Bianka Chrispeter gadis cerdas yang memiliki kemampuan bela diri yang tinggi, dia ahli dalam bidang teknologi bahkan kimia, Bianka juga salah satu siswa terbaik di Inggris.
Keluarga Chrispeter meminta Bianka kembali untuk menjalankan tugas, bersama girls Chrispeter yang juga memiliki kemampuan tidak kalah hebat dengan Bianka.
Seorang pria muda pemimpin mafia terkuat yang mempunyai kekuasaan, kekayaan, pengikut, dan kekejaman yang tidak kalah dengan keluarga Chrispeter.
Pengkhianatan dan kehilangan cinta membuat seorang pria muda berubah menjadi bringas dan kejam.
Pertemuan Bianka dan sang mafia yang sama mempunyai kekuasaan, dan pasukan yang seimbang.
Terjadi pernikahan antara Bianka dan Bara karena tujuan masing-masing, Bara yang ingin menghancurkan saudara tirinya yang mencintai Bianka, sedangkan Bianka membutuhkan sesuatu hasil penelitian Bara yang sudah lama menjadi incaran banyak orang. Pernikahan tanpa cinta, tapi menumbuhkan rasa sayang dan saling membutuhkan.
Bagaimana pernikahan keduanya? Kita ikuti bersama-sama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vhia azaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ISTRIKU BERKHIANAT
Bianka meronta saat tubuhnya di lempar, tatapan matanya gelap siap menghabisi semuanya. Gerry yang membawa Bi langsung pergi meninggalkannya, Bianka binggung semuanya berantakan tidak sesuai rencananya, sebenarnya rahasia apa yang Bara miliki.
Bi menyadari ada yang mengawasinya, dengan cepat Bianka bangkit dan berlindung di balik pohon, suara tembakan yang berhasil dielak, hampir saja dada Bianka tembus.
"Keluar Bianka! selama 10tahun aku dan Hansen mendampingi Bara, kami berjuang untuk masuk ke ruangan rahasia Bara, tapi kamu dengan mudahnya menghancurkan segalanya. Bahkan kami tidak mendapatkan sedikitpun jejak penelitian yang menjadi incaran selama 20tahun, semuanya karena kebodohan kamu."
"Sebenarnya zat apa yang tersembunyi dibalik suntikan yang aku ambil?" Bianka keluar dan menatap tajam Sindy.
"Kau tidak mengetahuinya, lalu mengapa kamu mencurinya?"
"Aku membutuhkannya untuk menyelamatkan seseorang, yang aku tahu obat ini paling ampuh sebagai penawar racun mematikan. Tapi tidak ada yang bisa mengembangkannya."
"Bianka Chrispeter tertipu, penawar itu dari awal tidak pernah ada, jika ada kemungkinan ibu Bara masih hidup, Bara sengaja mengecoh agar orang melupakan soal virus itu. Tidak ada yang bisa mengembangkannya termasuk Bara. Virus ini milik seseorang yang meninggal 20tahun yang lalu karena banyak yang menginginkan hasil penelitiannya, demi menyelamatkan dunia dia memutuskan bunuh diri dan menghancurkan Lab, hanya ada tersisa satu dalam suntikan dan jatuh ke tangan Bara."
"Virus!" Bianka tidak habis pikir jika Rinda membohonginya, demi menepati janji dan membayar hutang nyawa, Bi rela mengkhianati Bara.
Sebuah ledakan kecil dan mengeluarkan asap, membuat Sindy tidak bisa melihat keberadaan Bianka, tangan Bi sudah ditarik menjauh.
"Rinda mengkhianati aku Reva, dia bilang itu obat penawar tapi ternyata virus yang jika disalahgunakan akan berbahaya." Bianka marah dan memukul kuat dinding.
Matanya lebih kaget lagi melihat keadaan Rinda yang tidak sadarkan diri, Bi langsung berlari melihat keadaan Rinda yang takutnya terkena virus.
