Raka Chandra Wijaya, merasa bersalah dengan apa yang saat ini dia lakukan terhadap istrinya. Dia memiliki anak dengan wanita lain, karena kesalahan satu malam yang dilakukannya. Seharusnya, dia jujur dari awal pada Yuna Dafhina Aryadi agar wanita yang sangat dicintainya itu tidak pergi. Sayangnya, Raka terlambat mengatakan kebenarannya pada sang istri. Alhasil, Yuna pergi meninggalkan dirinya sembari meninggalkan surat perceraian mereka. Tapi, Raka tidak menyerah dia ingin kembali pada sang istri apapun yang terjadi. Apakah Raka berhasil mendapatkan cinta Yuna kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A-yen94, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
~14 ~
Satu minggu telah berlalu, dan hari ini adalah hari keberangkatan Yuna dan juga Darren ke Indonesia. Untuk perjalanan bisnis mereka . Setelah berpikir sepanjang hari, akhirnya Yuna mau membuktikan kalau dia bisa hidup tanpa Raka. Kalau nanti mereka bertemu, dia akan berjanji untuk tidak mempedulikan pria itu lagi. Dia sudah muak dengan perlakuan sok baik Raka. Pura-pura baik, ternyata dibelakangnya pria itu sudah main api dengan dua wanita sekaligus. Yang pertama wanita yang dia lihat di hotel, lalu dengan sahabatnya sendiri. Sakit rasanya dibohongi seperti ini, dulu dia merasa Raka adalah rumahnya, tapi kini pria itu bukanlah lagi rumahnya. Dia sudah bertekad, menuntut perceraian dari Raka.
" Kau sudah bertarung? " tanya Darren sembari menatap sepupu cantiknya.
Yuna menganggukkan kepalanya, " Ya, aku sudah siap Kak Darren ! " sahutnya ceria.
Darren mencubit hidung sepupu cantiknya itu, " Hei princess , jangan lesu begitu, kau hanya akan bersedih terus mengingat Raka. Sebaiknya, kau jalani hidup dengan baik, percantik diri, dan buatlah Raka menyesal telah meninggalkan kamu. " kata Darren berapi-api.
" Aku yakin, Mas Raka akan segera menyesali perbuatannya dan memintaku kembali. Tapi, aku tidak akan semudah itu untuk kembali padanya " kata Yuna sembari memandang lurus ke depan.
" Yuna, sebaiknya kita segera masuk. Cuacanya sedang dingin, nanti kamu sakit lagi," kata Adelia khawatir.
Yuna menganggukkan kepalanya, " Baik Kak, maafkan aku yang sudah nakal ini hehehe " katanya sembari menampilkan deretan giginya.
" Oke, mari kita masuk dan berdoa agar perjalanan kita selamat sampai tujuan, " kata Adelia sembari merangkul pundak sang adik ipar.
" Ya Baik Kak " jawab Yuna pada sang Kakak ipar.
Darren yang melihat keakraban antara Yuna dan istrinya itu merasa bahagia. Sebab, inilah yang Yuna harapkan sedari dulu, dia ingin memiliki saudara perempuan. Makanya ketika ada Livia dia sangat menyayangi wanita itu, tapi balasan yang didapatkan olehnya hanyalah sebuah pengkhianatan. Setiap malamnya Yuna akan menangis dan merasa bodoh, karena telah menyayangi Livia begitu dalam. Untung saja, ada istrinya yang membantu menenangkan Yuna.
***
Yudha, menatap photo Yuna yang terpampang begitu jelas di kamar ayahnya. Dia melihatnya dengan jelas, ada pancaran cinta dimata sang ayah. Berbeda dengan sang ayah saat menatap ibunya yang biasa-biasa saja, tampak seperti risih malah. Yudha sekarang paham, kalau ayahnya memang tidak mencintai ibunya, dan bahkan di pigura itu disebutkan pada tanggal 20 desember 2017 yang artinya itu sudah 7 tahun berlalu. Sementara itu, usianya saat ini masih 5,6 tahun sehingga dia tahu kalau ayahnya lebih dulu mencintai tante Yuna, bukan ibunya.
" Ternyata, Mama bukanlah orang yang Papa sukai. Tante Yuna, maafkan Mama dan Yudha yang sudah membuat Tante dan Papa berpisah, " batin Yudha.
Anak itu segera keluar dari kamar sang ayah, dia takut kalau nanti Raka akan memarahinya yang masuk ke dalam kamarnya tanpa izin.
" Yudha ? " panggil seseorang.
Yudha menoleh, dan menatap orang yang memanggil namanya. Anak itu meneguk salivanya, terlihat sosok kakeknya Chandra yang saat ini sedang menatapnya dengan tatapan herannya.
