NovelToon NovelToon
Takdir Yang Kusalahkan

Takdir Yang Kusalahkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:827
Nilai: 5
Nama Author: Niethayoel342

Takdir yang tak bisa di pungkir, semua adalah ketentuan Allah Swt
begitupun dengan kehidupan seorang wanita independen dan mandiri yang dijalani oleh Neneng seorang guru bahasa di sebuah lembaga pendidikan
apa saja perihal yang dihadapi oleh seorang Neneng??
ikuti kisahnya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niethayoel342, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

hmmmm.....

sudah 2024 ya, tidak ku sangka 2009 bersamamu.... Sampai punya rumah dan segala isinya hasil jerih payah berdua.. rezeki tiga anak bunda dan ayah.

Tapi kalau harus mengingat lagi masa ke belakang, aku adalah si paling trauma dan gak mau hidup di masa lalu lagi. Sesulit apapun masa ini, tidak akan pernah sesulitnya masa lalu kami.

Menjadi seorang istri dipernikahan ke dua Alam yang seorang duda mempunyai anak 1 itu tidak mudah. Aku bertahan sampai saat ini bukan karena terlalu cinta lalu aku membodohi diri antara pergi sulit bertahan sakit (ops, judul lagu kaleee.... He he he ) bukan juga karena anak, karena setiap anak adalah amanah dari Allah SWT yang sudah di jamin dengan segala rezekinya dan segalanya oleh Allah SWT sesuai dengan firmanNya pada 'Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar, (QS. Al-Isra’ [17]: 31)'

...****************...

Kami menjalani hari hari dirumah kontrakan itu dengan memulai kisah baru, namun lagi lagi Allah SwT mengujiku dengan ujian yang dilĝuar keinginanku. Andaikan saja aku bisa menolaknya sudah ku tolak sejak awal.

'aa dimana?neng butuh buat beli susu adek sama ongkos ke sekolah kerja'

berkali kali aku chat whatsapp nya tak ada respon, ku spam P juga gak membalasnya.

sudah 1 hari 1 malam dia gak pulang, gak mikir apa anaknya butuh sufor, kebutuhan mendesak gini. Masi untung mama mertua mencukupi kebutuhan dapur dari mulai beras sampai bumbu bumbu. Aku tak berani bilang sama emak dan bapak aku butuh uang, karena keputusanku untuk hidup bersama Alam sudah di cegah oleh mereka tapi aku yang bersikeras ingin mempertahankannya.

Teringat ucapan emak dan bapak kala itu,

'terserah neng, gak nurut sama emak ya pilihanmu memilih dia. Berarti jangan sedikitpun kamu mengeluh apa apa kepada kami. Cucuku tetap cucuku tapi kamu lebih memilih si alam itu.'

'bapak ingin kamu pisahan saja Neng, tapi kalau keukeuh ya silahkan berarti segala resiko dan konsekuensinya tanggung sendiri!'

Sakit! Ya memang sakit! Orangtuaku saja sudah tidak mau peduli denganku, lalu aku lari ke siapa???????

Kenapa Tuhan tidak adil, kenapa Tuhan pilih kasih! Dahulu aku susah payah ingin sekolah sekarang aku menikah bukannya bahagia malah menderita. Orang tuaku saja sudah tak peduli. Suamiku yang ku anggap imam ternyata malah menjadi orang terdzalim, salah aku apa Tuhaaaaaannn. Aku benci kamu Tuhan benciiiiiiiiiiiiiiiii..Aku selalu Kau selisihkan, di antara manusia lainnya. Padahal aku berbakti kurang apalagi kepadaMu. Sholat puasa aku jalankan!!!! Tapi apa balasanMu kepadaku?! lebih baik aku tak menjalankannya sekalian daripada aku terus terusan Kau Uji diluar batas kemampuanku!

Aku sudah bosan menjadi wanita sabar, aku malas untuk menjalankan semua perintahNya. Sudah 3 tahun belakangan ini aku tidak pernah menjalankan ibadah puasa, shalat idulfitri pun aku tak mau. Apalagi menjalankan shalat 5 waktu.

