Sequel of Mars Untuk Kejora
Aries melakukan one night stand dengan seorang gadis yang bernama Venus, tak lain adik ipar dari wanita yang pernah ia cintai. Mereka pun akhirnya menikah karena Venus terlanjur hamil.
Venus kira, setelah mereka menetap di luar negeri membuat hubungannya dengan Aries berjalan lancar. Ternyata salah, itu awal dari kehancurannya. Aries memiliki seorang tunangan yang ia cintai.
"Aku pikir dia masih mencintai kakak iparku, tapi ternyata aku salah karena pria itu justru sudah memiliki wanita lain dalam hidupnya." Venus Graham.
"Maafkan aku, Venus." Aries.
Akankan Venus bertahan atau memilih mengakhiri rumah tangganya dengan Aries?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Melihat pemandangan di mana Agneta begitu perhatian pada Aries, membuat Venus merasa gerah dan sudah tidak tahan lagi untuk berada di tempat itu.
"Sky sepertinya aku harus pulang." Venus berdiri mengambil tas dan barang belanjaannya.
Membuat Sky, Aries, dan Agneta menatap kearah Venus.
"Tunggu Ve! Kenapa mendadak?" Sky menahan tangan Venus.
"Aku lupa kalau ada janji dengan seseorang." Jawab Venus dengan berbohong.
"Biar aku antar." Sky menarik belanjaan yang ada ditangan Venus.
"Tidak perlu Sky karena aku membawa mobil sendiri." Venus terpaksa menolak tawaran pria itu karena tidak ingin Sky sampai tahu tempat tinggalnya, lagi pula supir mobilnya masih menunggunya ditempat parkir.
"Kalau begitu aku antar sampai mobil." Tawar Sky.
Dan mau tidak mau Venus menerima tawaran pria itu, dan setelah berpamitan dengan Aries serta wanita yang bernama Agneta, Venus pun berjalan keluar dari cafe.
Venus yang sejak tadi menahan rasa sesak dihatinya kini bisa merasa sedikit lega, saat menjauh dari tempat di mana Aries berada, namun itu hanya sesaat karena rasa kram di perutnya yang sejak tadi ditahan kini semakin terasa kencang.
"Ve kau kenapa?" Sky memegang tubuh Venus yang hampir limbung.
"Aku tidak apa-apa." Venus menahan rasa kram di perutnya, lalu berusaha untuk tersenyum pada pria yang ada di sampingnya. "Mungkin aku hanya kelelahan." Venus berjalan kembali dengan perlahan.
"Apa perlu aku antar ke dokter?" Sky yang khawatir menawarkan dirinya mengantar wanita itu untuk di periksa.
"Tidak perlu." Ucap Venus dengan rasa haru dihatinya saat melihat Sky yang begitu khawatir padanya, sedangkan pria yang menjadi suaminya justru hanya diam saja tidak menghampirinya sama sekali.
Padahal Venus sangat yakin Aries pasti melihat dirinya yang hampir terjatuh tadi, karena jarak mereka berdiri masih dekat dengan tempat duduk Aries dan Agneta.
"Ya sudah kalau kau tidak ingin ke dokter, tapi pegang tanganku! Karena aku tidak ingin kau jatuh lagi." Sky menarik tangan Venus untuk memegang tangannya.
"Sky terima kasih." Ucap Venus dengan tersenyum.
"Venus Graham kau tidak perlu berterima kasih, karena aku melakukan semua ini untuk wanita pujaanku dan juga karena kau adalah adik dari Mars Graham. Bisa habis aku dipukuli saudara kembar mu jika tahu adik kesayangannya terjatuh dan aku tidak menolongnya." Seloroh Sky dengan tertawa.
Membuat Venus pun ikut tertawa, lalu mereka pun berjalan kembali menunju tempat di mana mobil Venus berada.
*
*
Begitu sampai di mobilnya Venus langsung masuk, setelah berpamitan terlebih dahulu pada Sky dan bertukar nomer ponsel mereka. Venus yang duduk di dalam mobil merebahkan punggungnya, sambil menarik napas dan mengeluarkannya secara perlahan.
"Venus rileks dan jangan berpikiran macam-macam." Venus mengusap perutnya dengan penuh kasih, sambil terus menyakinkan diri untuk tidak memikirkan hal-hal yang menyakiti hati dan pikirannya.
Karena ia teringat dengan pesan dokter kandungannya, jangan terlalu banyak pikiran karena akan berpengaruh dengan kesehatan twins yang ada di dalam kandungannya.
Namun entah mengapa hati dan pikirannya tidak bisa diajak kompromi, Venus justru semakin larut dengan kesedihannya yang dipenuhi oleh tanda tanya besar dalam benaknya, tentang kenapa Aries melakukan semua ini padanya? Dan kenapa sikap Aries berbeda dengan sikap pria itu saat mereka masih di Jakarta.
"Aries kenapa kau berubah?" lirih Venus."Di mana Aries yang dulu begitu berjuang untuk menikahi ku? Di mana Aries yang berjanji memulai hubungan kita dari awal?" tanpa terasa air mata yang sejak tadi ditahannya mulai berjatuhan di kedua pipinya
Venus yang tidak ingin semakin larut dalam kesedihannya, memilih untuk memejamkan kedua matanya dan berharap setelah bangun nanti ia bisa melupakan semua kejadian tadi.
tetap greget meski udah baca berulang kali😩
beri pelajaran buat Aries, laki2 kok menye2 😤😤😤
dan skrang th 2024 menangiiiiiisssss lagiiiii
😭😭😭😭😭😭
Nyesek tau gak jadi Venus