melati adalah seorang wanita cantik dari kampung yang ikut merantau suaminya ke Surabaya, dengan berbekal ijazah SMA ia pun di terima kerja di sebuah perusahaan dengan posisi hanya sebagai karyawan produksi biasa, tapi di saat itulah anak dari bosnya jatuh cinta pada nya, akankah melati bisa sepenuhnya setia atau malah jatuh cinta pada bos nya, ikuti terus kisahnya ya guys.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seindah Permata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 19
"Apa-apaan kamu athar? Kamu nggak normal??" Bentak Marissa melihat batang kelelakian athar yang lemas.
"Maaf sa, kayaknya aku lagi capek banget hari ini" bantah athar.
"Whatt, " Marissa bangkit, segera ia ke kamar mandi dengan wajah kesal karena nafsunya sudah di atas ubun-ubun, athar malah lemas, ia berpikir ingin memutuskan athar, di pikirannya sekarang bagaimana bisa ia suatu saat punya suami yang b*tangnya bisa lemas saat belum apa-apa, sedangkan ia sendiri sangat hiper pada se*s. Marisa mulai mencuci mukanya, ia berpikir dahulu baik-baik.
akan tetapi setelah di pikir-pikir, bukankah ia bisa bercinta dengan pria lain? Buktinya sekarangpun bisa meskipun ia dan athar pacaran, yang ia butuhkan sekarang athar yang kaya, yang bisa ia poroti uangnya.
akhirnya setelah berpikir panjang dan memakai bajunya kembali ia pun keluar dari kamar mandi, terlihat athar sudah menggunakan pakaiannya kembali.
"Sa maaf aku.." ujar Athar ingin meminta maaf, tapi kalimat nya terpotong oleh Marissa
"Its okay, aku ngerti kamu lagi capek tar, nggak apa-apa kok sayang" jawab Marissa mencoba tersenyum.
"Sial, padahal tadi aku udah pengen jebak dia buat aku hamil dan bisa segera nikahin aku" batin Marissa.
athar pun akhirnya mengantarkan Marisa pulang dengan mobilnya.
"Sa, kalo kamu nggak mau Nerima keadaan aku yang tadi, kamu kalau minta putus gak apa-apa kok " ujar athar memulai pembicaraan mereka di mobil.
"Nggak athar, aku Nerima kamu apa adanya kok" Marissa mencoba tersenyum di depan kekasihnya itu, meskipun dalam hati nya sangat dongkol.
Sampai apartemen Marissa, athar langsung pulang ke rumahnya, sedangkan ia tidak tau kalau didalam apartemen Marissa sudah menunggu selingkuhan Marissa yang mau menghangatkan ranjang kekasihnya yang sudah haus belaian itu.
"Sayang, kamu habis morotin pacar bodohmu itu??" Tanya Jordi yang sudah menyambut nya saat Marissa baru masuk.
"Ya seperti itulah" Marissa segera menaruh begitu saja barang belanjaannya di atas sofa dan segera menci*m Jordi.
Lama mereka saling meluapkan hasr*t. "Kamu sepertinya kembali tidak mendapatkan nya dari dia??" tanya Jordi tersenyum meremehkan Athar.
"Ya, tidak seperti kamu sayang"jawab Marissa manis saat ada maunya.
Mereka pun melanjutkan kegiatan kesenangan mereka.
Jordi dan Marissa bertemu di salah satu club malam beberapa bulan lalu, pergi nya Athar ke Surabaya membuatnya sangat bebas membawa laki-laki bahkan bergonta-ganti ke dalam apartemen nya, dan hal ini hanya Marisa anggap senang-senang versinya.
Hari-hari melati lalui dengan sangat kesepian, karena sudah 3 bulan berlalu suaminya tak pernah sekalipun pulang, hanya mengabari beberapa kali lewat telpon itupun hanya untuk meminta di transfer uang, dengan alasan truk nya rusak, atau apalah, kadang macet atau belum gajian lah.
melati pun memberikannya karena memang percaya pada suaminya, takut suaminya kehabisan uang di jalan, memikirkan nya membuat melati kasihan dengan suaminya yang rela bekerja keras panas-panasan di jalan untuk menafkahinya, ya meskipun beberapa bulan ini ia tidak menerima nafkah pun dari Arif tapi tak membuat nya marah atau bagaimana,, bukankah ia juga harus ada disaat-saat sulit Arif.