"Tenanglah! virus sudah jatuh ke tangan Bara, aku menghubungi Bara dan memberitahu kalian berdua punya rencana mengkhianatinya. Dan Bara meminta aku menyelamatkan Rinda." Rindu menatap Bianka sendu.
"Maafkan aku!"
"Bianka, kita sudah berjanji masalah apapun kita harus bekerjasama tapi lihatlah. Kalian berdua membahayakan diri, kamu bahkan menghancurkan pernikahan kamu." Reva meluapkan kekecewaannya.
"Aku kecewa kak Bi padamu." Rindu menangis, air matanya membasahi wajah Rinda yang diletakan dipangkuan nya, Rinda mendengar ucapan mereka karena dia sudah sadar.
"Ini salah Rinda! jatuh cinta pada orang yang salah." Air mata Rinda mengalir.
"Sudahlah, kita buat pelajaran. Aku sangat mengerti perasaan kalian berdua yang punya hutang nyawa, kepala pengawal Rinda yang sudah menerima peluru untuk menyelamatkan Bianka, dan kamu Rinda jangan salahkan dirimu yang jatuh cinta padanya karena dia memang orang baik tapi ibunya yang memanfaatkan kebaikan Keluarga Chrispeter. Kamu harus merelakan kepergiannya, dia tewas ditangan ibunya." Kei memeluk Rinda yang sudah menangis sesenggukan.
"Pengawal! jadi kalian berdua melakukan ini hanya demi seorang pengawal, sudah tugas dia mengorbankan nyawa demi melindungi kita, mengapa harus punya hutang?" Rindu bicara dengan nada tinggi.
"Bukan hanya itu masalah Rindu, aku yang membunuh ayahnya." Bianka menundukkan kepalanya, air matanya langsung mengalir, pengalaman yang paling mengerikan bagi Bianka saat dirinya membunuh orang kepercayaan keluarganya, karena rasa bersalah setidaknya Bi ingin menyelamatkan anak orang telah dia bunuh.
"Kamu membunuh Bianka," Kei menatap tajam Bi.
"Aku tidak sengaja, karena tidak bisa mengendalikan emosi, peluruku menembus dada nya."
Reva melemparkan tabletnya, terlihat Mansion Bara yang sudah rata, tidak ada lagi istana yang baru kemarin tempat mereka tertawa.
"Bara!" Bianka menatap Reva yang menghela nafas.
"Bara menjadi buronan para mafia lain, dan lebih buruknya lagi identitas Bara sudah tersebar. Seluruh pengikut dunia gelap sudah bergerak untuk membunuh Bara, belum lagi Bara yang membawa virus, mungkin sebentar lagi kita akan mendapatkan berita kematian Bara mafia kejam yang menghancurkan banyak orang, dan sekarang banyak orang yang akan menghancurkannya." Reva menghembuskan nafasnya dan menutup matanya yang terasa panas.
"Ayahhhhhh!" Bianka langsung berlari.
***
"Bara apa yang akan kamu lakukan dengan virus ini?" Asep menatap Bara yang memandangi suntikan.
"Semuanya karena Bianka, indentitas bocor, dan sekarang aku tidak bisa berlari ke manapun." Bara tersenyum santai.
"Gerry, Clo pergilah dari sini, jika kalian berkenan tolong aku. Lindungi Nayla dia sedang bersama Kristan, aku tidak ingin Nay terlibat bawa dia pergi jauh."
"Tapi tuan!"
"Panggil Bara, aku tidak akan mati dengan mudah. Ayo kita pergi Sep."
"Bara! berjanjilah akan kembali dengan hidup, kami akan setia menanti kamu kembali." Gerry memeluk Bara diikuti oleh Clo.
"Asep kami titip Bara, setialah padanya. Dia bukan orang jahat tapi keadaan membuatnya menjadi seorang penjahat." Gerry menepuk pundak Asep yang mengerutkan keningnya melihat Gerry yang mellow.