"aku ingin cerai sama kamu A!" kataku sambil membereskan pakaian ke dalam tas trapel ku. Fengan membereskan baju- baju giva yang usianya sekarang sudah masuk sekolah pendidikan usia Dini. Giva selalu di antar jemput oleh emak dna bapak dan pada saat aku bekerja Giva srlalu berada dirumah emak.

"apa?!" lantang suaranya seperti biasa. " silahkan saja kalau kau berani, akan aku urus dengan cerurit semuanya dihabiskan kalau Lu berani pergi dari Gue. Setelah apa yang ku korbankan untukmu!" ancam A Alam.

"lalu????? Contoh apa yang kau berikan ke aku sama anak?" balasku tak kalah lantang.

A Alam menyepak kakiku.. Lalu rambut panjangku dia tarik, hingga aku menjerit dan menitikan air mata. tangannya meremas kedua pipiku dan berkata. "jadi ini balasan lu setelah lu lulus wisuda dan bekerja????ini hah?" dia melepaskan wajahku dengan kasar kemudian dia melemparkan rokonya hampir mengenai wajahku dan langsun melemparkan asbak yang penuh dengan abu rokok.

Astagfirullah aku hanya memekik dalam hati. Begini ya Tuhan?caramu?? Tidak adil !

"berani lu keluar selangkah dari pintu ini, akan ku sered kau pakai belati ini!"

dia berlalu pergi keluar menyalakan motornya.

Aku menangis sejadi jadinya di sudut kamar ini, rasanya ingin ku ambil pecahan asbak itu lalu melilitkannya di antara nadi tanganku. Tapi, teringat wajah polos Giva si suling yang tidak tahu apa apa tentang ayah dan bundanya.

Ku seka air mata ini lanjut membereskan yang berserakan karena tak lama benar saja Giva dan ayah nya datang.

"bunda, tadi sama emak aku dibeliin tembakan ini, tafi jajannya kurang jadi emak beliin." katanya drngan polosnya.

"iya sayang, yuk ganti baju dan kita makan." ajakku.

Malam yang semakin larut aku pejamkan mataku tapi tak mau terpejam masih dengan luka hati yang teramat sangat pertengkaran hebat tadi sore. Padahal hal itu biasa Alam lakukan kalau marah. Karakternya yang temperamental, dan seperti itulah Kekerasan sering terjadi jika aku meminta hal yang tidak ia sukai. Sebaliknya jika aku protes dengan ketidaksukaanku pada kebiasannya lagi lagi kekerasan terjadi baik itu verbal maupun fisik.

Semakin hati semakin lama dan semakin terlihat perangai Alam. Aku sudah tidak kuat berada di kongkongan kekerasan ini. Walaupun setelah dia menyiksaku dia selalu minta maaf.

"neng...aa minta maaf...." bisiknya di malam dingin ini dengan hujan gemericik di luar sana. Ada beberapa atap rumah kontrakan ini yang bocor dengan ember dan suaranya khas sekali air hujan yang jatuh ke ember kosong. Aku tak membalas ucapan A Alam. Karena berulang kali minta maaf berulang lagi melakukan hal yang sama kalau terjadi pertengkaran.

"neng nya, tolong jangan minta cerai terus aa ga sanggup kehilangan neng dan si dedek. Neng ga lihat pengorbanan aa. Neng ....." tangisnya sambil menitikan airmata. Wanita bodoh macam apa aku ini, langsung saja ga tega mendengar ucapannya padahal aku sadar bahwa dia Playing victim . Aku hanya menolehnya sambil menangis.

Seperti suami istri lainnya, setelah bertengkar kami melakukan adegan panas ini. Kembali meluapkan hasratku dan A Alam di kamar ini. Dengan nafas tersengal "aaaahhh baby.........." desah A Alam.

aku hanya mendesah pelan karena takut Giva terbangun.

Semakin memanas naas kami tersengal dan keringat kenikmatan mulai membasahi tubuh ini...

...****************...

1
Tadashi Hamada
Kenapa thor bikin pembaca penasaran banget sih? Cepat updatee! 😭
Niethayoel342: tunggu ya say ... follow dulu okeh. terimakasih dukungannya 🙏🙏🙏
total 1 replies
Dulcie
Kapan update lagi?
Niethayoel342: ditunggu ya say
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!