" O--O--Opa ? T---tadi Yudha hanya ingin melihat-lihat saja, Y--Yudha penasaran, dengan hubungan Papa dan tante Yuna. Itu saja kok, tidak lebih "ujar Yudha sembari memainkan kuku jari-jemarinya.
Chandra menghampiri anak itu, dia mengusap lembut wajah cucunya tersebut.
" Apakah kamu peduli terhadap Tante Yuna? " tanya Chandra hati-hati.
Yudha mengangguk sebagai jawaban,
" Ehmmm, begini kalau kamu peduli terhadap Tante Yuna, maka jadilah anak yang baik dan penurut. Kalau kamu bertemu dengan Tante Yuna, bersikaplah baik terhadap nya, jangan seperti waktu itu. Kamu malah menunjukkan rasa ketidaksukaan kamu terhadapnya, hal itu membuat Tante Yuna kesal terhadapmu. Dan lagi, Tante Yuna tidak jahat, beliau orang baik. Opa harap, kamu bisa menerima kenyataan, kalau Tante Yuna juga ibu sambung kamu! "
" Baik Opa, Yudha akan menganggap Tante Yuna sama seperti Mama Yudha sendiri. Kalau Yudha melihat wajah Tante Yuna, ada rasa bersalah dalam diri Yudha, karena Yudha dan Mama, Tante Yuna pergi " kata Yudha penuh penyesalan.
" Anak ini dewasa sebelum waktunya, Ya Allah bagaimana dia tumbuh selama ini? Kalau saja cucuku ini lahir dari rahim menantu kesayangan kami, pastilah akan sangat bahagia diri ini dibuatnya " batin Chandra.
***
Yuna dan yang lainnya telah sampai di negara Indonesia ini. Mereka tinggal di apartemen milik Yuna, yang dibeli secara diam-diam oleh Yuna saat masih bersama Raka. Yuna, tidak ingin Raka tahu kalau dirinya membeli sebuah hunian, mewah di kota ini.
" Berada di kota, dan negara yang sama dengan Mas Raka lagi setelah satu Minggu aku kabur dari rumah. Rasanya, aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana melangkah, aku sudah terbiasa bersamanya aku tidak boleh menyerah. Pokoknya, aku pasti bisa melupakan Mas Raka ! " batin Yuna.
" Hei princess, kenapa melamun Hem? " tanya Darren sembari mencubit hidung adik perempuannya.
Yuna mendelik, dia menatap tajam Darren yang sembarangan menyentuh hidung mancungnya tersebut. " Kak, sakit tahu. Kak Adel, lihat suamimu nakal sekali ih ! " katanya manja.
Adelia hanya tertawa kecil sembari menutup mulutnya. Sementara itu, Yuna memanyunkan bibirnya. Dia kesal, Adelia tidak menanggapinya, padahal Kakak sepupunya itu sudah kelewat jahil.
" Sudah ih, kalian ini seperti anak kecil saja," kata Adelia sembari merangkul pundak adik iparnya tersebut.
Setelah itu, mereka segera memasuki apartemen mewah milik Yuna tersebut.
" Istirahatlah Bi Lala, kita nanti pesan makanan saja lewat aplikasi online. Bibi jangan khawatir, kita belikan juga untuk Bibi, yang penting sekarang Bibi Istirahat ya, " kata Darren kepada Bi Lala.
" Baik Den, terima kasih banyak "
" Sama-sama Bi. "
Adelia, benar-benar kagum dengan keluarga suaminya ini. Selain suaminya yang berlaku baik pada Bi Lala, Yuna juga melakukan hal yang sama. Sehingga, dia benar-benar merasa beruntung dikelilingi orang-orang yang baik.
" Sayang, kamu juga istirahat dulu, pokoknya siang ini kita tidur saja. Nanti malam beres-beres barang setelah shalat isya dan makan malam tentunya! " kata Darren pada sang istri.
Dia juga melirik Yuna, " Kamu juga princess, tidur dulu gih supaya pikiran lebih relaks, Oke? "
Yuna mengangguk, " Ok Kak Darren, terima kasih atas perhatiannya ya! " ujarnya sembari meledek Darren.
" Aih, anak ini benar-benar ya, menyebalkan sekali. Sabar-sabar, dia adikku sendiri " ujarnya mendramatisir keadaan.
Melihat tingkah suaminya itu, Adelia menggelengkan kepalanya. Sementara itu, Yuna berlalu pergi dan memasuki kamarnya di sebelah kamar Bibi Lala. Sedangkan, Darren dan sang istri harus menaiki tangga agar bisa pergi ke kamarnya.
Bersambung