Hari ini hari Sabtu, melati sudah berencana saat nanti sampai rumah ia akan begadang menonton acara komedi kesayangan nya di kamar, yang sudah banyak episode sudah di download nya di warung WiFi tadi.
melati menyukai tontonan komedi karena memang untuk menghibur dirinya sendiri dari kesepian nya, setidaknya setelah ia lelah pulang bekerja seharian melati masih punya hiburan dan bisa membuat nya tertawa, ya seperti hiburan saja untuk rasa sepinya.
Saat baru sampai kamar kos melati segera mandi lumayan lama, hari ini dia menyabuni tubuhnya beberapa kali, karena hari ini sangat gerah, berlama-lama di kamar mandi seperti ini membuatnya lumayan segar, untung saja kamar mandi nya di dalam jadi tak membuatnya antri atau di tunggu penghuni kos lainnya.
Ia melilitkan handuk kecil dari dada sampai pahanya, saat berjalan ke lemari pakaiannya melati tidak melihat sekeliling kamarnya, segera ia menunduk mencari pakaian nya yang ada di lemari bawah.
Saat sedang memilih melati kaget bagian bawahnya seperti ada yang mengelusnya, spontan ia berbalik.
"Mas Arif!!!" teriak melati berfikir bahwa yang melakukan itu adalah suaminya.
Tapi alangkah terkejutnya yang di hadapannya ini bukan suaminya, melainkan laki-laki lain yang paling ia rindukan selama ini, yang akhir-akhir ini ia coba ikhlaskan tapi tetap tidak ia lupakan.
"Mmass .. athar??" Ujar melati shock melihat Athar berada di hadapannya.
"Kok Arif sih mel" athar dengan muka cemberut.
"Maaf, aku kira mas Arif pulang " jawab melati lagi dengan tidak bergerak dari tempatnya.
"Kamu nggak suka aku disini??" Tanya athar dengan nada kecewa.
"Bu..bukan gitu mas, aku kaget aja, aku kira kita udah nggak bisa ketemu lagi " jawab melati dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
athar segera merengkuh tubuh melati.
"Aku kangen kamu mel" ujar athar memeluk tubuh melati erat.
*Flashback
"athar, sini dulu" panggil papanya saat di rumah athar akan pergi ke club malam, di ruang keluarga mama dan aurel sedang berkumpul.
"Kenapa pah, aku buru-buru udah di tunggu feri sama Leo" jawab athar masih berdiri.
" kinerja kamu kenapa jadi buruk gini, papa kecewa loh" ujar papanya.
"Buruk gimana sih pa" jawab athar
"Adi ngecek kerjaan kamu kemarin, banyak yang nggak bener, kamu kurang fokus apa gimana? Mau bikin perusahaan bangkrut??" Tanya Adrian menatap sang putra dengan tajam, pertanda ia sangat kecewa.
"Yaelah pa, gitu aja? Yaudah besok athar benerin" jawabnya melangkah akan pergi.
"athar, kalau orang tua ngomong denger dulu dong" kesal ambar melihat sikap tidak sopan nya putranya. athar pun berhenti, ikut duduk di sofa, menghela nafas kasar, hatinya sungguh kesal ia ingin minum, menyegarkan kepalanya yang sudah sangat pusing memikirkan seorang wanita yang membuatnya hampir gila.
"Seharusnya kamu itu bersyukur athar, nggak semua orang dapet kesempatan seperti kamu, jangan di buat semena-mena gini dong, perusahaan ini bukan hanya untuk keluarga kita, tapi juga ribuan karyawan yang punya keluarga dan bisa memberikan makan keluarga nya, sekali-kali pikirkan orang lain athar, jangan egois" papanya menasehati putra nya.
"Iya pa, maafin athar, athar akan coba belajar lagi" akhirnya athar mengalah, apalagi papanya bicara seluruh karyawan di bawah perusahaan, mengingatkannya pada wanita itu lagi.
"Tentu, dan belajar lagi jangan pulang tengah malam, papa lihat belakangan ini kamu sering pulang dengan keadaan mabuk, papa ingin kamu lebih mengurangi itu" perintah papanya lagi, athar hanya mengangguk.
"Ma pa, boleh nggak athar pergi liburan seminggu, pikiran athar belakangan ini sering terganggu, athar ingin suasana baru, sebentar saja" athar mengutarakan keinginannya.
"Oke nggak apa-apa" papa nya pun setuju, mama juga mengangguk.
.
.