Aletta Aurora Aralie yang digambarkan oleh lalisa manoban telah menjalani hubungan yang harmonis selama dua tahun dengan Nathan Alexandra Gabriel yang di gambarkan oleh kim mingyu pria yang selalu memberikan dukungan dan perhatian penuh kepadanya. Mereka berbagi mimpi dan kenangan indah, dan Aletta percaya bahwa Nathan adalah cinta sejatinya. Namun, segalanya berubah ketika Aletta secara tak terduga bertemu kembali dengan idolanya di masa kecil.
Iqbaal Satria Mahardika yang digambarkan oleh jeon jungkook seorang penyanyi terkenal yang pernah menghiasi hari-harinya dengan lagu-lagu dan wajah menawan. Pertemuan itu membawa kembali kenangan lama, membuat hatinya bergejolak dan membangkitkan perasaan yang dulu ia pikir sudah hilang. Iqbaal, yang sekarang tumbuh menjadi sosok yang lebih dewasa dan memesona, ternyata memiliki ketertarikan pada Aletta.
Dia mulai mendekatinya dengan ketulusan yang membuat Aletta terjebak dalam dilema besar: apakah ia akan tetap setia pada Nathan, pria yang selalu ada untuknya, atau merespons perasaan dari idola masa kecilnya yang kini berdiri di hadapannya?
Di tengah godaan dan keraguan, Aletta harus memilih antara cinta yang telah terbangun dengan Nathan atau pesona baru dari Iqbaal yang tak pernah ia idamkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mardianna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kuat Karna Hujatan
Hari demi hari, tekanan di media sosial semakin menjadi. Komentar pedas, fitnah, dan kebencian datang tanpa henti. Aletta yang awalnya berusaha tetap kuat, perlahan mulai merasa goyah. Setiap kali dia membuka ponselnya, pasti ada saja hujatan yang menghantamnya.
---
Netizen 1: “Aletta cuma numpang tenar lewat Iqbaal! Gak punya bakat, cuma modal muka doang!”
Netizen 2: “Udah jelas, “mantan iqbaal laura jauh lebih cantik dan berbakat. Aletta itu cuma pengganggu!”
Netizen 3: “Pacarnya pasti Nathan cuma jadi tameng, padahal jelas-jelas Aletta deket sama Iqbaal. Munafik banget!”
---
Komentar-komentar itu menusuk hati Aletta, meskipun dia berusaha untuk tidak memedulikannya.
Setiap malam, dia menangis diam-diam di kamar kosnya, berusaha untuk tidak membiarkan Nathan atau Alena tahu betapa terluka dia sebenarnya.
Namun, semakin besar tekanan yang dia rasakan, semakin sering Iqbaal berada di sisinya.
Mereka masih terlibat dalam proyek mini-series dan lagu yang membuat mereka tampil sebagai pasangan di depan kamera. Iqbaal sering kali memanfaatkan jeda syuting untuk berbicara dengan Aletta, menenangkan dan memberikan dukungan.
Suatu hari, setelah syuting, ketika Aletta hampir tidak bisa lagi menahan air mata karena hujatan yang terus-menerus datang, Iqbaal mendekatinya di belakang panggung.
Iqbaal: [memegang bahunya lembut] “Letta, kamu nggak usah dengerin mereka. Mereka cuma omong kosong. Yang penting, kamu tau siapa kamu sebenarnya, dan aku ada di sini buatmu.”
Aletta tidak bisa lagi menahan air matanya, perlahan-lahan dia menangis di depan Iqbaal.
Aletta: “Aku capek, Baal... Kenapa mereka jahat banget sama aku? Aku nggak pernah minta ini semua.”
Iqbaal menarik Aletta dalam pelukannya, menenangkannya dengan kehangatan yang tak terduga.
Iqbaal: “Aku ngerti, Let. Tapi aku janji, aku nggak akan biarin kamu hadapi ini sendirian. Aku sayang banget sama kamu, lebih dari yang kamu tau.”
Aletta tertegun, dia mengangkat kepalanya dan menatap Iqbaal, tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. Iqbaal mengusap air matanya pelan, menatapnya dalam-dalam.
Iqbaal: “Aku nggak peduli apa yang mereka bilang. Aku cinta sama kamu, Letta. Aku tau kamu punya pacar, dan aku ngga akan ganggu hubungan kalian, aku cuma mau jaga kamu doanh, aku akan terus ada di sini buat kamu, apapun yang terjadi.”
Aletta tersentak mendengar pengakuan itu. Di tengah semua kebingungan dan rasa sakit, Iqbaal memberikan sebuah harapan baru, sebuah perasaan yang membuatnya merasa aman meskipun dunia di luar sedang menyerangnya tanpa henti.
Mereka melanjutkan syuting dengan chemistry yang semakin dalam, dan semakin banyak adegan yang membuat hati mereka saling terikat. Setiap kali kamera berhenti merekam, Iqbaal selalu ada di samping Aletta, memastikan dia baik-baik saja.
Namun, komentar buruk netizen tidak berhenti. Bahkan, ketika mini-series yang mereka bintangi tayang dan video klip lagu mereka beredar, netizen semakin menggila.