"Gerry Gerry! istriku saja mengkhianati aku apalagi Asep." Bara melangkah pergi sambil tertawa.
"Saya setia tuan," Asep melangkah mengikuti Bara.
***
Mansion Chrispeter sedang berkumpul, canda dan tawa tidak pernah hilang dalam keluarga Chrispeter.
"Ayah ayah ayah bunda!" Bianka teriak dan berlari ke dalam pelukan Haikal sambil menagis.
"Bi! tenanglah sayang." Haikal mengelus rambut putrinya yang berantakan.
"Ayah selamatkan Bara! Bianka mohon ayah, kerahkan seluruh pengikut Chrispeter untuk menemukan Bara.
"Tenanglah dulu Bi, jelaskan ke ayah apa yang terjadi pada Bara?" Haikal binggung melihat Bianka yang lemah seakan-akan kehilangan setengah jiwanya.
"Bi mencuri Virus yang 20tahun lalu menjadi incaran para petinggi untuk penelitian pengobatan, tapi ternyata virus ini berbahaya dan bisa membunuh ribuan orang dalam hitungan detik."
"Virus apa?" Rian menatap putrinya Rindu.
"Virus yang diciptakan oleh seorang ilmuwan, yang pernah membunuh seluruh siswa dan para peneliti di bagian barat, karena banyak yang menginginkan untuk kejahatan dia melakukan bunuh diri dan melenyapkan semuanya tapi tersisa 1 di dalam suntikan, dan jatuh ditangan Bara." Rindu menjelaskan semuanya.
"Jangan bilang ini virus yang pernah kita cari dulu Rian." Roy menatap adiknya tajam.
"Tepat! virus ini memang jatuh ke tangan seorang anak kecil, ternyata orangnya Bara." Rian tersenyum.
"Papi selamatkan Bara, ini salah Rindu juga."
"Tapi apa alasan Bara menyembunyikannya," Papa Akbar mendekati Bi yang tangannya mengeluarkan Bara.
"Dia sedang meneliti penawarnya, karena virus ini yang menyebabkan ibunya meninggal, dulu ada penawaran tapi terlambat diberikan, ibu Bara tewas Bara yang marah besar menghancurkan penawarnya." Bunga datang menarik Bi duduk dan memberikannya minum.
"Selamatkan Bara Bunda!" Air mata Bianka mengalir.
Bunga bukannya menjawab Bi tapi langsung tertawa, sejak Bianka lahir Bee sulit sekali melihatnya menangis, saat lapar juga Bi tidak menangis sampai Bunga yang menangis karena putrinya tidak memiliki air mata, tapi karena lelaki Bianka histeris suatu yang Bunga inginkan.
"Jangan selamat Bara, Bunda mau melihat Bianka menagis setiap saat." Semua orang tertawa mendengar ucapan Bunga kecuali para girls.
"Bunda jahat!" Bianka meneteskan kembali air matanya, Rinda juga sudah ikut menangis ke dalam pelukan Mami.
Rindu binggung melihat Bianka dan Rindu menangis, matanya melihat ke Kei yang sesekali menghapus air matanya. Reva juga terlihat menangis, Rindu binggung mengapa dia tidak menangis.
"Kak Reva mengapa menangis, tidak ada hal yang harus kita tangisan." Rindu menyenggol Reva.
"Akting! Kaka tidak tahu mau menangis apa yang penting ikut saja." Reva menangis sesenggukan yang membuat Rindu tertawa dan berjalan ke kamarnya.
***
TERIMAKASIH YANG SUDAH BACA YA READER
JANGAN LUPA LIKE COMENT DAN VOTE
SEKALIAN JANGAN LUPA KASIH HADIAH JUGA YA BIAR AUTHOR TAMBAH SEMANGAT UP
***
kangen kekonyolan bara saat Bianca mau lahiran,pokoknya kangen anak² Haikal n the gank lah🤭🤭🤭