian dia melepaskan nafas nya perlahan lalu membuka mata
"namaku Airi,seperti yang kalian tau aku kelainan dan aku kelainan di umur 11 tahun,maaf kalau aku mungkin mengusik hati kalian,dan maaf kalau tata krama ku kurang,tapi mohon kerja samanya" lalu Airi membungkukan kepalanya sebagai ucapan salam
namun,seketika sorot mata seluruh murid tampak sinis pada Airi,Diane pun juga tampak cukup terkejut melihat Airi menundukan kepalanya
"heh! dasar rakyat jelata" kalimat jahat yang terdengar sangat dingin terdengar dari mulut seorang wanita muda dengan rambut panjang bergelombang yang berwarna pirang
Seketika sorot mata murid murid lain pun tertuju pada perempuan itu "Rose-sama" seru murid perempuan lain yang tampak menyenangi perempuan yang bernama Rose itu
bahkan hanya dalam waktu singkat itu,Airi segera merasakan perasaan permusuhan dari Rose ini,dan juga Airi juga merasakan...bahwa reputasi dirinya hancur sepenuhnya
Bersambung
1:1.000 itu udah kerasa sihir itu hampir gak ada. ini 10× nya, kemungkinan musuh Airi kedepan banyak yang menggunakan senjata dari pada sihir tapi kalau author berhendak ke depannya saya kurang tau _•