---
Netizen 4: “Masa sih Iqbaal mau sama Aletta? Jelas-jelas Aletta punya pacar sasimo. Nggak mungkin mereka beneran pacaran, kan?”
Netizen 5: “Nggak heran kalau Nathan akhirnya ninggalin Aletta. Siapa yang tahan sama cewek kayak dia?”
*balasan netizen* “hah emang aletta putus ya sama nathan?”
“Iya kayanya apalagi kan lagi rame gini,”
“Tapi fotonya diig nathan masih ada”
“Ya namanya juga nathan kerja dilaut susah sinyal kali”
“Kasian ya dia kerja jauh dari keluarga, cewenya selingkuh”
“Ngga ko aletta masih sama nathan”
“Sok tau lu pemuja aletta”
“Eh iya tau mereka masih bareng, orang mau nikah”
Netizen 6: “Aletta itu nggak layak ada di samping Iqbaal. Iqbaal deserve someone better!”
---
Komentar-komentar itu menghantam Aletta lebih keras dari sebelumnya. Tapi setiap kali dia hampir jatuh, Iqbaal selalu siap memegang tangannya.
Hari demi hari, hujatan di media sosial terus mengalir deras. Namun, anehnya, semakin banyak komentar buruk yang menghujam, Aletta justru semakin terbiasa.
Awalnya, dia menangis dan merasa tak berdaya, tapi kini, ia mulai merasa lebih kuat.
Bersama waktu, Aletta belajar untuk bersikap masa bodoh terhadap semua komentar negatif itu.
Meski terkadang hatinya masih sedikit perih saat melihat hujatan yang teramat kejam, dia mulai menganggap semua itu sebagai angin lalu. Dukungan dari Iqbaal dan teman-temannya selama proses syuting mini-series dan video klip juga sangat membantu.
Aletta dalam hati: “Kenapa harus dengerin orang-orang yang nggak kenal aku sama sekali? Mereka cuma komentar tanpa tau apa-apa tentang hidupku."
Nathan, yang sedang LDR dengan Aletta karena harus bekerja di kapal laut, juga berusaha sekuat tenaga untuk mendukungnya.
Meski jauh, Nathan tidak pernah absen memberikan semangat kepada Aletta. Mereka sering melakukan video call, terutama di malam hari ketika Aletta merasa lelah dan ingin curhat tentang kejadian hari itu.
Suatu malam, setelah seharian penuh syuting, Aletta menyandarkan punggungnya ke dinding kamar kosnya. Ponselnya berbunyi, menandakan panggilan masuk dari Nathan.
Nathan: “Hey, sayang. Gimana harimu? Syuting lancar?”
Aletta tersenyum kecil, merasa sedikit lega mendengar suara Nathan.
Aletta: “Lancar kok. Hujatan di sosmed aja yang masih ada, tapi... aku udah mulai bodo amat. Rasanya, makin sering dihujat, makin kebal ya, heh.”
Nathan: “[tertawa kecil] “Itu baru cewekku. Jangan dengerin mereka, Letta. Mereka nggak tau apa-apa soal kita. Aku di sini selalu buat kamu, walaupun jauh.”
Aletta: “Aku tau, Nathan. Makasih, ya. Kamu juga kuat, di sana. Aku tau ini nggak mudah buat kita, tapi aku percaya kita bisa lewatinnya.”
Meskipun mereka terpisah jarak, Nathan selalu ada untuk Aletta, meski hanya melalui layar ponsel.
Hubungan mereka yang sempat memburuk mulai membaik, Di balik layar, Nathan juga sering membaca komentar buruk tentang Aletta, tapi dia memilih untuk tidak terpancing.
Semakin lama, Aletta makin kuat menghadapi tekanan sosial ini. Kini, dia lebih fokus pada kariernya yang perlahan menanjak dan cinta yang ia miliki, baik dari Nathan yang selalu setia, maupun Iqbaal yang semakin dekat dengannya selama proyek syuting.
Dan di tengah semua ini, meskipun LDR, Aletta dan Nathan semakin yakin bahwa cinta mereka bisa melewati segala ujian.
Saat promo mini-series mereka mulai berjalan, Aletta dan Iqbaal mulai sering tampil di berbagai acara. Di salah satu acara talk show yang cukup besar, mereka diundang untuk membahas tentang mini-series tersebut.
Acara itu berlangsung seru dengan banyak tawa dan canda, hingga akhirnya sang MC mulai bertanya soal chemistry yang mereka bangun di lokasi syuting.
MC: “Iqbaal, jujur ya, selama syuting bareng Aletta, kamu baper nggak? Soalnya netizen banyak banget nih yang ngomong kalau kalian tuh cocok banget sebagai pasangan!”
Ruangan langsung dipenuhi tawa penonton, termasuk Aletta yang tersenyum geli, mencoba menyembunyikan rasa groginya. Dia melirik ke arah Iqbaal yang duduk di sampingnya, menunggu jawabannya.
Iqbaal, yang awalnya terlihat tenang, sekarang tersenyum sedikit gugup sebelum akhirnya menjawab.
Bersambung…
mampir juga dong ke karya terbaruku. judulnya "Under The Sky".
ditunggu review nya kaka baik... 🤗